I PENDAHULUAN. Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis merupakan salah satu jenis lingkungan yang harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan persaingan usaha sudah semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji,

BAB I PENDAHULUAN. terstandarlisasi namun sesuai dengan kemampuan. Merek itu sendiri adalah sebuah. dan seterusnya (Tjiptono, Chandra, Adriana, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus selalu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk dapat bertahan hidup

BAB I PENDAHULUAN. dapat menggarap konsumen-konsumen potensial baru agar tertarik dengan. perusahaan dan tidak memilih perusahaan pesaing.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KEPERCAYAAN PADA MERK TERHADAP LOYALITAS MERK PRODUK MINUMAN ISOTONIK VITAZONE

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. saat ini banyak dijumpai air leideng yang keruh karena masih banyak

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keputusan tentang merek, merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

PERAN TRUST IN BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA NOTEBOOK ACER DI HI-TECH MALL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Olah raga merupakan suatu gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil agar

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, Indonesia sudah memasuki era globalisasi sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KESETIAAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA)

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia usaha yang semakin lama semakin berkembang selalu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut. loyalitas pelanggan untuk menciptakan konsumen yang loyal.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan merupakan hal yang wajar terjadi dalam dunia bisnis baik pada

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI HANDPHONE MOTOROLA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat. kebanyakan di antaranya menggunakan media media yang sama dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

LOYALITAS PELANGGAN SHAMPOO LIFEBOUY DI CAREFOUR RUNGKUT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Hal ini memicu

I. PENDAHULUAN. Citra merek (Brand Image) mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lama (non-durable consumer goods) sangat ketat. Hal ini disebabkan karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

signifikan. Setiap perusahaan bersaing menciptakan produk yang relevan dengan

BAB I PENDAHULUAN. produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. produk pelumas mesin kendaraan bermotor merek Mesran SAE. Pihak produsen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ransangan, atau kombinasi. Merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen apa yang akan dimiliki oleh suatu entitas. (Patricia, 2007:5). Keahlian

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam memenuhi kebutuhannya ada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

LIKA WIDAYANTI B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

Transkripsi:

1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar industri pada saat ini semakin dipenuhi produk-produk yang dibutuhkan konsumen. Konsumen semakin cerdas dalam memilih produk yang akan digunakan. Hal ini memberikan dorongan kepada produsen untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang ditawarkan. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap produsen adalah mempertahankan pelanggan yang ada serta terus menambah pelanggan-pelanggan potensial yang baru. Oleh karena itu, pemasaran memiliki peranan yang penting sebagai media perantara antara produsen dan konsumen. Pemasaran juga berperan dalam merencanakan dan mengembangkan sebuah produk dan jasa yang akan memenuhi kebutuhan konsumen serta membantu produsen untuk dapat menentukan harga, mempromosikan produk dan selanjutnya mendistribusikan produk atau jasa tersebut, bukan hanya sebagai kreasi dan realisasi yang mencakup kegiatan menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen.

2 Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler (2009 : 5) : Pemasaran adalah suatu organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan komunikasi dan meberikan nilai kepada pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia di tempat-tempat yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan. Proses ini disebut dengan bauran pemasaran yang terdiri atas elemenelemen yaitu produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Bauran produk merupakan faktor penting dalam bauran pemasaran. Menurut Basu Swasta (2001: 94) pengertian produk adalah sebagai berikut: Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise, perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa produk itu adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk dapat dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Salah satu strategi yang penting dalam memasarkan produk adalah pada keputusan

3 pemberian merek, karena dengan adanya merek akan memudahkan konsumen untuk mengingat dan melakukan pembelian ulang. Merek adalah salah satu atribut yang sangat penting dari sebuah produk yang penggunaannya pada saat ini sudah sangat meluas karena beberapa alasan, dimana merek suatu produk berarti memberikan nilai tambah produk tersebut. Konsumen akan berfikir bahwa merek bukan hanya sifat-sifat dan keistimewaan dan manfaat praktis yang akan diberikan dari produk atau jasa. Namun lebih dari itu, pemberian merek menambahkan suatu dimensi emosional pada hubungan produk-pelanggan. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler (2009:460) : Merek adalah suatu nama, istilah, simbol, atau desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberikan tanda pengenal barang atau jasa dari seseorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing. Seorang pemasar harus mempunyai kemampuan untuk memelihara, menciptakan, melindungi, dan meningkatkan merek. Merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus -menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitunganhitungan rasional, tetapi juga canggih mengolah sisi-sisi emosional konsumen. Merek pada suatu produk bisa menjanjikan sesuatu, bahkan lebih dari janji, merek juga mensinyalkan sesuatu. Merek akan mempunyai reputasi jika memiliki kualitas dan karisma. Merek harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu dan tentunya juga harus mempunyai kredibilitas untuk memiliki karisma.

4 Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Loyalitas pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya mempertahankan loyalitas merek merupakan upaya strategis yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru. Loyalitas merek dapat diartikan bahwa konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek dapat diperoleh salah satunya dengan penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) Kepercayaan merek mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan loyalitas merek. Orang pemasaran tertarik pada kepercayaan yang dirumuskan seseorang mengenai produk dan jasa tertentu, karena kepercayaan menyusun citra produk yang mempengaruhi perilaku pembelian. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa di satu produk ada atribut tertentu. Keyakinan ini muncul dari persepsi yang berulang dan adanya pembelajaran serta pengalaman. Dalam pemasaran industri, para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas, Amir ( 2005:62). Menurut Lau dan Lee (1999: 343), kepercayaan adalah kesediaan untuk bersandar pada kelompok lain dengan siap menghadapi risiko yang akan dihadapinya.

5 Kesediaan ini muncul dari pemahaman terhadap kelompok lain berdasarkan pengalaman sebelumnya. Kemauan ini juga melibatkan pengharapan akan datangnya pengaruh yang positif kerena kelompok lain, selain memang ada kemungkinan jika kelompok lain dapat membawa pengaruh yang negatif. Kepercayaan terhadap merek merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam menghadapi risiko yang berhubungan dengan merek yang dibeli akan memberikan hasil yang positif atau menguntungkan. Lau dan Lee (1999: 341), menyatakan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri (brand characteristic), perusahaan pembuat merek (company characteristic) dan konsumen (consumer-brand characteristic). Merek Vita Zone merupakan salah satu merek dari minuman isotonik yang berkembang di Indonesia, Vita Zone berhasil menunjukkan perkembangan yang sangat mengagumkan sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1990. Vitazone mengandung 5 ion tubuh (Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium dan Klorida), 6 multivitamin B (B3, B5, B6, B7 dan B12) dan vitamin C. Diproses dengan teknologi Advanced Sterilizing Technology (AST) yang membunuh bakteri patogen tanpa merusak nutrisi produk, Vitazone dapat tahan selama 12 bulan (selama segel dan kemasan botol tidak rusak) tanpa tambahan zat pengawet. Proses produksi Vitazone tidak menggunakan tambahan pemanis buatan seperti Sucralose, Saccharin, Cyclamate dan sebagainya. Kandungan nutrisi dan bahan baku Vitzone telah lulus uji BPOM (Badan Pengawas Obat & Makanan).

6 Persaingan pasar isotonik memang makin riuh akhir-akhir ini. Pasar yang semula didominasi perlombaan seru antara Pocari, sang pioneer dengan Mizone sang penantang, makin sengit setelah Revive dari 7-Up lalu muncul kembali Vita Charm dan Vatigon Hydro yang ikut mewarnai pasar minuman isotonik. PT Mayora Indonesia yang merupakan produsen dan pemasar merek Vita Zone masih menjadi perusahaan dalam industri minuman isotonik di Indonesia. Tabel 1 TOP BRAND INDEX 2011 (Kategori Minuman Isotonik di Indonesia ) MEREK TBI Pocari Sweat 48.8% TOP Mizone 42.7% TOP Vita Zone 4.8% Vatigon Hydro 1.6% Sumber : frontier consulting group, http//marketing.go.id//2012 Berdasarkan data di atas, maka dapat terlihat bahwa saat ini di pasar minuman isotonik di kuasai oleh Pocari Sweat. Merek ini masuk kategori TOP yang artinya adalah dimana suatu merek dianggap sebagai merek yang paling banyak disukai konsumen daripada merek yang lain berdasarkan kategori tertentu. Dengan kondisi tersebut, Vita Zone perlu berusaha agar konsumennya beralih ke merek ke Vita Zone. Perusahaan selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada konsumennya untuk mempertahankan konsumen terhadap merek minuman isotonik ini. Sehingga,

7 konsumen akan melakukan pembelian ulang dan setelah itu konsumen akan menjadi loyal terhadap merek tersebut. Melihat uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian skripsi ini dengan judul : Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas pada Minuman Isotonik Vita Zone Di Bandar lampung. 1.2. Identifikasi Masalah Munculnya merek-merek lain yang menjadi pesaing dari Vita Zone merupakan masalah yang dihadapi Vita Zone saat ini, maka tugas Vita Zone saat ini adalah menambah pelanggan-pelanggan baru yang potensial serta mempertahankan loyalitas pelanggan minuman isotonik ini melalui peningkatan kepercayaan terhadap merek. Kepercayaan pelanggan terhadap merek adalah sebuah keinginan untuk bersandar pada sebuah merek dengan risiko-risiko yang dihadapi karena espektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil yang positif. Faktor-faktor pembentuk kepercayaan merek yang akan diteliti adalah karateristik merek itu sendiri, karateristik perusahaan, dan karateristik konsumen-merek. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah merek, yaitu tentang mungkin tidaknya seseorang pelanggan beralih ke merek lain, terutama jika pada merek tersebut terdapat perubahan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, apakah kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek pada konsumen minuman Isotonik Vita Zone di Kota Bandar Lampung?

8 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitiaan Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh Kepercayaan merek terhadap Loyalitas merek pada konsumen minuman isotonik Vita Zone dan menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap Loyalitas merek pada konsumen minuman isotonik vita zone 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi perusahaan dapat menjadi salah satu informasi untuk meningkatkan dan mempertahankan loyalitas konsumen melalui kepercayaan merek, sehingga perusahaan dapat menghadirkan dan mengembangkan faktor-faktor kepercayaan merek yang dominan pada masa produksi mendatang demi meningkatkan loyalitas konsumen pada merek tersebut. 2. Secara teoritis penelitian ini akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu manajemen pemasaran terutama pada topik loyalitas merek dan juga kepercayaan terhadap merek. 3. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan memperluas wawasan mengenai pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek. Penelitian ini dapat digunakan juga sebagai bahan masukan pada penelitian berikutnya yang berkaitan dengan variabel-variabel yang mempengaruhi loyalitas merek.

9 1.5 Kerangka Pemikiran Pemasaran merupakan kreasi dan realisasi yang mencakup kegiatan menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen, kemudian merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang akan memenuhi keinginan konsumen tersebut dan kemudian memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan dan selanjutnya mendistribusikan produk atau jasa tersebut. Menurut Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001 ; 60) Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan adan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk yang memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari pengertian di atas maka dapat ditarik simpulan bahwa produk itu adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk dapat dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen melalui ciri-ciri yang dimiliki baik yang nyata maupun yang tidak nyata. Merek merupakan atribut produk yang sangat penting dan dapat mempengaruhi kegiatan

10 pemasaran dari suatu perusahaan. Merek yang ada akan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu produk. Menurut Dahniar Natalia Gabut dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Trust In Brand dan Consumer Satisfaction terhadap Brand Loyalty pada konsumen Teh Botol Sosro di kota Depok Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik tidak hanya sekedar symbol akan tetapi memberikan jaminan mutu. Dalam konsep kepercayaan merek (Trust in Brand), Menurut Lau dan Lee (1999 : 344 ), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas. A. Karakteristik Merek (Brand characteristic)mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi dan kompeten. B. Karakteristik Perusahaan (Company characteristic) yang ada di balik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu

11 produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan. C. Karakteristik Konsumen (Consumer-brand characteristic) merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen-merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek dan pengalaman terhadap merek. Loyalitas merek (brand loyalty ) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan sebaga suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situsional dan usaha pemsaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan (Riana, 2008: 187). Konsumen yang loyal biasanya akan melakukan beberapa hal berikut ini yaitu : Terus menggunakan merek tersebut dan tidak berpindah-pindah merek Merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain Akan membeli di tempat lain jika merek itu tidak tersedia Akan membela merek tersebut jika ada komentar negatif mengenai merek tesebut

12 Penjelasan di atas dituangkan dalam kerangka pemikiran seperti berikut : Kepercayaan Merek (Trust In Brand) X Karateristik Produk (Brand Charateristic) (X1) Karateristik Perusahaan (Company Characteristic) (X 2) Karateristik Konsumen-Merek (ConsumerBrand Characteristic) (X 3) Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Y Rekomendasi pada orang lain Tidak berganti ganti merek lain Akan membela merek tersebut Membeli dilain tempat jika merek tersebut tidak tersedia 1.6. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang akan diteliti. Berdasarkan pada latar belakang dan masalah serta kerangka pemikiran yang ada maka diambil hipotesis bahwa: Kepercayaan Merek berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas merek minuman isotonik Vita Zone di Kota Bandar Lampung.