Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan ex post facto yang mengambil sampel dari satu populasi.

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

Kode Kehormatan Pramuka

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Korelasional. Metode. hubungan antara dua atau lebih variabel.

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

III. Metodologi Penelitian. XI IPS SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran 2010/2011. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. menumbuhkan kesadaran siswa terhadap penegakan Hak asasi manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional, penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan teori terhadap suatu permasalahan memerlukan metode khusus yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

41 BAB III METODE PENILITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015 B. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Berdasarkan tujuan dalam dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara pendidikan kepramukaan dengan prestasi belajar siswa, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasional. Metode deskripsif adalah prosedur pemecahan

42 masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan/ melukiskan keadaaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan pengertian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan seberapa jauh suatu hubungan ada antara dua variabel (yang dapat diukur) atau lebih. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto (2010:115) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka ini merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung. Tabel 3.1. Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri 1 Rajabasa Raya No Kelas Jumlah 1 V A 40 siswa 2 V B 39 siswa 3 V C 39 siswa Jumlah 118 siswa Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini berjumlah 118 siswa.

43 2. Sampel Arikunto (2010:117) menjelaskan bahwa Sampel adalah Sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti dengan menggunakan cara-cara tertentu. Arikunto (2010: 174) juga menyatakan bahwa: untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga peneltian merupakan populasi. Selanjutnya jika jumlah populasinya lebih besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih. Jumlah sampel yang akan di tetapkan dalam penelitian ini adalah sebesar 25%. Dengan demikian jumlah samplenya adalah 25% x 118 = 29.5 atau 30 orang siswa. Penelitian ini menggunakan teknik Stratified Proporsional Sampling. Menurut Siregar (2010: 146) stratified sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan populasi yang memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karateristik sendiri. Proporsi untuk setiap sampel = 30 118 = 0,25

44 Tabel 3.2. Sampel berstrata proporsional No Predikat Anggota populasi Proporsi Jumlah sampel (orang) Kelas A B C 1 Tinggi 23 0,25 0,25 23 = 5,75 = 6 2 0 4 2 Sedang 70 0,25 0,25 70 = 17,5 = 18 6 6 6 3 Rendah 25 0,25 0,25 25 = 6,25 = 6 2 2 2 Jumlah 118 30 10 8 12 D. Variabel penelitian Ada dua variabel yang terlibat dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas dilambangkan dengan X yaitu variabel penelitian yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah: pendidikan karakter dalam kepramukaan. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dilambangkan dengan Y yaitu variabel penelitian yang dipengaruhi oleh variabel lain, sehingga sangat tergantung pada variabel lain. Variabel terikat pada penelitian ini adalah: Prestasi Belajar PKn.

45 E. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Pendidikan Karakter dalam Kepramukaan Pendidikan Kepramukaan adalah pendidikan yang dilakukan di alam terbuka, di luar lingkungan sekolah dan keluarga yang menantang, menarik, dan menyenangkan dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Kemudian pendidikan karakter adalah proses pembentukan nilai dan sikap yang dapat membentuk pribadi manusia yang utuh dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Dengan demikian pendidikan karakter dalam kepramukaan adalah proses pembentukan nilai dan sikap yang dapat membentuk pribadi manusia yang dilakukan di alam terbuka, di luar lingkungan sekolah dan keluarga dengan menerapkan prinsip dasar dan metode kepramukaan.

46 Tabel 3.3. Definisi operasional variabel pendidikan karakter dalam kepramukaan Variabel Konsep variabel Dharma Indikator Pertama; Taqwa kepada Religius Tuhan Yang Maha Esa Kedua; Cinta alam dan Peduli lingkungan kasih sayang sesama Toleransi manusia Peduli sosial Pendidikan Karakter dalam Kepramukaan (X) Kepramukaan adalah suatu permainan yang mengandung pendidikan, bertujuan untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja dan melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab di masa dewasa nanti (Andri Bob Sunardi, 2011:2) Ketiga; Patriot yang sopan dan kesatria Keempat; Patuh dan suka bermusyawarah Kelima; Rela menolong dan tabah Keenam; Rajin, terampil, dan gembira Darma ketujuh; Hemat, cermat dan bersahaja Kedelapan; Disiplin, berani dan setia Kesembilan; Bertanggungjawab dan dapat dipercaya Kesepuluh; Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan Semangat kebangsaan Menghaargai prestasi Demokratis Rela menolong Kreatif Gemar membaca Hemat Bersahaja Disiplin Kerja keras Mandiri Jujur Suci perbuatan 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil belajar maksimal yang dicapai oleh seseorang melalui proses aktif dalam memahami dan menguasai materi serta aplikasinya dalam penyelesaian masalah dan untuk mengetahui besarnya penguasaan diperlukan suatu tes. Prestasi belajar diambil dari dokumen nilai raport mata pelajaran PKn pada kelas kelas V A, V B, dan V C. Prestasi belajar ditentukan berdasarkan skor kasar yang diperoleh siswa dari hasil uji coba tes dengan rentang 0 sampai dengan 100. Semakin tinggi skor yang diperoleh seorang siswa berarti semakin baik prestasinya.

47 F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Menurut Sugiyono (2013: 203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Jadi dapat dikatakan bahwa metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara cermat dan sistematis disuatu lingkup tertentu. Peneliti akan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian berupa pendidikan karakter dalam kepramukaan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya dengan menggunakan lembar observasi. 2. Wawancara Berdasarkan pendapat Sugiyono (2013: 194) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara ini dilaksanakan dengan bertanya langsung kepada responden. Peneliti melakukan wawancara dengan pembina pramuka untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan latihan yang berhubungan dengan pendidikan karkater. Wawancara dilaksanakan pada saat penelitian

48 pendahuluan untuk mengetahui masalah yang ada di SD Negeri 1 Rajabasa Raya. 3. Dokumentasi Menurut Arikunto (2010: 231) teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan jumlah siswa dan prestasi belajar siswa. G. Uji Persyaratan Instrumen Untuk mendapat data yang lengkap, maka alat istrumen harus memenuhi persyaratan yang baik. Istrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi dua syarat validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Sugiyono (2012: 352-353) Validitas terbagi menjadi tiga, yaitu validitas konstruk (contruct validity), validitas isi (content validity), dan validitas eksternal.

49 Pada penelitian ini menggunakan pengujian validitas isi (content validity). Sebelum digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu instrumen dikonsultasikan dengan ahli (judgment) untuk instrumen observasi. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Arikunto (2010: 221) bahwa: Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagi alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang reliabel juga. Reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur instrumen lembar observasi. Pengujian reliabilitas lembar observasi menggunakan program SPSS versi 16.0 for Windows dengan model Alpha Cronbach s. Adapun interprestasi reliabilitasnya sebagai berikut: Tabel 3.4 Interprestasi Reliabilitas Instrumen Besarnya Nilai Kriteria 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Tinggi 0,80-1,000 Sangat Tinggi

50 H. Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. 1. Analisis tabel Analisis tabel dalam penelitian ini terdiri dari tabel tunggal dan tabel silang. Contoh tabel tunggal: No Kategori Kelas Interval Frekuensi Presentase (%) 1 2 3 JUMLAH Contoh tabel silang: No Variabel Y 1 Baik 2 Cukup 3 Kurang Jumlah Tinggi Variabel X Rendah Jumlah Dengan menggunakan rumus interval untuk menentukan panjang kelas: NT NR i = K Keterangan : i = Panjang kelas NT = Data tertinggi NR = Data terandah K = Jumlah kelas

51 2. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara pendidikan karakter dalam kepramukaan dengan prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan korelasi spearman rank. Menurut Sugiyono (2013: 244) dalam korelasi spearman rank, sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi korelasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau ranking, dan bebas distribusi. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut = 6 d2 n(n 2 1) Keterangan: = koefisien korelasi Spearman Rank d = perbedaan setiap pasang jenjang n = jumlah pasang jenjang 1 dan 6 adalah konstanta (Husin dan Thoha, 1995: 184)