PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA RELIGI KOMPLEKS MAKAM SYAIHONA MOH.KHOLIL BANGKALAN

dokumen-dokumen yang mirip
KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

Oleh : ERINA WULANSARI [ ]

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

Kriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

Tugas Akhir PW Dosen Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

3. Pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung (Homestay/Resort Wisata), dengan kriteria desain : a) Lokasi Homestay pada umumnya terpisah dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER

Pembentukan Cluster Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) di Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. kata yaitu pari yang berarti banyak, berkali-kali,berputar-putar, sedangkan wisata

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6. MODEL PENGEMBANGAN DAN RANCANGAN IMPLEMENTASI

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Kegiatan Untuk Lahan Bekas Lapangan Tenis Jalan Embong Sawo

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. City walk adalah trotoar untuk pejalan kaki yang didesain unik dan menarik

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

Arahan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung Berdasarkan Partisipasi Masyarakat

BAB III METODE PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan

BAB I PENDAHULUAN. segi sarana dan prasarana (Ajeng, 2012). Pengunjung wisata merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Seminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Kriteria Pengembangan Kawasan Wisata Alam Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probolinggo

Penetuan Tema Ruang Terbuka Hijau Aktif Di Kota Malang Berdasarakan Preferensi Masyarakat

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PESISIR TALANG SIRING DI KABUPATEN PAMEKASAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul Rembang Ocean Mall Rembang Ocean Mall 1.2 Latar Belakang

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

Transkripsi:

TUGAS AKHIR (RP09 - PW-1333) PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA RELIGI KOMPLEKS MAKAM SYAIHONA MOH.KHOLIL BANGKALAN ANAS ILMAN I.P 3606100013 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

LATAR BELAKANG Pada tahun 2009, pemerintah daerah telah menetapkan visi pengembangan yang dituangkan dalam rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bangkalan tahun 2009-2029, dimana visi tersebut adalah penataan ruang Kabupaten Bangkalan dijadikan sebagai pintu gerbang Madura menuju kota industri, pariwisata dan jasa. Berdasarkan visi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk segera dikembangkan. Kabupaten Bangkalan secara geografis memiliki potensi pengembangan pariwisata yang cukup baik. Salah satu potensi pariwisata di Kecamatan Bangkalan saat ini adalah wisata religi Makam Syaikhona Kholil Obyek wisata religi ini sejauh pengamatan saat ini telah memiliki multiplier effect terhadap masyarakat disekitarnya, namun belum dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan perekonomian setempat dan Disamping itu permasalahan lain yang dinilai menghambat pengembangan wisata ini adalah tidak terintegrasinya potensi pariwisata yang ada mengingat ada beberapa obyek-obyek yang seringkalli dikunjungi oleh para wisatawan Sebagai gambaran mengenai arahan solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah arahan pariwisata religi terpadu sehingga dapat memberikan dampak sebesarbesarnya kepada masyarakat

RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dari penelitian ini adalah belum terintegrasinya pengelolaan kawasan wisata religi sehingga kawasan religi ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal Berdasarkan hal tersebut, maka pertanyaan penelitiannya adalah faktor apa sajakah yang mempengaruhi pengembangan Kawasan wisata religi Kompleks Makam Syaikhona Kholil di Kota Bangkalan?

TUJUAN & SASARAN Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah Merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata religi Kompleks Makam Syaihona Kholil Kota Bangkalan. Sasaran: 1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan wisata 2. Merumuskan arahan pengembangan wisata religi Kompleks Makam Syaikhona Moh.Kholil di Kota Bangkalan

RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Wilayah: Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah kawasan wisata religi Makam Syaikhona Kholil Kota Bangkalan,Kabupaten Bangkalan. Ruang Lingkup Pembahasan: Lingkup pembahasan dalam penelitian meliputi 3 pokok bahasan yaitu faktor tumbuhkembangnya pariwisata religi, dan konsep pengembangan pariwisata religi. Sementara itu aspek penelitian dari faktor tumbuhkembangnya pariwisata religi adalah aspek pemasaran, tipologi kawasan, dan produk pariwisata.

KERANGKA PIKIR PENELITIAN Rendahnya pertumbuhan ekonomi setempat Pariwisata religi sebagai potensi yang dapat dikembangkan Pengembangan wisata religi sebagai solusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi setempat Menganalisa faktor-faktor tumbuh kembangnya pariwisata religi Kota Bangkalan Arahan Pengembangan kawasan wisata religi Kota Bangkalan

TINJAUAN TEORI Teori Pariwisata[ Teori pariwisata ini memuat tentang definisi pariwisata, produk wisata, prasarana dan sarana wisata, manajemen wisata beserta unsur-unsur didalamnya agar diperoleh penjelasan secara utuh mengenai arahan pariwisata. Definisi Pariwisata Produk pariwisata Lingkungan Alamiah (Natural Amenities) Lingkungan Buatan (man-made supply) Prasarana dan Sarana Wisata Manejemen Wisata Unsur-unsur Manajemen Wisata Pariwisata Religi Pengertian Wisata Religi Bentuk-Bentuk wisata Religi

TINJAUAN TEORI Perencanaan Pariwisata Dengan Tata Ruang Pemasaran Wisata Atribut Pemasaran Wisata Strategi Pemasaran wisata Metode Pengelolaan Wisata Model Pengelolaan Wisata dan Dampak Sosial Budaya Faktor Pengembangan Wisata

SINTESA TEORI

SINTESA TEORI

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan positivisme dengan menggunakan metode theoritical analytic dan empirical analytic. Metode empiricalanalytic menjadikan teori sebagai batasan lingkup dan definisi pariwisata kemudian mengidentifikasi faktor empiris sebagai bahan dalam melakukan proses analisa. Kemudian Metode theoritical analytic menggunakan konstruksi teoriuntuk melandasi perumusan faktor-faktor pengembangan pariwisata untuk menentukan arahan pengembangan pariwisata ziarah makam Syaihona Kholil. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan model Penelitian studi kasus (case study).

METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data 1. Survey primer Survey instansi Pengamatan Lapangan Kuisioner Adapun pihak-pihak yang akan diwawancarai dalam pelaksanaan survey primer adalah : Tokoh masyarakat kawasan wisata (pada kawasan studi) Instansi terkait Akademisi Masyarakat 2. Survey Sekunder Survei sekunder dalam penelitianini menggunakan teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data berupa dokumen-dokumen yang diperoleh dari instansi pemerintah yang meliputi : Instansi terkait seperti BPS Kabupaten Bangkalan, Bappeda Kabupaten Bangkalan serta dinas-dinas lain yang terkait. Laporan penelitian berupa jurnal maupun tugas akhir yang membahas tentang pengembangan Pariwisata Dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian ini. 3. Teknik Purposive Sampling Teknik ini digunakan untuk memilih stakeholder kunci yang memiliki pengaruh terhadap pengelolaan dan pengembangan pariwisata ziarah makam Syaihona Kholil.

RESPONDEN DARI KELOMPOK STEAKHOLDERS No Instansi/Responden Kepakaran 1 Kepala Bidang Fisik Prasarana Bappeda Kab.Bangkalan. Membawahi program-program pengembangan kawasan termasuk masalah studi pengembangan pariwisata Bangakalan 2 Kepala bidang fisik dan tataruang dinas PU cipta karya. Dianggap sebagai bagian dari pemerintah yang paling Mengerti mengenai perencanaa tataruang di Kabupaten Bangkalan. 3 Kabid Pariwisata Dinas pariwisata dan olahraga Secara operasional pengelolaan pariwisata merupakan tugas dari dinas pariwisata dan olahraga. 4 Dosen senior ilmu komunikasi Universitas Trunojoyo Madura. Merupakan ahli komunikasi yang mengerti mengenai konsep pengembangan pariwisata dan pemasarannya. 5 Pengelola pariwisata ZiarahMakamSyaihona Kholil Merupakan pihak yang berwenang atas pengelolaan obyek wisata ziarahsyaihona Kholil.

METODE PENELITIAN Metode Analisa Data Metode Analisis Data Penelitian ini memiliki dua tahapan untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah tetapkan. Tahapan tersebut diantaranya yang pertama adalah menentukan faktor-faktor pengembangan pariwisata ziarah makam Syaihona Kholil. Tahap yang kedua adalah menentukan arahan pengembangan pariwisata dengan teknik analisis data yang disebut expert judgement. Analisis Faktor Pengembangan Pariwisata. Alat analisis yang digunakan dalam tahap ini adalah deskriptif kualitatif, dimana Analisis deskriptif kualitatif.

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Arahan Pengembangan Pariwisata Tahap kedua dalam proses analisis data adalah metode analisis yang digunakan untuk menentukan arah pengembangan pariwisata dengan teknik analisa expert judgestment, metode ini menjadikan ahli-ahli memberikan pemikiran-pemikiran yang selanjutnya dirangkum menjadi suatu kesimpulan yang pada akhirnya menjadi arahan pengembangan pariwisata ziarah makam Syaihona Kholil. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Berdasarkan kedua tahapan penelitian yang telah dijabarkan pada subbab diatas, maka dapat dikatakan bahwa elemen utama yang akan dicari adalah arahan pengembangan yang seblumnya mencari factorfaktor pengembangan dari pariwisata, sehingga faktor-faktor tersebut dapat dijadikan sebagai veriabel penelitian

METODE PENELITIAN METODE ANALISA DATA No Sasaran Tujuan Input Data Alat analisa 1 Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata religi makam syaikhona kholil Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan kawasan wista Sintesa Kajian Pustaka Analisa Deskriptif Kualitatif Expert judgement 2 Merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata religi makam Syaikhona kholil Mendapatkan arahan pengembangan kawasan wista religi makam syaikhona Kholil. Hasil dari sasaran 1 Analisa Deskriptif Kualitatif Expert judgement

METODE PENELITIAN Variabel dan Devinisi Operasional Penelitian NO FAKTOR VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL 1 Sarana Wisata Kelengkapan sarana wisata 2 Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Sirkulasi wisatawan Keamanan Sanitasi ketersediaansarana untuk menunjang aktivitas pariwisata, seperti sarana untuk menginap, belanja, dan tempatmakan. Terdapat dua pola sirkulasi wisatawan,akses jalan datang dan pergi. Adanya pos penjagaan keamanan Adanya sanitasi yang memadai 3 Infrastruktur Drainase Adanya drainase yang memadai Persampahan 4 Pemasaran wisata Promosi Adanya tempat pembuangan sampah yang terdistribusi dengan baik Beberapa macam kegiatan promosi yang diadakan 5 Karakter dan budaya masyarakat Daya dukung masyarakat wisata Tingginya Peran serta masyarakat untuk menunjang kegiatan pariwisata

HASIL DAN PEMBAHASAN GAMBARAN UMUM KECAMATAN BANGKALAN SECARA ADMINISTRATIF WILAYAH KECAMATAN BANGKALAN TERBAGI MENJADI 13 DESA/KELURAHAN, DENGAN LUAS 3.114,68 KM2 ATAU 31,15 HA, PADA KETINGGIAN 5 M DARI PERMUKAAN LAUT. ADAPUN BATAS-BATAS WILAYAHNYA SEBAGAI BERIKUT : SEBELAH UTARA BERBATASAN DENGAN KECAMATAN AROSBAYA SEBELAHTIMUR BERBATASAN DENGAN KECAMATAN BURNEH SEBELAH SELATAN BERBATASAN DENGAN KECAMATAN SOCAH SEBELAH BARAT BERBATASAN DENGAN SELAT MADURA JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN BANGKALAN TAHUN 2011 SEBANYAK 94.211 JIWA TERDIRI DARI LAKI-LAKI 47.273 JIWA DAN PEREMPUAN 46.938 JIWA. SEX RATIO SEBESAR 100,71 PERSEN, YANG BERARTI PENDUDUK LAKI-LAKI LEBIH BANYAK DIBANDING PENDUDUK PEREMPUAN.KEPADATAN PENDUDUK TERTINGGI ATAU TERPADAT BERADA DI DESA DEMANGAN RATA-RATA 30.938,18 JIWA/KM2, SEDANGKAN TERENDAH DI DESA UJUNG PIRING RATA-RATA 783,50 JIWA/KM2.

Letak makam Syikhona Kholil Makamnya terletak di bangkalan. Tepatnya di di kampung martajasah. Dan sekarang makam ini selalu menjadi tujuan orang-orang jika berziarah ke kota Bangkalan. Dan setiap harinya pasti orang-orang datang bergantian untuk berziarah. Sejarah Syaikhona Kholil Syaikhona kholil adalah tokoh mayarakat yang pada masanya sangat di hormati. Kiai kholil ini adalah salah satu makhluk Allah yang memiliki kelebihan tersendiri. Meskipun tidak termasuk dam wali songo, namun pola pikir dan perbuatannya bisa di katakan sama dengan para wali. Syaikhona kholil ini adalah kiai besar asal kota Bangkalan.

KONDISI EKSISTING KAWASAN PENELITIAN

KONDISI EKSISTING KAWASAN PENELITIAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KOMPLEKS WISATA RELIGI

Berdasarkan Hasil Analisa Deskriptif Kualitatif, Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan wisata adalah : 1. Sarana wisata 2. Peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) 3. Infrastruktur 4. Pemasaran Wisata 5. Karakter Dan Budaya Masyarakat setempat

ANALISA EXPERT JUDGEMENT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KOMPLEKS WISATA RELIGI

HASIL ANALISA Berdasarkan Hasil Analisa Deskriptif Kualitatif dan Expert Judgement, faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan wisata adalah : 1. Pemasaran wisata 2. Infrastruktur 3. Sarana wisata 4. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) 5. Karakter dan Budaya Masyarakat

Analisa Arahan Pengembangan Wisata 1. Arahan Bappeda NO FAKTOR PENGEMBANGAN 1 Pemasaran wisata 2 Infrastruktur 3 Sarana Wisata 4 5 Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Karakter dan budaya masyarakat PERMASALAHAN Belum ada strategi pemasaran, sehingga perlu disusun strategi pemasaran yang tepat sasaran Pada dasarnya untuk permasalahan eksisting kawasan wisata masih belum ada, namun kedepan ketika tingkat kunjungan sudah cukup signifikan maka permasalahan infrastruktur akan jadi isu utama, sehingga direkomendasikan agar direncanakan dengan baik Terbatasnya sarana pendukung pariwisata, seperti penginapan, restauran, parker dan pertokoan marchendise Tidak adanya struktur oraganisasi pengelola, sehingga tingkatan kualitas manajemen masih belum professional Belum ada organisasi masyarakat wisata yang dapat mengkoordinir dukungan masyarakat setempat atas kegiatan pariwisata HASIL Pemasaran wisataberpengaruh terhadap pengembangan wisata, semakin baik program pemasran maka semakin banyak wisatawan yang berkunjung. Infrastruktur bepengaruh terhadap pengembangan Pariwisata Sarana wisata berpengaruh terhadap pengembangan wisata. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) bepengaruh terhadap pengembangan Pariwisata Karakter dan budaya masyarakat berpengaruh terhadap pengembangan kawasan wisata ARAHAN PENGEMBANGAN Pemasaran wisata diarahkan untuk lebih menggunakan madiamedia pemasaran yang baik Perencanaan pembangunan untuk infrastruktur yang terintegrasi di kawasan pariwisata Perencanaan kawasan komersial di sekitar makam Syaihona Kholil Pembentukan badan pengelolaan pariwisata zaiarah makam Syaihona Kholil Pembentukan manajemen pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat setempat

2. Arahan Dinas PU dan Cipta Karya NO FAKTOR PENGEMBANG AN 1 Pemasaran wisata 2 Infrastruktur 3 Sarana Wisata 4 5 Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Karakter dan budaya masyarakat PERMASALAHAN HASIL ARAHAN PENGEMBANGAN Belum ada strategi pemasaran, sehingga perlu disusun strategi pemasaran yang tepat sasaran Pada dasarnya untuk permasalahan eksisting kawasan wisata masih belum ada, namun kedepan ketika tingkat kunjungan sudah cukup signifikan maka permasalahan infrastruktur akan jadi isu utama, sehingga direkomendasikan agar direncanakan dengan baik Terbatasnya sarana pendukung pariwisata, seperti penginapan, restauran, parker dan pertokoan marchendise Tidak adanya struktur oraganisasi pengelola, sehingga tingkatan kualitas manajemen masih belum professional Belum ada organisasi masyarakat wisata yang dapat mengkoordinir dukungan masyarakat setempat atas kegiatan pariwisata Pemasaran wisata berpengaruh terhadap pengembangan wisata, Infrastruktur bepengaruh terhadap pengembangan Pariwisata Sarana wisata berpengaruh terhadap pengembangan wisata. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) bepengaruh terhadap. pengembangan Pariwisata. Karakter dan budaya masyarakat berpengaruh terhadap pengembangan kawasan wisata. Pemasaran wisata diarahkan untuk lebih menggunakan madia-media pemasaran modern sehingga banyak pengunjung, missal facebook, twitter dan lain sebagainya Pembangunan fasilitas yang berkaitan dengan keciptakaryaan dan pengendalian terhadap fasilitas yang sudah ada Perencanaan pembangaunan kawasan komersial disekitar obyek wisata yang mencakup areal untuk perhotelan, restaurant dan pertokoan. Pembentukan badan pengelolaan pariwisata zaiarah makam Syaihona Kholil Perlibatan masyarakat dalam perencanaan pengembangan pariwisata ziarah makam Syaihona Kholil

3. Arahan Dinas Pariwisata dan Olahraga NO 1 FAKTOR PENGEMBAN GAN Pemasaran wisata 2 Infrastruktur PERMASALAHAN Belum ada strategi pemasaran, sehingga perlu disusun strategi pemasaran yang tepat sasaran Pada dasarnya untuk permasalahan eksisting kawasan wisata masih belum ada, namun kedepan ketika tingkat kunjungan sudah cukup signifikan maka permasalahan infrastruktur akan jadi isu utama, sehingga direkomendasikan agar direncanakan dengan baik HASIL Pemasaran wisata berpengaruh terhadap pengembangan wisata Infrastruktur bepengaruh terhadap pengembangan Pariwisata Sarana wisata berpengaruh terhadap pengembangan wisata. ARAHAN PENGEMBANGAN Pemasaran wisata diarahkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik wisatawan untuk hadir berpartisipasi Perencanaan pembangunan untuk infrastruktur di kawasan pariwisata Pemberian insentifkepada pemodal untuk mengembangkan usaha di kawasan pariwisata 3 Sarana Wisata 4 5 Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Karakter dan budaya masyarakat Terbatasnya sarana pendukung pariwisata, seperti penginapan, restauran, parker dan pertokoan marchendise Tidak adanya struktur oraganisasi pengelola, sehingga tingkatan kualitas manajemen masih belum professional Belum ada organisasi masyarakat wisata yang dapat mengkoordinir dukungan masyarakat setempat atas kegiatan pariwisata Peningkatan sumber daya manusia (SDM) bepengaruh terhadap. pengembangan Pariwisata Karakter dan budaya masyarakat berpengaruh terhadap pengembangan kawasan wisata Mendorong masyarakat setempat untuk dapat berkarya dan mengembangkan UMKM yang dapat dijual di kawasan pariwisata Bekerjasama dengan perbankan untuk mendukung program UMKM Pembentukan badan pengelolaan pariwisata zaiarah makam Syaihona Kholil Perlibatan masyarakat dalam pembangunan

4. Arahan Akademisi NO FAKTOR PENGEMBANGAN PERMASALAHAN HASIL ARAHAN PENGEMBANGAN 1 Pemasaran wisata 2 Infrastruktur 3 Sarana Wisata Belum ada strategi pemasaran, sehingga perlu disusun strategi pemasaran yang tepat sasaran Pada dasarnya untuk permasalahan eksisting kawasan wisata masih belum ada, namun kedepan ketika tingkat kunjungan sudah cukup signifikan maka permasalahan infrastruktur akan jadi isu utama, sehingga direkomendasikan agar direncanakan dengan baik Terbatasnya sarana pendukung pariwisata, seperti penginapan, restauran, parker dan pertokoan marchendise Pemasaran wisata berpengaruh terhadap pengembangan wisata Infrastruktur bepengaruh terhadap pengembangan Pariwisata Sarana wisata berpengaruh terhadap pengembangan wisata. Pemanfaatan komunikasi yang semakin modern dapat menjadi solusi permasalahan pemasaran wisata ini Perencanaan pembangunan infrastruktur untuk mendukung kegiatan pariwisata Himbauan kepada masyarakat pentingnya menjaga lingkungan Pembangunan fasilitas parker yang nyaman dan dapat menampung seluruh kendaraan wisatawan Penyediaan lahanlahan dan ijin pemanfaatan lahan dari pemerintahuntuk koridor komersial yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha rumah makan dan hotel.

NO 4 5 FAKTOR PENGEMBANGAN Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Karakter dan budaya masyarakat PERMASALAHAN Tidak adanya struktur oraganisasi pengelola, sehingga tingkatan kualitas manajemen masih belum professional Belum ada organisasi masyarakat wisata yang dapat mengkoordinir dukungan masyarakat setempat atas kegiatan pariwisata HASIL Peningkatan sumber daya manusia (SDM) bepengaruh terhadap. pengembangan Pariwisata Karakter dan budaya masyarakat berpengaruh terhadap pengembangan kawasan wisata ARAHAN PENGEMBANGAN Pembentukan badan pengelolaan pariwisata zaiarah makam Syaihona Kholil Rekruitmen sumber daya manusia yang memadai Perlibatan masyarakat dalam perencanaan pengembangan pariwisata Peningkatan fasilitas umum melalui CSR dari komersial dalam kawasan

5. Arahan Pengelola NO FAKTOR PENGEMBANGAN 1 Pemasaran wisata 2 Infrastruktur 3 Sarana Wisata PERMASALAHAN Belum ada strategi pemasaran, sehingga perlu disusun strategi pemasaran yang tepat sasaran Pada dasarnya untuk permasalahan eksisting kawasan wisata masih belum ada, namun kedepan ketika tingkat kunjungan sudah cukup signifikan maka permasalahan infrastruktur akan jadi isu utama, sehingga direkomendasikan agar direncanakan dengan baik Terbatasnya sarana pendukung pariwisata, seperti penginapan, restauran, parker dan pertokoan marchendise HASIL Pemasaran wisataberpengaruh terhadap pengembangan wisata Infrastruktur bepengaruh terhadap pengembangan Pariwisata Sarana wisata berpengaruh terhadap pengembangan wisata. ARAHAN PENGEMBANGAN Perlu kegiatan rutin untuk mengundang pondok-pondok dan santri-santri di seluruh jawa timur. Dibuatnya peraturan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan diberikan denda kepada yang masih membuang sampah sembarangan Pembangunan infrastruktur untuk mendukung kegiatan pariwisata Pembangunan fasilitas penginapan, warung, dan pertokoan oleholeh. Perluasan lahan parker serta pembangunan parker yang lebih nyaman

NO FAKTOR PENGEMBANGAN PERMASALAHAN 4 Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) 5 Karakter dan budaya masyarakat Tidak adanya struktur oraganisasi pengelola, sehingga tingkatan kualitas manajemen masih belum professional Belum ada organisasi masyarakat wisata yang dapat mengkoordinir dukungan masyarakat setempat atas kegiatan pariwisata HASIL Peningkatan sumber daya manusia (SDM) bepengaruh terhadap. pengembangan Pariwisata Karakter dan budaya masyarakat berpengaruh terhadap pengembangan kawasan wisata ARAHAN PENGEMBANGAN Pembentukan badan pengelolaan pariwisata zaiarah makam Syaihona Kholil Perlibatan masyarakat dalam pembangunan

KESIMPULAN 1. Perlunya kegiatan rutin sebagai sarana memperkenalkan pariwisata 2. Metode pemasaran yang harus lebih memanfaatkan media-media modern saat ini seperti web, social media dan radio 3. Dibuatnya peraturan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan diberikan denda kepada yang masih membuang sampah sembarangan 4. Perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi untuk mendukung kegiatan pariwisata 5. Himbauan secara berkala kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan 6. Perencanaan kawasan komersial di sekitar makam syaihona kholil 7. Pembangunan fasilitas penginapan, warung, dan pertokoan oleh-oleh. 8. Pembangunan fasilitas parkir yang nyaman dan dapat menampung seluruh kendaraan wisatawan 9. Penyediaan lahan-lahan dan ijin pemanfaatan lahan dari di koridorkomersial yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha rumah makan dan hotel. 10. Pemberian insentif kepada pemodal untuk mengembangkan usaha di kawasan pariwisata 11. Mendorong masyarakat setempat untuk dapat berkarya dan mengembangkan yang dapat dijual di kawasan pariwisata 12. Bekerjasama dengan perbankan untuk mendukung program umkm 13. Pembentukan badan pengelolaan pariwisata ziarah makam syaihona kholil 14. Rekruitmen sumberdaya manusia yang memadai 15. Perlibatan masyarakat dalam perencanaan pengembangan pariwisata 16. Peningkatan fasilitas umum melalui csr dari komersial dalam kawasan 17. Pembentukan manajemen pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat setempat

SARAN 1. Perlunya penelitian selanjutnya mengenai konsep pengembangan kawasan wisata Syaihona Kholil sesuai dengan arahan yang telah diperoleh dalam penelitian ini. 2. Perlunya studi lebih lanjut mengenai karakteristik pasarwisata (tourism market) agar dapat memberikan data yang akurat sebagai dasar penyusunan konsep pengembangan pariwisata 3. Penelitian ini tidak menggunakan preferensi pengunjung, sehingga rekomendasi pada penelitians elanjutnya adalah menjaring apresiasi pengunjung sebagai salahsatu dasar penyusunan konsep pengembangan pariwisata yang dapat memberikan nilai positif kepada seluruh wisatawan.

TERIMA KASIH