DIMAS WILANTORO NIM: C.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini mempermudah masyarakat untuk mengalihkan risiko yang kemungkinan. kemudian hari kepada lembaga pengasuransian.

BAB III TINJAUAN TEORI. 1. Pengertian Asuransi dan Pengaturannya. a. Pengertian Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

I. PENDAHULUAN. rasa tidak aman yang lazim disebut sebagai risiko. kelebihan. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat-sifat

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

PELAKSANAAN PENANGGUNGAN ( BORGTOCHT ) DALAM PERJANJIAN KREDIT. ( Studi Kasus di PD. BPR BANK PASAR Kabupaten Boyolali )

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan pembangunan nasional.dalam poladasar

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI DEMAM BERDARAH PADA PT. ASURANSI CENTRAL ASIA

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hakikat sebagai makhluk sosial. Proses interaksi tersebut bertujuan

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

KEKUATAN MENGIKATNYA SURAT PENETAPAN PENGANGKATAN ANAK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

Oleh : Ayu Cholisna 1

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, baik kesejahteraan jasmani maupun kesejahteraan rohani. Namun di dalam

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

PERAN ASURANSI KEPADA PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI DARAT YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari masa ke masa pun selalu meningkat. Usaha seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dan kegiatan manusia, pada hakikatnya mengandung

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

BAB I PENDAHULUAN. patut, dinyatakan sebagai penyalahgunaan hak. 1 Salah satu bidang hukum

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan dalam dunia usaha. Pertanggungan pada umumnya diatur

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Risiko seperti ini akan selalu ada dan rentan terjadi pada setiap orang, baik

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan dirinya dalam perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB II LANDASAN TEORI. kondisi teori-teori yang mendukung di dalam mengkaji masalah wanprestasi

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Modal yang bernilai besar dalam menjalankan usaha; baik dari modal harta

KEABSAHAN PERJANJIAN ASURANSI DALAM HUKUM KEPERDATAAN

BAB I PENDAHULUAN. istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga ( Rumah Tangga ) yang bahagia

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENJUALAN (LELANG) BARANG GADAI

SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA TANAH KAS DESA DI DESA KENAIBAN KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia

III. METODE PENELITIAN. kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Sistematis artinya

TESIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu sendiri dan ada kalanya berasal dari luar diri manusia. 1 Dikarenakan

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

PELAKSANAAN PENERBITAN SERTIFIKAT PENGGANTI HAK MILIK ATAS TANAH KARENA HILANG OLEH KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. mendatang yang tidak bisa diprediksi tentang yang akan terjadi. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

Transkripsi:

TINJAUAN TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN PADA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN BERDASAKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: DIMAS WILANTORO NIM: C. 100.050.141 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan dan kegiatan manusia, pada hakikatnya mengandung berbagai hal yang menunjukkan sifat hakiki dari kehidupan itu sendiri. Sifat hakiki yang dimaksud adalah suatu sifat tidak kekal yang selalu menyertai kehidupan dan kegiatan manusia pada umumnya. Keadaan tidak kekal tersebut mengakibatkan adanya suatu keadaan yang tidak dapat diduga terlebih dahulu secara tepat sebelumnya. Sehingga dengan demikian keadaan tersebut akan memberikan rasa yang tidak pasti pula. Keadaan yang tidak pasti terhadap setiap kemungkinan yang terjadi, baik dalam bentuk atau peristiwa yang belum tentu, akan menimbulkan rasa tidak aman yang umumnya disebut dengan risiko. Dengan adanya akal budi, manusia berupaya untuk menangulanggi rasa tidak aman tersebut menjadi rasa aman, serta bergerak dari kondisi yang tidak pasti menjadi suatu kepastian. Usaha dan upaya manusia untuk menghindari dan melimpahkan risikonya kepada pihak lain itulah yang merupakan cikal bakal dari perasuransian (perusahaan asuransi) yang dikelola sebagai suatu kegiatan ekonomi. 1 Dalam pergaulan masyarakat khususnya masyarakat modern seperti sekarang ini, membutuhkan suatu institusi atau lembaga yang bersedia mengambil 1. Dr. Sri Rejeki Hartono, S.H., Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika, hal 3 1

alih risiko-risiko masyarakat, baik risiko individual maupun risiko kelompok. Lembaga atau institusi yang mempunyai kemampuan untuk mengambil alih risiko pihak lain ialah asuransi, dalam hal ini adalah perusahaan asuransi. Pada dasarnya perusahaan asuransi dalam kegiatannya, secara terbuka menawarkan suatu perlindungan kepada masyarakat luas, atas kemungkinan menderita kerugian karena adanya kejadian atau peristiwa yang tidak pasti tersebut. Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) dalam pasal 246 menyebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakaan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. 2 Dalam perkembangannya asuransi mengikuti perkembangan ekonomi masyarakat. Makin tinggi pendapatan per kapita masyarakat, makin mampu masyarakat memiliki harta kekayaan dan makin dibutuhkan pula perlindungan keselamatannya dari ancaman bahaya. Karena pendapatan masyarakat meningkat, maka kemampuam membayar premi asuransi juga meningkat. Dengan demikian, usaha asuransi juga berkembang. Kini banyak sekali jenis asuransi yang berkembang dalam masyarakat yang melipti asuransi kerugian, asuransi jiwa dan asuransi sosial yang diatur dalam berbagai Undang-Undang. Khususnya asuransi 2. Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Dagang, PT Pradnya Paramita Jakarta

sosial bukan didasarkan perjanjian, melainkan diatur dengan Undang-Undang sebagai asuransi wajib (Compulsory Insurance). Asuransi sosial di Indonesia pada umumnya meliputi bidang jaminan keselamatan angkutan umum, keselamatan kerja, dan pemeliharaan kesehatan. Program asuransi sosial diselenggarakan oleh Badan Umum Milik Negara sesuai ketentuan pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992. Perundangundangan yang mengatur asuransi sosial diantaranya asuransi sosial kecelakaan penumpang dan lalu lintas jalan, asuransi sosial tenaga kerja, dan asuransi sosial pemeliharaan kesehataan Asuransi Sosial Kecelakaan Lalu Lintas Jalan diatur dalam Undang- Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, Lembaran Negara Nomor 138 Tahun 1964, mulai berlaku 31 Desember 1964. Undang-undang ini dilaksanakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 yang mulai berlaku 10 april 1965. Undang-undang ini beserta peraturan pelaksanaannya merupakan dasar berlakunya Asuransi Sosial Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Asuransi Sosial Kecelakaan Lalu Lintas Jalan termasuk jenis asuransi wajib (Compulsory Insurance). Dikatakan asuransi wajib karena : 3 1. Berlakunya Asuransi Sosial Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ini diwajibkan oleh undang-undang, bukan berdasarkan perjanjiaan. 3. Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., Hukum Asuransi Indonesia : PT Citra Aditya Bakti, hal 213-214

2. Asuransi Sosial Kecelakaan Lalu Lintas Jalan bermotif perlindungan masyarakat (social security), yang dananya dihimpun dari masyarakat yang diancam bahaya lalu lintas jalan. 3. Dana yang sudah terkumpul dari masyarakat, tetapi belum digunakan sebagai dana kecelakaan lalu lintas jalan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat melalui program investasi. Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang dana pertanggungan wajib kecelakaan lalu lintas jalan pada pasal 1 sub b, menyebutkan bahwa dana kecelakaan lalu lintas jalan ialah dana yang terhimpun dari sumbangan wajib yang dipungut dari para pemilik atau perusahaan alat angkutan lalu lintas jalan dan yang disediakan untuk menutup akibat keuangan karena kecelakaan lalu lintas jalan korban atau ahli waris yang bersangkutan. 4 Dalam pasal 2 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 ditentukan bahwa jumlah sumbangan wajib ditentukan oleh menteri keuangan menurut tarif yang bersifat progresif. Selanjutnya, menurut ketentuan pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965, sumbangan wajib untuk suatu tahun takwim harus sudah dibayar lunas selambat-lambatnya pada akhir bulan Juni tahun yang bersangkutan. waktu dan cara pembayaran sumbangan wajib diatur lebih lanjut diatur oleh menteri keuangan. Demikian juga pembuktian pembayarannya, pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 4. Undang-undang Nomor 34 Tahun 1964, Tentang Dana Pertanggungan Kecelakaan Lalu Lintas.

menentukan, sumbangan wajib dibuktikan semata-mata dengan suatu bukti yang bentuk dan hal-hal lainnya ditetapkan oleh menteri keuangan. Jadi jelaslah bahwa usaha-usaha dalam kegiatan asuransi memberikan suatu dampak positif yang luas, baik secara terbatas pada antar individu usaha anggota masyarakat maupun pada masyarakat luas. Mengingat dampak usahanya yang sangat luas maka asuransi tentu saja memerlukan hubungan dengan kalangan yang sangat luas pula. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul : TINJAUAN TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN PADA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN (Pada PT Persero Asuransi Jasa Rahaja Surakarta).

B. Perumusan Masalah Perumusan masalah memang merupakan salah satu bagian yang sangat penting di dalam penelitian, sehingga terarah dan tepat mencapai sasaran karena itu untuk memudahkan pencapaian tujuan dan pembahasaannya, maka dalam penyusunan dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana perlindungan hukum yang diberikan terhadap pihak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas jalan? 2. Bagaimana peranan PT Persero Asuransi Jasa Raharja Surakarta dalam memberikan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan? 3. Bagaimana bentuk pemberian santunan dari dana kecelakaan lalu lintas jalan kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka menentukan tujuan penelitian sebgai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum yang diberikan terhadap pihak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas jalan. 2. Untuk mengetahui bagaimana peranan PT Persero Asuransi Jasa Raharja Surakarta dalam memberikan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan.

3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pemberian santunan dari dana kecelakaan lalu lintas jalan kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan. D. Manfaat Penelitian Selain mempunyai tujuan sebuah penelitian tentunya akan memberikan manfaat sehingga membuahkan hasil yang dicapai dari kegiatan tersebut. Manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umum dan khususnya dibidang ilmu hukum b. Dapat memberikan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya. c. Dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan pemberian dana kecelakaan lalu lintas jalan. 2. Manfaat Praktis a. Untuk mengembang pola pikir dan mengetahui kemampuan penulis untuk menetapkan ilmu yang diperoleh. b. Untuk memberikan masukan bagi pihak yang bersangkutan dalam menyelesaikan masalah mengenai dana kecelakaan lalu lintas jalan.

E. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian guna menemukan dan mengembangkan kejelasan dari sebuah pengetahuan maka diperlukan metode penelitian. Karena dengan menggunakan metode penelitian akan memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan dari penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Pendekatan Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan Yuridis Sosiologis, menurut pendapat Ronny Hanitijo Soemitro, metode pendekatan sosiologi adalah pendekatan yang bertujuan untuk memaparkan sesuatu pernyataan yang ada dilapangan berdasarkan asas-asas hukum, kaedah-kaedah hukum atau perundangan yang berlaku dan ada kaitannya dengan permasalahan yang dikaji. 5 2. Jenis Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut Soerjono Soekanto penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejelagejala yang lainnya. Maksudnya adalah untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu didalam memperkuat teori-teori lama, atau didalam kerangka menyusun teori-teori baru. 6 5. Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jumetri, Jakarta, 1998, Hal. 97. 6. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitan Hukum, Universitas Indonesia : UI-Pres, Hal. 10

3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Persero Asuransi Jasa Raharja Surakarta yang beralamat di jalan Slamet Riyadi Nomor 307 Surakarta. 4. Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan sumber data yang berasal dari dua sumber yang berbeda yaitu : a. Data Primer yaitu data yang berupa keterangan yang berasal dari pihak yang terlibat dengan objek yang diteliti. Yaitu berupa data yang diperoleh pada PT. Persero Asuransi Jasa Raharja Surakarta. b. Data Skunder adalah data yang diperoleh dari sumber kepustakaan yang berupa peraturan perundang-undangan, dokumen, literatur. Adapun bahan kepustakaannya yang berupa hukum primer yakni berupa peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian tersebut. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat dan obyektif penelitian ini menggunakan cara sebagai berikut : Wawancara Adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menanyakan langsung secara lisan kepada nara sumber terhadap masalah ini.

Kepustakaan Yaitu sebuah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan mengkaji serta membaca bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan materi permasalahan. Observasi Adalah cara melakukan pengamatan dengan meninjau dan mengamati yang diperlukan dalam penelitian ini. 6. Analisis Data Data-data tersebut diatas pada hakikatnya masih bersifat mentah. Sehingga untuk membuat lebih matang maka data-data tersebut perlu dianalisis. Di dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif. Analisis kualitatif sebenarnya merupakan suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis maupun lisan, dengan maksud bahwa responden memberikan data dari hasil wawancara dengan penulis guna mendukung kebenaran dalam menjawab persoalan-persoalan dipenelitian ini. Analisis kualitatif ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh yang kemudian dihubungkan dengan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sehingga akhirnya menarik kesimpulan untuk memperoleh kebenaran dalam penelitian ini.

F. Sistematika Skripsi Dalam memudahkan serta memahami pembahasan dan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai keseluruhan penulisan penelitian tersebut diatas, maka penulis memaparkan rancangan bentuk dan isi dari skripsi ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistematika Skripsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Mengenai Asuransi 1. Pengertian Asuransi 2. Dasar Hukum Asuransi 3. Prinsip-prinsip Perjanjian Asuransi 4. Subjek dan Objek Asuransi 5. Premi 6. Polis 7. Jenis-jenis Asuransi B. Tinjauan Umum Tentang Dana Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan 1. Dana Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan 2. Prosedur Pemberian Dana Santunan Kecelakaan Lalu Lintas Jalan 3. Pemberi dan Penerima Dana Santunan Kecelakaan Lalu Lintas Jalan C. PT Persero Asuransi Jasa Raharja 1. Sejarah PT Persero Asuransi Jasa Raharja 2. Struktur Organisasi PT Persero Asuransi Jasa Raharja 3. Fungsi dan Tugas PT Persero Asuransi Jasa Raharja

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perlindungan hukum yang diberikan terhadap pihak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas jalan B. Peranan PT Persero Asuransi Jasa Raharja Surakarta dalam memberikan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan C. Bentuk pemberian santunan dari dana kecelakaan lalu lintas jalan kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN