BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, subjek dan sampel penelitian, instrumen penelitian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rini Restu Handayani, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia yang dewasa, berkualitas dan berdaya saing, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ABSTRAK... HALAMAN DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... xvii HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xx

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendukung Pendidikan Khusus untuk Siswa Cerdas/Berbakat Istimewa, terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat biasanya mengartikan anak berbakat sebagai anak yang

I. PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari pelaksanaan pembelajaran yang tidak dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. istilah ini dikenal Cerdas Istimewa adalah bentuk alternatif pelayanan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik ini membandingkan dua sampel dimana sampel-sampel yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk (kualitatif).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syifa Zulfa Hanani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

ARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

0 0 (Ruseffendi, 1994: 53) Keterangan: 0 : Pretes dan postes X : Kelompok yang memperoleh perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

III. METODE PENELITIAN. variabel yang akan diamati yaitu kemampuan berpikir dan tingkat penguasaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Jum at, tanggal 25 November

BAB V PENUTUP. Akselerasi (Studi kasus di SMP Islam Pekalongan), maka dapat. 1. Desain pembelajaran PAI dalam program akselerasi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada.

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. mengartikannya dalam konteks apa, lingkup apa dan jenjang mana. Secara umum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah salah satu rumpun sains yang mempelajari tentang zat, meliputi

1. Sekolah khusus Yaitu semua siswa yang belajar di sekolah ini adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

*keperluan Korespondensi, no. HP ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Dari hasil analisa utama bab 4 dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial teman

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1. Desain Penelitian Kuantitatif (Sugiyono, 2014, hlm. 112 )

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, subjek dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur dan langkah-langkah penelitian serta teknik analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kombinasi. Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama menggunakan pendekatan kualitatif dan untuk menjawab pertanyaan kedua, ketiga dan keempat menggunakan pendekatan kuantitatif. Pertanyaan penelitian pertama, dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2009) menjelaskan pengertian metode kualitatif sebagai berikut: Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, peneliti mengungkapkan gambaran penyelenggaraan program akselerasi berdasarkan proses seleksi siswa cerdas istimewa, kurikulum yang diterapkan, kualifikasi guru yang mengajar dan evaluasi hasil belajar pada program akselerasi dengan melakukan studi deskriptif melalui wawancara. Melalui penelitian ini diperoleh gambaran pelaksanaan program akselerasi yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua, ketiga dan keempat dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif, peneliti melakukan kajian terhadap prestasi akademik, kecerdasan emosional kreativitas siswa yang mengikuti program akselerasi dan siswa pada kelas regular. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran prestasi dan

46 akademik, kecerdasan emosi dan kreativitas siswa yang mengikuti program akselerasi. B. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai bahan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah ini merupakan sekolah yang ditunjuk sebagai salah satu sekolah penyelenggara program akselerasi sejak tahun pelajaran 2002-2003. Dan dalam Panduan Guru dan Orang Tua Pendidikan Cerdas Istimewa (Kemendiknas, 2010) Riana Helmi dokter termuda lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menjadi salah satu contoh siswa yang mendapatkan pelayanan pendidikan khusus bagi siswa cerdas istimewa adalah alumni SMAN 3 Kota Sukabumi program akselerasi angkatan ke-4. Subjek penelitian terdiri dari: (a) wakil kepala sekolah selaku penanggung jawab program akselerasi, (b) guru mata pelajaran yang mewakili guru yang mengajar di kelas akselerasi dan juga mengajar di kelas regular dan (c) siswa akselerasi angkatan ke-10 (kelas XII) dan siswa regular kelas XI SMA Negeri 3 Kota Sukabumi tahun pelajaran 2012/2013. Secara rinci subjek penelitian adalah sebagai berikut: pada pertanyaan penelitian pertama tentang kajian program akselerasi melibatkan 1 (satu) wakil kepala sekolah selaku penanggungjawab program akselerasi, guru mata pelajaran yang mengajar dikelas akselerasi yaitu guru Bahasa Indonesia, Kimia dan Fisika Beberapa alasan pemilihan subjek adalah (a) guru tersebut mewakili guru yang sudah lama mengajar di kelas akselerasi. (b) guru kimia selaku wali kelas akselerasi angkatan ke-10. Dan siswa akselerasi angkatan ke-10 tahun pelajaran 2012/2013. Untuk menjawab pertanyaan kedua, ketiga dan keempat tentang prestasi akademik, kecerdasan emosional dan kreativitas siswa baik siswa program akselerasi angkatan ke-10 maupun siswa regular kelas XI IPA. Pemilihan sampel penelitian berdasarkan asumsi bahwa siswa akselerasi angkatan ke-10 (kelas XII) masuk bersamaan dengan siswa regular kelas XI, maka mereka sudah

47 mendapatkan perlakuan pembelajaran dalam kurun waktu dan di sekolah yang sama. Penentuan sampel pada penelitian ini berdasarkan rumus Isaac dan Michael dalam Sugiono (201I). Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10% disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.1 PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN 1%, 5%, DAN 10% Sumber : Sugiono (2011:131) N s s s N N 1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10% 10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247 15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248 20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251 25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254 30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255 35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257 40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259 45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261 50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263 55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263 60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263 65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266 70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267 75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268 80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 269 85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269 90 79 72 68 700 341 233 195 750000 658 346 270 95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270 100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270 110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270 120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270 130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270 140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270 150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270 160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270 170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270 180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270 190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270 200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270 210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270 220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270 230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271 240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271 250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271 260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271 270 192 152 135 2600 529 307 245 1,000,000 663 348 271 664 349 272

48 Penelitian menggunakan sampel siswa yang diambil dari populasi dengan tingkat kesalahan 5%. Maka berdasarkan perhitungan tersebut, jumlah sampel siswa program akselerasi sebanyak 19 siswa dari jumlah populasi 22 siswa dan sampel dari siswa regular kelas XI IPA sebanyak 146 siswa dari jumlah populasi 250 siswa. C. Definisi Operasional 1. Program Akselerasi Program akselerasi dalam penelitian ini adalah layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa yang diidentifikasi cerdas istimewa berdasarkan kategori Depdiknas melalui model telescoping. Melalui program akselerasi telescoping, siswa dapat menyelesaikan program belajar lebih cepat dibandingkan dengan siswa regular. Pelaksanaan akselerasi akan dikaji berdasarkan prosedur identifikasi siswa cerdas istimewa, kurikulum yang digunakan, kualifikasi guru yang mengajar dan evaluasi siswa. 2. Prestasi Akademik Yang dimaksud prestasi akademik dalam penelitian ini adalah adalah hasil yang dicapai oleh seorang siswa yang mencakup aspek ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru setelah melalui kegiatan belajar selama periode tertentu melalui nilai rapor. 3. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengenali emosi diri atau kesadaran diri (self awareness), mengelola emosi diri sendiri (self control), memotivasi diri sendiri (self motivation), mengenal emosi orang lain atau empati (empathy), dan kemampuan berhubungan dengan orang lain (social skill).

49 4. Kreativitas Data tentang kreativitas diperoleh melalui tes kreativitas verbal yang dikonstruksi khusus untuk di Indonesia dan sudah berstandar nasional. Tes ini terdiri dari enam subtes yang semuanya mengukur dimensi operasi berpikir divergen, dengan dimensi konten verbal, tetapi masing-masing berbeda dalam dimensi produk. Setiap subtes mengukur aspek yang berbeda dari berpikir kreatif. Kreativitas atau berpikir kreatif secara operasional dirumuskan sebagai suatu proses yang tercermin dari kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir (Munanadar, 1999). Pelaksanaan tes dilakukan bekerjasama dengan psikolog yang berkompeten dibidangnya. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk menjawab pertanyaan penelitian, pengumpulan data dilakukan melalui berbagai teknik yang dapat digambarkan sebagai berikut:

50 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Berdasarkan Pertanyaan Penelitian No Pertanyaan Penelitian Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data Keterangan WKS Guru S.Aksel S.Reg Wawancara S.Dok Tes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Bagaimana gambaran pelaksanaan program akselerasi siswa cerdas istimewa di SMAN 3 Kota Sukabumi? 2 Bagaimanakah prestasi akademik siswa Nilai rapor cerdas istimewa dan prestasi akademik siswa regular? siswa 3 Bagaimanakah kecerdasan emosional Angket siswa cerdas istimewa dan kecerdasan emosional siswa regular? kecerdasan emosional 4 Bagaimanakah kreativitas siswa cerdas istimewa dan kreativitas siswa regular? Tes kreativitas verbal

51 1. Pertanyaan Penelitian Pertama Pertanyaan penelitian pertama, mengkaji data tentang proses pelaksanaan program akselerasi. Menjawab pertanyaan penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program akselerasi di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Wawancara dilakukan kepada wakil kepala sekolah selaku penanggung jawab program akselerasi, guru mata pelajaran yang mengajar di kelas akselerasi dan siswa akselerasi. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen pedoman wawancara. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Wawancara Penanggung Jawab Program Tentang Pelaksanaan Program Akselerasi No Aspek Indikator Nomor Pertanyaan 1 2 3 4 1. Landasan penyelenggaraan program akselerasi SK ijin penyelenggaraan 1, 2 dan 3 program akselerasi 2. Identifikasi dan 1. menggunakan data 4 dan 5 seleksi siswa objektif cerdas istimewa 2. bekerjasama dengan 3. Klasifikasi guru yang mengajar 4. Kurikulum yang digunakan lembaga lain 1. latar belakang pendidikan 2. mendapatkan pelatihan 1. Materi pelajaran 2. Kalender akademik program akselerasi 5. Guru 1. Cara menyampaikan materi pelajaran 6. Evaluasi 1. Hasil belajar 2. Pelaksanaan 6, 7, 8 dan 9 10, 11, 12, dan 13 14, 15, 16, 17 dan 18 19,20,21, dan 22

52 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Wawancara Guru Tentang Pelaksanaan Program Akselerasi No Aspek Indikator Nomor Pertanyaan 1 2 3 4 1. Pengalaman 1. lama mengajar 1, 2 dan 3 mengajar 2. mendapatkan pelatihan pendidikan bagi siswa CI? 2. Identifikasi siswa Data subjektif 4 CI 3. Kurikulum yang Materi pelajaran 5, 6 dan 7 digunakan 4. Guru Cara menyampaikan 8, 9, 10, 11 dan 12 materi pelajaran 5. Evaluasi 1. Siswa 2. Pelaksanaan program akselerasi 13, 14, 15 dan 16 Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Wawancara Siswa Tentang Pelaksanaan Program Akselerasi No Aspek Indikator Nomor Pertanyaan 1 2 3 4 1. Keikutsertaan 1. Pengalamam di SMP 1 dan 2 program akselerasi 2. Alasan mengikuti program akselerasi 2. Identifikasi siswa Data subjektif 3 dan 4 CI 3. Kurikulum yang Materi pelajaran 5, 6 dan 7 digunakan 4. Guru Cara menyampaikan 8 dan 9 materi pelajaran 5. Evaluasi 1. Siswa 2. Pelaksanaan program akselerasi 10, 11, 12, dan 13

53 2. Pertanyaan Penelitian Kedua, Ketiga dan Keempat Data penelitian yang dikaji pada pertanyaan penelitian kedua, ketiga dan keempat adalah data prestasi akademik, data kecerdasan emosional dan data kreativitas siswa (siswa akselerasi dan siswa regular). Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai teknik. 2.1 Data Prestasi Akademik Prestasi akademik adalah hasil yang dicapai oleh seorang siswa yang mencakup aspek ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru setelah melalui kegiatan belajar selama periode tertentu melalui nilai rapor. Data prestasi akademik siswa diperoleh dengan melihat nilai rapor yang diperoleh siswa selama belajar di SMA. Nilai rapor pada ranah kognitif dijumlahkan dan dibagi seluruh mata pelajaran sehingga diperoleh nilai rata-rata rapor siswa per semester. 2.2 Data Kecerdasan Emosional Data kecerdasan emosional diperoleh melalui angket kecerdasan emosional siswa SMA yang dikembangkan dan digunakan oleh Daryono (2011). Angket kecerdasan emosional tersebut mengungkap aspek-aspek kecerdasan emosional menurut Goleman, yaitu aspek kesadaran diri, mengelola emosi diri sendiri, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi orang lain dan kemampuan hubungan sosial. Angket ini berbentuk skala penilaian dengan lima alternative jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), kadangkadang (K), tidal sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Berikut kisi-kisi instrumen angket kecerdasan emosional (Daryono, 2011): Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional Dimensi Indikator Butir Soal 1 2 3 Kesadaran Diri Mengenal dan merasakan 1, 2, dan 3 emosi sendiri Menjelaskan penyebab 4 dan 5 perasaan terhadap tindakan

54 Mengenal pengaruh perasaan 6, 7 dan 8 terhadap tindakan Tidak larut dalam emosi 9 dan 10 Mengelola Emosi Bersikap toleransi terhadap 11 dan 12 frustasi Dapat mengontrol atau mampu 13, 14, 15, 16, dan 17 mengendalikan perasaan marah secara lebih baik Memiliki perasaan yang positif 18 dan 19 tentang diri sendiri dan orang lain Dapat memiliki kemampuan 20 dan 21 mengatasi stress Tidak mengalami kesepian dan 22, 23 dan 24 kecemasan dalam bergaul Menerima keadaan diri apa 25 dan 26 adanya Tidak menjadi korban perasaan 27 dan 28 negatif Tidak melakukan tindakan 29 dan 30 yang akan membuatnya menyesal kemudian hari Memotivasi diri Berusaha sungguh-sungguh 31, 32 dan 33 sendiri untuk menyusun langkahlangkah mencapai tujuan Tidak mudah putus asa 34, 35, dan 36 (bersikap optimis) Memiliki rasa tanggung jawab 37 dan 38 Kemampuan mengenal emosi orang lain (Empati) Mampu menerima sudut pandang orang lain Memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain 39 dan 40 41, 42, 43, 44 dan 45 Mau mendengar pendapat 46, 47 dan 48 orang lain Membina hubungan Memahami pentingnya 49, 50, dan 51 membina hubungan dengan orang lain Dapat menyelesaikan konflik 52, 53 dan 54 dengan orang lain Memiliki kemampuan 55 dan 56 berkomunikasi dengan orang lain Memiliki sikap bersahabat atau 57, 58 dan 59

55 mudah bergaul dengan orang lain Dibutuhkan oleh teman sebayanya Memiliki perhatian terhadap kepentingan orang lain Bersikap senang berbagi rasa dan bekerjasama 60 dan 61 62 dan 63 64, 65 dan 66 2.3 Data Kreativitas Data tentang kreativitas diperoleh melalui tes kreativitas vebal yang dikonstruksi oleh fakultas Psikologi Universitas Indonesia, bagian psikologi pendidikan dan menghasilkan nilai baku untuk umur 10-18 tahun. Pengukuran Creativity Quotient (CQ) berdasarkan konversi jumlah nilai baku (Munandar, 1999). Tes kreativitas verbal terdiri dari enam subtes yang semuanya mengukur dimensi operasi berpikir divergen. Keenam subtes tersebut adalah permulaan kata, menyusun kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang sama, macammacam penggunaan dan apa akibatnya. Pelaksanaan tes kreativitas verbal dilakukan bekerjasama dengan lembaga psikologi Care Indonesia Solusi. Skor kreativitas dikelompokkan atau digolongkan menjadi 5 kategori yakni sebagai berikut: Tabel 3.7 Kategori Skor Kreativitas Skor Kreativitas Skala Kategori 146 165 5 Tinggi Sekali 121 145 4 Tinggi 96 120 3 Sedang 71 95 2 Rendah 51-70 1 Rendah Sekali

56 E. Prosedur dan Langkah-Langkah Penelitian Adapun prosedur penelitian yang dilakukan dalam studi ini adalah sebagai berikut: Pertanyaan penelitian pertama menkaji pelaksanaan program akselerasi yang diselenggarakan di SMA Negeri 3 Kota Sukabumi. Kegiatan yang dilakukan adalah memotret pelaksanaan akselerasi mulai dari proses identifikasi dan seleksi siswa cerdas istimewa, kurikulum yang dipergunakan, kualifikasi guru yang mengajar di kelas akselerasi dan evaluasi, melalui wawancara dengan wakil kepala sekolah selaku penanggungjawab program akselerasi, wawancara terhadap guru yang mengajar di kelas akselerasi dan memotret pandangan siswa akselerasi tentang pelaksanaan program akselerasi melalui wawancara. Data yang diperoleh berupa data kualitatif. Pada pertanyaan penelitian kedua, ketiga dan keempat, peneliti memotret (a) prestasi akademik siswa melalui studi dokumen pada data rapor siswa. (b) Kecerdasan emosional siswa melalui kuesioner kecerdasan emosional bagi siswa SMA. (c) kreativitas siswa melalui tes kreativitas verbal yang dilaksanakan oleh psikolog yang kompeten dibidangnya.. Subjek penelitian adalah siswa akselerasi dan siswa regular. Berdasarkan data tersebut, peneliti dapat melihat prestasi akademik, kecerdasan emosional, dan kreativitas siswa yang mengikuti program akselerasi dan siswa yang tidak mengikuti program akselerasi. Secara skema prosedur penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

57 Wakasek Bid. Akselerasi Pertanyaan penelitian pertama: kajian program akselerasi Guru mata pelajaran Wawancara Siswa Akselerasi Prestasi Akademik Siswa Regular kelas XI Kecerdasan emosional Prestasi Akademik Pertanyaan penelitian kedua, ketiga & keempat Siswa Axelerasi kelas XII Kreativitas Prestasi Akademik Kecerdasan emosional Kecerdasan Emosional Kreativitas Gambar 3.1 Prosedur penelitian Kreativitas

F. Teknik Analisis Data Pada pertanyaan penelitian pertama diperoleh data kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara dicatat secara teliti dan rinci. Analisis data dilakukan melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih halhal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya (Sugiono, 2011). Selanjutnya data disajikan dalam bentuk uraian, uraian makna sehingga dapat ditarik suatu gambaran umum dari data yang diperoleh. Pertanyaan penelitian kedua, ketiga dan keempat mengungkap prestasi akademik, kecerdasan emosional, dan kreativitas siswa. Data dianalisis dengan cara: a. Data prestasi akademik diperoleh melalui data prestasi belajar siswa/nilai rapor. Analisis data dilakukan dengan cara menghitung rata-rata prestasi belajar setiap siswa, selanjutnya dihitung rata-rata prestasi belajar kelompok siswa akselerasi dan kelompok siswa regular. 1 akseleran 1klp akseleran 2 regular 2klp regular Gambar 3.2. Rata-rata Prestasi Akademik b. Untuk menjawab profil kecerdasan emosional siswa, data dianalisis melalui menghitung skor tingkat kecerdasan emosional pada aspek-aspek kesadaran diri, mengelola emosi diri sendiri, kemampuan memotivasi diri, mengenal emosi orang lain atau kemampuan berempati dan kemampuan hubungan sosial (kerjasama dan kemampuan berkomunikasi). Sehingga didapat profil kecerdasan emosional kelompok siswa akselerasi dan kelompok siswa regular setiap siswa. Selanjutnya menghitung rata-rata tingkat perkembangan emosional per siswa, dan menghitung rata-rata tingkat perkembangan emosional kelompok siswa akselerasi dan kelompok siswa regular. 1 akseleran 1klp akseleran 2 regular 2klp regular Gambar 3.3 Rata-rata Kecerdasan Emosional 58

c. Tes kreativitas dilakukan bekerjasama dengan psikolog yang berkompeten dibidangnya. Data hasil tes dikategorikan berdasarkan skala yang sudah ditetapkan (tabel 3.7) sehingga dapat diperoleh gambaran berapa persen siswa akselerasi/regular yang memiliki kreativitas tinggi sekali, tinggi, sedang, rendah, dan rendah sekali. 59