6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 3. Donny Yulianto, S.Kom

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Modern structured analysis Approch(MSAA) dan structured system Analysis and Design Method (SSADM) BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tujuan Umum Pengembangan Sistem

MK. SISTEM INFORMASI Sap. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DOSEN : ASEP WAHYUDIN, M.T.

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Pendekatan Terstruktur dan alat-alat pemodelan Sistem

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering


BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4.1 Flowchart

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB

Analisa Desain Berorientasi Objek. Model dan Pemodelan. Oleh : Rahmady Liyantanto. Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo 2011

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Mengatasinya digunakan : SDLC Prototipe Perangkat Pemodelan Teknik Manajemen Proyek CASE JAD Keterlibatan pemakai

Kontrak Kuliah. Tinjauan Pengembangan Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci : kamus, Indonesia, Mandarin, kata, kalimat, hanzi, pinyin, bushou.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service)

Notasi Unified Modeling Language (UML) Versi 2.0

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendekatan Pengembangan Sistem Terstruktur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

Unified Modelling Language UML

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Gambar Use Case Diagram

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian

METODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI an dan sekitar awal 1960-an. Pada tahun 1968, NATO menyelenggarakan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter

FASE PENGEMBANGAN. MPSI sesi 7 & 8

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Information System Design and Analysis

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

Minggu 6 Prinsip & Konsep Desain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi merupakan suatu proses yang kompleks, mahal karena menggunakan banyak sumberdaya dan membutuhkan waktu yang lama dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Untuk memastikan keberhasilan pengambangan sistem informasi ini digunakan tahapan-tahapan yang dikenal dengan nama Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle-SDLC). SDLC adalah suatu aplikasi dari pendekatan sistem untuk pengembangan sistem informasi, sikus ini meliputi tahap-tahap perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan penggunaan. SDLC tradisional berbentuk air terjun, pada perkembangannya SDLC menjadi berbentuk lingkaran. Gambar 9 Siklus hidup pengembangan sistem Sumber: Raymond cleood Jr. dan George Shell dalam, Sistem Informasi anajemen (terjemahan), 9/E (New Jersey, Prentice Hall, 2001) hal. 185 6.5 Pendekatan Pengembangan Sistem Wilkinson dalam buku accounting and information system yang dikutip oleh Jogiyanto menyatakan dalam pengembangan sistem menggunakan SDLC terdapat beberapa pendekatan, yaitu Pendekatan klasik dan pendekatan terstruktur Pendekatan sepotong dan pendekatan sistem Pendekatan bawah-naik dan pendekatan atas-turun Pendekatan menyeluruh dan pendekatan modular Pendekatan lompatan dan pendekatan berkembang 6.5.1 Pendekatan Klasik dan Pendekatan Terstuktur Pendekatan klasik adalah pendekatan pengembangan yang menggunakan tahap-tahap SDLC namun tidak dibekali teknik yang memadai, dengan pendekatan ini proses pengembangan relative mudah dan cepat karena disesuaikan dengan kebutuhan yang teridentifikasi selama proses berjalan namun pengembangan software menjadi sulit dan tidak terarah karena tidak ada acuan yang disepakati

untuk digunakan sebagai alat komunikasi antar anggota tim, walaupun biaya perencanaan, analisis, dan desain bias ditekan namun biaya pemeliharaan menjadi mahal akibat ketidak-sempurnaan sistem yang dikembangkan akan menyulitkan pemeliharaan. Kemungkinan terjadi kesalahan akibat tidak dilakukannya pengujian selama proses pengembangan, keberhasilan kurang terjamin karena banyak asumsi yang diterapkan, dan terjadi kesulitan dalam penerapan sistem karena ketidaksesuaian dengan pemakai. Pendekatan terstruktur berkembang sejak tahun 1970an sebagai jawaban dari kegagalan sistem klasik, yaitu dengan mengembangkan penggunaan alat-alat, teknik-teknik, dan dokumentasi yang digunakan sebagai acuan dalam pengambangan dan komunikasi. Pendekatan terstuktur ini menghasilkan beberapa metodologi pengembangan sistem. Dengan pendekatan ini masalah yang kompleks di dekomposisi menjadi masalah yang lebih sederhana dan terkendali sehingga hasil pengembangannya menjadi mudah dipelihara, fleksibel, sesuai dengan pemakai, tepat waktu, dan kualitas yang terjamin. 6.5.2 Pendekatan Sepotong dan Pendekatan Sistem Pendekatan sepotong (piecemeal) adalah pendekatan yang menekankan pada satu titik permasalahan tertentu yang terjadi dalam subsistem perusahaan. Pendekatan ini efektif jika ditinjau dari pencapaian tujuan subsistem itu namun bisa terjadi ketidak-sesuaian dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan sistem melihat sebagai suatu integrasi, sehingga setiap bagian yang dikembangkan harus memperhatikan bagian-bagian yang lain dan tujuan perusahaan secara keseluruhan, dengan pendekatan sistem diharapkan terjadi efisiensi yang menyeluruh. 6.5.3 Pendekatan Bawah-Naik dan Pendekatan Atas-Turun Pendekatan bawah-naik atau Bottom-Up dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional tempat dilakukannya transaksi. enekankan pada data, sedang informasi yang akan dihasilkan menyusul ketersediaan dat, pendekatan ini disebut data analysis. Pendekatan atas-turun atau Top-Down dimulai dari level atas organisasi dengan menetapkan rencana strategis, dimuli dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Setelah kebutuhan informasi ditetapkanp maka turun ke penentuan output, input, basis data, prosedur operasi, dan control, pendekatan in disebut sebagai decision analysis. 6.5.4 Pendekatan enyeluruh dan Pendekatan odular Pendekatan menyeluruh merupakan pendekatan pengembangan sistem secara serentak dan menyeluruh. Pendekatan ini dapat digunakan untuk sistem kecil atau sederhana. Untuk sistem yang kompleks pendekatan ini menjadi tidak implementatif. Pendekatan modular berusaha memecah sistem yang kompleks menjadi beberapa bagian yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah untuk dikembangkan. 6.6 etodologi Pengembangan Sistem etodologi pengembangan sistem dibuat dan diusulkan oleh para peneliti, penulis buku, dan pengembang sistem. Dalam matakulliah ini metodologi yang akan dibahas adalah beberapa metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi yaitu Structured Analysis Design Technique (SADT) dan object modeling technique (OT).

6.6.1 etodologi Structured Analysis and Design Technique (SADT) SADT merupakan representasi pendekatan arus data (data flow approach) merupakan pendekatan yang mudah diaplikasikan dan memiliki dokumentasi yang baik. SADT menekankan pengembangan pada dekomposisi fungsional. Sistem dilihat sebagai penyedia satu atau banyak fungsi bagi pengguna akhir (end user). Secara umum gambar berikut menunjukan alat-alat yang digunakan dalam SADT. Ringkas Entity Relationship Diagram System Flowchart Data-Flow Dictionary Entry Data-Store Dictionary Entry Data-Flow Diagram Data Structure Dictionary Entry Data Element Dictionary Entry Structured English/ Psedocode Program Flowchart Rinci Data Diagram Proses Diagram Gambar 10 Diagram Dalam SADT odel diagram arus data (data flow diagrams) mentransformasi data sebagai aliran yang melalui sistem. Diagram arus data meliputi proses, arus data, aktor, dan tempat penyimpanan. Dimulai dari tingkat teratas, lalu secara rekursi membagi proses yang kompleks menjadi subdiagram-subdiagram, sampai dengan proses-proses kecil yang mudah diimplemetasi. Ketika proses telah cukup sederhana maka dekomposisi dihentikan, dan spesifikasi proses ditulis untuk setiap proses terendah. Gambar 11 Proses Dekomposisi Diagram Arus Data

Gambar beikut adalah contoh dari dekomposisi diagram arus data Gambar 11 Contoh Diagram Arus Data Level 0 (Diagram Konteks) Gambar 12 Contoh Diagram Arus Data Level 1 Gambar 12 Contoh Diagram Arus Data Level 2

Kemudian digunakan kamus data untuk menampilkan rincian yang hilang dari diagram arus data. Kamus data mendefinisikan arus data dan penyimpanan data dan pengertian berbagai nama. Entry Entry penyimpanan data data Kegunaan: Untuk Untukmenjelaskan tiap tiappenyimpanan data data dalam dalamdiagram diagram arus arusdata Nama Namapenyimpanan data data :: Tabel Tabelpesanan penjualan Penjelasan :: Tabel Tabelyang berisi berisidata historis historispemesanan penjualan penjualan setelah setelahdata dimasukan kedalam kedalamsistem sistemkomisi komisipenjualan Struktur Strukturdata data Volume Volume data data Akses Akses :: Catatatan pemesanan penjualan :: Rata-rata Rata-rata 140 140 per per hari hari :: Pegawai Pegawaidepertemen penjualan penjualan Catatan Catatan :: Gambar 11 Contoh Kamus Data odel diagram status transisi digunakan untuk menggambarkan pengendalian proses atau waktu dari eksekusi fungsi dan akses data melalui event. Diagram lain yang digunakan dalam SADT adalah diagram hubungan entitas (Entity-relationship Diagram), diagram ini menunjukan bagaimana hubungan diantara pihak-pihak yang terlibat dalam dan data apa saja dari entitas itu yang digunakan oleh sistem informasi. Nama Supplier Suplier No Supplier 1 Alamat Supplier No Supplie emenuhi No Pesanan No Pesanan No Pesanan Kode Bahan Kode Bahan Jumlah Stok Tgl Pembelian Pesanan Pembelian Berisi Bahan Baku Jumlah Harga Deskripsi Bahan Lokasi Bahan enggam barkan No Suplier 1 No Suplier Hutang Dagang Total Hutang Dagang Gambar 13 Contoh Diagram Hubungan Entitas (ERD) 6.6.2 etodologi Object odeling Technique (OT) OT adalah pendekatan utilisasi model berorientasi objek. OT menekankan pada kepentingan model dan penggunaannya untuk mencapai suatu abstaksi. Pendekatan ini membedakan antara tahap analisis yang berfokus pada dunia nyata dan tahap desain yang umumnya untuk ditujukan merinci sumber daya komputer. OT model dibangun diantara deskripsi struktur data, perilaku, dan batasan-batasan. OT ditujukan untuk sistem pemrosesan transaksi (volume besar, pemrosesan sederhana) dan sistem pendukung keputusan (beragam query yang tidak dapat diprediksi).

SADT dan OT memiliki banyak persamaan. Keduanya menggunakan model bangunann yang sama dan mendukung tiga sudut pandang orthogonal dari system. Perbedaan antara SADT dan OT hanya pada gaya dan penekanannya. Dalam pendekatan SADT model fungsional lebih mendominasi, kemudian model dinamis menjadi yang penting berikutnya, dan model objek menjadi yang paling sedikit penting. Sedangkan pada OT model objek dianggap yang paling penting, kemudian model dinamis, dan terakhir model fungsional.. Functional odel (computation) Dinamic odel (interaction) Object odel (structure) Gambar 3..5 Tiga Sudut Pandang Orthogonal Sistem SADT mengorganisasi sistem di sekeliling prosedur. Sebaliknya OT mengorganisasi sistem di sekeliling objek dunia nyata, atau objek konseptual yang ada dalam pandangan pengguna. Perubahan dalam prosedur dapat menyebabkan bencana bagi desain berbasis prosedur. Sebaliknya perubahan tersebut siap diakomodasi dalam desain berbasis objek melalui penambahan atau perubahan operasi, dan meninggalkan struktur objek tidak berubah. SADT berguna untuk masalah yang fungsi-fungsinya lebih kompleks dari data. Desain SADT memiliki batas sistem yang didefinisikan dengan jelas, melalui bagaimanaa prosedur software berkomunikasi dengan dunia nyata. Struktur desain SADT menjadi sulit untuk ditingkatkan dengan batasan yang baru. Lebih mudah meningkatkan desain berorientasi objek yang tinggal menambahkan objek dan relasinya saja. Desain berorientasi-objek lebih lentur terhadap perubahan. (a)

(b) Gambar 3.6Perbandingan ERD (a) dan OT odel (b) Dalam perkembangannya, OT menggunakan banyak diagram yang dikenal denagan nama Unified odeling Language-UL yang merupakan bahasa standar yang dikontrol oleh konsorsium dari banyak perusahaan yang dinamakan Object anagement Group (OG). Jenis Diagram UL adalah Nama Diagram Activity Class Communication Component Composite structure Deployment Interaction overview Object Package Sequence State machine Timing Use case Kegunaan Generasi UL Behavioral prosedural dan paralel 1 Class, Fitur, dan Relasi 1 Interaksi antar objek, penekanan jalur 1 Struktur dan koneksi komponen 1 Dekomposisi runtime suatu class 2 Pemindahan artefak ke node 1 Campuran sequence dan activity 2 Konfigurasi 1 Struktur hierarki 1 Interaksi antar objek; penekanan pada 1 sequence Bagaimana event mengubah objek 1 Interaksi antar objek; penekanan pada 2 waktu Bagaimana pengguna berinteraksi 1 dengan sistem