BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
REKREASI PANTAI DENGAN KONSEP TAMAN AIR DI SEMARANG

TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Lanskap

OCEANARIUM DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Hi Tech

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI ALAM INDAH KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

I-1 BAB I PENDAHULUAN

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

REKREASI AIR DI SUB-KAWASAN WISATA BUKIT CINTA RAWA PENING KABUPATEN DATI II SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN TA 29

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PENGEMBANGAN TAMAN JURUG SEBAGAI KAWASAN WISATA DI SURAKARTA

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

PENGEMBANGAN TEPIAN TELUK GILIMANUK SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center)

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

TAMAN RIA DI SEMARANG

TAMAN BUDAYA PESISIR UTARA JAWA TENGAH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PASIR KENCANA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR REGIONALISM BERTEMA EKOTURISME

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA

PERENCANAAN KEMBALI OBYEK WISATA PANTAI PURWAHAMBA INDAH KABUPATEN TEGAL

PANGKALAN PENDARATAN IKAN SANGSIT KABUPATEN BULELENG BALI PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNACULAR

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

GEDUNG KANTOR SEWA MEDI GROUP DI SEMARANG

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TELENG RIA DI PACITAN

TUGAS AKHIR KAMPUNG WISATA KULINER TAMBAK LOROK SEMARANG BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI SEMARANG

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API JAKARTA KOTA

SEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ( Tugas Akhir Periode 96)

HOTEL RESORT DI KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA TLOGO DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PUSAT GROSIR DI KAWASAN NGALIYAN SEMARANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

PENGEMBANGAN PT. KARYA MUKTI ABADI SEBAGAI SENTRA INDUSTRI KAROSERI DUMP TRUK UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Hi-Tech

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PASAR BESAR KOTA MAGELANG Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernakular

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN PPI DAN TEMPAT WISATA PANTAI SENDANG SIKUCING DI KAB KENDAL

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH BREBES

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

CAFÉ & OPEN RESTO DIKAWASAN KOTA LAMA SEMARANG

RESORT HOTEL DI TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

PASAR IKAN DAN PASAR FESTIVAL IKAN DI SUNDA KELAPA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

TERMINAL BUS KELAS A KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang sebagai sebuah kota yang terletak pada kawasan pantai utara Jawa memiliki berbagai potensi yang belum sepenuhnya dikembangkan. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Program Pembangunan Daerah (Propeda) Kota Semarang Tahun 2001-2005, maka visi dan misi yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kota Semarang 2001-2005 adalah Terwujudnya Masyarakat Kota Pantai Metropolitan yang Mumpuni. Visi tersebut mengandung dua filosofi pokok yang akan diusahakan perwujudannya, yaitu Masyarakat Kota yang Mumpuni dan Kota Pantai Metropolitan. Masyarakat Kota yang Mumpuni adalah tatanan masyarakat Kota Semarang yang memiliki kemampuan cipta, rasa karsa dan karya yang tinggi dengan karakteristik iman dan takwa, demokratis, berbudaya, partisipatif, mandiri, kreatif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta sejahtera dalam wilayah Kota Pantai Metropolitan. Sedangkan Kota Pantai Metropolitan adalah kota yang memanfaatkan pantai sebagai potensi sumber daya untuk mendukung karakteristik kota metropolitan yang memiliki aktivitas berskala internasional dengan didukung oleh infrastruktur yang memadai, tanpa meninggalkan potensi yang lain. (Repetada Kota Semarang 2005) Untuk mewujudkan visi Kota Semarang sebagaimana tersebut di atas maka perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak, antara lain melalui penataan, pengembangan, pengendalian dan pemanfaatan ruang kota yang mengedepankan aspek topografi dan kawasan pantai. Namun ternyata kawasan pantai Kota Semarang belum terolah dengan optimal. Kebijakan Pemerintah Kota Semarang berkaitan dengan penanganan pantai, garis pantai Kota Semarang sepanjang 18 km terbagi dalam tiga karakteristik kawasan. Kawasan bagian barat dari Kendal hingga Kawasan PRPP/Marina merupakan kawasan alamiah yang bisa dikembangkan sebagai kawasan konservasi, pertanian pantai dan pengembangan pariwisata. Sedangkan kawasan pantai di bagian Tengah antara pantai di PRPP/Marina hingga pelabuhan adalah areal pengembangan fungsional perkotaan. Sedangkan kawasan timur, yaitu dari Pelabuhan Tanjung Mas hingga Kabupaten Demak berkembang kegiatan pertanian pantai yang berupa tambak. (Kompas, 23 April 2005).

Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah, dengan jumlah penduduk 1.378.193 jiwa pada tahun 2003 dan terletak pada sumbu daerah tujuan wisata yaitu Jakarta, Surabaya, Yogyakarta. Terkait dengan visi Kota Semarang, kebijakan pembangunan pariwisata diarahkan pada pengembangan dan pemanfaatan potensi-potensi pariwisata secara maksimal terutama wisata bahari, terutama potensi alam berupa pantai di pesisir utara kota Semarang. Berdasarkan uraian di atas, untuk mengoptimalkan potensi wisata pantai di Semarang dengan kendala yang ada, maka sudah selayaknya jika kawasan pantai di pesisir utara kota Semarang ditata dan dikembangkan agar lebih baik, sehingga meningkatkan daya tarik Kota Semarang sebagai kota tujuan wisata baik wisman maupun wisnus sehingga menambah pendapatan asli daerah dan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar pada potensi wilayah pantai. Pengembangan fasilitas rekreasi publik di kawasan pantai Kota Semarang masih memungkinkan, mengingat terbatasnya sarana rekreasi yang representatif. Sarana rekreasi yang kurang representatif membuat masyarakat enggan berkunjung. Padahal di tengah kesibukannya masyarakat Semarang membutuhkan sarana rekreasi yang memberikan nuansa berbeda dari apa yang setiap kali ditemui di sudut-sudut kota Semarang. Selain itu Kota Semarang sebagai pusat pengembangan ekonomi, perdagangan dan fisik bagi daerahnya sendiri dan wilayah sekitarnya yang disebut dengan Kedungsepur (Kendal, Demak, Semarang (Ungaran) dan Purwodadi) telah memunculkan kawasan pemukiman baru yang semakin berkembang di kawasan pinggiran kota. Perkembangan infrastruktur kota dalam penyediaan sarana transportasi yang memadai seperti pengembangan Bandara Ahmad Yani sebagai bandara internasional, pengembangan Terminal Terpadu Mangkang dan rencana pengembangan Terminal Penumpang Laut Tanjung Mas diharapkan dapat semakin menggeliatkan roda perekonomian kota. Perkembangan ini memunculkan kebutuhankebutuhan baru akan pemenuhan fasilitas-fasilitas rekreasi, selain itu sebagai sebuah kota dengan jumlah penduduk yang cukup besar ternyata kebutuhan Kota Semarang akan suatu sarana rekreasi oudoor masih belum terpenuhi. Berdasarkan survei konsumen di Kota Semarang periode Oktober 2003, angka Balance Score (BS) untuk rekreasi dan pengeluaran barang sandang dari masyarakat masih kuat. Hal ini mendukung prospek pengembangan industri pariwisata. Sesuai dengan lokasinya yang berada pada kawasan tepi air maka fasilitas rekreasi dikembangkan dengan konsep yang memperhatikan karakteristik khas kawasan pantai sebagai kawasan waterfront. Taman air banyak memanfaatkan potensi alam sebagai obyek. Maka pada umumnya berada di ruang terbuka seperti danau, laguna, tepi pantai, sungai, kanal yang sering

dikenal dengan waterfront, sehingga konsep taman air merupakan konsep yang paling sesuai. Taman Air/ water park menurut Seymour M. Gold dalam Recreation Planning and Design adalah ruang publik yang digunakan untuk keindahan, pendidikan, rekreasi, ataupun kebudayaan dengan air sebagai elemen utama pembentuk ruang. Keberadaan water space atau ruang yang terbentuk di sekeliling elemen air yang memperlihatkan ekspresi air dapat menenteramkan hati. Fasilitas rekreasi yang direncanakan antara lain terdiri dari kolam renang, perahu layar, boating, jet ski, pemancingan, play ground, panggung terbuka, open resto, serta taman akuarium. Dengan didukung keberadaan taman air sebagai sarana rekreasi, diharapkan menjadi Rekreasi Pantai yang memiliki daya tarik yang unik dan khas. Dengan melihat sekilas uraian realita di atas maka dapat disimpulkan bahwa Kota Semarang membutuhkan sebuah fasilitas rekreasi yang bernuansa alam yang memberikan kesan beda. Pengembangan suatu Rekreasi Pantai dengan Konsep Taman Air di Semarang pada kawasan pinggir kota, dalam hal ini adalah kawasan pesisir utara Kota Semarang, dimana pada masa mendatang kawasan ini diharapkan menjadi kawasan yang terencana dengan baik dan dapat menjadi pusat keramaian kota yang baru sesuai dengan visi dan misi Kota Semarang sebagai Kota Pantai Metropolitan serta mengembalikan identitas Semarang sebagai kota pantai. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Menggali, melestarikan, dan meningkatkan pemanfaatan potensi kawasan pantai Kota Semarang sebagai kawasan rekreasi sehingga mampu memberikan nilai lebih dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang, di bidang sosial mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, dan secara langsung mampu memberikan kontribusi sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi daerah-daerah sekitarnya tanpa meninggalkan nilai-nilai dan faktor-faktor perencanaan sebuah kawasan rekreasi pantai. 1.2.2 Sasaran Menyusun landasan perencanaan dan perancangan fasilitas rekreasi di kawasan pantai Kota Semarang, khususnya dengan memanfaatkan potensi alam dan potensi budaya yang ada.

1.3 Manfaat 1.3.1 Secara Subjektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 1.3.2 Secara Objektif Bagi pembangunan di sektor pariwisata akan dapat menjadi kontribusi dalam memanfaatkan suatu kawasan potensial sebagai aset wisata yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang pada akhirnya mampu menambah pendapatan pemerintah melalui sektor pariwisata yang ada. Sebagai sumbangan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya Arsitektur. 1.4 Lingkup Pembahasan 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Rekreasi Pantai dengan Konsep Taman Air di Semarang sesuai dengan konsepnya merupakan suatu perencanaan dan perancangan obyek wisata rekreasi dengan pola penataan massa banyak yang diwujudkan melalui studi-studi tentang zoning pada kawasan pantai yang ada serta penataan kembali dan penambahan fasilitas sebagai usaha untuk menciptakan sebuah kawasan rekreasi yang mampu mengakomodir segala kegiatan penggunanya. 1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Rekreasi Pantai dengan Konsep Taman Air di Semarang adalah melayani kegiatan yang bersifat rekreatif dan relaksasi bagi semua masyarakat seperti renang, boating, berlayar, bermain-main, berjalan-jalan dan menikmati pemandangan. Unsur utama pada sarana rekreasi ini adalah air sehingga lokasi yang dipilih adalah kawasan tepi air yaitu pantai.

1.5 Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan data yang diperlukan dan berkaitan dengan masalah. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder dengan cara : 1. Data Primer Wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi yang solid Observasi lapangan Studi banding, yaitu mempelajari kasus lain sejenis sebagai masukan dalam merancang 2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan perancangan fasilitas rekreasi, juga yang berkaitan dengan arah pengembangan dari lokasi yang akan digunakan. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang perlunya pengembangan rekreasi di kawasan pantai Kota Semarang, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, manfaat, lingkup, metode dan sistematika pembahasan, serta alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tentang tinjauan umum rekreasi, rekreasi pantai, dan taman air serta studi banding analisa dan kesimpulan dari studi banding tersebut. BAB III BAB IV DATA Menguraikan tentang data-data Kota Semarang, kebijakan pariwisata Kota Semarang dan tinjauan umum pantai di Kota Semarang, meliputi kondisi fisik, kondisi non fisik serta peraturan dan kebijakan yang terkait dengan kawasan pesisir Kota Semarang. KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Menguraikan tentang kesimpulan, batasan dan anggapan yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan.

BAB V BAB VI PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan tentang Dasar Pendekatan yang meliputi dasar filosofi dan dasar fungsional, Pendekatan Lokasi dan Tapak, Pendekatan Kebutuhan Ruang, meliputi pelaku, aktivitas, kebutuhan ruang, kapasitas dan besaran ruang serta hubungan kelompok ruang, Pendekatan Persyaratan Bangunan meliputi utilitas, fisiologi bangunan, struktur, bahan bangunan dan sistem pengamanan, Pendekatan Tata Ruang Luar meliputi pola tapak, lanskap dan ruang terbuka, serta Pendekatan Arsitektural. KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Menguraikan tentang Konsep Dasar Perancangan, Faktor Penentu Perancangan meliputi pemilihan lokasi dan tapak, penentuan luas areal dan jenis kegiatan, Konsep Dasar Sistem Bangunan, meliputi kapasitas fisiologi ruang, sistem utilitas, sistem struktur, bahan bangunan, pengamanan kawasan dan penerapan arsitektur organik, Konsep Perancangan Tata Ruang Luar meliputi tapak, lanskap dan ruang terbuka serta Program Ruang dan Kebutuhan Luasan Tapak.

Tata Ruang Luar Rekayasa Bentuk Arsitektur Bentuk Arsitektur dalam pengembangan Rekreasi Pantai Teori untuk penekanan desain arsitektur Pendekatan pola tapak, lanskap dan ruang terbuka Mencari karakter, Konsep dan bentuk dari segi Arsitektur Menampilkan image/ citra obyek wisata yang aktif dan konseptual Teori tentang arsitektur organik Penekanan tentang arsitektur organik Pendekatan Tapak : Batas dan wilayah perencanaan Pencapaian dan transportasi Sirkulasi dan parkir Kebutuhan Ruang : Pengguna Aktivitas Kebutuhan ruang Besaran ruang Hubungan Kelompok ruang Persyaratan Bang. : Utilitas bangunan Struktur bangunan Bahan bangunan Lanskap Pengamanan pantai Tata Ruang Luar : Tapak Lanskap Ruang terbuka Pendekatan Arsitektural PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Faktor penentu perancangan : Lokasi dan Tapak Luas areal Jenis kegiatan Konsep Perancangan Bangunan : Kapasitas Fisiologi Bangunan Utilitas Bangunan Struktur Bangunan Bahan Bangunan Pengamanan Pantai Tampilan Bangunan Konsep Peranc Tata Ruang Luar : Tapak Lanskap Ruang Terbuka Program Ruang Kebutuhan Luas Tapak