BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

dokumen-dokumen yang mirip
2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan makhluk lain. Bahasa merupakan kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

tentang Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kemajuan iptek ini tidak lepas dari perubahan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan. kebiasaan sekelompok orang yang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memerlukan proses yang panjang sehingga perlu di awali sejak usia anak masih

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan lembaga pendidikan mengejawantahkan dalam materi yang diajarkan. Di antara yang diajarkan di Taman Kanak-Kanak adalah Baca Tulis Qur an. Baca Tulis Qur an ini merupakan yang selalu diajarkan dari mulai jenjang sekolah dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, tidak ketinggalan ini pun diajarkan pada anak usia dini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran Baca Tulis Qur an bagi peserta didik, karena Baca Tulis Qur an merupakan mata pelajaran yang menunjang bagi seluruh mata pelajaran agama Islam. Contohnya ketika mempelajari Aqidah Islam sangat membutuhkan materi Baca Tulis Qur an, karena dalam materi Aqidah Islam terdapat banyak dalil (Qur an dan Hadits) yang harus dipahami lebih mendalam. 1

2 Dari realitas tersebut kita dapat membuktikan bahwa Baca Tulis Qur an merupakan yang sangat esensial dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami kandungan ayat-ayat Al-qur an, terlebih dahulu kita harus dapat membacanya dengan baik dan benar, dengan cara mempelajarinya melalui metode Baca Tulis Qur an yang tepat. Saat ini kita banyak mengenal metode dalam Baca Tulis Qur an yang berkembang dan dianggap sesuai dengan daerahnya diantaranya metode iqra, Qira ati, Al-banjari, Al-jabari, Uktub, dan lain sebagainya. Dari hasil pengamatan penulis mayoritas dari metode-metode yang ada hanya sebatas bagaimana anak mengenal dan paham dalam Baca Tulis Qur an tanpa memperhatikan aplikasi dari pemahaman tersebut. Dalam proses pembelajarannya pun kurang dapat menarik minat anak untuk belajar, termasuk pembelajaran kepada anak usia dini. Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui membaca informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Inilah motivasi pokok yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya minat membaca. Apabila minat ini sudah tumbuh dan berkembang, dalam arti bahwa orang bersangkutan sudah mulai suka membaca, maka kebiasaan membaca pun akan berkembang. Tempat yang terbaik untuk menumbuhkan minat dan mengembangkan kebiasaan membaca adalah dirumah, terutama karena suasana kekeluargaan itu. Waktunya sebaiknya sedini mungkin semasa taman kanakkanak. Begitupun minat membaca Al-qur an harus dimulai sedini mungkin, karena Al-qur an merupakan dasar pijakan hidup bagi ummat manusia yang

3 beragama Islam. Minat membaca Al-Qur an dimulai dari pengenalan huruf-huruf hijaiyah dan dapat membacanya sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Steinberg (1982: 214-215) mengemukakan bahwa setidaknya ada empat keuntungan mengajar anak membaca dilihat dari segi proses belajar mengajar : 1. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak; 2. Situasi akrab dan informal merupakan faktor yang kondusif bagi anak belajar; 3. Anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan, serta dapat diatur; dan 4. Anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat. Dari ke empat keuntungan tersebut mencakup perkembangan yang sedang terjadi pada anak usia dini yaitu perkembangan fisik, mental dan bahasa anak. Yang perlu diperhatikan ialah metode mengajar anak dan program perlu dicarikan formula yang tepat sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Hakikat dari proses belajar mengajar anak usia dini adalah bermain sambil belajar, melalui bermain anak belajar melakukan koordinasi otot kasar, mengembangkan kreativitasnya yaitu kegiatan yang mengandung kelenturan memanfaatkan imajinasi dan ekspresi diri (Masithoh, 2004: 9-12). Pada Baca Tulis Qur an didalamnya terkandung membaca dan menulis, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan melalui media katakata/bahasa tulis. (Anderson, 1960: 43-44). Membaca adalah suatu kemampuan

4 untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis melalui suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa menjadi/menuju membaca lisan (oral reading). Tujuan utama dalam membaca adalah mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti erat sekali berhubungan dengan maksud, tujuan, atau intensif kita dalam membaca. : 1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian fakta (reading for details). 2. Membaca untuk menemukan ide-ide utama (reading main for ideas). 3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization). 4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference). Kemampuan awal membaca diperoleh melalui interaksi social dan melalui pembelajaran formal. Dalam kegiatan membaca cerita yang dilakukan oleh orang tua, tampak baik orang tua maupun anak berpartisipasi dalam kegiatan social. Orang tua menggunakan berbagai tekhnik agar anak memusatkan perhatian, mengajukan pertanyaan, dan mendorong agar anak mencoba membaca. Ada beberapa fase perkembangan membaca anak yaitu : 1. Fase pra membaca (3 6 tahun) anak-anak mengenal huruf dan mempelajari perbedaan huruf dan angka. 2. Fase ke-1 (7-8 tahun) anak-anak memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata, dan kata sederhana.

5 3. Fase ke-2 anak-anak dapat menganalisis kata-kata yang tidak diketahuinya menggunakan pola tulisan. 4. Fase ke-3 (kelas empat sampai kelas dua SMP) anak dapat memahami bacaan. 5. Fase ke-4 (akhir SMP sampai SMA) anak mampu menyimpulkan dan mengenal maksud penulis dalam bacaan. 6. Fase ke-5 (tingkat perguruan tinggi dan seterusnya) orang dewasa dapat mengintegrasikan hal-hal yang dibaca dan menanggapi materi bacaan secara kritis. Sebuah strategi dalam meningkatkan kemampuan membaca anak sangat diperlukan, ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pengajaran membaca yaitu : 1. Pengembangan aspek sosial, kemampuan bekerjasama, percaya diri, kestabilan emosi dan rasa tanggung jawab. 2. Pengembangan fisik, pengaturan gerak motorik. 3. Perkembangan kognitif, membedakan bunyi, huruf, menghubungkan kata dan makna. Dalam proses pembelajaran baca tulis qur an mengalami beberapa kendala sehingga anak merasa kurang enjoy dalam belajar, hal ini disebabkan beberapa kendala antara lain : 1. Dalam pembelajaran Baca Tulis Qur an terutama dalam hal membaca huruf hijaiyah masih bersifat teacher Centered.

6 2. Metode yang digunakan dalam penyampaiannya mengenyampingkan aspek psiko motor. 3. Keterlibatan anak dalam proses belajar Baca Tulis Qur an masih terbatas, hal ini dikarenakan selama ini dalam mempelajari Baca Tulis Qur an tidak efektif yang mengakibatkan anak bosan dan jenuh. 4. Dalam pembelajarannya hanya dititik beratkan kepada aspek kognitif saja 5. Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru masih bersifat kepada hasil akhir yang mengenyampingkan proses. Pada anak usia dini diperlukan sebuah metode yang didalamnya mengandung unsur-unsur dari karakteristik belajar anak usia dini. Piaget mengemukakan bahwa anak yang berada pada tahap pra operasional, berfikir logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dan objek-objek (Hudoyo, 1988: 46). Dari kenyataan itu, untuk membantu meningkatkan kemampuan anak dalam membaca Al-qur an dengan baik dan benar, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas pembelajaran Baca Tulis Qur an melalui Metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-qur an. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode LIBAT ini menggunakan pendekatan anatomi huruf, pendekatan budaya, dan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Metode LIBAT pun menggunakan metode langsung (thari qat al-muba syarah; direct method). Dalam praktiknya metode langsung mengharuskan pengajar tidak menyebutkan bentuk-bentuk syakal pada setiap pertemuan melainkan langsung kepada bunyi setiap huruf dengan simbol-simbol yang terletak di atas dan di bawah huruf dengan bentuk-bentuk simbol yang

7 melambangkan bunyi-bunyi a,i,u dan seterusnya (Juhaya, 2004: 2). Judul dari penelitian ini adalah Efektivitas Pembelajaran Baca Tulis Qur an Melalui Metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al- Qur an. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kemampuan awal membaca dan menulis Al-qur an di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi? 2. Adakah perbedaan kemampuan membaca dan menulis Al-qur an antara kelompok anak yang menggunakan metode LIBAT dengan kelompok anak yang tidak menggunakan metode LIBAT di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi? 3. Seberapa besar efektivitas metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur'an di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi?

8 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan pokok penelitian adalah bagaimana efektivitas pembelajaran Baca Tulis Qur an melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-qur an anak. Secara spesifik, tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan kemampuan awal membaca dan menulis Al-qur an di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. 2. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan membaca dan menulis Alqur an antara kelompok anak yang menggunakan metode LIBAT dengan kelompok anak yang tidak menggunakan metode LIBAT di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. 3. Mendeskripsikan efektivitas metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur an di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

9 D. Manfaat 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara teoritis bahwa salah satu faktor pendukung dari keberhasilan proses belajar mengajar baca tulis Qur an adalah penggunaan metode yang tepat, dalam hal ini metode LIBAT (Lihat, Baca dan Tulis) 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis diantaranya : a. memanfaatkan hasil penelitian mengenai pembelajaran Baca Tulis Qur an dengan menggunakan metode LIBAT untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur an pada anak Taman Kanak-kanak dijadikan sebagai salah satu alternatif pada pembelajaran. b. meningkatkan kualitas pembelajaran Baca Tulis Qur an khususnya kemampuan membaca dan menulis Qur an pada anak Taman Kanakkanak. c. memperbaiki hambatan dan tantangan dalam pembelajaran Baca Tulis Qur an khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur an pada anak. E. Asumsi Penelitian ini berdasarkan kepada asumsi-asumsi dasar sebagai berikut. 1. Pada usia dini anak-anak berada pada "masa peka" yaitu suatu masa yang dimana seluruh jiwanya masih mudah untuk dipengaruhi

10 perkembangannya. Menurut UU No 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam praktek pembelajaran pada anak usia dini dilakukan bukan hanya sekedar mengajar tetapi untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh (Masithoh, 2007:1-9) 2. Metode LIBAT merupakan salah satu metode dalam pembelajaran Baca Tulis Al-qur an yang didasarkan pada thariqat al-muba syarah dengan pendekatan anatomi huruf, budaya dan CBSA (Juhaya, 2004: 4). F. Definisi Operasional 1. Kemampuan membaca Al-Qur an Membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, bagi anak usia dini membaca merupakan usaha mempersiapkan anak memasuki pendidikan dasar. Steinberg (1982) mengungkapkan ada lima prinsip dalam membaca : Pertama, materi bacaan harus terdiri dari kata-kata, frase-frase dan kalimat-kalimat. Kedua, membaca didasarkan pada kemampuan memahami bahasa lisan, bukan pada kemampuan berbicara. Ketiga, Membaca bukan mengajarkan aspek-aspek kebahasaan melainkan menemukan makna dalam tulisan. Keempat, membaca tidak harus bergantung pada pengajaran menulis. Kelima, membaca harus menyenangkan bagi anak.

11 Dengan kelima prinsip diatas, program yang harus disusun dalam pembelajaran terdiri dari empat fase, yaitu : Pertama, fase pembiasaan kata, Kedua, fase pengenalan kata. Ketiga, fase pengenalan frase dan kalimat. Keempat, fase pemahaman teks. Dalam hal kemampuan membaca Al-qur an perlu memperhatikan fasefase seperti di atas, anak dikatakan mampu membaca Al-qur an ketika anak mengenal dengan baik huruf hijaiyah dari mulai bentuk sampai kepada cara menyambung huruf tersebut. Setelah mampu mengenal dan paham terhadap huruf hijaiyah maka anak dapat membaca dengan baik ayat per ayat dalam al-qur an sesuai dengan kaidah tajwid yang baik dan benar. Dengan kata lain bahwa anak dikatakan mampu membaca al-qur an dengan baik ketika anak tersebut dapat melafalkan ayat-ayat al-qur an sesuai dengan makharijul huruf serta tajwid dengan baik. 2. Kemampuan menulis Al-Qur an Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami sesorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan grafik tadi (Lado dalam Tarigan, 1983:21). Menulis bukan sekedar menggambar huruf-huruf, tetapi ada pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar hurufhuruf tersebut.

12 3. Metode LIBAT Metode LIBAT adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran Baca Tulis Qur an yang berlandaskan kepada thariqat al-muba syarah dengan pendekatan anatomi huruf, budaya dan CBSA (Juhaya, 2004:4). Pendekatan anatomi huruf adalah dengan memperlihatkan bentuk-bentuk huruf yang saling berkaitan. Kemampuan dan ketidak mampuan menulis huruf tertentu akan mengakibatkan kemampuan dan ketidakmampuan menuliskan huruf-huruf lainnya. Pendekatan budaya adalah yang mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan latar belakang budaya anak. Penggunaan pendekatan budaya dimaksudkan agar metode LIBAT ini, baik dalam pengenalan huruf-huruf atau alfabet arab, maupun pendekatan CBSA dapat disesuaikan dengan budaya anak. G. Hipotesis Supaya penelitian ini lebih terarah, perlu dirumuskan sebuah hipotesi awal sebagai berikut. Pembelajaran baca tulis Qur an melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur an anak usia Taman Kanak-Kanak. H. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen kuasi dipandang relevan

13 digunakan dalam penelitian ini karena memiliki beberapa ciri : Pertama, terpusat pada pemecahan masalah yang aktual, Kedua, data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis. Selain itu eksperimen kuasi banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjeknya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif (Syamsudin & Damaianti, 2006: 23). Dalam penelitian ini kelompok eksperimen dilakukan pada kelompok B 1 Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi untuk melaksanakan pembelajaran baca tulis Al-qur an melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT). Sedangkan kelompok kontrol dilakukan pada anak kelompok B 2 pada sekolah yang sama untuk melaksanakan pembelajaran baca tulis Qur an secara konvensional. Baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberi tes awal dan tes akhir berupa tes membaca dan menulis Al-qur an. Kedua hasil tersebut dianalisis dan selanjutnya dapat ditentukan kesimpulan dari masing-masing kelompok. I. Lokasi dan Sumber Data Lokasi dan sumber data yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah TKIT Bina Insan Kamil yang terletak di Jl. Dewi Sartika Kp. Jamban Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dan sumber data terkait dengan judul ini didasarkan pada; Pertama, TKIT Bina Insan Kamil Consent terhadap pembelajaran Al-Qur'an terhadap anak, terbukti dengan menyediakan satu hari untuk belajar Al-Qur'an yaitu hari jum'at. Kedua, TKIT

14 Bina Insan Kamil sesuai dengan visi misinya yaitu membangun manusia yang sempurna yang dilandasi dengan nilai-nilai moral dan ajaran agama. Ketiga, TKIT Bina Insan Kamil menjadikan materi al-qur'an sebagai salah satu materi untuk mencapai visi tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah kegiatan guru serta kemampuan membaca dan menulis al-qur an anak kelompok B Taman pada Taman Kanak- Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi yang berjumlah 50 orang, yang terdiri dari kelompok B 1 berjumlah 25 orang dan kelompok B 2 berjumlah 25 orang.