BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE DAN RENCANA TINDAKAN. pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. 1 Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research ). Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah merupan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah model pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. guru, prestasi siswa, kelas dan sekolah secara keseluruhan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan suatu cara atau metode ilmiah tertentu untuk memperoleh data dan informasi, metode ilmiah tersebut diperlukan dengan tujuan agar data atau informasi yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah yaitu metode penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) di MI Darul Ulum Medaeng Sidoarjo, yang merupakan suatu variasi dalam pembelajaran IPS. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi, yang mana guru merupakan mitra kerja peneliti. Masing masing memusatkan perhatiannya pada aspek aspek penelitian tindakan kelas yang sesuai dengan keahliannya, guru sebagai praktisi pembelajaran, peneliti sebagai perancang dan pengamat yang kritis. 1 Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan 1 Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: CV Wacana Prima, 2007), 158. 37

38 (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). 2 Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Seperti pada gambar dibawah ini. Identifikasi Masalah Perencanaan (planning) Refleksi (reflecting ) Tindakan (acting) SIKLUS I Observasi (observing) Perencanaan ulang SIKLUS II Dan seterusnya Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt 2 Zainal Aqib dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK (Bandung: CV. Yrama Widya, 2009), 21.

39 B. SETTING PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN 1. Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut : a. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Darul Ulum Medaeng Sidoarjo untuk mata pelajaran IPS materi permasalahan sosial kelas IV. Peneliti memilih sekolah ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui masalah apa yang mungkin terjadi pada sekolah tersebut dan peneliti juga telah mengetahui karakteristik siswa di MI Darul Ulum ini melalui proses PPL II, sehingga peneliti bisa belajar dari proses penelitian tersebut. b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 bulan terakhir pada semester genap, yaitu pada akhir bulan april sampai bulan mei sebelum waktu ulangan semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik MI Darul Ulum Medaeng Sidoarjo dan materi pembelajaran yang disampaikan pada akhir bab pada buku mata pelajaran IPS, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

40 c. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil belajar siswa pada materi permasalahan sosial melalui model kooperatif learning tipe NHT (Numbered Heads Together). 2. Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Darul Ulum Medaeng Sidoarjo tahun ajaran 2012/ 2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. C. VARIABEL YANG DISELIDIKI Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Menurut Hadi, variabel sebagai gejala yang bervariasi atau penelitian yang bervariasi. 4 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan segala sesuatu yang digunakan sebagai objek dalam suatu penelitian. Sehingga 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 61 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 29

41 variabel memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang kelancaran suatu penelitian. Variabel variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu : 1. Variabel input : Siswa kelas IV MI Darul Ulum Medaeng Sidoarjo 2. Variabel proses :Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) 3. Variabel output : Peningkatan hasil belajar siswa D. RENCANA TINDAKAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, salah satu cirinya adalah dengan adanya langkah-langkah yang terukur dan terencana dalam setiap siklus. 5 Sehingga rancangan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Berikut ini adalah tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti : 1. Observasi Awal Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian pendahuluan dengan cara observasi terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini. Perlunya penelitian pendahuluan ini adalah untuk menemukan permasalahan pembelajaran yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas IV terutama pada mata pelajaran IPS. 5 Nur Hamim dan Husniyatus Salamah, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Revka Petra Media, 2009), hlm. 14

42 Berdasarkan hasil penelitian pandahuluan ini, kemudian akan dilakukan perencanaan penelitian tindakan kelas untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. 2. prosedur pelaksanan tindakan Siklus I Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran berdasarkan temuantemuan masalah yang didapat dari hasil evaluasi pembelajaran IPS materi sumber daya alam. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan siswa masih rendah. Oleh karena itu peneliti mengadakan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran model Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together) Penerapan strategi mengajar ini disertai dengan penggunaan alat peraga dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi sumber daya alam. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Siklus I merupakan dasar bagi pelaksanaan siklus II. Siklus yang kedua merupakan perbaikan dari kelemahan-kelemahan atau kegagalan pembelajaran pada siklus yang pertama. Setiap siklus melalui empat tahapan yaitu: a. Perencanaan (planning) Tindakan untuk mengatasi masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS materi sumber daya alam pada kelas IV, sehingga peneliti berkeinginan untuk menemukan solusi atau cara untuk mengatasi masalah dengan menerapkan

43 strategi pembelajaran yang baru yaitu strategi pembelajaran Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together) Adapun berbagai hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut: 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. 2) Menetapkan indikator pencapaian. 3) Menyusun instrumen penelitian, yang meliputi : lembar kerja siswa (LKS), format penilaian, lembar observasi, dan lain-lain yang berhubungan pelaksanaan penelitian. b. Tindakan (action) Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan yang memuat langkah-langkah pembelajaran dengan mengacu pada penerapan strategi pembelajaran Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together). Pada waktu pelaksanaan kegiatan ini, guru kelas bertindak sebagai pengajar dan peneliti bertindak sebagai pengamat yang bertugas mengamati aktivitas guru dan siswa.

44 c. Pengamatan (observation) Pada tahap ini, peneliti mengamati proses kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, diantaranya: 1) Melakukan observasi proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together). 2) Mengamati secara langsung aktivitas guru untuk mengetahui keberhasilan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together). 3) Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, yang bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together). d. Refleksi (reflection) Pada tahap ini, peneliti mengevaluasi kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti juga berdiskusi dengan guru tentang hasil pengamatan dan tes uji kompetensi yang dilakukan pada siklus I. Berdasarkan hasil evaluasi dan diskusi dengan guru, peneliti menemukan kekurangan-kekurangan atau masalah baru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

45 Berdasarkan kekurangan atau masalah itu, peneliti mancari alternatif pemecahan masalah itu sebagai rencana untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus yang kedua. Siklus II Berdasarkan analisis masalah yang terjadi pada siklus I pertemuan pertama, maka permasalahan akan diperbaiki pada siklus II yang melalui empat tahapan sebagaimana siklus I yaitu : a. Perencanaan (planning) Pada tahap ini peneliti mempersiapkan materi dan rencana pelaksanaan pembelajaran II yang telah direvisi, menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan buku sumber, LKS, soal uji kompetensi, lembar pengamatan siswa, daftar nilai, lembar pengamatan guru, dan lembar catatan yang ditemui selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung. b. Tindakan (action) Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran dengan memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I. Segala kekurangan dan kelemahan siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran siklus II.

46 c. Pengamatan (observation) Pada tahap ini, peneliti mengamati proses kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, diantaranya: 1) Mengamati secara langsung aktivitas guru untuk mengetahui keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together). 2) Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, yang bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together). d. Refleksi (reflection) Pada akhir pelaksanaan proses pembelajaran siklus II diadakan refleksi oleh peneliti dan guru bidang study IPS. Hasil refleksi pada siklus II ini dijadikan sebagai dasar untuk menentukan tindak lanjut dari penelitian ini diakhiri atau dilanjutkan pada siklus berikutnya. Adapun hasil refleksi pada pelaksanaan pembelajaran di siklus II menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran Cooperative Leraning tipe NHT (number heads together) telah berlangsung dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa materi permasalahan sosial. Peningkatan pemahaman siswa mengenai materi tersebut telah mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan oleh

47 peningkatan hasil belajar siswa yang telah mencapai KKM. Dengan demikian penelitian dapat dihentikan sampai pada selesainya siklus II. E. DATA DAN CARA PENGUMPULANNYA 1. Data Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen dokumen, baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud. 6 Dengan demikian, maka penelitian ini menggunakan dua data untuk keperluannya antara lain : a. Data Kualitatif Yaitu data yang berupa penerangan dalam bentuk uraian atau penjelasan (tidak berbentuk angka angka). 7 Adapun yang termasuk dalam data kualitatif pada penelitian ini adalah data data untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, selain itu data kualitatif juga digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi selama proses pembelajaran berlangsung. 6 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 87. 7 Ibid., 94.

48 b. Data Kuantitatif Yaitu data yang penyajiannya dalam bentuk angka angka. 8 Adapun yang termasuk dalam data kuantitatif pada penelitian ini adalah data data tentang hasil belajar (tes) siswa. 2. Cara Pengumpulan Data Pada pengumpulan data dilakukan setiap siklus dimulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu: observasi dan tes hasil belajar. a. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 9 Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu dari tahap awal sampai tahap akhir. Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, dimana peneliti ikut turut serta mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui lembar observasi aktifitas siswa. Observasi juga dilakukan peneliti dalam hal ini mahasiswa untuk mengamati guru mata pelajaran selama pembelajaran berlangsung 8 Ibid., 97. 9 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 158.

49 melalui lembar observasi aktifitas guru. (dapat dilihat pada lembar lampiran observasi). b. Tes hasil belajar Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 10 Pengambilan data dengan cara tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa pada saat diterapkan proses pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe NHT. (dapat dilihat pada lembar lampiran tes hasil belajar). F. ANALISIS DATA Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan data yang berhubungan erat dengan perumusan masalah yang telah diajukan sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu : 1. Data hasil pengamatan tentang aktifitas guru dalam mengajar dan aktifitas siswa dalam belajar. 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 139.

50 2. Data dari hasil tes belajar siswa untuk mengetahui nilai rataa rata siswa persiklus dan sejauh mana peningkatann nilai hasil belajar siswa dalam materi permasalahan sosial mata pelajaran IPS dari siklus I sampai siklus II. a. Untuk mengetahui nilai rataa rata siswa persiklus, dianalisis dengann menggunakan rumus rata - rata. Menurut Sudjana, bahwa untuk menghitungg rata rata kelas digunakan rumus sebagai berikut : 11 Keterangan : X = Rata rata (mean) x = Jumlah semua nilai siswa N = jumlah siswa Selanjutnya skor rata rata yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan kedalam bentuk sebuah predikat yang mempunyai skala sebagai berikut : 12 90 100 : Sangat baik 70 89 : Baik 50 69 : Cukup baik 0 49 : Tidak baik 11 Nana Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar (Bandung: Pustaka Martiana, 1988), 131. 12 Nana Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar (Bandung: Pustaka Martiana, 1988), 131.

51 b. Untuk mengetahui sejauh mana prosentase ketuntasann belajar siswa pada siklus I dan siklus II digunakan rumus prosentase. Juga menurut Sudjana, bahwa untuk menghitung prosentase digunakan rumus sebagai berikut : 13 Keterangan : P = Prosentase yang akan dicari f = Jumlah seluruh skor jawaban yang diperoleh N = Jumlah item pengamatan dikalikan skor yang semestinya G. TIM PENELITI DAN TUGASNYA Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi yang mana guru merupakan mitra kerja peneliti (kolaborator). Dalam hal ini yang menjadi kolaborator (guru yang bersangkutan) adalah guru mata pelajaran IPS kelas IV. Selain menjadi kolaborator, guru juga berperan sebagai observator bersama samaa dengan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peneliti sendiri adalah seorang jurusan S1 PGMI IAIN Sunan Ampel Surabaya. mahasiswa semester VIII 13 Nana Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar (Bandung: Pustaka Martiana, 1988), 131.