Tugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik Opissen Yudisyus 20100430019 FAKULTAS EKONOMI EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012
Teori Perdagangan Internasional Teori Klasik Keunggulan Absolut ( Absolut Advantage : Adam Smith ) Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut : a) Adanya division of Labour ( Pembagian Kerja ) dalam menghasilkan sejenis barang. Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak. b) Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi. Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam p r o d u k s i b a r a n g. Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan d e n g a n b i a y a p r o d u k s i d i n e g a r a l a i n. Keuntungan Mutlak ( Produksi 1 orang dalam 1 hari kerja ) Harga Kerja Per satuan Output Rempah-rempah Elektronik Indonesia 50 Kg/hari 50 Unit/hari Korea Selatan 25 Kg/hari 100 Unit/hari = 1 Unit Elektronik = 4 Unit Elektronik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk memproduksi rempah-rempah dan Korsel lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan Korsel sebaiknya berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh keuntungan. Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut : a) Untuk Indonesia, 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Korsel 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik Korsel akan memperoleh keuntungan sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik - 1 elektronik). b) Untuk Korea Selatan, Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika Korsel mengadakan perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari (1 kg rempahrempah - 0,25 elektronik) Keunggulan Relatif ( Comparative Advantage : David Ricardo ) David Ricardo mengatakan, meskipun suatu negara mengalami kerugian absolut (absolute disadvantage) atau tidak mempunyai keunggulan absolut dalam memproduksi kedua jenis barang (komoditi) bila dibandingkan dengan negara lain, namun perdagangan internasional yang saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asal negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki harga relatif yang lebih rendah dari negara lain. yang dapat menghasilkan barang yang memiliki harga relatif yang lebih murah dari negara lain disebut memiliki keunggulan komparatif.
Asumsi dari teori Comparative Advantage (David Ricardo): 1) Hanya ada dua negara yang melakukan perdagangan internasional 2) Hanya ada dua barang (komoditi) yang diperdagangkan 3) Masing-masing negara hanya mempunyai 2 unit faktor produksi. 4) Skala produksi bersifat contant return to scale artinya harga relatif barang-barang tersebut adalah sama pada berbagai kondisi produksi 5) Berlaku labor theory of value (teori nilai tenaga kerja) yang menyatakan bahwa nilai atau harga dari suatu barang (komoditi) adalah sama dengan atau dapat dihitung dari jumlah waktu (jam kerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang (komoditi) tersebut. Keunggulan komparatif (Comparative Advantages) adalah keuntungan atau keunggulan yang memperoleh suatu negara dari melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu barang yang memiliki harga relatif (relative price) yang lebih rendah dari produksi negara lain. Keuntungan Mutlak ( Jam Kerja Per Satuan Output ) Harga Kerja Per satuan Output Rempah-rempah Elektronik Indonesia 40 Kg/hari 40 Unit/hari Korea Selatan 50 Kg/hari 80 Unit/hari 1,6 Kg Rempahrempah Comparative Advantage Rempah-rempah Elektronik Indonesia 40 / 50 = 0,8 40 / 80 = 0,5 Korea Selatan 50 / 40 = 1,25 80 / 40 = 2 1,6 Kg Rempahrempah Tabel Pertama : secara absolute advantage untuk kedua barang diungguli oleh Korea Selatan sehingga menurut Adam Smith tidak terjadi perdagangan. Tabel Kedua : secara comparative advantage kedua negara dapat berdagang dan saling menguntungkan
Berdasarkan data pada table di atas dapat diketahui bahwa : 1) Di Korsel 1 unit elektronik = 1,6 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik = 1 kg rempah-rempah. Jika Korsel menukarkan elektronik dengan rempah-rempah di Indonesia, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6 yang diperoleh dari (1,6 rempah rempah 1 rempah-rempah). 2) Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Korsel 1 kg rempahrempah = 1,6 unit elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik, maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik 1 elektronik). Biaya Relatif ( Comparative Cost : David Ricardo ) Menurut Ricardo suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan Internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang yang dapat diproduksi relative lebih efisien dibanding negara lain Input Of Labor Output Gandum Kain Amerika Serikat 1 Jam 6 4 Inggris 1 Jam 1 2 Secara Absolute Advantage ( Adam Smith ) perdagangan tidak terjadi, dan misalnya Wage Rate perjam di Amerika = $6, dan di Inggris = $2 maka perhitungan ongkos produksi : Amerika Serikat Input Of Labor Wage Rate Gandum Kain Output Price Output Price 1 Jam $6 6 $1 4 $1,5 Inggris 1 Jam $2 1 $2 2 $1 Jadi Harga gandum lebih murah mengekspor gandum dan Inggris mengekspor kain di Amerika dan kain di Inggris sehingga Amerika