Pengaruh nilai intelligence quotient (IQ) terhadap status karies gigi siswa di SMA Binsus Manado

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

GAMBARAN STATUS KARIES PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB YPAC MANADO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin

STATUS KARIES PADA GIGI BERJEJAL DI SD NEGERI 12 TUMINTING

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

GAMBARAN STATUS KARIES PADA MURID SMP NEGERI 4 TOULUAAN KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KARIES GIGI PADA ANAK SD KELAS V - VI DI KELURAHAN PEGUYANGAN KANGIN TAHUN 2015

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

GAMBARAN STATUS KARIES PADA SISWA SMP NEGERI I TOMOHON

Gambaran status karies gigi pada mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

PERBANDINGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUTPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SLB-B DAN SLB-C KOTA TOMOHON

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, indeks karies anak

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMAMPUAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan status karies gigi pada penyandang tunanetra

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

STATUS KEBERSIHAN MULUT ANAK USIA 9-11 TAHUN DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI MALAM SEBELUM TIDUR DI SDN MELONGUANE

Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, perawatan ortodontik cekat, pasien ortodontik

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

Gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

Linda Yunitasari 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

Gambaran status karies dan status gizi pada murid TK Kartika XX-16 Manado

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENCABUTAN GIGI DI SMP NEGERI 2 LANGOWAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Hubungan konsumsi jajanan dan status karies gigi siswa di SMP NEGERI 1 Tareran

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG

ABSTRAK. Kata kunci : gingivitis kehamilan, indeks gingiva modifikasi, usia kehamilan, sosio- ekonomi, pola makan, oral hygiene

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: susu formula dalam botol, indeks karies, anak usia 3 4 tahun

GAMBARAN STATUS KARIES DAN POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MAHASISWA ASAL TERNATE DI MANADO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI

HUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

MULUT TERHADAP JUMLAH KARIES GIGI M1 PERMANEN PADA ANAK USIA 9-12 TAHUN DI MI SYAFAAT MUHAMMADIYAH JETIS KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

STATUS KEPARAHAN KARIES GIGI PADA MURID SEKOLAH DASAR DI DAERAH TERTINGGAL DAN DAERAH PERKOTAAN

Maria Victa Agusta R.*, Ade Ismail AK**, Muhammad Dian Firdausy*** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa.

BAB I PENDAHULUAN. American Public Health Association mendefinisikan anak cacat sebagai

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Oleh : Anggia Rahmah Nursani S

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

GAMBARAN PENGGUNAAN SEMEN IONOMER KACA SEBAGAI BAHAN TUMPATAN DI RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO TAHUN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes,

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

Status kebersihan gigi dan mulut pada remaja usia tahun di SMPN 4 Watampone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone

ABSTRAK. Kata kunci: sikap, perilaku, kesehatan gigi dan rongga mulut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSGMP UNSRAT MANADO

GAMBARAN PENCABUTAN GIGI MOLAR SATU MANDIBULA BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DI BALAI PENGOBATAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT MANADO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

Determinan Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali

GAMBARAN INDIKASI PENCABUTAN GIGI DALAM PERIODE GIGI BERCAMPUR PADA SISWA SMP NEGERI 1 LANGOWAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI SISWA SDN TUMALUNTUNG MINAHASA UTARA

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tindakan perawatan dalam bidang kedokteran gigi yang paling sering

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASANDI RSGMP-PSPDG FK UNSRAT MANADO

PENGARUH TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP KARIES ANAK DI TK HANG TUAH BITUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Transkripsi:

Pengaruh nilai intelligence quotient (IQ) terhadap status karies gigi siswa di SMA Binsus Manado 1 Jessica B. K. Kukus 2 Shane H. R. Ticoalu 3 Wulan G. Parengkuan 1 Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran 2 Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran 3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: ckatriola@yahoo.com Abstract: Health is the most important thing for human, as well as the oral health. Intelligence Quotient (IQ) is the ability to think in an abstract way, solving problems using verbal symbols and the ability to learn and adjust oneself with daily experience. Knowledge is so related to education where is expected that a person with high education where it is expected that a person with high education has wide scope of knowledge. This research was a descriptive research with cross sectional observational study. Sample were collected using purposive random sampling method with 82 from 455 students as samples. The results showed the average of DMF-T on students at SMA Binsus Manado was 2,91 and in the middle category according to WHO criteria. From this, the result of the Spearmen analysis shows that the relationship between IQ score and caries has a p value of 0,141. Hence, there is no relationship or influence of IQ score to the caries status in SMA Binsus Manado. Keywords: intelligence quotient, status caries Abstrak: Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia. Demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Intelligence Quotient (IQ) merupakan kemampuan berpikir secara abstrak, memecahkan masalah dengan menggunakan simbol-simbol verbal dan kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling dengan jumlah subyek penelitian 82 dari 455 siswa. Hasil penelitian ini menujukkan rerata indeks DMF-T siswa SMA Binsus Manado sebesar 2,91 dan berdasarkan kriteria WHO berada pada kategori sedang. Dari hasil penelitian menunjukkan hasil analisis Spearmen tentang pengaruh nilai Intellegence Quotient (IQ) dengan status karies didapatkan p value 0, 141 (p<0,05). Jadi, tidak terdapat pengaruh nilai IQ terhadap status karies di SMA Binsus Manado. Kata kunci: intelligence quotient, status karies Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Saat ini masalah kesehatan gigi yang paling banyak ditemukan yaitu karies atau lebih dikenal dengan gigi berlubang. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 provinsi Sulawesi Utara menempati urutan keenam dengan prevalensi 31,6% penduduk 23

memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut dan prevalensi untuk gigi berlubang sebesar 1,6%. 1 Karies gigi atau gigi berlubang merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi meluas ke arah pulpa. Intelligence Quotient (IQ) merupakan kemampuan berpikir secara abstrak, memecahkan masalah dengan menggunakan simbol-simbol verbal dan kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan pengalamanpengalaman hidup sehari-hari. 2 Secara tradisional, angka normatif dari hasil tes intelegensi dinyatakan dengan rasio (Quotient) dan diberi nama Intelligence Quotient (IQ). 3 Pendidikan memengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, akan semakin luas pula pengetahuannya. 4 SMA Binsus Manado merupakan salah satu institusi pendidikan yang ada di kota Manado. Peneliti memilih penelitian di SMA Binsus Manado karena merupakan salah satu sekolah dengan siswa-siswi terbaik di kota Manado dan sekolah ini mengadakan tes IQ pada saat penerimaan tes masuk untuk siswa baru. Peneliti ingin melihat apakah kecerdasan intelektual dari siswa-siswi di sekolah ini berpengaruh terhadap status karies gigi mereka sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Pengaruh Nilai Intelligence Quotient (IQ) terhadap Status Karies Gigi pada Siswa di SMA Binsus Manado. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Kukus, Ticoalu, Parengkuan: Pengaruh nilai intelligence... 24 deskriptif dengan pendekatan crosssectional dan dilaksanakan di SMA Binsus Manado pada bulan April-November 2015. Populasi pada penelitian ini sebanyak 455 siswa dengan sampel sebanyak 82 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan menggunakan metode purposive random sampling berdasarkan kriteria dan karakteristik tertentu. Data hasil pemeriksaan berdasarkan status nilai Intelligence Quotient (IQ), kemudian hasil pemeriksaan dicatat dalam format yang telah disediakan. Data diolah dengan menggunakan program SPSS, menggunakan analisis univariat dan analisis menggunakan uji Shapiro-Wilk menunjukkan distribusi data tidak normal, dengan demikian analisis data dilanjutkan dengan menggunakan uji Spearmen. HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Hasil penelitian mengenai pengaruh nilai Intelligence Quotient (IQ) terhadap status karies gigi pada siswa di SMA Binsus Manado dapat dilihat pada tabel 1-8. Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin n (orang) % Perempuan 59 72 Laki-laki 23 28 Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan usia Usia (thn) n (orang) % 12 2 2,4 13 1 1,2 14 27 32,9 15 30 36,6 16 16 19,5 17 6 7,3 Hasil penelitian rerata indeks DMF-T siswa SMA Binsus Manado yaitu 2,91. Berdasarkan kriteria dari WHO, indeks ini termasuk dalam kategori status karies sedang. Menurut Blum status karies gigi

terdiri dari 4 faktor, yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor herediter. Dari keempat faktor tersebut, perilaku memegang peranan penting dalam memengaruhi faktor status kebersihan gigi dan mulut secara langsung. Faktor perilaku meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Faktor-faktor lain yang memengaruhi terjadinya karies yaitu jenis kelamin dan usia. 5 Hasil penelitian rerata indeks DMF-T berdasarkan jenis kelamin responden menujukkan siswa laki-laki memiliki indeks DMF-T lebih tinggi sebesar 3,86 dibandingkan dengan siswa perempuan yang memiliki indeks DMF-T sebesar 2,54. Penelitian oleh Hamissi di Iran tahun 2008 menunjukkan hasil yang sama yaitu siswa laki-laki memiliki rerata DMF-T lebih tinggi (2,88) dibandingkan rerata DMF-T pada perempuan (2,54). 6 Tabel 3. Distribusi pekerjaan orang tua siswa SMA Binsus Manado Pekerjaan orang tua n % Dokter 2 2,4 Dosen 5 6,1 Guru 7 8,5 IRT 1 1,2 Pegawai BUMN 1 1,2 Pendeta 4 4,9 Pensiunan 1 1,2 Petani 1 1,2 PNS 26 31,7 Polisi 2 2,4 Sat-pol PP 1 1,2 Swasta 14 17,1 TNI 2 2,4 Wiraswasta 15 18,3 Tabel 4. Distribusi nilai IQ siswa SMA Binsus Manado Nilai IQ n % Rata-rata bawah 15 18,3 Rata-rata 26 31,7 Rata-rata atas 23 28,0 Tinggi 16 19,5 Jenius 2 2,4 Tabel 5. Distribusi DMF-T berdasarkan jenis 25 kelamin Jenis Kelamin D M F Skor Kategori Perempuan 120 23 7 2,54 Rendah Laki-laki 77 10 2 3,86 Sedang Total 197 33 9 2,91 Sedang Tabel 6. Distribusi DMF-T berdasarkan usia Usia (thn) D M F Total DMF- T 12 0 2 5 7 3,5 13 0 0 0 0 0 14 53 6 0 59 2,18 15 67 12 3 82 2,73 16 49 4 1 54 3,37 17 28 9 0 37 6,16 Total 197 33 9 239 2,91 Tabel 7. Distribusi berdasarkan status karies menurut WHO Status karies n (orang) % Sangat rendah 26 31,7 Rendah 16 19,5 Sedang 23 28,0 Tinggi 8 9,8 Sangat tinggi 9 11,0 Tabel 8. Distribusi DMF-T berdasarkan nilai IQ Nilai IQ D M F Skor Kategori Rata-rata 34 8 0 2,8 Sedang bawah Rata-rata 73 12 6 3,5 Sedang Rata-rata 62 6 0 2,95 Sedang atas Tinggi 6 5 3 0,87 Sangat rendah Jenius 2 2 0 2 Rendah Total 197 33 9 2,91 Sedang Hal ini terjadi karena perempuan memiliki keinginan dan kesadaran yang tinggi akan estetik dan pemeliharaan kebersihan giginya sehingga akan lebih rajin menyikat gigi. Bagi perempuan, penampilan yang baik meningkatkan kepercayaan diri termasuk penampilan gigi yang terlihat baik. Berbeda dengan penelitian oleh Satima A, Saleem M di Pakistan tahun 2011 yang mengemukakan

perempuan memiliki indeks DMF-T lebih tinggi disebabkan oleh perilaku pemeliharaan dan makanan yang dikonsumsi. 7 Hasil pemeriksaan indeks DMF-T menunjukkan nilai DMF-T tertinggi pada usia 17 (6,16) dibandingkan dengan usia lainnya. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh jumlah DMF-T yang cukup tinggi sedangkan subyek penelitian hanya sedikit. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Hidayati L di Tasikmalaya tahun 2005 bahwa usia yang lebih dewasa memiliki pengetahuan yang lebih baik sehingga lebih mengerti tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. 8 Menurut penulis, usia 17 tahun DMF-Tnya tinggi karena semakin bertambah usia seseorang berarti gigi berkontaminasi lebih lama dalam rongga mulut. Status karies berada pada kategori sedang dapat dipengaruhi salah satunya oleh status ekonomi. Mayoritas pekerjaan orang tua dari subyek penelitian yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata siswa dari SMA Binsus Manado berasal dari keluarga dengan golongan status menengah. Sebuah penelitian di Zimbabwe oleh Mafuradze B, Mahachi L tahun 2013 pada anak yang berasal dari daerah perkotaan dengan golongan status sosial ekonomi tinggi memiliki status karies rendah dibandingkan dengan anak yang berasal dari daerah pedesaan dengan golongan status sosial ekonomi rendah. 9 Penduduk yang tinggal di pedesaan dengan status sosial ekonomi rendah, sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi karena lokasi yang jauh dengan tempat pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di perkotaan dan status ekonomi lebih baik, penduduk lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan semakin terjamin sarana pelayanan kesehatan yang dipilih. Hasil pemeriksaan DMF-T pada siswa SMA Binsus Manado yang berusia 12-17 tahun, yaitu indeks D (decay) berjumlah 197, M (missing) berjumlah 33, dan F (filling) berjumlah 9. Hasil yang sama juga Kukus, Ticoalu, Parengkuan: Pengaruh nilai intelligence... 26 ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Elisa pada tahun 2014 di Tomohon yaitu jumlah gigi yang ditumpat (filling) lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah gigi yang karies (decay) dan hilang karena karies (missing). 10 Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran dari para siswa untuk merawat kesehatan gigi dan mulut serta kurangnya peranan orang tua dalam mengontrol kesehatan gigi dan mulut anaknya dengan memeriksakan gigi dan mulut ke dokter gigi. Hasil pemeriksaan DMF-T berdasarkan status karies menunjukkan hasil pada 82 subyek penelitian terdapat 26 siswa (31,75%) kategori sangat rendah, 16 siswa (19,5%) kategori rendah, 23 siswa (28,0%) kategori sedang, 8 siswa (9,8%) kategori tinggi, dan 9 siswa (11,0%) kategori sangat tinggi. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Virginia W di Manado tahun 2013 dimana kategori sangat tinggi menjadi kategori terbesar. 11 Dalam penelitian ini juga peneliti melihat nilai Intelligence Quotient (IQ) dari siswa diperoleh bahwa terdapat 15 siswa (18,3%) kategori rata-rata bawah, 26 siswa (31,7%) kategori rata-rata, 23 siswa (28,0%) kategori rata-rata atas, 16 siswa (19,5%) kategori tinggi, dan 2 siswa (2,4%) kategori jenius. Penelitian yang dilakukan Dian tahun 2009 mengenai pengaruh nilai IQ terhadap prestasi belajar siswa bahwa IQ tidak 100% menjamin keberhasilan dalam prestasi belajar siswa disekolah. Keadaan tersebut dapat terjadi karena ada beberapa faktor yang lebih dominan, yaitu motivasi, gaya belajar, fasilitas belajar yang ada, kemajuan IT, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, kondisi fisik dan psikologis saat mengerjakan ujian dan berbagai faktor lain yang memengaruhi prestasi belajar siswa. 12 Seseorang yang berkecerdasan tinggi tidak selalu mampu memotivasi dirinya untuk mencari tahu. Walaupun memiliki kecerdasan yang tinggi namun hanya fokus pada hal yang disukai dan lebih mengutamakan hal yang dianggap penting sehingga mengabaikan hal yang lain, misalnya lebih mengutamakan penampilan

tubuhnya dibandingkan penampilan gigi dan mulutnya, akhirnya kesehatan gigi dan mulutnya tidak terawat dengan baik. Penulis berasumsi bahwa meskipun siswa memiliki IQ yang di atas rata-rata selain tidak menjamin keberhasilan prestasi di sekolah juga tidak menjamin para siswa bisa menjaga kebersihan gigi dan mulutnya dalam hal ini status karies. Hasil penelitian menunjukkan rerata DMF-T paling tinggi pada nilai IQ rata-rata (3,5) tergolong kategori sedang dan rerata DMF-T paling rendah pada nilai IQ tinggi (0,87) tergolong kategori sangat rendah. Rerata DMF-T pada nilai IQ 2,42 tergolong kategori rendah. Dari hasil analisis Spearman tentang pengaruh nilai IQ dengan status karies didapatkan p value 0,141 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H o diterima. Jadi, tidak terdapat pengaruh nilai IQ terhadap status karies di SMA Binsus Manado. Menurut penulis, selain nilai IQ yang tinggi tidak berpengaruh terhadap status karies karena karies gigi dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain yaitu oral hygiene dan kebiasaan mengonsumsi makanan. Siswa dengan nilai IQ tinggi tapi tidak bisa menjaga kebersihan gigi dan mulutnya bisa menyebabkan karies, dan bukan kecerdasan intelektual yang tinggi tapi perilaku dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi status karies. SIMPULAN Nilai Intelligence Quotient (IQ) tidak memiliki pengaruh terhadap status karies gigi. SARAN Bagi sekolah diharapkan melakukan pengadaan UKGS agar siswa/i bisa lebih memerhatikan kesehatan gigi dan mulut DAFTAR PUSTAKA 1. Badan peneliti dan pengembangan kesehatan Departemen Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: 2. Desmita. Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Rosda Karya, 2006; p. 170. 3. Azwar S. Penyusunan skala psikologi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1996; p. 51. 4. Notoatmojo. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2003; p. 43. 5. Agie L. Gambaran status karies dan kadar fluor air yang dikonsumsi anak usia 12-14 tahun di desa Wiau Lapi Barat. e-gigi (eg). 2014;2(1). 6. Hamissi J, Ramezani GH, Ghodousi A. Prevalence of dental caries among high school attendees in Qazvin, Iran. J Indian Soc Pedod Prev Dent [serial online] 2008;26 (Supl 2):S53-5. 7. Saima A, Saleem M, Mohtada H, Fatima I. Distribution of dental caries and its relationship to risk factors. Pakistan oral & dental journal. 2011:31(2):453-456. 8. Hidayati L. Hubungan karakteristik keluarga dan kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dengan keparahan karies gigi anak sekolah dasar [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2005. 9. Mafuvadze B, Mahachi L, Mafuvadze B. Dental caries and oral health practice among 12 years old children from low socio-economic status background in Zimbabwe. Zimbabwe: The Pan African American Journal. 2013;14:164. 10. Elisa M, Posangi J, Leman M. Gambaran status karies pada siswa SMP Negeri 1 Tomohon Jurnal e-gigi (eg). 2015;3(1). 11. Virginia W, Rattu AJM, Wicaksono D. Hubungan antara Status Kebersihan Mulut dengan Karies Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Manado. Dentire Journal 2013 Desember. 12. Dian Rachmawati. Pengaruh intelligence quotient (IQ) dan motivasi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Blitar [Skripsi]. Malang: Universitas Malang; 2009. 27