VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENCIPTAAN

juga sangat mendukung sekali untuk terciptanya sebuah produk alas kaki yang indah dan menarik (wawancara dengan H. Otang Suherman, 10 Oktober 2012).

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II ESTETIKA DAN MOTIF BUNGA DALAM KAJIAN LITERATUR

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

2015 BATIK BERMOTIF ANGKLUNG PADA TIRAI PINTU (DOOR CURTAIN PORTIERE)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya inilah yang mampu membuat bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. xix

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak hal penting dalam menjalankan sebuah kehidupan yaitu satu

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 2 DATA DAN ANALISIS. Data dan sumber informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini

2015 APLIKASI KARAKTER MONSTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CROCHET PADA PRODUK TAS REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan dari bahan-bahan tradisional untuk membuat tato (Gumilar, 2005:51).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat meningkatkan ekonomi dengan cara melakukan pemasaran lebih luas,

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggiana Puspa Dewi, 2014 Ayo, Menari Jaipong Dengan Nyi Iteung

BAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alas kaki atau lebih dikenal dengan sebutan sepatu/sandal adalah bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang segala kegiatan, bukan hanya menjadi sesuatu untuk kaki, berdasarkan artikel wolipop disebuah web resmi Indonesia dijelaskan sepatu adalah produk keindahan yang dipakai untuk dipamerkan. Sebagai aksesoris, sepatu digunakan untuk melengkapi apa yang perempuan pakai dan cara bagi seorang perempuan untuk mengekspresikan rasa fesyennya. Sebuah retailer sepatu online, (Shoebuy, diakses 11 September 2014) telah melakukan survei terhadap 1.000 perempuan berusia 35-44 tahun. Hasil survei menunjukkan bahwa 20 persen, atau satu dari lima perempuan lebih berhasrat membeli sepatu baru ketimbang bercinta dengan pasangannya. Menurut Linda O Keeffe dalam sebuah bukunya yang berjudul Shoes dijelaskan bahwa mata adalah jendela untuk mengetahui isi hati seseorang, maka sepatu perempuan merupakan gerbang memahami isi jiwa (kecenderungan kepribadian) seorang perempuan. Linda O Keeffe juga menyatakan bahwa keberadaan sepatu dan perempuan dapat dilihat dari dongeng Cinderella. Cerita fiktif terkenal itu menceritakan bagaimana sepasang sepatu kaca dapat mengubah nasib seorang perempuan secara drastis. Dari perempuan yang terjajah dan terhina, menjadi perempuan yang dipuja dan didamba semua orang. Kisah Cinderella dengan sepasang sepatu itu membuat banyak perempuan ingin memiliki kehidupan seperti Cinderella, yang menjadi cantik, menarik, dan disukai semua orang karena sepatu yang dipakainya. Fenomena hubungan perempuan dengan sepatu juga muncul pada Aida Nurmala pemeran Andien dalam film Arisan termasuk salah satu penggila sepatu. Ia mengakui bahwa dirinya bisa membeli lebih dari satu pasang sepatu setiap kali sedang travelling. Kecintaannya terhadap sepatu sudah tumbuh sejak ia bersekolah. Ia bahkan sempat dijuluki oleh teman dan gurunya sebagai Imelda Marcos, yakni istri dari Presiden kesepuluh 1

2 Filipina Ferdinand Marcos yang dikenal memiliki koleksi 3000 pasang sepatu.

3 Hal ini merupakan salah satu contoh dari fenomena yang terjadi dari hubungan perempuan terhadap sepatu yang bukan hanya sekadar alas kaki saja. Sepatu dianggap bukan hanya untuk menunjang penampilan. Bisa dikatakan bahwa ini merupakan bagian dari gagasan penulis dalam membuat karya yang berkaitan dengan alas kaki dan perempuan. Perkembangan mode yang terus bermunculan dan berkembang dengan cepatnya, memacu kita sebagai generasi muda untuk lebih kreatif dalam mengembangkan sebuah karya cipta dengan harapan tanpa menghilangkan unsur Indonesia itu sendiri. Salah satu cara penulis adalah dengan mencoba mengembangkan dan menciptakan karya alas kaki yang terinspirasi dari salah satu kerajinan tradisional sepatu, yaitu sandal kelom atau sering dikenal dengan sebutan kelom geulis. Kelom diambil dari bahasa Belanda yaitu Klompen. Ini merupakan sandal perempuan yang terbuat dari kayu. Sandal ini dikenal dari tatar Priyangan salah satunya Tasikmalaya dan Bandung. Sandal kelom atau yang disebut dengan sandal kelom geulis adalah sandal unik yang memiliki ciri khas tersendiri. Sandal ini dahulu disebut bakiak, seiring dengan perkembangan jaman, sandal bakiak dibuat lebih modern oleh para pengrajin, sehingga kini bisa dikenakkan oleh kaum wanita di segala acara, mulai dari acara resmi sampai acara santai. Maka berubahlah sandal bakiak itu menjadi kelom geulis. Kelom geulis asal dari kata kelom yang artinya sandal kayu, dan geulis dalam bahasa sunda yang artinya cantik. Dengan maksud agar para perempuan yang memakainya akan terlihat lebih cantik dan anggun. Bahan dasarnya adalah kayu. Kelom biasanya berhiasan ukir-ukiran, lukisan bunga-bunga atau flora juga fauna, batik, juga berbordir pada bagian ban/strap sandal, dengan berbagai jenis visualisasi dari sisi motif, warna dan bentuknya. Dalam karya penciptaan ini penulis berupaya memberikan inovasi baru dan mencoba mengembangkannya dengan memvisualisasikan alas kaki atau sandal/sepatu dan perempuan. Karakteristik motif yang penulis gambarkan yaitu perempuan berpengaruh dalam perkembangan sebuah kedudukan dan bunga sebagai simbol kepemimpinan perempuan itu sendiri. Perempuan kerajaan Inggris dipilih sebagai inspirasi penulis dalam menggambarkan sosok perempuan yang dimaksud. Beberapa

4 perempuan kerajaan Inggris tersebut terdiri dari Ratu Elizabeth I, Ratu Victoria, Ratu Elizabeth II, Putri Diana, dan Kate Middleton. Menurut penulis mereka cukup mewakili sosok perempuan yang berpengaruh di dunia dengan prestasi yang ada pada diri masing-masing. Menurut Tilaar dan Tilaar Widarto dalam bukunya Perempuan Pemimpin Indonesia / Leadership Quetient (2002, hlm.43) dituliskan bahwa spirit kepemimpinan berlaku universal, ada suatu kesempatan yang kemudian berpadu dengan daya juang yang memungkinkan seseorang menunjukan kapasitas kepemimpinannya dan mengantarkannya mencapai sukses dan menjadi anutan masyarakat. Bunga Mawar, Anggrek, Melati, Teratai, dan Cempaka merupakan jenis bunga yang dipilih penulis dalam pembuatan motif kedua sebagai motif pendamping dalam karya ini, karena menurut Tilaar dan Tilaar Widarto dalam bukunya Perempuan Pemimpin Indonesia / Leadership Quetient (2002, hlm.44) berpendapat bahwa bunga adalah benda yang dekat dengan perempuan. Bahwa perempuan dikaruniakan kehalusan perasaan. Halus sebagaimana fisik bunga, yang merupakan intisari keindahan ( sense of beauty ). Dengan demikian dalam hal ini kepemimpinan dan perempuan di ibaratkan sebagai bunga. Bunga yang tumbuh dan dikenal baik di Indonesia adalah Mawar, Anggrek, Melati, Teratai, dan Cempaka. Tilaar dan Tilaar Widarto dalam bukunya Perempuan Pemimpin Indonesia / Leadership Quetient (2002, hlm.45) menyebutkan bahwa semangat dan drive yang dimiliki sejumlah perempuan dalam perjalanan kepemimpinannya adalah juga spirit yang terdapat dalam kelima bunga tersebut. Secara visual akan digambarkan dengan teknik solder bara api pada bagian sandal sepatu kelomnya, dan untuk bagian strap akan di terapkan teknik grafir/laser, dengan hal ini penulis bertujuan untuk memberikan inovasi baru dalam melestarikan dan mengembangkan kerajinan kelom geulis yang merupakan kerajinan asli Indonesia khususnya Jawa Barat.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka ada sejumlah data yang dapat dikaji, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tahapan rancangan aplikasi alas kaki yang sesuai dengan tema konsep karya? 2. Eksplorasi aplikasi apa saja yang diterapkan pada alas kaki terinspirasi dari kelom geulis? 3. Bagaimana visualisasi akhir dari produk alas kaki yang terinspirasi dari kelom geulis? C. Tujuan Penciptaan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat diketahui tujuan penciptaan ini, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh dan menemukan gambaran tentang bagaimana memvisualisasikan alas kaki yang sesuai dengan tema konsep karya. 2. Mengeksplorasi beberapa teknik sebagai pengembangan aplikasi hiasan alas kaki yang terinspirasi dari kelom geulis. 3. Menggarap karya pembuatan sampai menghasilkan karya produk alas kaki yang terinspirasi dari kelom geulis. D. Manfaat Penciptaan 1. Manfaat bagi Penulis: a. Meningkatkan kreatifitas dalam hal mengembangkan karya seni, b. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan dalam hal seni dan pendidikan dengan sumber gagasan alas kaki yang terinspirasi dari kelom geulis, c. Menemukan konsep berkarya yang inovatif dan kreatif dari karya tradisioanal yang dieksploritasi dengan karya kontemporer. 2. Manfaat bagi Masyarakat Umum: a. Mampu menyadari bahwa sandal/sepatu yang masih terinspirasi dari slah sayu warisan khas Indonesia bisa dikembangkan sedemikian rupa agar tidak kalah bersaing dengan perkembangan fashion di negara lain,

6 b. Mengetahui bahwa dengan membuat karya seni kontemporer dapat menjadi salah satu media atau cara untuk melestarikan warisan Nusantara. 3. Manfaat bagi Dunia Pendidikan Seni: a. Memperluas pikiran mengenai bagaimana mengembangkan dan mempertahankan karya seni dan warisan khas Nusantara dengan cara yang inovatif dan kreatif. b. Mewujudkan karya seni baru sehingga menjadi acuan bagi pendidik ataupun terdidik untuk lebih berani dalam memunculkan gagasan atau ide baru dalam berkarya. E. Kajian Sumber Penciptaan Dalam hal membuat karya penciptaan ini penulis menerapkan ide atau gagasan sesuai dengan karya alas kaki yang terinspirasi dari kelom geulis yang dibuat dengan melakukan inovasi dalam karya, sedangkan pendalaman berkarya yang dilakukan dengan studi pustaka yang meliputi penelaahan serta pangkajian buku dan juga landasan teori lain seperti buku-buku seni dan internet yang tentunya sangat berkaitan dengan alas kaki yang terinspirasi dari kelom geulis, kedudukan perempuan sebagai karakter dalam pembuatan motif, dan desain. Gagasan pun muncul dari pengalaman empiris penulis dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan seni rupa, tradisi, dan budaya. Selain itu terdapat banyak pihak yang membantu memberikan pendapat atau pernyataan tentang hal yang berhubungan dengan skripsi penciptaan ini. F. Sistematika Penulisan berikut: Adapun sistematika penulisan skripsi penciptaan ini adalah sebagai BAB I PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penciptaan, manfaat penciptan, kajian sumber penciptaan, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN

7 Bab ini menjelaskan landasan yang mendasari proses penciptaan atau rancangan. Bab ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu kajian teoritik estetika, desain, kelom geulis dan karakteristik kedudukan perempuan sebagai motif kontemporer kelom geulis. BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN Bab ini meliputi proses uraian, proses rancangan, dan bagan proses penciptaan, dimulai dari kontemplasi proses penggarapan dan kelengkapan alat dan bahan, pembuatan rancangan/ sketsa, pengerjaan karya, dan pengemasan karya. BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA Bab ini menjelaskan, menggambarkan, dan menganalisis hasil karya yang dikaitkan dengan gagasan awal. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan jawaban terhadap tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.