UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN DENAH SECARA LISAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN MELALUI METODE GUIDED NOTE TAKING (GNT) BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGIDENTIFIKASI JENIS JENIS PEKERJAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERHUBUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SDN BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KONSEP PECAHAN

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

3

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD Feby Herida Dinar 1), Usada 2), Sukarno 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: feby_dinar@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this research is to improve the sosial science achievements in fifth grade students of Bakalan Primary School using Question Card. Form this research was classroom action research that consist of two cycles and each cycle consist of two meeting, each cycle consist of four phases: planning, action taking, observing, and reflecting. Data colletion techniques used observation, test, and documentation. The data analysis technique used descriptive comparative and critical analysis. Based on the research can be concluded that the sosial science achievements could be improved by classroom action research using Question Card. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Bakalan menggunakan media Question Card. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas melalui 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data di gunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif dan analisis kritis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar IPS setelah diadakan tindakan kelas dengan menggunakan media Question Card. Kata kunci: prestasi belajar, media, Question Card Keberhasilan peserta didik pada jenjang lanjut akan sangat dipengaruhi oleh hasil pendidikanya di sekolah dasar. Apabila peserta didik memiliki prestasi yang baik pada jenjang sekolah dasar, maka kemungkinan besar dia akan memperoleh prestasi yang baik di jenjang sekolah lanjut karena dia memiliki dasar yang bagus, begitu pula sebaliknya. Bukan hanya itu saja, pembentukan karakter manusia juga terjadi pada masa sekolah dasar. Cara bersikap pada dirinya sendiri, pada orang lain, cara menanggapi masalah dan cara menanggapi lingkungan juga dipelajari ataupun diperoleh siswa pada masa sekolah dasar. Mengingat pentingya hal ini maka pendidikan pada jenjang sekolah dasar perlu diperhatikan dengan serius baik oleh pemerintah, orang tua siswa maupun oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Selain sebagai subjek dalam pendidikan, peserta didik juga merupakan bagian dari masyarakat yang terus berkembang. Maka dari itu tantangan untuk peserta didik pada masa yang akan mendatang akan lebih berat. Untuk menghadapi hal tersebut pemerintah telah menyiapkan berbagai macam cara yang tidak lain melalui pendidikan pada jenjang sekolah dasar yaitu dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis (Standar Isi BSNP). Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS tidak hanya diberikan di pendidikan tingkat dasar, namun sampai pada jenjang pendidikan tinggi. Hal ini menunjukan bahwa mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang penting untuk diberikan kepada peserta didik. IPS pada jenjang SD ini tentunya akan dijadikan dasar untuk pendidikan pada jenjang selanjutnya. Oleh karena itu pendidikan IPS pada jenjang sekolah dasar menjadi penting untuk dikuasai oleh peserta didik, namun pada kenyataanya penguasaan materi IPS di SDN Bakalan Mlati sangat rendah atau belum sesuai dengan harapan, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar IPS siswa di SDN Balakan Mlati tergolong rendah. Prestasi tersebut tercermin dari nilai ulangan harian, u- langan tengah semester, maupun ulangan semester siswa. Dari data sampel salah satu ulangan harian IPS menunjukan bahwa hanya 3 siswa (18%) dari total 17 siswa yang bisa mencapai 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

KKM. Penyebab rendahnya prestasi belajar tersebut menurut pengalaman peneliti selama mengajar IPS di SD Negeri Bakalan Mlati a- dalah karena materi IPS yang begitu banyak, pembelajaran IPS yang kurang menarik, maupun motivasi siswa sendiri dalam belajar yang kurang. Masalah tersebut pada akhirnya menimbulkan keinginan peneliti yang juga sebagai guru kelas untuk meningkatkan prestasi belajar dengan cara membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu cara membuat pembelajaran di kelas lebih menyenangkan a- dalah dengan menghadirkan media. Menurut Sadiman (2009: 7) secara umum media mempunyai kegunaan sebagai: (1) memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap dan keterampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut karakteristik bahan, (2) memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar, (3) menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu, (4) menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik, (5) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (6) mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, (7) mengatasi keterbatasan penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Media yang dipilih peneliti pada penelitian ini adalah dengan menggunakan media kartu. Media kartu membatu siswa menghafal informasi dasar dan mengembangkan kemampuan belajar mandiri. (Harmin dan Melanie, 2012: 121). Penggunaan media kartu tentu saja sesuai dengan perkembangan psikologis anak, karena media kartu yang digunakan menggunakan metode permainan. Media kartu tersebut juga memiliki keuntungan yaitu sangat fleksibel dan dapat diatur sendiri. Hal tersebutlah yang mendasari peneliti mengembangkan media kartu yang kemudian disebut Question Card. Berdasarkan hal tersebut di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS materi perjuangan melawan penjajah menggunakan media Question Card siswa kelas V SDN Bakalan Mlati. METODE Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki sistem serta meningkatkan kinerja dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran (Suwandi, 2009:8) Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Rancangan penelitianya (Lewin dalam Slamet dan Suwarto, 2007:65) adalah perencanaan atau planing, tindakan atau acting pengamatan atau observing dan refleksi atau reflecting. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan tes. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data keaktifan siswa dalam pembelajaran, tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar IPS, dan dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul kemudian disajikan dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Data ini diolah dengan teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Menurut Suwandi (2009: 61) menyatakan bahwa teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Dari perbandingan ini bisa dilihat perubahan yang terjadi antar siklus. Kemudian teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran. HASIL Berdasarkan hasil observasi rata-rata siklus I dapat dilihat bahwa aktivitas pembelajaran pada siklus ini meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Tabel Perbandingan Aktivitas Pembelajaran Prasiklus dengan Interval Skor Sebutan Prasiklus 2,6 3,0 0% 32% 2,1 2,5 Cukup 35% 59% 1,0 2,0 Kurang 65% 9% Jumlah 100% 100% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa. Pada kategori aktif yaitu dari 0% menjadi 32%, kategori cukup aktif dari 35% menjadi 59%, dan kurang aktif dari 65% menjadi 9%. Peningkatan prestasi juga terlihat pada siklus I. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Tabel Perbandingan Prestasi Belajar Prasiklus dengan Interval Nilai Prasiklus 91 100 0% 0% 81 90 0% 6% 71 80 18% 35% 61 70 29% 47% 51 60 41% 12% 41 50 12% 0% < 41 0% 0% Jumlah 100 % 100 % Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada prasiklus siswa yang mencapai KKM mencapai 18% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 41%. Peningkatan pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, sehingga dilanjutkan pada siklus II. Hal ini disebabkan karena adanya kekurangan yang dialami pada siklus I antara lain siswa belum menguasai cara bermain dengan menggunakan media Question Card sehingga pembelajaran berjalan kurang efektif. Perencanaan pada siklus II disempurnakan dengan melihat hasil refleksi siklus I, sehingga pada siklus II aktivitas pembelajaran terlihat lebih meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 3. Tabel Perbandingan Aktivitas Pembelajaran dengan I Interval Skor Sebutan I 2,6 3,0 32% 71% Cukup 59% 29% 2,1 2,5 Kurang 9% 0% 1,0 2,0 Jumlah 100% 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa. Pada kategori aktif yaitu dari 32% menjadi 71% dan tidak ada lagi siswa yang berpredikat kurang aktif. Peningkatan aktivitas siswa lebih terlihat maksimal lagi dibanding dengan siklus I hal ini dikarenakan siswa sudah memahami tentang penggunaan media dalam pembelajaran, siswa juga sudah memahami skenario pembelajaran yang akan dilakukan, sehingga siswa sudah lebih fokus dalam kegiatan pembelajarannya. Peningkatan prestasi juga terjadi pada siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Tabel Perbandingan Prestasi Belajar dengan I Interval Nilai I 91 100 0% 0% 81 90 6% 18% 71 80 35% 59% 61 70 47% 24% 51 60 12% 0% 41 50 0% 0% < 41 0% 0% Jumlah 100 % 100% Tabel di atas menunjukan perubahan data prestasi belajar IPS antara siklus I dengan siklus II yaitu peningkatan prestasi belajar IPS. Peningkatan tersebut yaitu: siswa dengan nilai 81-90 dari 6% menjadi 18%, siswa dengan nilai 71-80 dari 35% menjadi 59%, siswa dengan nilai 61-70 dari 47% menjadi 23%, dan tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai <60 pada siklus II. Siswa yang men-

capai KKM meningkat dari 41% menjadi 77%. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis setelah diadakan tindakan diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan media Question Card dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Bakalan Mlati. Hasil analisis tersebut sejalan dengan pendapat Harmin dan Melanie (2012: 121) bahwa media kartu membantu siswa menghafal informasi dasar dan mengembangkan kemampuan belajar mandiri. Dengan penggunaanya dalam bentuk permainan, suasana pembelajaranya menjadi lebih menyenangkan. Peningkatan terlihat dari meningkatnya kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari prasiklus sampai siklus 2. Data peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Tabel Perbandingan Prestasi Belajar Prasiklus,, dan Siklus II Interval Nilai Prasiklus I 91 100 0% 0% 0% 81 90 0% 6% 18% 71 80 18% 35% 59% 61 70 29% 47% 24% 51 60 41% 12% 0% 41 50 12% 0% 0% < 41 0% 0% 0% Jumlah 100 % 100 % 100% Tabel di atas menunjukan peningkatan siswa yang mencapai KKM (nilai >70). KKM pada prasiklus mencapai 18%, pada siklus I meningkat menjadi 41%, dan pada siklus II meningkat menjadi 77%. Peningkatan pada siklus I belum mencapai indikator penelitian dikarenakan oleh beberapa hal antara lain pemahaman permainan menggunakan media Question Card yang masih belum maksimal, sehingga pembelajaran masih kurang efektif dan prestasi yang dicapai belum maksimal. Perencanaan (planning) siklus II merupakan penyempurnaan dengan menggunakan hasil refleksi siklus I, sehingga pada siklus II siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan, yakni menjadi 77%. Selain peningkatan prestasi belajar, kualitas pembelajaran juga terlihat meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Tabel Perbandingan Aktivitas Pembelajaran Prasiklus, Siklus I, dan I Prasikl Siklus Interval us II Sebutan Skor Persent Persent Persent ase ase ase 2,6 3,0 0% 32% 71% 2,1 2,5 Cukup 35% 59% 29% 1,0 2,0 Kurang 65% 9% 0% Jumlah 100% 100% 100% Data di atas menunjukan peningkatan kriteria aktif dalam pembelajaran, yaitu 0% pada prasiklus, 32% pada siklus I, dan 71% pada siklus II. Peningkatan aktifitas ini juga terlihat selama pembelajaran yaitu siswa terlihat antusias untuk memperhatikan penjelasan dari guru, terbukti saat guru memberikan penjelasan, ada siswa yang bertanya. Saat siswa membaca materi pelajaran siswa terlihat lebih serius, siswa juga terlihat senang dengan pembelajaran menggunakan media Question Card, terbukti saat permainan semua siswa mengikuti permainan dengan aktif. Hal yang sama juga disampaikan siswa saat refleksi pembelajaran, bahwa mereka merasa senang dengan pembelajaran menggunakan media Question Card. Hal ini sejalan dengan pemikiran Lorna (dalam Rusman (2012: 223-224) bahwa salah satu keunggulan penggunaan media kartu dalam permainan adalah siswa belajar suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Suasana seperti ini tentu saja akan mendukung pencapaian prestasi peserta didik. Tindakan pada siklus II telah membuktikan keberhasilan penggunaan media Question Card terhadap peningkatan prestasi belajar IPS materi perjuangan melawan penjajah. Keberhasilan ini juga dapat dilihat dari tercapainya indikator keberhasilan penelitian yaitu (1) 70% siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimum dalam prestasi belajarnya yaitu >70, pada siklus II siswa yang men-

capai nilai >70 yaitu sebanyak 13 siswa (77%); (2) 70% siswa mendapatkan kriteria aktif (2,6-3,0) dalam aktivitas pembelajaran, pada siklus II jumlah siswa yang memenuhi kriteria aktif (2,6-3,0) mencapai 12 siswa (71%). Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa penggunaan media Question Card bisa digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS materi perjuangan melawan penjajah pada siswa kelas V SD Negeri Bakalan Mlati, Kabupaten Sleman khususnya dan siswa kelas V Sekolah Dasar lain pada umumnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan media Question Card dalam pembelajaran IPS materi perjuangan melawan penjajah siswa kelas V SD Negeri Bakalan dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media Question Card dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi perjuangan melawan penjajah siswa kelas V SD Negeri Bakalan. Peningkatan prestasi belajar IPS materi perjuangan melawan penjajah tersebut dapat dibuktikan dengan 13 siswa (77%) mendapatkan nilai prestasi lebih dari KKM (nilai lebih dari 70). Peningkatan prestasi sini juga didukung dengan 12 siswa (71%) mendapatkan kriteria aktif dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arif S. Sadiman. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Badan Nasional Standar Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP Merril Harmin dan Melanie Toth. 2012. Pembelajaran tang Menginspirasi Buku Pegangan Lengkap untuk Masa Kini. Jakarta: PT Indeks. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta. St. Y. Slamet dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS PRESS: Surakarta