BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKBOYO I MANTINGAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah sangat erat dengan teknik mengajar guru agar mampu memotivasi siswa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Hypnoteaching Berbasis Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Menyimak Informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuniar Afrilian, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

2013 PENGARUH METODE MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

2013 PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mempelajari sastra di sekolah dasar pada dasarnya adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

PENERAPAN TEKNIK PELATIHAN AKTING STANISLAVSKI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya manusia tidak akan pernah terlepas dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nikke Permata Indah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat tepat bagi individu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Saiful Hamzah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

Analysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang Undang

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan ketat sejak di Hollandsch Inlandsche Scholl (HIS) dan Meer

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Guna mewujudkan tujuan di atas diperlukan usaha yang keras baik dari masyarakat maupun pemerintah. Masyarakat Indonesia masih menghadapi masalah berat dalam bidang pendidikan, terutama berkaitan dengan kualitas, dan efisiensi pendidikan. Freire (Made Pidarta, 2007:13), mengemukakan bahwa pendidikan hendaklah membuat manusia menjadi transitif, yaitu suatu kemampuan menangkap dan menanggapi masalah-masalah lingkungan serta kemampuan berdialog tidak hanya dengan sesama, tetapi juga dengan dunia beserta segala isinya. Sedangkan, Alvin Toffler (Made Pidarta, 2007:19) berpendapat bahwa masa sekarang tidak sama dengan masa yang akan datang. Sekolah Dasar adalah pengalaman pertama memberikan dasar pembentuk kepribadian individu dalam pendidikan, masalah bahasa merupakan peranan yang sangat penting. Pendidikan di Indonesia menempatkan Bahasa sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah 1

berisi tentang usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan bagi siswa. Pembelajaran Bahasa Indonesia disekolah dasar diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa secara efektif, baik lisan atau tertulis, dalam situasi resmi maupun tidak resmi, kepada siapa, kapan, dimana, dan untuk tujuan apa. Dengan belajar Bahasa Indonesia, siswa akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang lain. Pengajaran Bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Maka dari itu, penting bagi siswa memiliki empat keterampilan berbahasa antara lain yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang berpusat kepada kegiatan siswa dalam proses belajar. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan mempelajari sastra siswa diharapkan dapat menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus dapat mengarahkan siswa memiliki apresiasi terhadap karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwa mereka. Berbagai upaya dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan tugas untuk membaca karya sastra khususnya sastra anak. Pengajaran sastra anak dapat membantu pendidikan secara utuh apabila memiliki manfaat, antara lain yaitu membantu keterampilan 2

berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, pengembangan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak. Karya sastra khususnya sastra anak tidak hanya memiliki nilai kesenangan semata, tetapi juga sekaligus mendidik. Dengan membaca atau mendengarkan karya sastra anak, siswa dapat memperoleh pengetahuan baru, sehingga dapat memperluas pengalaman tentang berbagai hal. Salah satu cara untuk mengembangkan apresiasi sastra pada anak didik ialah dengan pengajaran puisi. Tujuan pengajaran puisi di sekolah adalah agar siswa memperoleh kesadaran yang lebih terhadap dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar, memperoleh kesenangan, anak memperoleh pengetahuan dan pengertian dasar tentang puisi. yang perlu mendapat perhatian dalam pengajaran puisi di sekolah adalah pemilihan bahan pengajaran dan penyajiannya. Menurut Saleh Abbas (2006: 115), Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak semua guru Sekolah Dasar yang mengajar Bahasa Indonesia dapat mengajarkan apresiasi puisi di dalam kelas. Bahkan ada yang begitu melihat program pengajaran bahwa materi yang akan diberikan adalah materi puisi, sudah menyurutkan gairah mengajarnya. Hal ini terjadi karena guru tersebut sudah terbayang dengan proses belajar yang akan terjadi. Seperti siswa membaca puisi dengan intonasi yang sama seperti siswa sebelumya, 3

intonasi yang monoton, kemudian menjawab pertanyaan bacaan, menceritakan isi puisi. Kondisi seperti inilah yang yang dipastikan akan terjadi. Inilah yang menyebabkan gairah mengajarnya menurun. Berdasarkan observasi pada tanggal 8 Februari 2012 di SD Negeri 1 Mireng Trucuk Klaten, pembelajaran puisi di kelas III SDN 1 Mireng kurang mengena terhadap apresiasi puisi. Siswa tidak suka dengan materi puisi hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang rendah. Hal ini disebabkan jumlah siswa kelas III yang menyukai materi puisi sangat sedikit. Biasanya anak-anak lebih menggemari cerita daripada membaca puisi. Hal ini membuat puisi kurang diminati oleh siswa SD. Ketika proses pembelajaran puisi berlangsung, siswa tidak bisa menghafal puisi yang diberikan oleh guru. Hal ini pula yang membuat guru enggan untuk memotivasi siswanya belajar mengapresiasi puisi dengan bergairah. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, siswa masih membaca dengan nada yang monoton, sehingga mengakibatkan siswa sulit mengapresiasi puisi. Proses pembelajaran yang dilakukan ini juga bisa mengakibatkan siswa kurang bersemangat sehingga tidak ada peningkatan dalam mengapresiasi puisi. Dilihat dari metode yang digunakan, guru kesulitan menemukan metode pembelajaran mengapresiasi puisi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa, serta ketiadaan atau keterbatasan media pembelajaran mengapresiasi puisi yang efektif. 4

Menurut peneliti semua permasalahan pembelajaran mengapresiasi puisi di kelas III SD Negeri 1 Mireng Trucuk Klaten yaitu ketertarikan siswa pada puisi kurang, yang mengakibatkan siswa masih membaca puisi dengan nada yang monoton, dan kesulitan menghafal bait puisi tersebut harus ada penyelesainnya, yaitu membutuhkan pembelajaran apresiasi puisi yang benarbenar bisa mengakumulasi semua permasalahan itu dan sekaligus menemukan solusi yang menyeluruh dan mengakar pada permasalahan yang ada. Uji dan pelatihan penggunaan lagu anak-anak dapat menjadi solusi bagi permasalahan dalam pembelajaran apresiasi puisi. Menurut peneliti lirik lagu anak-anak dapat meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi siswa dan meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar yang diharapkan meningkat. Karena unsur musik dapat digunakan untuk menciptakan suasana menyenangkan serta nyaman dan memberikan sugesti yang merangsang berkembangnya imajinasi siswa. Media lagu anak digunakan sebagai pencipta suasana sugesti, stimulus, dan sekaligus menjadi jembatan bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan gambaran dan kejadian berdasarkan tema lagu. Respon yang diharapkan muncul dari para siswa berupa kemampuan melihat gambaran-gambaran kejadian tersebut dengan imajinasi-imajinasi dan logika yang dimiliki, kemudian mengungkapkan kembali dalam bentuk apresiasi. 5

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Lagu Anak-anak terhadap Hasil Belajar Apresiasi Puisi Kelas III SD Negeri 1 Mireng Trucuk Klaten B. Identifikasi Masalah Berdasarkan deskripsi di atas dapat ditemukan beberapa faktor penghambat yang dialami siswa kelas III dalam kemampuan mengapresiasi puisi di SD Negeri 1 Mireng Trucuk Klaten antara lain sebagai berikut. 1. Hasil belajar mengapresiasi puisi kelas III di SDN 1 Mireng Trucuk Klaten masih rendah. 2. Ketertarikan siswa dalam membaca puisi kurang. 3. Siswa kesulitan menghafal bait puisi yang diberikan oleh guru. 4. Siswa membaca puisi dengan intonasi yang datar dan monoton. 5. Siswa kurang mengkomunikasikan pikiran, perasaannya secara efektif. 6. Perlunya lagu anak-anak dalam pembelajaran mengapresiasi puisi. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada pengaruh lagu anak-anak terhadap hasil belajar apresiasi puisi siswa kelas III SD Negeri 1 Mireng Trucuk Klaten. 6

D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimanakah pengaruh lagu anak-anak terhadap hasil belajar apresiasi puisi siswa kelas III SD Negeri 1 Mireng Trucuk Klaten? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lagu anak-anak terhadap hasil belajar apresiasi puisi siswa kelas III SD Negeri 1 Mireng Trucuk Klaten. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini, peneliti uraikan dalam dua bagian yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. 1. Manfaat secara teoritis Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pendukung kesimpulan awal atau dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang relevan bagi para peneliti selanjutnya. 2. Manfaat secara praktis Manfaat praktis penelitian ini terdiri atas empat bagian, yaitu manfaat bagi guru, siswa, sekolah dan peneliti. a. Bagi guru 1) Sebagai bahan mengajar dengan mengaplikasikan lagu anak-anak dalam mengapresiasi puisi. 7

2) Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia. 3) Meningkatkan profesionalisme guru untuk melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar utamanya dalam mengapresiasi puisi. b. Bagi siswa 1) Siswa akan lebih jelas dalam memahami materi yang diajarkan guru dalam mengapresiasi puisi. 2) Siswa mendapatkan pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih bermakna dan berkualitas. c. Bagi sekolah 1) Dapat memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan mutu dan efektivitas mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2) Meningkatnya hasil belajar siswa, akan berdampak pada peningkatan kualitas sekolah. d. Bagi Peneliti 1) Mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan penggunaan lagu anak-anak dalam pembelajaran puisi. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi penelitian selanjutnya. 8

G. Definisi Operasional Berdasarkan metode penelitian yang dipilih yaitu eksperimen kuasi dengan rancangan nonequivalent control group dimana terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel bebas yang dimaksud adalah lagu anak-anak. Sedangkan, variabel terikatnya adalah hasil belajar apresiasi puisi. 1. Hasil Belajar Apresiasi Puisi Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap suatu materi yang telah dipelajari, kemudian diukur berdasarkan jumlah nilai yang dalam penelitian ini bukan diperoleh siswa melalui jawaban dari butir-butir soal, namun diperoleh melalui proses. Dengan kata lain, hasil belajar adalah nilai yang telah diperoleh siswa dalam suatu pembelajaran. Hasil belajar apresiasi puisi adalah nilai yang telah diperoleh siswa melalui kegiatan apresiasi puisi. 2. Lagu Anak-anak Lagu anak-anak dapat didefinisikan sebagai ragam suara yang berirama dapat diiringi oleh instrumen musik yang isi liriknya adalah berkisah tentang pengalaman, kejadian yang dialami oleh anak-anak. Bahasa dalam syair lagu anak-anak biasanya memuat unsur-unsur puitis didalamnya. Syair lagu anak-anak inilah yang diberikan kepada siswa guna mengekspresikan sebuah puisi. Misalnya lagu berjudul PEMANDANGAN yang dipopulerkan oleh Tasya. 9