BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. bagi generasi penerus perjuangan bangsa ini.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan nilai-nilai Pancasila sangat dibutuhkan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang mempunyai sikap dan pribadi yang kuat. Pendidikan mempunyai peran yang penting karena dengan adanya pendidikan maka akan membentuk suatu karekter dari masingmasing individu, sehingga dapat menumbuhkan suatu bangsa yang mempunyai sikap dan cinta terhadap tanah air. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Dalam arti bahwa di indonesia merupakan bangsa yang sangat beragam bila di lihat dari sisi bangsa, warna kulit dan agama. Dalam kehidupan berbangsa tentunya memerlukan suatu arah pandang yang sama untuk membangun bangsa Indonesia. Apabila tidak mempunyai arah pandang yang sama maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik antar bangsa itu sendiri. Berbagai peristiwa yang sering terjadi sekarang ini pada para pelajar mengindikasikan mulai lunturnya jati diri di kalangan pelajar dan pemuda yang berimbas terhadap penurunan semangat nasionalisme. Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru dan pemerintah untuk memperbaiki sikap pemuda yang sekarang ini sudah mulai kehilangan jati diri dan semangat nasionalismenya. Faktor ini terjadi karena 1

2 generasi muda sudah berada pada titik yang sangat mengkhawatirkan. Moralitas bangsa ini sudah lepas dari norma, etika agama, dan budaya luhur. Pada era globalisasi saat ini, genersi muda Indonesia terancam akan kehilangan semangat nasionalismenya. Memang era globalisasi mempunyai dua sisi yaitu sisi positif dan sisi negatif yang dapat mempengaruhi sikap setiap individu, tetapi dampak dari perubahan era globalisasi saat ini lebih cenderung ke arak negatif yang mempengaruhi sikap generasi muda terhadap pengaruh oleh budaya barat, sehingga rasa cinta terhadap tanah air kini mulai memudar. Mereka cenderung tidak menunjukkan sikap yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Pada saat ini kita merasakan bahwa pendidikan hanya mampu menghasilkan dan menampilkan banyak orang pandai tetapi bermasalah dengan hati nuraninya. Oleh karena itu pengembangan jati diri atau penanaman sikap individu harus dibangun, dibentuk, ditempa, dikembangkan dan dimantapkan melalui kebiasaankebiasaan yang baik sehingga muncul hasrat untuk berubah dalam diri siswa.di antaranya adalah menggulirkan pelaksanaan penanaman sikap nasionalisme dan berbudaya bangsa. Kebiasaan-kebiasaan yang baik ini oleh kita sebagai pendidik selama ini telah ditanamkan dan diintegrasikan dalam semua mata pelajaran terutama dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Namun yang paling penting dalam hal ini adalah pembiasaan yang harus dilakukan oleh kita sebagai pendidik dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah.

3 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional.Fungsi Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan yang bermanfaat dan mencerdaskan bangsa, sedangkan tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warganegara yang demokratis serta Pendidikan Nasional sangat berperan penting bagi bangsa indonesia dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai cita-cita bangsa. Tiap warganegara berhak mendapat pengajaran untuk mewujudkan visi Pendidikan Nasional sebagai prental sosial yang kuat dan berwibawa, memberdayakan semua warga Indonesia menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu menjawab tuntutan jaman. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, trampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945 (Aziz : 2010). Pada intinya PKn perlu diajarkan pada siswa SMP untuk mengendalikan perilaku siswa agar menjadi siswa yang berakhlak mulia dan berkualitas. Nilai-nilai nasionalisme megajarkan kepada kita untuk mecintai bangsa dan negara dengan segala apa yang dimilikinya. Rasa cinta tanah air harus dimilki oleh setiap warganegara, karena maju mundurnya suatu negara tergantung dukungan

4 warganegaranya. Rasa cinta tanah air hanya dalam ucapan tetepi harus diwujudkan dalam sikap dan tingkah laku dan perbuatan yang bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan keutuhan dan kemajuan bangsa dan negara. Santoso (2007 : 16) menemukakan, bahwa nilai-nilai nasionalisme yang terkandung dalam sikap nasionalisme : a) Menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan, b) Sanggup atau rela berkorban untuk bangsa dan negara, c) Mencintai tanah air dan bangsa, d) Bangga berbangsa dan bernegara Indonesia, e) Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan berdasarkan prinsip Bhineka Tunggal Ika, f) Memajukan pergaulan untuk meningkatkan persatuan bangsa dan negara. Sikap yang mencerminkan rasa cinta tanah air antara lain mengutamakan kepentingan umum/bangsa dan negara, berani membela bangsa dan negara, terutama apabila negara sedang mengalami keterpurukan seperti sekarang ini semakin menipisnya jiwa nasionalisme suatu bangsa. Nasionalisme merupakan salah satu nilai luhur yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila yang perlu diwariskan kepada generasi penerus bangsa.penanaman jiwa nasionalisme sejak dini merupakan hal yang sangat penting.dari generasi awal inilah nantinya nasib bangsa dipertaruhkan. Peran dan semangat jiwa Nasionalisme sangat penting artinya, sebagaimana pengertian Nasionalisme menurut Kohn (1984 : 11):

5 Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation-state.perasaan yang sangat mendalam akan suatu ikatan yang erat dengan tanah tumpah darahnya, dengan tradisi-tradisi setempat, dan penguasa-penguasa resmi daerahnya selalu ada disepanjang sejarah dengan kekuatan yang berbeda-beda. Melalui PKn sikap Nasionalisme siswa sebagai warga negara muda perlu dibina dan ditumbuhkembangkan menjadi warga negara Indonesia yang cinta terhadap tanah air Indonesia sehingga kita sebagai warga negara Indonesia harus rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Sehingga persatuan dan kesatuan Indonesia akan terus utuh dan akan mendorong tumbuh kembangnya bangsa Indonesia yang bermartabat di bandingkan bangsa-bangsa lain. Pada saat peneliti mengikuti kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) terpadu di SMP Negeri 5 Purwokerto, peneliti melakukan observasi dengan mengamati siswa terhadap sikap nasionalismenya di sekolah, Kegiatan PPL terpadu tersebut dilaksanakan pada 23 Juli 2012 hingga 31 Oktober 2012. Pada saat peneliti berada di SMP Negeri 5 Purwokerto dalam rangka melaksanakan PPL Terpadu, selain mengajar peneliti juga mengamati sikap siswa sehari-hari di sekolah. Dari hasil mengobservasi di sekolah, kenyataan terjadi bahwa sikap nasionalisme di SMP Negeri 5 Purwokerto masih rendah, terbukti dengan saat upacara bendera hari senin masih banyak siswa SMP Negeri 5 Purwokerto tidak serius dalam mengikuti kegiatan upacara, tidak taatnya siswa pada penggunaan pin Merah Putih sebagai aturan di sekolah, siswa juga belum bisa serius dalam penghormatan bendera dan menyanyikan lagu nasional yang dilakukan di kelas sebagai bentuk penanaman sikap nasonalisme

6 yang diupayakan oleh pihak sekolah. Dari permasalahan di atas, yang telah diperkuat dengan wawancara dari guru, peneliti menyimpulkan bahwa cukup rendah sikap nasionalisme siswa di SMP Negeri 5 Purwokerto. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini akan difokuskan pada upaya mengungkap peranan pembelajaran pendidikan kewarganegaan dalam upaya menanamkan sikap nasionalisme siswa di Era Globalisasi. Dasar pemikiran inilah yang menjadiakn motivasi peneliti untuk mengungkap kondisi faktual yang terjadi, dengan demikian peneliti mengambil judul penelitian tentang Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menanamkan Sikap Nasionalisme Siswa di Era Globalisasi (Studi Deskriptif Analisis terhadap Siswa SMP Negeri 5 Purwokerto). B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini dirumuskan masalah umum penelitian, yaitu: Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menanamkan Sikap Nasionalisme Siswa di Era Globalisasi. Secara khusus dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana Implementasi nilai-nilai nasionalisme melalui pembelajaran PKn? 2. Bagaimana upaya pengembangan nilai-nilai nasionalisme dan rasa nasionalisme siswa melalui pembelajaran PKn? 3. Bagaimana kendala yang dihadapi para guru dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme melalui pembelajaran PKn di era globalisasi?

7 4. Bagaimana upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala-kendala menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada pembelajaran PKn di era globalisasi? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah penelitian diatas, tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pembelajaran PKn dalam menanamkan sikap nasionalisme siswa di era globalisasi. Dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a. Implementasi nilai-nilai nasionalisme melelui pembelajaran PKn b. Upaya pengembangan nilai-nilai nasionalisme dan rasa nasionalisme siswa melalui pembelajaran PKn c. Kendala yang dihadapi para guru dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme melalui pembelajaran PKn di era globalisasi d. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala-kendala menanamkan nilainilai nasionalisme pada pembelajaran PKn di era globalisasi E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam menanamkan sikap nasionalisme siswa.

8 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan siswa SMP Negeri 5 Purwokerto pada khususnya dan pada siswa SMP pada umumnya untuk memiliki sikap nasionalisme yang baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. b. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seorang guru baik itu guru Pkn maupun guru mata pelajaran lainnya dalam hal memilih metode pembelajaran yang tepat untuk menanamkan sikap nasionalisme siswa c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan penyempurna dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan menjadi cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Negeri 5 Purwokerto. d. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang besar dalam melatih berfikir ilmiah melalui penelitian.dan sebagai bekal bagi peneliti dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik.