xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan

dokumen-dokumen yang mirip
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kurangnya nafsu makan adalah Curcuma xanthorrhiza atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah et

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

optimal merupakan keberhasilan dari zat gizi yang tersedia dan yang dibutuhkan oleh tubuh sedangkan ketidakseimbangan diantaranya menyebabkan

Tanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek

I. PENDAHULUAN. Paru-paru, jantung, pusat syaraf dan otot skelet bekerja berat dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

I. PENDAHULUAN. produk yang bernilai gizi dan ekonomis tinggi. Pertambahan berat badan yang. maupun kuantitasnya (Supratman dan Iwan, 2001).

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

Begitu banyak khasiat jahe merah. Antara lain sebagai pencahar, antirematik, peluruh keringat, peluruh masuk angin, meningkatkan gairah seks,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Obat adalah zat yang digunakan untuk terapi, mengurangi rasa nyeri, serta

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

2015 PROFIL LIPID MENCIT HIPERLIPIDEMIA SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang dengan penduduk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan broiler dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu broiler modern

Setiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH

I. PENDAHULUAN. memiliki aktifitas penghambat radang dengan mekanisme kerja

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

Y PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

baik berkhasiat sebagai pengobatan maupun pemeliharaan kecantikan. Keuntungan dari penggunaan tanaman obat tradisional ini adalah murah dan mudah

EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

kontrasepsi untuk kaum pria supaya kaum pria memiliki alternatif penggunaan alat kontrasepsi sesuai dengan pilihannya. Berdasarkan fakta di atas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan tanaman berupa pohon

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. tubuh lain sehingga menimbulkan efek yang traumatis (Ismail 2009 cit Kozier

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. saji yang tinggi lemak dan rendah serat, serta penggunaan fasilitas seperti lift,

2016 PROFIL FISIKOKIMIA BUAH CABE JAWA

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun. temurun oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : DHYNA MUTIARASARI PAWESTRI J

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pakan ternak sehingga diperlukan penggunaan pakan alternatif. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

BAB I PENDAHULUAN. gula oleh bakteri pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri nata dalam

I. PENDAHULUAN. Rifampisin (RFP) dan isoniazid (INH) merupakan obat lini pertama untuk

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab utama kematian di

BAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai obat tradisional yang dapat dikembangkan secara luas. 1

By Akrom dan Arif Budi S. Fakultas Farmasi UAD

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

repository.unimus.ac.id

EFEK TOKSISITAS SUBKRONIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SINTOK PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR* Intisari

BAB I PENDAHULUAN. macam pengobatan berdasarkan pengalaman empirik secara turun temurun. Seiring

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi:

PEMBUATAN SALEP ANTI JERAWAT DARI EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Nafsu makan adalah keinginan psikologis untuk makan dan hal ini berkaitan dengan perasaan senang terhadap makanan (Insel et al, 2010). Mekanisme rasa lapar dan nafsu makan adalah suatu sistem regulator otomatis yang penting dalam usaha tubuh untuk mencukupi kebutuhan nutrisi intrinsiknya (Guyton dan Hall, 2007). Gangguan nafsu makan sukar diatasi karena sukar untuk didiagnosa penyebabnya (Greer et al., 2007), dan tidak adanya obat konvensional yang berkerja langsung untuk meningkatkan nafsu makan tetapi merupakan efek samping dari obat tersebut. Gangguan nafsu makan dapat berupa gangguan klinis yang penting namun seringkali diabaikan (Grilo dan Mitchell, 2010), dan kurangnya nafsu makan yang sering menjadi masalah utama pada anak-anak (Manikam dan Perman, 2000). Anak yang mengalami gangguan nafsu makan gagal dalam pemenuhan asupan makan dan minum sehingga kebutuhan nutrisi gagal terpenuhi. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh. Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan pertumbuhan anak (Soetjiningsih, 1995). Seiring dengan kemajuan dunia pengobatan, maka penggunaan obat pun beralih dengan penggunaan tanaman obat tradisional (Mangan, 2003). Salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kurangnya nafsu makan anak adalah Curcuma 1

xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan nafsu makan adalah minyak atsirinya (Awalin,1996). Efek peningkatan nafsu makan oleh minyak atsiri temulawak dimungkinkan karena sifat koleretiknya yaitu mempercepat sekresi empedu sehingga mempercepat pengosongan lambung serta pencernaan dan absorpsi lemak di usus yang kemudian akan mensekresi berbagai hormon yang meregulasi peningkatan nafsu makan (Ozaki dan Liang, 1988). Temulawak (Curcuma xantorrhiza Roxb) juga berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh yang dapat menyebabkan peningkatan penyerapan nutrisi untuk pertumbuhan (Yuniusta et al., 2007). Curcuma dapat memberikan efek pencernaan lipid oleh lipase yang lebih cepat dan meningkatkan sekresi kelenjar empedu untuk mengemulsi lemak sehingga secara tidak langsung dapat mempercepat pengosongan lambung (Chattopadhyay dkk., 2004). Penelitian terdahulu membuktikan bahwa minyak atsiri temulawak dapat meningkatkan nafsu makan tikus (Awalin,1996, Ardhiani, 2005, dan Ulfah, 2010). Namun, belum dapat ditemukan dosis efektif peningkatan nafsu makan minyak atsiri temulawak. Metode yang digunakan pada penelitian sebelumnya menggunakan tikus yang berada dalam kondisi normal bukan tikus yang mengalami gangguan nafsu makan. Pada penelitian ini akan dilakukan uji untuk mengetahui dosis optimal pemberian minyak atsiri temulawak dengan metode dilakukan pada tikus yang mengalami gangguan nafsu makan. Gangguan nafsu makan ini dapat dibuat dengan memberikan perlakuan penurunan nafsu makan dengan pemberian dietilpropion HCl. 2

Penelitian yang dilakukan oleh Ardhiani (2005) tentang pengaruh pemberian ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb) terhadap peningkatan berat badan tikus putih jantan galur wistar adalah pada ekstrak temulawak dan ekstrak temu hitam dosis 140 dan 560 mg/kg BB pada hari ke 30 selama perlakuan dapat memacu kenaikan berat badan tikus. Ekstrak rimpang temulawak memberikan kenaikan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak temu hitam. Perlakuan lain tentang pengaruh ekstrak etanolik rimpang lempuyang pahit (Zingiber littorae Val.) dan temulawak dengan masingmasing dosis 140; 35 ;8,5 mg/kgbb, ekstrak temulawak memberikan kenaikan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak lempuyang pahit. Penelitian tersebut juga melihat kandungan kimia dari temulawak yaitu kurkumin, desmetoksikurkumin, dan sedikit bidesmetoksikurkumin (Rahmawati, 2005). Ekstrak etanolik rimpang temulawak mengandung senyawa golongan kurkuminoid dan golongan terpen. Komponen minyak atsiri yang terdapat dalam temulawak adalah kamfer, γ-eleman, ß-farnesen, arkurkumin, zingiberen, dan germakron (Rahmawati, 2005). Menurut beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa obat tradisional sedikit menyebabkan efek samping, dan mudah dicerna oleh tubuh (WHO, 2003). Obat-obat tradisional tidak menggunakan bahan kimia. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan nafsu makan adalah Curcuma xanthorrhiza Roxb. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pada masa pemulihan ( Heyne, 1987). 3

Penggunaan temulawak yang paling banyak adalah bentuk rimpangnya. Bentuk rimpang ini dapat digunakan dalam bentuk rimpang segar, rimpang kering, atau rimpang yang sudah diserbukkan. Rimpang ini dapat juga diolah terlebih dahulu menjadi bentuk sediaan galenik seperti ekstrak, infus, bentuk teh, maupun bentuk sediaan farmasi seperti kapsul, serbuk, dan tablet. Komponen utama yang berkhasiat sebagai obat dalam rimpang temulawak adalah kurkuminoid dan minyak atsiri yang merupakan hasil metabolisme sekunder dari tanaman ini (Suwiah, 1991). Kurkuminoid berkhasiat menetralkan racun, menghilangkan rasa nyeri sendi, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah, antibakteri, dan sebagai antioksidan penangkal senyawa-senyawa radikal bebas yang berbahaya (Liang, Wijaya dan Puspa, 1985). Sedangkan minyak atsiri pada temulawak berkhasiat sebagai cholagogum, yaitu bahan yang dapat merangsang pengeluaran cairan empedu yang berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan anti spasmodicum, yaitu menenangkan dan mengembalikan kekejangan otot (Liang, Wijaya dan Puspa, 1985). Curcuma xanthorrhiza Roxb yang dipercaya selain memberi efek hepatoprotektif dapat juga meningkatkan nafsu makan pada orang yang sulit makan (Liang, Wijaya dan Puspa, 1985). Tanaman lain yang terbukti dapat menaikkan berat badan adalah kulit batang kayu manis. Kulit batang kayu manis diketahui memiliki efek meningkatkan nafsu makan, karminativum, peluruh keringat, antirematik, dan analgesik (Hariana, 2007). Sedangkan hasil penelitian Batubara, Anggraeni dan Darusman (2012) mengatakan bahwa inhalasi minyak atsiri mampu meningkatkan nafsu makan tikus dengan tidak menyebabkan bobot badan meningkat secara dratis dengan menggunakan hewan coba tikus jantan 10 ekor tiap kelompok. 4

Kayu manis spesies Cinnamomum burmannii merupakan salah satu tanaman obat yang banyak dijumpai di wilayah Indonesia (Gunawan, 2011). Menurut Rismunandar dan Paimin (2003) kayu manis memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan diantaranya berkhasiat untuk obat asam urat, tekanan darah tinggi, maag, vertigo, masuk angin, diare, perut kembung, muntah-muntah, hernia, susah buang air besar, asma, sariawan, sakit kencing, antirematik, peluruh keringat, peluruh kentut, dan meningkatkan nafsu makan. Pemilihan dosis kulit kayu manis 50 mg/kgbb dapat meningkatkan nafsu makan dengan adanya rangsangan pada nukleus lateral hipotalamus sebagai pusat lapar untuk makan (Choung et al., 2006; Guyton dan Hall, 2006). Pada penelitian ini akan diuji efek kombinasi ekstrak etanol rimpang Curcuma xanthorrhiza Roxb (temulawak) dan kulit batang Cinnamomun burmannii (kayu manis) terhadap nafsu makan dan berat badan tikus wistar jantan, karena belum ditemukan pustaka peningkatan nafsu makan dari kombinasi temulawak dan kayu manis. 1.2. Perumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam kajian ini adalah: 1. Apakah pemberian kombinasi ekstrak etanol rimpang Curcuma xanthorrhiza Roxb dan kulit batang Cinnamomum burmannii (140mg/KgBB:50mg/KgBB) dapat meningkatkan nafsu makan tikus Wistar Jantan? 2. Apakah pemberian kombinasi ekstrak etanol rimpang Curcuma xanthorrhiza Roxb kulit batang dan Cinnamomum burmannii (140mg/KgBB:50mg/KgBB) dapat meningkatkan berat badan tikus Wistar Jantan? 5

1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui apakah pemberian kombinasi ekstrak etanol rimpang Curcuma xanthorrhiza dan kulit batang Cinnamomum burmannii dapat meningkatkan nafsu makan tikus wistar jantan. 2. Untuk mengetahui apakah pemberian kombinasi ekstrak etanol rimpang Curcuma xanthorrhiza dan kulit batang Cinnamomum burmannii dapat meningkatkan berat badan tikus wistar jantan. 1.4. Hipotesis 1. Kombinasi ekstrak etanol rimpang Curcuma xanthorrhiza dan kulit batang Cinnamomum burmannii (140mg/KgBB:50mg/KgBB) dapat meningkatkan nafsu makan pada tikus wistar jantan. 2. Kombinasi ekstrak etanol rimpang Curcuma xanthorrhiza dan kulit batang Cinnamomum burmannii (140mg/KgBB:50mg/KgBB) dapat meningkatkan berat badan pada tikus wistar jantan. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi penelitian selanjutnya mengenai peningkatan nafsu makan dan berat badan tikus Wistar jantan (Rattus norvegicus L.) dengan pemberian kombinasi ekstrak etanol temulawak dan kayu manis. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah kekayaan ilmu pengetahuan tentang obat tradisional terutama dalam pengembangan dan penelitian mengenai nafsu makan. Penelitian ini juga diharapkan agar dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk fitofarmaka yang dapat menjadi salah satu pilihan orang tua untuk mengatasi kurangnya nafsu makan pada anak. 6