II. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki karakteristik pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendek, yaitu pada umur 4-5 minggu berat badannya dapat mencapai 1,2-1,9 kg

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik bali merupakan itik lokal Indonesia yang juga sering disebut itik penguin, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan antara lain karena pertumbuhannya yang cepat, konversi ransum yang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara zoologis ternak babi termasuk ke dalam phylum Chordata, kelas

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

TINJAUAN PUSTAKA Probiotik

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sebesar 237 juta jiwa dan diperkirakan bertambah 2 kali lipat jumlahnya. ayam sebagai salah satu sumber protein hewani.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

TINJAUAN PUSTAKA. Probiotik starbio adalah koloni bibit mikroba (berasal dari lambung sapi)

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

I. PENDAHULUAN. Perkembangan populasi ternak unggas di Indonesia semakin hari semakin

I. TINJAUAN PUSTAKA. hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh disebut ayam ras pedaging,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocks yang merupakan

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. perunggasan merupakan salah satu penyumbang sumber pangan hewani yang

I. PENDAHULUAN. hasil produksi pengembangan ayam broiler akan semakin tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suprijatna, 2006). Karakteristik ayam broiler yang baik adalah ayam aktif, lincah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi terutama dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. banyak diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

TINJAUAN PUSTAKA Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) sebagai Tanaman Herbal. Tanaman Kemangi ( Ocimum basilicumlinn.) merupakan

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berat tertentu dalam waktu relatif singkat (Rasyaf, 1994). Broiler umumnya

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam tipe petelur yang jantan dikenal dengan sebutan ayam jantan tipe medium,

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

TINJAUAN PUSTAKA. betina yang umumnya dipanen pada umur 5-6 minggu dengan tujuaan sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pedaging yang sering disebut sebagai ayam broiler merupakan jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

I PENDAHULUAN. satu jenis ayam lokal di antaranya adalah ayam sentul yang merupakan ayam asli

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

tumbuhan (nabati). Ayam broiler merupakan salah satu produk pangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pendapatan perkapita masyarakat, kebutuhan bahan makanan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

MATERI DAN METODE. Materi

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

I. PENDAHULUAN. Ayam pedaging merupakan salah satu ternak penghasil daging yang. Ayam pedaging merupakan ternak yang paling ekonomis bila

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umur 4-5 minggu dengan tujuan menghasilkan daging. Pertumbuhan yang paling cepat terjadi

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

I. PENDAHULUAN. dan ekonomis. Permintaan terhadap daging ayam semakin bertambah seiring

PEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ayam Broiler Ayam ras pedaging lebih dikenal dalam masyarakat dengan sebutan ayam broiler. Broiler adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil teknologi yang memiliki karakteristik pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging dengan konversi ransum yang baik (Murtidjo, 2003). Lebih lanjut dijelaskan bahwa ayam ras pedaging merupakan ayam hasil perkawinan antara kelas berbeda dengan tujuan memperoleh produk daging dengan waktu singkat, ayam broiler merupakan hasil teknologi dari persilangan antara ayam Cornish dengan Plymouth rock yang mana memiliki pertumbuhan yang cepat dan sebagai penghasil daging dengan serat lunak, konversi pakan rendah dan dipanen dalam waktu relatif cepat (Murtidjo, 1987). Selanjutnya Rasyaf (1994) menyatakan bahwa pola pemeliharaan ayam pedaging dibagi menjadi dua periode yaitu periode awal starter umur 0-3 minggu dan periode akhir finisher umur 4 minggu sampai dengan ayam siap dipotong atau dipasarkan. Keunggulan ayam broiler tersebut didukung oleh sifat genetik, manajemen pemeliharaan, makanan serta keadaan lingkungan yang meliputi suhu dan temperatur lingkungan. Menurut Atmomarsono et al. (2005), bahwa ayam ras pedaging adalah ayam yang mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, bulu merapat ketubuh, kulit putih dan produksi daging lembut, kulit halus, tulang dada lunak dan pertumbuhan badan cepat serta efisien dalam pengunan ransum. Rasyaf (2004) menyatakan pada umumnya di Indonesia ayam broiler sudah dipasarkan pada umur 5-6 minggu dengan berat 1,3 1,6 kg kemudian dijelaskan pula 5

bahwa ayam broiler merupakan ayam pedaging yang mengalami pertumbuhan pesat pada umur 1-5 minggu, di antara berbagai golongan ayam ras, ayam broiler adalah yang paling cepat memproduksi daging, dapat menduduki kelas yang paling tinggi mutunya, dengan penampilan yang seragam baik mutu maupun ukurannya, karena umurnya masih sangat muda maka tidak ada pembedaan mutu antara daging ayam broiler jantan dengan betina. Lebih lanjut Murtidjo (1987), menyatakan bahwa ayam broiler memiliki kelebihan daging empuk, ukuran badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadap pakan cukup tinggi, sebagian besar dari pakan diubah menjadi daging dan pertambahan bobot badan sangat cepat, dan kelemahannya adalah memerlukan pemeliharaan secara intensif dan cermat karena relatif lebih peka terhadap suatu infeksi penyakit dan sulit beradaptasi. 2.2 Karkas dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi Karkas adalah bagian tubuh unggas setelah dikurangi bulu, darah, organ dalam, leher, kepala dan kaki (Winter dan Funk, 1960). Hasil pemotongan ternak yang utama adalah karkas karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dari bagian-bagian non karkas. Produksi karkas erat hubungannya dengan berat badan, semakin tinggi berat badan dari suatu ternak, produksi karkasnya akan semakin meningkat (Murtidjo, 2003). Karkas maupun komposisi fisik karkas terdiri dari komponen tulang, otot, lemak, dan semua jaringan yang akan tumbuh dengan kecepatan yang berbedabeda sesuai dengan berat badan ternak. Proporsi tulang, otot dan lemak sebagai komponen utama karkas, dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, temperatur, kelembaban dan nutrisi (Soeparno, 2009). Menurut Kondra et al. (dikutip oleh 6

Mulyadi, 1983) kualitas dan kuantitas ransum mempengaruhi berat karkas, makin baik kualitas dan makin banyak konsumsi ransum maka berat karkasnya semakin tinggi. Untuk organ tubuh seperti kepala, kaki, bulu dan organ dalam dapat mempengaruhi berat karkas, semakin tinggi berat organ tersebut maka berat karkasnya semakin rendah (Cakra, 1986) dalam (Suradnya, 2005). Lebih lanjut Soeparno (2009), juga menyatakan bahwa bagian-bagian tubuh yang banyak tulang seperti sayap, kepala, punggung, leher dan kaki, persentasenya semakin menurun dengan meningkatnya umur ayam, karena bagian-bagian ini mempunyai pertumbuhan yang konstan pada ayam dewasa. 2.3 Recahan Karkas Memotong karkas ayam menjadi beberapa bagian adalah contoh sederhana dari proses pertambahan nilai. Hal tersebut dapat dilakukan secara manual dengan pisau atau otomatis dengan mesin (Sams 2001). Soeparno (1992) menyatakan karkas ayam dapat dibagi menjadi bagian dada, paha, punggung dan sayap. Mairizal (2000) mengemukakan bahwa persentase karkas yang tinggi disebabkan oleh berat karkas yang diperoleh lebih besar, karena ditunjang perdagingan otot paha dan dada yang lebih baik. Soeparno (2009) juga menyatakan bahwa selama pertumbuhan, tulang tumbuh secara terus-menerus dengan kadar laju pertumbuhan relatif lambat, sedangkan pertumbuhan otot relatif lebih cepat sehingga rasio otot dengan tulang meningkat selama pertumbuhan dengan kadar laju yang berbeda. Bagian paha dipisahkan pada acetabulum, yang terdiri dari otot besar dan pada umumnya menghasilkan daging dengan keempukan sedang sampai empuk, dan memiliki harga yang cukup mahal. Pada bagian dada terdiri dari sternum dan 7

otot yang terkait, sternum bisa dalam bentuk utuh (dada penuh) atau dibelah menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan dan bagian kiri (Soeparno, 1992). Pada permukaan dada terdapat otot yang besar disebut dengan otot pectoralis. Otot pectoralis berlokasi di bagian sternum pada dada depan (brisket) dan meluas ke bagian dada belakang. Abubakar dan Nataamijaya, (1999) menyatakan bahwa bagian dada dan bagian paha berkembang lebih dominan selama pertumbuhan apabila dibandingkan pada bagian sayap dan punggung. Bagian punggung utuh meliputi tulang pelvik, scapula bagian dorsal dari rusuk dan vertebrae dari bagian belakang leher sampai ekor (Soeparno, 1992) dan untuk pemisahan bagian sayap dilakukan pemotongan melalui sendi bahu. Bagian sayap dapat dibagi lagi dengan memotong bagian bawah terhadap radius dan ulna (Soeparno, 1992). 2.4 Pengaruh Probiotik terhadap Unggas Probiotik berasal dari bahasa Yunani yang artinya untuk hidup. Probiotik didefinisikan sebagai kultur spesifik dari mikroorganisme hidup seperti koloni Lactobacillus yang memberikan pengaruh menguntungkan pada ternak serta dapat berfungsi untuk memperbaiki keseimbangan mikroba di dalam saluran pencernaan ternak (Ritonga, 1992). Lebih lanjut Jin et al. (1997) melaporkan bahwa manfaat probiotik pada unggas adalah menempatkan mikroorganisme yang menguntungkan dan menekan mikroorganisme yang merugikan, meningkatkan aktifitas enzim-enzim pencernaan dan menekan aktifitas enzim-enzim bakteri yang merugikan, memperbaiki sistem pencernaan, menekan produksi gas amonia, dan merangsang sistem pertahanan tubuh. 8

Beberapa mikroba telah direkomendasikan oleh beberapa peneliti sebagai sumber probiotik diantaranya Bacillus subtilis, Bacillus lecheniformis, Bacillus toyoi, Saccharomyces cerevisiae, Lactobacillus, Streptococcus dan Yeast (Mulder et al.,1997). Lebih lanjut Andajani (1997), menyatakan bahwa umumnya mikroba yang terdapat dalam probiotik adalah Lactobacillus yang mampu menekan perkembangan E. Coli. Senjata ampuh Lactobacillus sp adalah hydrogen peroksida yang dihasilkan dari metabolismenya yang bersifat bakterisidal, disamping itu Lactobacillus sp juga mampu memproduksi semacam antibiotik yang disebut Acodolin yang dapat membunuh bakteri patogen. Ritongga (1992) menyatakan bahwa syarat-syarat probiotik adalah: mikroba tersebut tidak patogen terhadap ternak maupun manusia, mikroba tersebut harus merupakan mikroorganisme yang normal di dalam saluran pencernaan dan sanggup melakukan kolonisasi di dalam usus, harus tahan terhadap asam-asam lambung, enzim-enzim pencernaan, asam dan garam empedu, maupun responrespon kekebalan dalam tubuh ternak, sanggup memproduksi zat-zat anti bakteri yang berspektrum luas pada bakteri-bakteri spesifik termasuk bakteri patogen pada saluran pencernaan manusia. Umumnya yang dipenuhi syarat tersebut diatas sebagai probiotik adalah koloni mikroba Lactobacillus dan Pediococci sp. Lebih lanjut Jin et al. (1997) menyatakan bahwa mikroba yang digunakan sebagai probiotik yang efektif harus memiliki sifat-sifat : dapat bertahan hidup selama persiapan sampai produksi dengan skala industri, stabil dan tetap hidup dalam jangka waktu lama pada periode penyimpanan dan kondisi lapangan, dapat bertahan hidup, mampu bersaing, tidak hanya sekedar tumbuh dalam saluran pencernaan, serta mampu menimbulkan efek yang menguntungkan bagi inang. 9

Secara umum manfaat penambahan probiotik adalah membantu sistem pencernaan unggas, agar lebih mudah mencerna dan meningkatkan kapasitas daya cerna sehingga diperoleh zat pakan yang lebih banyak untuk pertumbuhan maupun produksi (Barrow, 1992). Menurut Bidura dan Suastina (2002), mekanisme kerja probiotik pada saluran pencernaan ternak unggas adalah : (1) Menetralisir racun, (2) Menekan populasi bakteri tertentu yang tidak dikehendaki sebagai anti bakteri atau berkompetisi di dalam saluran pencernaan, dan (3) Meningkatkan kekebalan tubuh. Barrow (1992) juga menyatakan bahwa pada dasarnya ada dua tujuan utama dari penggunaan probiotik pada unggas, yaitu: (1) Untuk manipulasi mikroorganisme saluran pencernaan bagian anterior (crop, gizzard, dan usus halus) dengan menempatkan mikroflora dari strain Lactobacillus sp. (2) Untuk meningkatkan daya tahan ternak dari infeksi Salmonella. Sterling et al. (1998) lebih lanjut menyatakan bahwa penggunaan probiotik di dalam ransum dapat meningkatkan pertumbuhan ayam. Suplementasi probiotik dalam ransum nyata dapat meningkatkan berat badan akhir dan pertambahan berat badan itik (Candraasih dan Bidura, 2001). Menurut Ramia (2000), disebutkan bahwa suplementasi probiotik dalam ransum ternyata dapat meningkatkan berat karkas dan persentase daging karkas serta dapat menurunkan jumlah lemak subkutan termasuk kulit. Lebih lanjut Sand dan Hankins (1976) menyatakan bahwa penggunaan probiotik dalam ransum meningkatkan kandungan lysine analogue S - 2- aminoethyl cysteine dalam saluran pencernaan yang diubah menjadi asam amino lisin dan sistein dan dapat meningkatkan retensi protein yang berperan dalam pembentukan daging. Soeharsono (2010) menyatakan bahwa 10

penambahan probiotik dalam ransum yang diberikan pada ternak dapat menurunkan kadar lemak dan kolesterol. 2.5 Pengaruh Starbio sebagai Sumber Probiotik terhadap Unggas Starbio merupakan probiotik hasil bioteknologi yang dibuat dari koloni alami kecil mikroba rumen sapi yang dicampur dengan tanah, akar rumput, daun, dan dahan pohon. Starbio terdiri dari mikroba proteolitik, selulotik, lignolitik, lipolitik, dan nitrogen fiksasi non simbiosis yang berfungsi untuk memecah karbohidrat khususnya selulosa, hemiselulosa, lignin, dan memecah protein serta lemak (Sjofjan, 2010). Menurut Suharto dan Winantuningsih (1993) dalam Jaelani et al. mikroba yang terdapat dalam starbio terdiri dari, mikroba pencerna lemak (Cellulomonas, Clostridium thermocellosa), mikroba lignolitik (Agaricus coprinus) dan mikroba proteolitik (Klebssiella, Azozpirillum trasiliensis). Dilaporkan juga bahwa hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa di dalam starbio terkandung 19,71% air; 10,42% protein kasar; 0,11% ekstrak eter; 8,37% serat kasar; dan 51-54% abu. Penggunaan probiotik starbio meningkatkan produktivitas ternak, bahkan lebih banyak zat nutrisi yang dapat diuraikan dan diserap (Ritongga, 1992). Mangisah et al. (2009) menyatakan bahwa penambahan probiotik starbio juga menyebabkan laju digesta menjadi lambat sehingga banyak nutrien yang dapat dicerna dan diserap tubuh. Selain itu, pemberian starbio juga dapat menghilangkan bau limbah dengan cara menguraikan komponen zat-zat kimia C- H-O-N-S (Suhanto et al.,1993). Menurunnya gas ammonia dalam kotoran ternak dapat meningkatkan kesehatan ternak, karena kontaminasi lalat akan lebih sedikit, 11

sehingga lingkungan peternakan akan lebih nyaman serta tidak terganggu dengan bau kotoran ternak (Lembah Hijau Multifarm Indonesia, 2014). Manfaat dari penggunaan starbio bagi ternak unggas adalah : (1) Mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, (2) Menekan biaya yang dikeluarkan untuk pakan, (3) Menaikkan pertambahan bobot badan harian, dan (4) Mengurangi bau kotoran ternak, dan (5) Pupuk kandang yang dihasilkan lebih baik (Haryanto, 2004). Anjum et al. (2005) menyatakan bahwa, efisiensi ransum dan efisiensi ekonomik lebih baik dengan penambahan probiotik pada ransum ayam broiler. Kemudian, Jaelani et al. (2014) menyebutkan penambahan probiotik starbio dalam ransum dapat meningkatkan bobot potong, persentase karkas, dan menurunkan persentase lemak abdominal ayam broiler. 12