LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2003 TENTANG BIAYA PEMUNGUTAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

L E M B A R A N D A E R A H

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG UPAH PUNGUT PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH MENTERI DALAM NEGERI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 14 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 46 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 867 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan karena dianggap tidak menghargai kaidah-kaidah demokrasi. Era reformasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 39 SERI B

BUPATI DUS BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 001 TAHUN 2018 TENTANG TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2017 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG TARGET KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2013

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan

PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG PEMBERIAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR : 56 TAHUN 2017 T E N T A N G

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 97 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 07 Tahun 2012 Seri A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 09 Tahun 2012 Seri A

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 9 TAHUN 2003 TENTANG PEMBERIAN UANG PERANGSANG KEPADA INSTANSI PENGELOLA PENDAPATAN ASLI DAERAH

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 708 TAHUN : 2005 SERI : D ERATURAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERIAN UPAH PUNGUT PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah dan gairah kerja serta memotivasi pengelola pendapatan asli daerah, perlu adanya perangsang dalam bentuk upah pungut ; b. bahwa peraturan daerah nomor 8 Tahun 1985 tentang Upah Pungut Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Serang sudah tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi, oleh karenanya perlu dilakukan perubahan dengan pencabutan ; c. bahwa untuk terlaksananya sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu pengaturan kembali dengan Peraturan Daerah tentang Pemberian Upah Pungut Pendapatan Asli Daerah. : 1. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimana telah dirubah dengan Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048) ; 2. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010) ; 3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ; 4. Undang-undang..

- 2-4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) ; 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139) ; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 500) ; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 519) ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 705) Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERANG dan BUPATI SERANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBERIAN UPAH PUNGUT PENDAPATAN ASLI DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Serang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Serang. 4. Dewan.

- 3-4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang. 5. Dinas daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah. 6. Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Serang. 7. Upah Pungut adalah pemberian dari sebagian pendapatan asli daerah yang diperoleh dari pencapaian penerimaan asli daerah sebagai uang perangsang. 8. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data obyek dan subyek pendapatan, penentuan besarnya pendapatan yang terutang sampai kegitan penagihan serta pengawasan penyetorannya. 9. Biaya Pungutan adalah biaya yang diberikan kepada aparat pelaksana pemungut dan aparat penunjang lainnya dalam rangka kegiatan pemungutan. 10. Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumbersumber Pendapatan Pemerintah daerah Kabupaten Serang. 11. Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. 12. Retribusi daerah yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD, adalah suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah. BAB II PEMBERIAN UPAH PUNGUT Pasal 2 (1) Setiap Kegiatan Pemungutan pendapatan asli daerah diberikan upah pungut berupa uang. (2) Upah Pungut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, diberikan dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah dan gairah kerja serta memotivasi pengelola pendapatan asli daerah. Pasal 3 Besarnya upah pungut yang diberikan atas pendapatan asli daerah ditetapkan 5% (lima persen) dari jumlah realisasi penerimaan. Pasal 4 (1) Pembagian upah pungut ditetapkan oleh Bupati. (2) Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) bertindak selaku Koordinator pelaksanaan pembagian upah pungut. BAB III

- 4 - BAB III SUMBER PENERIMAAN UPAH PUNGUT Pasal 5 (1) Upah pungut bersumber dari pendapatan asli daerah. (2) Sumber Pendapatan asli daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, tercantum dalam lampiran peraturan daerah ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. BAB IV WAKTU PEMBERIAN UPAH PUNGUT Pasal 6 Pemberian upah pungut diberikan setiap bulan dari realisasi penerimaan pendapatan asli daerah bulan lalu. Pasal 7 Upah pungut dianggarkan setiap tahun dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 Untuk pemberian upah pungut sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini sepanjang tidak bertentangan masih menggunakan ketentuan terdahulu, dan harus menyesuaikan paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Hal hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur dan ditetapkan oleh Bupati. Pasal 10 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Serang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Upah Pungut Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Serang (Lembaran Daerah Nomor 107 Tahun 1985) Seri D, dan segala ketentuan petunjuk pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 11.. Pasal 11

- 5 - Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Serang. Disahkan di Serang pada tanggal 25 Mei 2005 Pj. BUPATI SERANG, Cap/ttd A. R I V A I Diundangkan di S e r a n g pada tanggal 31 Mei 2005 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SERANG, Cap/ttd AMAN SUKARSO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG TAHUN 2005 NOMOR 708

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERIAN UPAH PUNGUT PENDAPATAN ASLI DAERAH I. U M U M Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memotivasi gairah kerja para pengelola Pendapatan Asli Daerah, maka dalam pelaksanaan pemungutannya disediakan biaya upah yang bersumber dari penerimaan PAD yang diperoleh. Persentase upah yang harus diberikan kepada para pengelola/pemungut PAD ditetapkan sebesar 5 % (lima persen) dari realisasi penerimaan. Adapun sumber Pendapatan Asli Daerah berasal dari pos-pos sebagai berikut : 1. Pajak Daerah ; 2. Retribusi Daerah ; 3. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Serang dituntut untuk dapat lebih meningkatkan sumber penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah dengan memberikan motivasi dan rangsangan berupa upah pungut Pendapatan Asli Daerah kepada para pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pemungutan. Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah ini, diharapkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Serang dapat lebih ditingkatkan sehingga Pemerintah Kabupaten Serang akan sanggup dan mampu membiayai pembangunan pada berbagai sektor. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal ini memuat pengertian istilah yang dipergunakan dalam Peraturan Daerah ini. Ayat (1) dan (2) Ayat (1) dan (2) Pasal 5..

- 2 - Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 10 Pasal 11 Yang dimaksud dengan bersumber dari Pendapatan Asli Daerah adalah bahwa upah pungut diperhitungkan dari jumlah pungutan yang diterima oleh pengelola/pemungut Pendapatan Asli Daerah

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 2 Tahun 2005 Tanggal : 25 Mei 2005 Tentang : Pemberian Upah Pungut Pendapatan Asli Daerah SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH NO JENIS PAD URAIAN PAD 1 2 3 1. Pajak Daerah 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame 5. Pajak Penerangan Jalan 6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Pertambangan 7. Pajak Parkir 8. Pajak Pengelolaan Dermaga 9. Pajak Pengelolaan Alat Kepelabuhanan 2. Retribusi Daerah 1. Retribusi Pelayanan Kesehatan/Dinkes 2. Retribusi RSUD 3. Retribusi Labkesda 4. Retribusi Kebersihan 5. Retribusi Cetak KTP 6. Retribusi Cetak Akte Catatan Sipil 7. Retribusi Pemeriksaan Kesehatan Ternak. 8. Retribusi Parkir 9. Retribusi Pelayanan Pasar 10. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 11. Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 12. Retribusi Sawah Luhur 13. Retribusi Usaha Pasar Grosir 14. Retribusi Terminal 15. Retribusi Rumah Potong Hewan 16. Retribusi Pembuangan Limbah 17. Retribusi Balai Benih Pertanian 18. Retribusi Tambak Perikanan 19. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan 20. Retribusi IPPT 21. Retribusi Ijin Gangguan 22. Retribusi Ijin Trayek 23. Retribusi Alat Pemadam Kebakaran 24. Retribusi Ijin Jasa Kontruksi 25. Retribusi Kepelabuhanan 3.

- 2-1 2 3 3. Lain Lain PAD Yang Sah 1. Penerimaan Ijin Sarana Kesehatan 2. Penerimaan Sewa Mesin Gilas 3. Penerimaan Sewa Gedung 4. Penerimaan Sewa DMJ 5. Penerimaan WDP 6. Penerimaan SIUP 7. Penerimaan TDG 8. Penerimaan Surat Ijin Usaha Industri 9. Penerimaan Tunggakan Pajak/Retribusi 10. Penerimaan DPKK TKA 11. Penerimaan AKDHK/ADJK 12. Penerimaan Akte Nikah 13. Penerimaan Dari SPP-SPMA 14. Penerimaan Dari AKPER 15. Penerimaan Sewa Panggung Reklame 16. Penerimaan MCK Pakupatan. Pj. BUPATI SERANG, Cap/ttd A. R I V A I