PENERAPAN BERMAIN MUSIK PERKUSI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN BALAP KARUNG MENCARI BOLA PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Farin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari 2, Karsono

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Bermain Fungsional Pada Anak Kelompok A TK Negeri Pembina Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.


Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2


Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Upaya Meningkatkan Kecerdasan Verbal-Linguistik Melalui Metode Bernyanyi Pada Anak Kelompok A TK Sandhy Putra Sukarta Tahun Pelajaran 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE HYPNOTEACHING

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana


Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2


PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Perilaku Empati Pada Anak Kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Tahun 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENERAPAN MEDIA BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN KEGIATAN BERMAIN MUSIK UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SOSIAL-EMOSIONAL PADA ANAK TK MERPATI POS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015


PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING


PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING


PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGINGAT CERITA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK ALFABET PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 55 TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

MENSTIMULASI KETERAMPILAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MENARI DI TK BAHRUL ULUM PANJANG JIWO SURABAYA

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Tubuh Melalui Kegiatan Senam Irama Pada Anak Kelompok A Tk Al-Huda Kerten Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

PENINGKATAN KERJASAMA MELALUI METODE OUTBOUND

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Widi Prastiwi 1, Samidi 2, Lies Lestari 2 PENDAHULUAN

PENINGKATAN PENGENALAN HURUF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA ANAK KELOMPOK A TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 / 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

Ima Dwi Nurmawati 1, Yulianti 1, A Dakir 2 PENDAHULUAN

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MELALUI KERJA KELOMPOK PADA ANAK TK B AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG


SKRIPSI. Oleh : ATEIN RESPATI NINGRUM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PAIKEM METODE GUIDED NOTE TAKING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PROJECT BASED LEARNING PADA ANAK KELOMPOK B TK SIWI PENI XI LAWEYAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Diajukan Oleh: Nofi Fatmawati A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

Transkripsi:

PENERAPAN BERMAIN MUSIK PERKUSI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Siti Emilia 1, Siti Istiyati 2, Ruli Hafidah 1 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret Email: emylia63@yahoo.co.id, siti_ipgsd@yahoo.co.id, ruli_hafidah@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar anak melalui penerapan bermain musik perkusi pada anak kelompok B TK Al-Huda Kerten Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus merupakan perbaikan yang didasarkan atas hasil refleksi dari hasil siklus sebelumnya. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perkembangan fisik motorik kasar anak setelah diterapkan kegiatan bermain musik perkusi pada anak kelompok B TK Al-Huda Kerten Tahun Ajaran 2013/2014. Keywords: bermain musik perkusi, fisik motorik kasar. ABSTRACT This study aims to improve the physical development of the child's gross motor skills through the application of playing percussion in the group B students of Al-Huda Kindergarten Kerten Academic Year 2013/2014. The classroom action research was conducted in two cycles, and each cycle is an improvement based on the results of a reflection of the results of the previous cycle. Each cycle consists of the planning, action, observation, and reflection. The results showed an increase in gross motor development of children's physical activity as applied on playing percussin to the children of group B Al-Huda Kindergarten Kerten Academic Year 2013/2014. Keywords: playing music percussion, gross motor physical. PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek. Hal ini berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa "Pendidikan adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut". Suyadi (2009: 12) menyatakan bahwa tujuan pendidikan anak usia dini (PAUD) ialah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pendidikan anak usia dini mengutamakan kebutuhan anak sehingga kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada kebutuhan anak. 1

Motorik kasar termasuk salah satu aspek perkembangan fisik motorik yang merupakan salah satu bidang yang perlu dikuasai anak. Pada masa ini anak memerlukan berbagai rangsangan yang dapat meningkatkan kemampuan motoriknya terutama fisik motorik kasarnya sehingga dengan pemberian rangsangan yang tepat maka kemampuan fisik motorik kasar anak dapat berkembang secara optimal. Untuk mengembangkan fisik motorik kasar anak, guru harus memilih strategi dan media pembelajaran yang tepat. Dalam penyampaian materi guru dapat menggunakan media nyata yang ada dilingkungan sekitar anak, seperti pemanfaatan bahan bekas, pelibatan anak untuk membuat dan memainkannya langsung, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi anak. Dari hasil observasi yang telah dilakukan diperoleh data bahwa kemampuan fisik motorik kasar anak di TK Al-Huda Kerten belum maksimal. Hal ini terlihat dari masih banyaknya anak yang belum bisa melakukan gerakan motorik kasar dengan benar seperti melempar dan menangkap benda. Berdasarkan data yang diperoleh dari 24 anak, 10 anak mendapat nilai belum tuntas (o), 8 anak yang setengah tuntas ( ), dan hanya 6 anak yang mendapat nilai tuntas ( ). Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan bermain musik perkusi dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar pada anak kelompok B TK Al-Huda Kerten Tahun ajaran 2013/2014? Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar anak melalui kegiatan bermain musik perkusi pada anak kelompok B TK Al-Huda Kerten Tahun ajaran 2013/2014. KAJIAN PUSTAKA Perkembangan adalah suatu perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar. Perkembangan perubahannya lebih mengarah pada psikis atau kejiwaan sehingga memunculkan terjadinya fungsi kepribadian dan kematangan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hawadi mengartikan perkembangan sebagai keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-ciri yang baru (Desmita, 2009: 4). Motorik merupakan terjemahan dari kata "motor" yang artinya dasar mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Gerak (movement) memiliki makna, yaitu suatu peralihan tempat. Adanya aktivitas yang dilakukan setelah ada dorongan batin dan perasaan juga disebut dengan gerak. Menurut Desmita (2009: 97) "Motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit". Motorik kasar adalah gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi-koordinasi anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan sendiri (Fikriyati, 2013: 32). Suyadi (2010: 68) menyatakan motorik kasar adalah gerak anggota badan secara kasar atau keras. Semakin anak bertambah dewasa dan kuat tubuhnya, maka gaya geraknya semakin sempurna. 2

Tujuan mengembangkan motorik kasar pada anak TK yaitu untuk menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil serta membantu anak menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik motorik kasar yaitu perkembangan fisik, ukuran tubuh, kekuatan, tinggi, berat tubuh, dan sistem syaraf. Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya. Bermain dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat. Bermain terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional. Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar, dapat mengembangkan imajinasi anak sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain (Hidayatullah, 2008: 4). Sedangkan Santoso berpendapat bahwa bermain adalah suatu kegiatan atau tingkah laku yang dilakukan anak secara sendirian atau berkelompok dengan menggunakan alat atau tidak (Kamtini & Tanjung, 2005: 47). Menurut Hidayatullah (2008: 18) ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam kegiatan bermain, yaitu kesehatan, penerimaan sosial dari kelompok bermain, jenis kelamin, intelegensi, perkembangan motoik, alat permainan, dan lingkungan. Menurut Brewer, faktor yang mempengaruhi kegiatan bermain yaitu gerak motorik. Anak yang memiliki kontrol gerak motorik yang baik maka pada saat bermain mereka dapat mempraktikkan semua gerakan motorik kasar seperti berlari, meloncat, memukul, melempar, dan melompat dengan baik (Musfiroh, 2005: 19). Bermain memiliki manfaat yang besar bagi perkembangan motorik anak. Bermain secara tepat dimasukkan kedalam program pengembangan gerak. Jika bermain memiliki berbagai kegiatan yang nyata, maka juga harus ditinjau dari perspektif perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan bermain harus benar-benar dipilih dan diimplementasikan dengan mengaitkan kemampuan gerak lokomotor, manipulasi, dan stabilitas. Gallahue dalam Hidayatullah (2008: 10) mengemukakan bahwa bermain sangat penting untuk membantu anak di dalam belajar mengenai bagaimana cara bergerak dengan efisien dan pengendalian yang lebih besar. Berbagai pengalaman gerak yang melibatkan eksplorasi gerak dan pemecahan masalah harus dilatih sebelum bermain yang menggunakan gerakan-gerakan tertentu. Dengan kata lain, kegiatan bermain untuk anak kecil harus dipandang sebagai alat untuk meningkatkan dan mengimplementasikan pola-pola gerak tertentu lebih lanjut yang berkaitan dengan bagian pelajaran individu. Musik adalah hal yang paling nyata dan senantiasa hadir dalam kehidupan. Sejak lama manusia menyadari adanya kekuatan dibalik getaran, irama, dan bunyi. Musik merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Lantunan musik diciptakan untuk menggambarkan keadaan tertentu, baik susah atau senang (Musbikin 2009: 38). Musik adalah suara atau bunyi-bunyian yang diatur menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Musik merupakan bunyi-bunyian yang teralun dengan harmoni tertentu, dan hanya dalam harmonilah musik bisa dinikmati (Wangsa, 2013: 60). Musik perkusi adalah sebutan bagi musik yang teknik permainannya dipukul, baik menggunakan tangan atau stik. Untuk memainkan alat musik ini yaitu menggunakan teknik dengan cara dipukul 3

(Campbell, 2008: 19). Menurut Rasyid (2010: 144) alat musik perkusi disebut alat musik pukul atau tabuh adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan dipukul, ditabuh, digoyang, digosok, atau tindakan lain yang membuat objek bergetar baik dengan suatu alat, tongkat, maupun dengan tangan kosong. Alat musik perkusi antara lain tamborin, kulintang, drum, marakas, cymbal, dll. Musik adalah bahasa universal atau musik sebagai ekspresi diri. Ia merupakan pernyataan untuk melukiskan betapa musik mewarnai kehidupan manusia dan dapat diterima di belahan mana pun di dunia. Meskipun dapat dikatakan bahwa semua orang suka musik, ternyata tidak banyak yang memahami dan memiliki kecerdasan musik. Pendidikan musik merupakan sarana paling efektif untuk mengasah kreativitas dan perkembangan anak. Musik merupakan sarana pendidikan untuk mengembangkan fisik motorik kasar anak. Perkembangan fisik motorik kasar anak dapat berkembang melalui kegiatan bermain musik. Sefrina (2013: 95) menyatakan bahwa melibatkan anak dalam kegiatan bermain musik, selain untuk meningkatkan kemampuan musikalnya juga dapat meningkatkan perkembangan fisik motoriknya kasarnya. Orang tua dapat menyediakan alat musik perkusi seperi kardus, galon, dan kaleng. Melalui kegiatan bermain musik anak dapat menggerakkan otot-ototnya untuk kelenturan, anak dapat melakukan banyak gerakan-gerakan yang dapat melatih keterampilan motorik kasarnya. Saat anak mendengarkan musik mereka tanpa sadar menggerakkan tangan atau badan mereka. Tidak jarang anak-anak memperlihatkan reaksi mereka yang ceria dan berjoget mengikuti irama musik. Penelitian Relevan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Putri Agustin Wulandari (2012) dengan judul penelitian "Pengembangan Permainan Maze Raksasa dalam Pembelajaran Fisik Motorik Kasar Anak Kelompok A TK Senaputra Kota Malang". Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Permainan Maze Raksasa dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar anak, kesamaan dengan penelitian ini bahwa perkembangan fisik motorik kasar anak dapat ditingkatkan dengan penerapan bermain musik perkusi. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Al-Huda yang beralamat di jalan Siwalan No. 35 Kerten, Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah anak kelompok B TK Al-Huda Kerten dengan jumlah 24 anak yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 11 anak perempuan serta 1 guru kelas kelompok B. Data yang diperoleh dalam penelitian yaitu nilai hasil tes unjuk kerja bermain musik perkusi dan hasil pengamatan kegiatan bermain musik perkusi. Sumber data berasal dari anak kelompok B, guru kelas kelompok B, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes unjuk kerja, dan dokumentasi. 4

Untuk memeriksa validitas data peneliti menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi. Hasil dari observasi tersebut menunjukkan bahwa perkembangan fisik motorik kasar sebagian besar anak masih rendah. Agar lebih jelas, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak Pratindakan 1 Belum Tuntas (o) 10 41,66% 2 Setengah Tuntas ( ) 8 33,33% 3 Tuntas ( ) 6 25% Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui bahwa perkembangan fisik motorik kasar pada anak kelompok B TK Al-Huda Kerten masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari data di atas, yaitu hanya 6 anak atau 25% yang mendapat nilai tuntas ( ). Tabel 2. Hasil Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak dengan Bermain Musik Perkusi Siklus I Pertemuan ke-i 1 Belum Tuntas (o) 2 8,33% 2 Setengah Tuntas ( ) 13 54,16% 3 Tuntas ( ) 9 37,5% Berdasarkan dari tabel 2, diketahui bahwa perkembangan fisik motorik kasar anak melalui bermain musik perkusi masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari data di atas, yaitu sebanyak 2 anak yang mendapat nilai belum tuntas (o) atau (8,33%) dan 13 anak mendapat nilai setengah tuntas ( ) atau (54,16%). Tabel 3. Hasil Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak dengan Bermain Musik Perkusi Siklus I Pertemuan ke-2 1 Belum Tuntas (o) 3 12,5% 2 Setengah Tuntas ( ) 7 29,16% 3 Tuntas ( ) 14 58,33% Dari tabel penilaian hasil perkembangan fisik motorik kasar anak kelompok B TK Al-Huda Kerten pada siklus I pertemuan ke-2 yang ditunjukkan pada tabel 3 mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari data di atas, yaitu sebanyak 14 anak atau 58,33% mendapat nilai tuntas 5

( ) dan 7 anak atau 29,16% mendapat nilai setengah tuntas ( ). Tabel 4. Hasil Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak dengan Bermain Musik Perkusi Siklus II Pertemuan ke-i 1 Belum Tuntas (o) 2 8,33% 2 Setengah Tuntas ( ) 3 12,5% 3 Tuntas ( ) 19 79,16% Dari tabel penilaian hasil perkembangan fisik motorik kasar anak kelompok B TK Al-Huda Kerten pada siklus II pertemuan ke-1 yang ditunjukkan pada tabel 4 mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari data di atas, yaitu sebanyak 19 anak atau 79,16% mendapat nilai tuntas ( ), 3 anak atau 12,5% mendapat nilai setengah tuntas ( ), dan 2 anak atau 8,33% mendapat nilai belum tuntas (o). Tabel 5. Hasil Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak dengan Bermain Musik Perkusi Siklus II Pertemuan ke-2 1 Belum Tuntas (o) - - 2 Setengah Tuntas ( ) 3 12,5% 3 Tuntas ( ) 21 87,5% Dari hasil penilaian pada siklus II pertemuan ke-2, adanya peningkatan perkembangan fisik motorik kasar anak melalui bermain musik perkusi. Diperoleh data bahwa 21 anak mendapat nilai tuntas ( ) atau 87,5%, 3 anak mendapat nilai setengah tuntas ( ) atau (12,5%), dan tidak ada anak yang mendapat nilai belum tuntas (o). Tabel 6. Hasil Peningkatan Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak dengan Bermain Musik Perkusi pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No Ketuntasan 1 Belum Tuntas (o) 2 Setengah Tuntas ( ) Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah % 10 41,66% 3 12,5% - - 8 33,33% 7 29,16% 3 12,5% 3 Tuntas ( ) 6 25% 14 58,33% 21 87,5% Dari tabel 6 di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan perkembangan fisik motorik kasar anak melalui kegiatan bermain musik perkusi dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hasil perkembangan fisik motorik kasar tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik 6

sebagai berikut: Gambar 4.6. Grafik Hasil Peningkatan Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak dengan Bermain Musik Perkusi pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, maka dari penghitungan nilai anak yang mendapat nilai tuntas ( ) meningkat. Peningkatan tersebut setelah mendapatkan pembelajaran fisik motorik kasar melalui kegiatan bermain musik perkusi. Peningkatan hasil belajar tersebut terlihat dari sebelum tindakan dan sesudah ada tindakan pada siklus I dan siklus II yang pada setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis berdasarkan hasil temuan yang dikaji sesuai dengan rumusan masalah. Dari hasil penilaian perkembangan fisik motorik kasar anak dan teori di bab II peneliti dapat menarik kesimpulan dari penelitian tersebut, bahwa perkembangan fisik motorik kasar anak mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Selain meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar anak penerapan bermain musik perkusi juga meningkatkan aktivitas pembelajaran baik guru maupun anak. Kreativitas guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif, efektif dan kondusif menjadi lebih meningkat. Sehubungan dengan hal tersebut Sefrina (2013: 95) mengatakan bahwa bermain alat musik merupakan cara yang ampuh untuk mengembangkan fisik motorik pada anak. Apabila orang tua tidak mampu menyediakan alat musik perkusi yang berharga mahal, cukup dengan menyediakan kotak bekas, galon, ember, botol, dan kaleng yang kosong untuk dijadikan alat musik perkusi (alat musik pukul). Melalui kegiatan bermain musik perkusi dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar pada anak sehingga memudahkan anak dalam melakukan gerakan-gerakan motorik kasar dan membuat anak menjadi lebih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. PENUTUP Dari pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa penerapan bermain musik perkusi dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar pada anak kelompok B TK Al-Huda Kerten Tahun Ajaran 2013/2014. Perkembangan fisik motorik kasar anak mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Anak menjadi lebih percaya diri ketika memainkan alat musik perkusi, anak mampu memukul alat musik perkusi sesuai ketukan/irama, dan anak mampu bergerak mengikuti 7

irama musik. Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, dapat dikemukakan bahwa dengan penerapan bermain musik perkusi dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar anak. Pembelajaran dengan bermain musik perkusi dapat berpengaruh pada keberanian dan percaya diri anak sehingga lebih mudah dalam memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan hendaknya anak ikut berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan lebih bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran agar pengetahuannya terus berkembang. Guru sebaiknya memberikan kegiatan-kegiatan yang inovatif dan menyenangkan bagi anak, serta selalu memberi motivasi kepada anak agar anak merasa bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan. Sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana belajar berupa media dan model-model pembelajaran. Sehingga dapat lebih mudah dalam menyampaikan materi, agar tercipta pembelajaran yang aktif, interaktif, efektif, dan menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Campbell, D. (2008). Efek Mozart. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Fikriyati, M. (2013). Perkembangan Anak Usia Emas ( Golden Age). yogyakarta: PT Laras Media Prima Hidayatullah, F. M. (2008). Mendidik Anak dengan Bermain. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Perss). Kamtini & Tanjung, W. H. (2005). Bermain melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departement Pendidikan Nasional. Ismail, A, K. (2009). Education Games. Yogyakarta: Pro-U Media Suyadi. (2010). Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani Musfiroh, T. (2005). Bermain sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta: Musbikin, I. (2009). Kehebatan Musik untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Jogjakarta: Power Books (IHDINA). Wangsa, T. (2013). Mukjizat Musik. Yogyakarta: Lintang Aksara. Sefrina, A. (2013). Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: Media Pressindo. Rasyid, F. (2010). Cerdaskan Anakmu dengan Musik. Jogkjakarta: Diva Press. 8