BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

Peningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Classroom Actions

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan secara bersama- sama dikelas. 1. pembelajaran tersebut dilakukan. 2

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. masyarakat menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. and Satisfaction) ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian yang berjudul; Peningkatan Perilaku Birrul Walidain pada

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA TINDAKAN. pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. 1 Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang digunakan berupa pelaksanaan strategi Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan pada pembelajaran Qur an Hadits. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses pembelajaran atau mengajar. Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan mengunakan bentuk kolaboratif, dimana guru sebagai mitra kerja peneliti. Menurut, Seharsimi, Suhardjono dan Supardi menyatakan mengenai pengertian PTK dengan memisahkan kata-kata dari penelitian, tindakan, dan kelas 34 : a. Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu. Tujuannya untuk mendaptkan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu dalam hal yang diminati. 34 Suharsimi Arikunto, et.al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 2-3. 33

34 b. Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik. c. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. 35 Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin berbentuk spiral yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan tidak hanya sekali namun berulang. Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdapat empat langakah 35 Ibid., hlm. 3.

35 pokok, meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan atau observasi (observing) dan refleksi (reflecting) 36. Gambar 3.1: Prosedur PTK Model Kurt Lewin 37 B. Setting Penelitian Setting dalam penelitihan ini meliputi: tempat penelitihan, waktu penelitihan dan siklus penelitihan tindakan kelas. 36 Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat, Cara mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk guru mata pelajaran, (Jakarta: CV. Trans Info Media, 2010), hlm. 20. 37 Learning Assistance Program for Islamic Schools, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: LAPIS PGMI, 2009), Paket 5 hlm.12.

36 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo pada mata pelajaran Qur an Hadits di Kelas III. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester genap kelas III tahun ajaran 2015/ 2016. Penentuan waktu penelitihan mengacu pada kalender akademik sekolah karena dalam PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar yang efektif di kelas. 3. Siklus PTK Penelitihan tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan keterampilan membaca surat-surat pendek kelas III semester 2 dalam mengikuti mata pelajaran Qu ran Hadist. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo Pelajaran 2015/2016. Yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 13 Perempuan. Masalah yang ditemuan oleh peneliti yaitu beberapa siswa di kelas ini memiliki keterampilan membaca surat-surat pendek yang cukup rendah. Selain itu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs belum pernah dilaksanakan di madrasah tersebut.

37 D. Variabel yang diteliti Variabel yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Input : siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo. 2. Variabel Proses : penerapan Strategi Practice-Rehearsal Pairs. 3. Variabel Output : peningkatan keterampilan membaca pada mata pelajaran Qur an Hadist materi surat-surat pendek. E. Rencana Tindakan Berdasarkan model penelitian tindakan kelas yang dipilih dalam penelitian ini yaitu model Kurt Lewin, maka rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus. Setiap siklus membutuhkan waktu 2x35 menit dalam pelaksanaannya. Adapun rencana tindakan pada setiap siklus akan diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan (Planning) 1) Menyusun rencana pembelajaran atau RPP mengenai bacaan suratsurat pendek dengan mengunakan Strategi Practice-Rehearsal Pairs. RPP ini digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pemebelajaran di kelas. 2) Menyusun dan menyiapkan pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi. Menganalisis proses dan hasil

38 tindakan seperti lembar observasi dan pedoman wawancara untuk guru dan siswa. Pedoman observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk mencatat segala prilaku dan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. 3) Mempersiapkan alat dan sumber pembelajaran 4) Mempersiapkan instrumen penialain untuk mengukur tingkat keterampilan membaca. b. Pelaksanaan (Acting) Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi bacaan surat-surat pendek dengan menerapakan Strategi Practice- Rehearsal Pairs. Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut: 1) Guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siap dalam memulai materi yang akan disampaikan dan diajarkan. 2) Guru melakukan apersepsi mengenai pengaitan materi dengan materi sebelumnnya atau mengaitakan materi dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. 4) Guru memperkenalkan kepada siswa mengenai strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yakni Strategi Practice- Rehearsal Pairs.

39 5) Guru melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 6) Menyiapkan lembar pengumpulan data dengan bantuan guru yang mengajar. Peneliti melakukan penelitian pada semua proses pembelajaran serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran. 7) Melaksanakan tes untuk semua siswa pada akhir siklus. c. Pengamatan (Observing) Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai semua proses pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan di antaranya, sebagai berikut: 1) Mengamati secara langsung aktivitas guru untuk mengetahui keberhasilan guru dalam menerapkan strategi Practice-Rehearsal Pairs 2) Mengamati aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, yang bertujuan mengetahui keaktivan siswa selama proses pembelajaran menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs. d. Refleksi (Reflecting) 1) Peneliti merefleksikan kegiatan selama proses belajar yang telah dilaksanakan.

40 2) Peneliti mencatat kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. 3) Peneliti melakukan evaluasi, yang mana agar dapat diketahui kekurangan dalam siklus I seperti apakah kegiatan siklus I dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas III pada materi membaca bacaan surat pendek. 2. Siklus II a. Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan siklus II ini, kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Mengidentifikasi masalah pada siklus I dan penerapan alternatif pemecahan masalah. 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan refleksi pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah 3) Menyusun dan menyiapkan pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi. Menganalisis proses dan hasil tindakan seperti lembar observasi dan pedoman wawancara untuk guru dan siswa. 4) Mempersiapkan alat dan sumber pembelajaran 5) Mempersiapkan instrumen penialain untuk mengukur tingkat keterampilan membaca. 6) Mempersiapkan media pembelajaran

41 b. Tindakan (Acting) Tahapan ini merupakan penerapan pelaksanaan pembelajaran Qur an Hadits dengan materi membaca surat-surat pendek menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs sebagai pembelajaran secara nyata di kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo. Kegiatan pelaksanaan tindakan ini mengacu pada skenario dan langkah kegiatan pembelajaran yang tertera di RPP. Dan melaksanakan tes untuk semua siswa pada akhir siklus. c. Pengamatan (Observing) Observasi pada siklus II ini juga dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator untuk mengetahui performansi guru dan aktifitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung untuk kemudian dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Observasi performansi guru juga dilakukan oleh guru kolaborator, sedangkan observasi aktifitas siswa dilakukan oleh peneliti yang juga bertindak sebagai pengajar. Hasil observasi dievaluasi dan dibandingkan untuk mengetahui hasil peningkatan yang diperoleh dari siklus sebelumnya. d. Refleksi (Reflecting) Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II seperti pada siklus I, serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan strategi Practice-Rehearsal Pairs terhadap peningkatan keterampilan membaca

42 surat-surat pendek peserta didik dalam pelajaran Qur an Hadits di MI baitur Rohim Gedangan Sidoarjo. Dalam tahap refleksi siklus II ini, jika hasil refleksi dari proses kegiatan pembelajaran yang dilihat dari RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa sudah baik. Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai target yang direncanakan yakni 85%, maka siklus terhenti sampai siklus II. F. Data dan Teknik Pengumpulannya Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. a. Data kuantitatif yaitu berupa nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan II untuk mengetahui adannya peningkatan hasil peningkatan keterampilan membaca. b. Data kualitatif yaitu berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa dalam pembelajaran dan hasil bservasi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 38 1. Data Dalam pelaksanaan penelitihan tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yaitu : 38 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 128

43 a. Guru Dari sumber data guru, untuk melihat tingkat keberhasilan, kegagalan, implementasi dari Strategi Practice-Rehearsal Pairs. b. Siswa Dari sumber data siswa, untuk mendapatkan data mengenai keterampilan membaca surat-surat pendek pada materi membaca surat-surat pendek. 2. Teknik Pengumpulannya Teknik pengumpulan data yang diambil atau dilakukan peneliti adalah teknik observasi, wawancara, non tes, dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut dilakukan oleh peneliti diupayakan agar mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengumpulann data dengan cara diantarannya sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. 39 Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dan guru dalam penerapan strategi Practice-Rehearsal Pairs pada proses 39 Joko Subagyo, Metode Penelitian,dalam teori dan praktek, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 62-63.

44 pembelajaran. Adapun instrumen yang digunakan yaitu instrumen observasi aktivitas siswa dan instrumen observasi aktivitas guru. b. Wawancara Salah satu metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaanpertanyaan pada para responden. Wawancara bermakna berhadapan langsung antara interviewer dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan. 40 Responden dari wawancara ini adalah guru kelas III mata pelajaran Qur an Hadits. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan kemampuan membaca siswa baik sebelum dan sesudah diberikan tindakan dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs MI Baitur Rohim. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara. c. Penilaian Unjuk Kerja (Performance) Unjuk kerja atau performansi adalah proses mengumpulkan informasi melalui pengamatan secara sistematis untuk mengambil keputusan terhadap siswa. 41 Penilaian unjuk kerja diberikan untuk mengetahui perkembangan afektif siswa selama pembelajaran 40 Ibid, hlm. 39 41 Tim LAPIS PGMI, Modul Evaluasi Pembelajaran Paket 4, (Surabaya: LAPIS PGMI, 2008), hlm.11

45 berlangsung. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian unjuk kerja yang digunakan untuk pennilaian non tes yang berupa performansi yang dihasilkan siswa selama pembelajaran. d. Dokumentasi Dokumentasi ialah laporan tertulis yang berupa gambar, dokumen-dokumen resmi, foto mengenai peristiwa yang isisnya meberikan penjelasan atas gambaran terhadap suatu peristiwa. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data-data foto serta rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang ada pada proses pembelajaran mata pelajaran Qur an Hadits siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo dengan menggunakan Strategi Practice-Rehearsal Pairs yang bertujuan sebagai penunjang hasil penelitian. 3. Analisis Data Pengelolaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis data kuantitatif dan kualitatif. a. Data kuantitatif Analisis data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka statistik, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 42 Yang termasuk data kuantitatif adalah: 42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 12

46 1) Observasi aktivitas guru dan siswa Observasi terhadap aktivitas guru sebagai pengajar akan dicari persentase kemampuan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk menganalisis data observasi aktivitas guru dan siswa digunakan rumus sebagai berikut: Rumus Observasi aktivitas guru dan siswa : Nilai = skor yang diperoleh x 100 skor maksimal Adapun jumlah masing-masing tahapan dalam pembelajaran yang mampu dilakukan guru, diberikan kriteria penilaian dengan skor 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik). Sedangkan tahapan pembelajaran yang mampu dilakukan siswa, diberikan kriteria penilaian dengan skor 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (sangat baik). Berikut adalah tabel kriteria tingkat keberhasilan: Tabel 3.1 Kriteria tingkat keberhasilan Penilaian Kriteria 100-90 Sangat Baik 89-80 Baik 79-60 Cukup 59-40 Kurang 39 Sangat Kurang

47 2) Hasil Penilaian Unjuk Kerja (Performance) Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar berlangsung, dilakukan dengan cara unjuk kerja (Performance) pada setiap siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Rumus penilaian unjuk kerja : Nilai = skor yang diperoleh x 100 skor maksimal Setelah nilai siswa diketahui, peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata kelas dengan menggunakan rumus : 43 Rumus nilai rata-rata kelas M = x N M x N Keterangan : = Rata-rata (mean) = Jumlah semua skor = Jumlah siswa Selanjutnya skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan kedalam bentuk sebuah predikat yang mempunyai skala sebagai berikut: 43 Nana Sudjana, Evaluasi hasil Belajar, (Bandung: pustaka Martiana, 1988), hlm. 131

48 Tabel 3.2 Krlasifikasi Skala Penilaian Penilaian Kriteria 90-100 Sangat Baik 70-89 Baik 50-69 Cukup 0-49 Kurang 3) Penilaian Ketuntasan Belajar Strategi pembelajaran Practice-rehearsal Pairs dikatakan berhasil dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa jika siswa mampu menyelesaikan tugas dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 85% dengan kriteria tingkat keberhasilan belajar yang dikelompokkan ke dalam lima kategori berikut Tabel 3.3 Tingkat Keberhasilan Belajar Tingkat keberhasilan (%) 90-100% 80-89% 60-79% 40-59% <40% Arti Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Berikut adalah rumus menghitung persentase : 44 P = f N x 100% 44 Ibid, hlm. 131

49 Keterangan: P = Angka Persentase f = Jumlah seluruh skor yang diperoleh N = Jumlah item pengamatan dikalikan skor yang semestinya Sebagaimana disebutkan, bahwa apabila persentase hasil belajar siswa mencapai 85% atau lebih maka pembelajaran tersebut dikatakan tuntas dan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat dikatakan berhasil. b. Data Kualitatif Analisis data kualitatif dilakukan sejak sebelum peneliti memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan. 45 Untuk mencari data kualitatif dengan cara mendeskripsikan hasil pembelajaran mulai dari awal hingga akhir. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. G. Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 46 Penelitian 45 Sugiyono, Metode Penelitian ppendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 336 46 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.128

50 tindakan kelas dengan penerapan strategi Practice-Rehearsal Pairs untuk meningkatkan keterampilan membaca surat-surat pendek mata pelajaran Qur an Hadits pada siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo ini dinyatakan berhasil apabila telah mencapai indikator sebagai berikut: 1. Penelitian ini dipandang selesai bilamana kemampuan membaca siswa pada materi membaca surat-surat pendek mata pelajaran Qur an Hadits mencapai KKM 75. 2. Rata-rata kemampuan membaca siswa pada materi membaca surat-surat pendek mata pelajaran Qur an Hadits mencapai 80. 3. Persentase keberhasilan siswa yang mencapai KKM sebesar 85%. 4. Skor aktivitas Guru mencapai 85. 5. Skor aktivitas siswa mencapai 85. H. Tim Peneliti dan Tugasnya Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya adalah yang dilakukan berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan atau penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektifitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan. 47 47 Suharsimi dalam Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, (Yogyakarta: Ar Ruzzmedia, 2011), hlm. 243

51 Identitas Peneliti dan Guru: 1. Identitas Peneliti a. Nama : Miftakhul Rohma b. NIM : D07212018 c. Jurusan/Fakultas : PGMI/Tarbiyah d. Institusi : UIN Sunan Ampel e. Unit Penelitian : MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo f. Tugas : Peneliti menyusun rancangan pembelajaran yang berupa RPP, sebagai perencanaan pelaksanaan PTK. Peneliti melakukan praktek penelitian sebagaimana yang tertera di dalam rancangan pembelajaran yang telah dibuat, melakukan observasi aktifitas siswa selama di kelas, wawancara terhadap guru Qur an Hadits dan siswa kelas III. 2. Identitas Guru a. Nama : Lilik Indawati b. NIP : - c. Unit Kerja : MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo d. Tugas : Guru Qur an Hadits Guru memberikan waktu untuk melakukan penelitian. Kemudian memberikan pengarahan terhadap peneliti selama melakukan penelitian tindakan kelas yang hasilnya di refleksikan bersama-sama.