BAB I PENDAHULUAN. ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, bekal hidup di masyarakat. Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara mendasar, karena membawa kepada perubahan individu sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan formal tempat pengabdian guru dan rumah

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2005), hlm Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Raja Graffindo

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebuah lembaga tempat anak didik memperoleh pendidikan dan pelajaran yang diberikan guru. Sekolah mempersiapkan anak didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti,meningkatkan ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali diri menuju ke arah pendidikan yang lebih tinggi sebagaibekal hidup di masyarakat. Berdasarkan rumusan dalam Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 (Bab 1 pasal 1), yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal itu tidak terlepas dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional kita, adapun fungsi pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangkaupaya mewujudkan tujuan nasional 1. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan 1 Soenarjo,Usaha Kesehatan Sekolah,(Jakarta:PT. Remaja Rosdakarya,2002), h.1 1

2 manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan danketerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa. 2 Departemen Kesehatan bertanggung jawab terhadap kesehatan bangsa Indonesia secara keseluruhan, baik kesehatan badan (fisik, jasmani), rohani(mental, kejiwaan), maupun sosial. Pada masa sekarang ini Departemen Kesehatan juga mengadakan perubahan yang berasal dari paradigma paradigma sehat 3. Perilaku sehat harus ditanamkan sedini mungkin mulai dari Pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, serta pendidikan di rumah. Oleh sebab itu perilaku hidup sehat merupakan kebiasaan yang butuh ketelatenan dalam penanaman hidup sehat pada setiap anak. Penanaman hidup sehat harus diawali dari orang tua, anak dan guru disekolah. 3 Pendidikan jasmani mempunyai andil yang sangat besar dalam kehidupan seahari-hari terutama dalam beraktifitas, karena apabila jasmani seorang manusia terganggu ataupun tidak fit maka pekerjaan ataupun aktifitas manusia akan terhambat dan juga terganggu serta hasilnya pun tidak bisa maksimal dan juga optimal. Karena ada sebuah istilah yang menjelaskan bahwa didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.dan juga dijelaskan dalam sebuah hadist bahwa Allah lebih mencintai orang-orang yang kuat dari pada orang yang lemah sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yaitu: 2 Ibid, hal 1 3 Soenarko, Public Policy: Pengertian Pokok Untuk Memahami dan Analisa Kebijaksanaan Pemerintah,( Jakarta: Airlangga University Press Sukintaka, 2000), h.1

3 ع ن أ ب ه ر ر ة ر ض هللا ع ن ه ق ال : ق ال ر س و ل هللا ص ل ى هللا ع ل ه و س ل م : ا ل م ؤ م ن ال ق و ي خ ر و أ ح ب إ ل ى هللا م ن ال م ؤ م ن الض ع ف و ف ك ل خ ر (HR. Abu Hurairah) Jadi, pendidikan jasmani sangat penting bagi manusia, baik dari sudut pandang Allah yaitu dalam hal manusia mengerjakan perintahnya dan juga meninggalkan larangannya. Agar ibadah manusia menjadi sempurna. Dan juga dari sudut pandang manusia dalam hal bekerjasama. Agar hasil kerjasamanya menjadi lebih efektif dan juga efesien 4 Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spritual-dan sosial), serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan.html 4 Najiyah, Pendidikan Jas mani http://najiyah525.blogspot.com/2012/05/pendidikanjas mani

4 kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mempunyai tanggung jawab yang sangat pentingatas kesehatan anak didiknya. Tanggung jawab pendidikan kesehatan di sekolah lebih banyak di pegang oleh guru Pemdidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Dari hasil observasi awal oleh peneliti dial Muhajirin,sudah tersedia ruang kesehatan di sekolah tersebut. Disamping itu pengurus kesehatan sudah berjalan tetapi belum diketahui apakah peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sudah optimal atau belum. Dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan belum diketahui seberapa optimal peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam kegiatan kesehatan, padahal sebenarnya guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dibandingkan dengan guru lain. Karena guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mempunyai pengetahuan tentang ilmu kesehatan, anatomi, pencegahandan perawatan pertama pada kecelakaan dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk meeliti dan mempelajari bagaimana peran guru Pendidikan Jasmani O lahraga dan Kesehatan dalam pelaksanaan kesehatan di MI Al Muhajirin. Untuk itu peneliti mengadakan penelitian lebih lanjut dan juga saya sebagai peneliti adalah

5 mahasiswa praktikan pada Madrasah Ibtidayah tersebut, merasa tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut yang diruangkan dalam sebuah skripsi berjudul : PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DALAM OPTIMALISASI KESEHATAN DI MI AL MUHAJIRIN BANJARMASIN. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kesehatan di MI Al Muajirin? 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kesehatan di MI Al Muajirin? C. Alasan Memilih Judul 1. Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah seorangyang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi (kewenangan)untuk mengajarkan pendidikan jasmani dan kesehatan. 2. Dengan pengetahuan,keterampilan dan kewenangan ini, tanggung jawab terhadap pengelolaan kesehatan biasanya diserahkan kepada guru Pemdidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. 3. Adapun kualitas kesehatansiswa dapat ditingkatkan dengan melaksanakan program-program kesehatan dari guru Pemdidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

6 4. Keberhasilan program kesehatan dapat tercapai apabila guru Pemdidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mampu mengelola kesehatansecara baik. 5. Guru Pemdidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan perlu melakukan upaya untuk meningkatkan keberhasilan kesehatan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya, ini dapat mengungkap sejauh manaperan guru Pemdidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kesehatan di sekolah. 6. Oleh karena itu perluditeliti seberapa besar peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kegiatan. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang telah dikemukakan dalam rumusan masalah yaitu, memberikan gambaran tentang: 1. Peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kesehatan di MI Al Muhajirin. 2. Faktor yang mempengaruhi peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kesehatan di MI Al Muajirin. E. Definisi Operasional 1. Peran Peran menurut Kamus Praktis bahasa indonesia berarti pangkat tingkah yang diharapkan di miliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Peran yang penulis maksudkan dalam hal ini adalah tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh Guru Pesjaskes MI Al muhajirin dapat

7 meningkatkan perannya sebagai pengelola kesehatan di MI Al Muhajirin tersebut. 2. Guru Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah seseorang yang memiliki jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus (kompetensi) dalam usaha pendidikandengan jalan memberikan pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. 5 3. Optimalisasi Kesehatan Optimalisasi kesehatan adalah merupakan usaha yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan unsur kesehatan baik itu murid juga warga sekolah dengan bimbingan dilingkungan sekolah. F. Signifikasi Penelitian Berdasarkan pointer-pointer tujuan penelitian, maka dapat ditarik signifikasi penelitian berikut : 1. Memberikan informasi bagi para guru tentang peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kesehatandi sekolah. 2. Bahan pustaka yang memperkaya linteratur Perpustakaan Pusat IAIN Antasari pada umumnya dan Perpustakaan Tarbiyah khususnya. 5 Soenarjo, op. cit., h.5

8 G. Sistematika Penulisan Sebagai gambaran dari penelitian ini, maka penulis menyusunnya secara sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, definisi oprasinal, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan, Bab II Tinjauan teoritis tentang peran guru Pemdidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kesehatan yaitu hakekat guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, kesehatan, dan peran guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam optimalisasi kesehatan disekolah. Bab III Metode penelitian yang merupakan acuan dan pedoman dasar bagi penulis dalam melakukan penelitian dan pengolahan data serta menganalisis data. Didalamnya terdiri dari subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data serta prosedur penelitian. Bab IV Laporan hasil penelitian yang merupakan inti dari sripsi ini yang berisi pemaparan hasil penelitian, dimulai dari latar belakang objek, penyajian data yang merupakan jawaban dari rumusan masalah, dan analisis data yang berisi penilaian dan pendapat penulisan terhadap data hasil penelitian. Bab V Penutup atas simpulan dan saran-saran.