BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Pada Bab V ini dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Lulusan SMK akan menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Kepala Sekolah dengan fokus pada

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pencari kerja. Orang yang mencari kerja lebih banyak, sehingga banyak orang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan yang akan diuraikan pada bab ini disusun berdasarkan tujuan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA DI WILAYAH INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran yang memegang peranan

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan solusi permasalahan kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. memperjelas suatu keadaan atau masalah. saat kita berada di rumah, di sekolah, di pasar, dan dilain tempat.

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. baru menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya. ada namun lapangan kerja yang tersedia sangat sedikit.

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Akuntansi. Oleh: Angen Adhy Sampurna A

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dalam penelitian ini yang bisa disimpulkan sesuai temuan, yaitu :

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik bekerja sendiri atau bekerja sebagai bagian dari suatu kelompok sesuai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Rencana siswa setalah lulus Jumlah Persentase (%) Manjadi Pegawai Berwirausaha 8 10 Melanjutkan sekolah Total

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran. Menurut data yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya (Sanjaya,2005).

KEWIRAUSAHAAN-I RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Informatika

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Titian Ningrum Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. siswa akan terlatih menemukan sendiri berbagai konsep secara holistic, bermakna

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut Gibbons (2002), self directed learning adalah peningkatan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Self Directed Learning. Menurut Gibbons (2002; ) self-directed learning adalah usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tenaga kerja di Indonesia akhir-akhir ini semakin kompleks.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SALIMAH A

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Hal demikian dapat dilihat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Pada

I. PENDAHULUAN. kerja dengan penawaran angkatan kerja yang tersedia. upaya menumbuhkembangkan kewiraswastaan kepada masyarakat luas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMKN 1 SEYEGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PAIR CHECK

IRRA MAYASARI F

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Konsepsi Dasar Kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

Mengharmonisasikan Tenaga Kerja dan Pendidikan di Indonesia Kamis, 14 Januari 2010

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan latar belakang masalah dan pembahasan masalah yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

Oleh : Pengaruh kreatifitas siswa dan prestasi belajar mata diklat produktif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan struktur ekonomi di dalam negeri. Menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pengetahuan dapat menjadi kunci utama sebagai problem solver

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada Bab V ini dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh, khususnya pada permasalahan yang terdapat pada rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Kemandirian belajar, prestasi belajar, tingkat pendapatan keluarga dan motivasi berwirausaha siswa Kemandirian belajar siswa kelas tiga jurusan otomotif SMK Taruna Mandiri Cimahi berada dalam kriteria sedang. Aspek kemandirian belajar siswa yang paling menonjol yaitu pada kemampuan menentukan tujuan belajar dengan rerata indikator yang lebih tinggi daripada indikator inisiatif belajar, kemampuan memilih metode belajar dan kemampuan mengevaluasi hasil belajar. Pada aspek kemampuan menentukan tujuan belajar, lebih banyak siswa yang belajar untuk tujuan mengejar prestasi belajar daripada tujuan memuaskan rasa ingin tahu. Kelemahan siswa yaitu pada aspek kegiatan evaluasi terhadap hasil belajarnya sendiri yang nampaknya jarang dilakukan. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa kelas tiga jurusan otomotif SMK Taruna Mandiri Cimahi secara keseluruhan berada pada kriteria 121

sedang. Prestasi belajar yang dimiliki siswa yang satu dengan lainnya tidak terdapat kesenjangan yang terlalu tinggi. Pendapatan keluarga siswa kelas tiga jurusan otomotif SMK Taruna Mandiri Cimahi berada dalam kriteria sedang, dengan rata-rata pendapatan sudah berada diatas Upah Minimum Regional (UMR) kota Cimahi pada tahun 2011. Rata-rata pendapatan keluarga siswa memang tergolong tinggi namun terdapat kesenjangan yang cukup tinggi dimana lebih dari lima puluh persen siswa dengan pendapatan keluarga dibawah UMR. Motivasi berwirausaha siswa kelas tiga jurusan otomotif SMK Taruna Mandiri Cimahi berada pada kriteria sedang. Motif untuk mandiri menjadi alasan utama bagi siswa untuk berwirausaha, ditunjukkan dengan rerata indikator yang lebih tinggi dari rerata indikator motif berprestasi. Timbulnya motif mandiri lebih dipengaruhi adanya motif kebebasan untuk dapat mengontrol nasib sendiri tanpa tergantung pada orang lain daripada motif untuk mencari tantangan. 2. Pengaruh kemandirian belajar terhadap motivasi berwirausaha Pengaruh kemandirian belajar terhadap motivasi berwirausaha siswa kelas tiga jurusan otomotif SMK Taruna Mandiri Cimahi berdasarkan angka koefisien determinasi, berada pada kriteria rendah. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa kemandirian belajar memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. 3. Pengaruh prestasi belajar terhadap motivasi berwirausaha 122

Pengaruh prestasi belajar terhadap motivasi berwirausaha siswa kelas tiga jurusan otomotif SMK Taruna Mandiri Cimahi berdasarkan angka koefisien determinasi, berada pada kriteria sangat rendah. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa prestasi belajar tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. 4. Pengaruh tingkat pendapatan keluarga terhadap motivasi berwirausaha Pengaruh tingkat pendapatan keluarga terhadap motivasi berwirausaha siswa kelas tiga jurusan otomotif SMK Taruna Mandiri Cimahi berdasarkan angka koefisien determinasi, berada pada kriteria tinggi. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa tingkat pendapatan keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. 5. Pengaruh kemandirian belajar, prestasi belajar dan tingkat pendapatan keluarga secara bersama-sama terhadap motivasi berwirausaha Pengaruh kemandirian belajar, prestasi belajar dan tingkat pendapatan keluarga secara simultan terhadap motivasi berwirausaha berdasarkan angka koefisien determinasi, berada pada kriteria tinggi. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa kemandirian belajar, prestasi belajar dan tingkat pendapatan keluarga secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. 5.2. Implikasi Data motivasi berwirausaha siswa menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha berada dalam kategori sedang, sehingga masih diperlukan peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kemandirian belajar 123

dan tingkat pendapatan keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. Implikasi dari kesimpulan-kesimpulan penelitian ini yaitu : Prestasi belajar yang tinggi pada kenyataannya tidak membuat siswa termotivasi untuk berwirausaha. Kecenderungan siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi adalah munculnya keinginan membuktikan diri dengan keberhasilan menjadi karyawan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki kriteria sangat ketat dalam proses rekrutmennya. Profesi wirausaha bagi siswa akan membuat prestasi belajar yang tercantum dalam ijazah atau rapor menjadi tidak terpakai. Solusi yang paling baik untuk meningkatkan motivasi berwirausaha sejak dini melalui SMK adalah pembentukan karakter kemandirian yang akan menjadi pondasi seorang wirausahawan. Pembentukan kemandirian ini dapat dilakukan dengan pendekatan kemandirian belajar. Aspek yang menjadi kelemahan siswa dalam kemandirian belajar adalah aspek evaluasi diri terhadap hasil belajar. Apabila guru dapat memunculkan naluri bersaing pada diri siswa, dengan sendirinya siswa akan selalu membandingkan pencapaian hasil belajarnya maupun nilai ujiannya dengan siswa lain dan mengevaluasi kekurangan dirinya. Kewirausahaan juga membutuhkan improvisasi dan perbaikan secara berkesinambungan untuk produk atau jasa yang dipasarkan agar dapat bersaing dengan kompetitor dan mengevaluasi penyebab kegagalan atau tidak berkembangnya jenis usaha yang dijalankan. Pengaruh tingkat pendapatan keluarga yang signifikan terhadap motivasi berwirausaha menunjukkan bahwa kesulitan permodalan merupakan penghalang terbesar untuk timbulnya motivasi berwirausaha. Fenomena ini dapat 124

menunjukkan ketergantungan terhadap modal sendiri (keluarga) yang lebih besar daripada modal pinjaman, atau menunjukkan kurangnya keberanian mengambil resiko dengan modal pinjaman. Fenomena ini juga dapat disebabkan kurangnya penyerapan informasi mengenai sumber-sumber modal alternatif yang tersedia untuk berwirausaha. Siswa yang memiliki kemandirian belajar yang baik tentunya lebih aktif untuk mendapatkan informasi-informasi seperti ini. 5.3. Saran Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha lebih dipengaruhi faktor kemandirian belajar dan pendapatan keluarga. Saran peneliti ditujukan pada : 1. Guru. Guru hendaknya dapat membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan bukan sekedar melihat prestasi belajar yang tinggi pada siswa sebagai ukuran keberhasilan guru dalam mengajar. Disamping itu, guru hendaknya mengarahkan siswa untuk mampu melakukan manajemen waktu belajar, agar siswa mampu menjadwalkan kegiatan di sekolah dan diluar sekolah dengan baik, karena kemampuan manajemen ini sama pentingnya dengan memiliki kompetensi kejuruan untuk berwirausaha. Selanjutnya, guru hendaknya memberikan informasi seluas luasnya pada siswa mengenai sumber-sumber alternatif yang ada untuk modal usaha dan bagaimana prosedur atau persyaratan untuk mendapatkannya. 125

2. Siswa. Siswa hendaknya menyadari bahwa keberadaan sekolah menengah kejuruan lebih mengarahkan lulusannya untuk langsung bekerja (terutama dengan berwirausaha), bukan melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga dianjurkan untuk menyerap ilmu pengetahuan dan keterampilan (skill) sebanyak-banyaknya selama masih di SMK sebagai bekal untuk berwirausaha dikemudian hari. Disamping itu, siswa hendaknya melatih diri untuk menjadi pembelajar yang mandiri disebabkan aspek kemandirian sangat menunjang keberhasilan dalam berwirausaha. Pelatihan kemandirian meliputi pengelolaan strategi belajar (baik tempat maupun waktu) secara lebih baik sehingga proses pembelajarannya menjadi lebih efektif. Siswa sebaiknya belajar tidak hanya tergantung pada modul atau buku yang diberikan guru, tetapi berinisiatif mencari dan memanfaatkan berbagai sumber belajar lain secara optimal. Selanjutnya, siswa hendaknya mencari informasi melalui media internet atau bertanya pada guru mengenai sumber-sumber pinjaman modal usaha yang bisa diperoleh untuk berwirausaha. 3. Peneliti selanjutnya. Selain faktor kemandirian belajar, prestasi belajar, dan tingkat pendapatan keluarga, mungkin masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi motivasi berwirausaha pada siswa, misalnya faktor profesi orang tua siswa sebagai pengusaha terhadap kecenderungan siswa untuk memilih profesi wirausaha. Peneliti di masa mendatang hendaknya dapat mengembangkan penelitian 126

tentang motivasi berwirausaha pada siswa SMK disertai kemungkinan faktorfaktor lain yang mempengaruhinya. 127