Sifat Qana'ah dan 'Iffah

dokumen-dokumen yang mirip
'Jadilah engkau orang yang bersifat qana'ah, niscaya engkau menjadi manusia yang paling bersyukur.'

Konsisten dalam kebaikan

Mengutamakan Akhirat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Kejujuran. Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

"Barangsiapa yang menjadikan semua tujuan menjadi satu, yaitu tujuan hari kembali, niscaya Allah I mencukupkan kepadanya semua tujuannya"

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Memberikan Yang Bermanfaat

Syarah Istighfar dan Taubat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

: : :

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

DI BULAN SUCI RAMADHAN

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati teguhkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-mu. HR Muslim no 2654

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

PERAYAAN NATAL BERSAMA

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Tawadhu' Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Makna Islam dan iman

Hadits-hadits Shohih Tentang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

KHUTBAH GERHANA MATAHARI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

Dalam Bahasa Arab, kata keluhan dan aduan diungkap dengan Syakwa شكوى) ). Asal kata ini

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Bacaan Tahlil Lengkap

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Faedah-Faedah Sakit. Disusun Oleh: Ibrahim bin Muhammad al-huqail. Tarjamah: Team Indonesia. Murajaah : Zulfi Askar Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Transkripsi:

Sifat Qana'ah dan 'Iffah Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad صفة القناعة والعفة محمود محمد الخزندار Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1429 2008

Sifat Qana'ah dan 'Iffah Qana'ah (merasa cukup) dan 'iffah (suci, jauh dari sifat yang tidak baik, dan menahan diri dari meminta) 'Jadilah engkau orang yang bersifat qana'ah, niscaya engkau menjadi manusia yang paling bersyukur.' Gambaran orang yang haus terhadap dunia, selalu ingin memperbanyak harta dengan rakus tamak, adalah yang senang dengan yang hina, terbiasa mengeluh, dan selalu meminta. Inilah gambaran yang tidak sesuai dengan kemuliaan seorang mujahid (pejuang), qana'ah (merasa cukup), 'iffah, dan ridha dengan pembagian Allah I kepadanya. Sesungguhnya sikap pasrah terhadap sifat tamak (rakus) tidak ada akhirnya apabila seseorang melepaskan tali kendali nafsu syahwatnya. Disebutkan dalam hadits:...ا ن هذ ا ا لم ال خ ض ر ة ح ل و ة ف م ن ا خ ذ ه ا ب س خ او ة ن ف س ب و ر ك ل ه ف ي ه و م ن ا خ ذ ه ب ا ش ر اف ن ف س ل م ي ب ار ك ل ه ف ي ه كا ل ذ ي ي ا ك ل و لا ي ش ب ع "Sesungguhnya harta ini berwarna hijau serta manis, maka barangsiapa yang mengambilnya dengan kemurahan jiwa niscaya diberikan berkah baginya pada harta itu. Dan barangsiapa mengambilnya dengan nafsu serakah niscaya tidak diberikan berkah baginya pada harta itu, seperti orang yang makan dan tidak pernah kenyang " 1 Sifat tamak menguasai orang-orang yang melakukan persaingan dalam urusan dunia dan perhiasannya, yang selalu memperhatikan orang-orang yang di atas mereka. Imam an-nawawi rahimahullah memberikan alasan terhadap hal itu dengan katanya: 'Karena apabila manusia melihat kepada orang yang diberikan karunia dalam perkara dunia, nafsunya menuntut seperti hal itu dan menganggap kecil/remeh nikmat Allah I yang ada padanya, ingin 1

bertambah, supaya bisa menyusul dengan hal itu atau mendekatinya, inilah realita mayoritas manusia ' 2 Sifat tamak yang berlebihan di dalam jiwa seseorang bisa merusak agamanya, sebagaimana disebutkan dalam hadits: م ا ذ ي ب ان ج اي ع ان ا ر س لا ف ى غ نم ب ا ف س د ل ه ا م ن ح ر ص ال م ر ء ع ل ى ال م ال و الش ر ف ل د ي ن ه "Tidak ada dua ekor srigala yang dilepas pada kambing lebih merusak baginya terhadap agamanya daripada sifat tamak seseorang terhadap harta dan kemuliaan." 3 Ketergantungan hati yang berlebihan terhadap perhiasan dunia dan memperbanyak harta memperbudak hamba, dan Rasulullah r memanggil orang-orang seperti itu dengan sebutan orang yang celaka: ت ع س ع ب د الد ي ن ار و ع ب د الد ر ه م و ع ب د ال خ م ي ص ة : ا ن ا ع ط ي ر ض ي و ا ن ل م ي ع ط س خ ط ت ع س و ا نت ك س... "Celaka budak dinar dan budak dirham serta budak khumaishah: jika diberi, ia senang, jika tidak diberi, ia marah, celaka dan jatuh terjungkir." 4 Sifat qana'ah tidak bisa diperoleh kecuali dengan mujahadah (melawan) hawa nafsu dan dengan taufik Allah I:...م ن ي س ت ع ف ف ي ع ف ه االله و م ن ي س ت غ ن ي غ ن ه االله "Barangsiapa berusaha 'iffah (menghindar dari yang tidak terpuji) niscaya Allah I menjadikannya 'iffah, dan barangsiapa yang merasa cukup niscaya Allah I memberikan kecukupan kepadanya." 5 Salah seorang sahabat yang bernama Hakim bin Hizam t menolak mengambil haknya dari harta fai sekalipun Khalifah Umar t beberapa kali menawarkan hal itu kepadanya-. Ibnu Hajar al- 'Asqalani rahimahullah menyebutkan alasan penolakannya dengan katanya: 'Dia t menolak mengambilnya (padahal harta itu adalah haknya), karena ia khawatir menerima sesuatu dari seseorang, lalu terbiasa mengambil, hingga jiwanya melewati sesuatu yang tidak dikehendakinya, maka ia menyapihnya dari hal itu, dan 2

meninggalkan sesuatu yang meragukannya kepada yang tidak meragukannya ' 6 Dan Rasulullah r menyebutkan para penghuni surga, di antaranya: ع ف ي ف م ت ع ف ف ذ و ال ع ي ال "Orang yang 'iffah, berusaha menahan dari meminta, sedang dia mempunyai keluarga.' 7 Karena sesungguhnya ia berjuang melawan nafsunya, padahal sangat membutuhkan. Termasuk kesempurnaan sifat tidak meminta: sesungguhnya para sahabat melakukan bai'at kepada Rasulullah r bahwa mereka tidak akan meminta sesuatu kepada manusia. Dan yang meriwayatkan hadits menceritakan kondisi mereka setelah Rasulullah r (wafat), ia berkata: 'Sungguh sebagian dari golongan itu, terjatuh tongkatnya, maka ia tidak meminta kepada seseorang untuk mengambilkan tongkatnya.' 8 Karena mereka sangat bersungguhsungguh menepati bai'at mereka terhadap Rasulullah r. Dan dalam dialog bersama Abu Dzarr t, Rasulullah r bersabda: ك ي ف ا ن ت و ج و ع ا ي ص ي ب الن اس ح ت ى ت ا ت ي م س ج د ك ف لا ت س ت ط ي ع ا ن ت ر ج ع ا ل ى ف ر اش ك و لا ت س ت ط ي ع ا ن ت ق و م م ن ف ر اش ك ا لى م س ج د ك ق ال : ق ل ت : االله و ر ه س و ل ا ع ل م. ق ال : ع ل ي ك با ل ع ف ة "Bagaimana engkau, sedangkan rasa lapar menimpa manusia, sehingga engkau datang ke masjidmu, maka engkau tidak mampu kembali ke tempat tidurmu, dan engkau tidak bisa bangun dari tempat tidurmu ke masjidmu? Ia berkata,'aku menjawab: 'Allah I dan Rasul- Nya r lebih mengetahui.' Beliau r bersabda: 'Engkau harus bersifat 'iffah " 9 Dan termasuk mujahadah adalah bahwa engkau tidak mengadu kecuali hanya kepada Allah I dan tidak menantikan kelapangan kecuali hanya dari Allah I, maka di dalam hadits: م ن ا ص اب ت ه ف ا ق ة ف ا ن ز ل ه ا لل ن اس ل م ت س د ف ا ق ت ه و م ن ا ن ز ل ه ا با الله ا و ش ك االله ل ه با ل غ نى: ا ما ب م و ت ا ج ل ا و غ ن ى ع اج ل. "Barangsiapa yang ditimpa kefakiran, lalu ia mengadukannya kepada manusia, niscaya tidak tertutupi kekurangannya. Dan barangsiapa 3

yang mengadukannya kepada Allah I, hampir-hampir Allah I memberikan kekayaan kepadanya, bisa dengan kematian yang tertunda atau kekayaan yang cepat (di dunia)." 10 Dan dalam kondisi yang sangat terpaksa, yang mendorong seseorang mengulurkan tangannya untuk meminta, syarat meminta adalah tidak mendapatkan kemampuan, karena Allah I menggambarkan orang-orang fakir dengan firman-nya: ل ل ف ق ر ا ء ال ذ ين ا ح ص ر وا ف ي س ب يل االله لا ي س ت ط يع ون ض ر ب ا ف ي ا لا ر ض (Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah: mereka tidak dapat (berusaha, bekerja) di bumi; (QS. al- Baqarah:273) Ibnu Hajar rahimahullah berkata, 'Karena orang yang mampu bekerja di muka bumi, berarti ia menemukan salah satu syarat untuk menjadi mampu/kaya. Dan yang dimaksud 'orang-orang fakir yang terikat/tertahan' maksudnya terikat oleh jihad fi sabilillah, yaitu karena kesibukan mereka berjihad, mereka tidak punya waktu untuk bekerja.' 11 Rasulullah r memberikan ijin untuk meminta dalam batasan yang sangat sempit, seperti dalam hadits:...ح ت ى ي ص ي ب ق و ام ا م ن ع ي ش ا و س د اد ا م ن ع ي ش... ف م ا س و اه ن م ن ال م س ي ل ة ي اق ب ي ص ة - س ح ت ا ي ا ك ل ه ا ص اح ب ه ا س ح ت ا " Sehingga ia mendapatkan kebutuhan pokok, atau mencukupi kehidupan maka meminta selain yang demikian itu wahai qabishah- adalah haram, pemiliknya memakannya secara haram." 12 Imam an-nawawi rahimahullah menyebutkan kesepakatan ulama atas larangan meminta kalau bukan karena terpaksa. Dan disyaratkan bolehnya meminta bagi orang yang masih mampu bekerja dengan tiga syarat: bahwa ia jangan merendahkan dirinya, jangan terus menerus meminta, dan jangan menyakiti yang diminta. Jika kurang salah satu syarat ini, maka hukumnya haram menurut konsensus ulama. Wallahu A'lam. 13 Dan harta yang datang tanpa diikuti keinginan nafsu kepadanya, Rasulullah r bersabda tentang hal itu: 4

ا ذ ا ج اء ك م ن هذ ا ال م ال ش ي ي و ا ن ت غ ي ر م ش ر ف و لا س اي ل - ف خ ذ ه و م الا ف لا ت ت ب ع ه ن ف س ك "Apabila sedikit dari harta ini datang kepadamu sedangkan engkau tidak mengharapkan dan tidak meminta- maka ambillah, dan yang tidak (seperti itu), maka janganlah diikuti oleh nafsumu." 14 Supaya terpenuhi dalam diri seorang muslim faktor-faktor kecukupan dan qana'ah dengan sifat mulia dan terhormat, Islam menganjurkan kepadanya agar bekerja. Rasulullah r bersabda: و ال ذ ي ن ف س ي ب ي د ه لا ن ي ا خ ذ ا ح د ك م ح ب ل ه ف ي ح ت ط ب ع ل ى ظ ه ر ه خ ي ر ل ه م ن ا ن ي ا ت ي ر ج لا ف ي س ا ل ه ا ع ط اه ا و م ن ع ه. "Demi Allah I yang diriku berada di tangan-nya, sungguh salah seorang darimu mengambil talinya, lalu ia memikul kayu bakar di pundaknya, lebih baik baginya daripada ia datang kepada seseorang, lalu ia meminta kepadanya, (sama saja) dia memberinya atau tidak." 15 Ibnu Hajar menyebutkan faedah-faedah hadits ini: anjuran untuk menahan diri dari meminta, menjauhkan diri darinya, sekalipun seseorang merendahkan dirinya dalam mencari rizqi dan merasakan kesusahan dalam hal itu. Dan jikalau bukan karena keburukan meminta dalam pandangan syara', hal itu tidak menjadi pilihannya, karena begitu hinanya meminta-minta, dan termasuk kehinaan itu adalah bila ia tidak diberi ' 16 Dalam rangka mengajak tawakkal dan berusaha, Imam Ahmad rahimahullah berkata: Upah mengajar dan ilmu lebih kusukai dari pada duduk menunggu pemberian dari orang lain. Dan ia juga berkata: Barangsiapa yang duduk dan tidak berusaha, jiwanya mendorongnya mengharapkan sesuatu yang ada di tangan manusia. 17 Zuhud terhadap pemberian manusia menjadikan seseorang dicintai mereka. Dan dalam wasiat ringkas, Rasulullah r bersabda:...و ا ج م ع ال ي ا س ع م ا ف ى ا ي د ي الن اس 5

Dan berputus asalah dari apa saja yang ada di tangan manusia (jangan mengharapkan pemberian mereka). 18 Sebagaimana dalam pesan Jibril u kepada Rasulullah r:...و اع ل م ا ن ش ر ف ال م و م ن ق ي ام ه ب ال لي ل و ع ز ه اس ت غ ن او ه ع ن الن اس Dan ketahuilah, sesungguhnya kemuliaan seorang mukmin adalah shalatnya di malam hari dan kehormatannya adalah kayanya dari manusia. 19 Dan apabila kita telah mengetahui kondisi kehidupan Rasulullah r, bersifat qana ah terasa mudah bagi kita dalam menghadapi realita kehidupan kita. An-Nu man bin Basyir t mengungkapkan kondisi kehidupan beliau r dengan ucapannya: ل ق د ر ا ي ت ن ب ي ك م و م ا ي ج د م ن ال د ق ل م ا ي م ل ا ب ه ب ط ن ه Sesungguhnya aku melihat nabimu, dan beliau tidak mendapatkan kurma jelek untuk mengisi perutnya (apabila korma yang bagus, pent.). 20 Dan beliau berdoa: الله م اج ع ل ر ز ق ا ل م ح م د ق و ت ا Ya Allah, jadikan rizqi keluarga Muhammad sebagai makanan pokok. 21 Di antara sebab-sebab qana ah adalah: bahwa seseorang memandang kepada orang yang berada di bawahnya (lebih miskin darinya dalam urusan dunia), agar ia menyadari nikmat Allah I kepadanya. Sebagaimana di sebutkan dalam hadits: ا ن ظر و ا ا ل ى م ن ا س ف ل م ن ك م و لا ت ن ظر و ا ا ل ى م ن ه و ف و قك م ف ه و ا ج د ر ا ن لا ت ز د ر و ا ن ع م ة االله ع ل ي ك م Perhatikanlah kepada orang yang di bawah kamu (dalam urusan dunia) dan janganlah kamu memperhatikan kepada orang yang di 6

atasmu. Maka ia lebih pasti bahwa kamu tidak menghinakan nikmat Allah I kepadamu. 22 Dan pemilik jiwa yang terjaga pasti tidak senang bahwa tangannya berada di bawah, dan Rasulullah r bersabda: ال ي د ال ع ل ي ا خ ي ر م ن ال ي د الس ف ل ى و ا لي د ال ع ل ي ا ه ي ال م ن ف ق ة و الس ف ل ى ه ي الس اي ل ة Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah, dan tangan yang di atas adalah yang memberi dan yang di bawah adalah yang meminta. Dan seseorang akan lebih bisa menahan diri ketika ia membayangkan gambaran harta sedekah ini: Abdullah bin al-arqam t menyebutkan bahwa ia meminta onta dari baitul mal, lalu ditawarkan kepadanya onta sedekah. Maka ia enggan dan mengingkari bahwa hal itu ditawarkan kepadanya, dan ia berkata kepada temannya (yang menawarkan): Apakah engkau senang bahwa seseorang yang gemuk di hari panas, mencuci untukmu apa yang ada di bawah sarung dan dua rufghaihi (bagian atas dua paha dari dalam), kemudian ia memberikannya kepadamu, maka kamu meminumnya? Maka laki-laki itu marah dan berkata, Semoga Allah I mengampunimu, apakah engkau mengatakan hal seperti ini kepadaku? Abdullah bin al-arqam t berkata, Sesungguhnya sedekah adalah kotoran manusia, mereka mencucinya dari mereka. 23 Dan di antara yang menguatkan sifat qana ah adalah seseorang mengetahui bahwa meminta adalah kehinaan di dunia, siksaan dan sangat memalukan di akhirat. Dan dalam hal itu, Rasulullah r bersabda: م ن س ا ل الن اس ا م و ال ه م ت ك ث ر ا ف ا ن م ا ي س ا ل ج م ر ا ف ل ي س ت ق ل ا و ل ي س ت ك ث ر Barangsiapa yang meminta harta kepada manusia karena ingin menambah, maka sesungguhnya ia meminta bara api, maka hendaklah ia cukup dengan sedikit atau memperbanyak. 24 Dan demikian pula: 7

م ن س ا ل و ع ن د ه م ا ي غ ن ي ه ف ا ن م ا ي س ت ك ث ر م ن الن ار Barangsiapa yang meminta, sedangkan ia mempunyai sesuatu yang mencukupi (kebutuhan)nya, maka sesungguhnya ia memperbanyak dari api neraka. 25 Kenapa orang yang telah diberikan dunia dengan mendapatkan rasa aman, diberi kesehatan, dan memperoleh makan di harinya terus ingin menambah harta?? م ن ا ص ب ح ا م ن ا ف ى س ر ب ه م ع اف ى ف ى ب د ن ه ع ن د ه ق و ت ي و م ه ف ك ا ن م ا ح ي ز ت ل ه الد ن ي ا Barangsiapa yang di pagi hari merasa aman dalam hidupnya, sehat badannya, dan mempunyai makanan di harinya, maka seolah-olah telah diberikan dunia kepadanya. 26 Dan kenapa seseorang merasa berduka cita karena kehilangan sedikit dari dunia, apabila ia merasa tenang bahwa ia termasuk orang-orang yang beruntung: قد ا ف ل ح م ن ا س ل م و ر ز ق ك ف اف ا و ق ن ع ه االله ب م ا ا ت اه Sungguh beruntung orang yang beragama Islam, diberi rizqi secara cukup, dan Allah I memberikannya sifat qana ah terhadap apa yang diberikan Allah I kepadanya. 27 Apakah gunanya terus menambah harta dan menyimpan, apabila kebutuhan seseorang sangat terbatas dengan keperluan yang tertentu: و ه ل ل ك م ن م ال ك ا لا م ات ص د ق ت ف ا م ض ي ت ا و ا ك ل ت ف ا ف ن ي ت ا و ل ب س ت ف ا ب ل ي ت Tidaklah engkau memiliki hartamu kecuali yang engkau sedekahkan lalu engkau berlalu, atau engkau makan lalu engkau habiskan, atau engkau pakai lalu engkau lusuhkan? 28 Kurangnya sifat qana'ah dalam diri seorang muslim terkadang muncul dari tidak mantapnya pemahaman imannya, berupa ridha terhadap qadar di kala susah dan senang. Karena itulah, termasuk do'a beliau r: 8

...و ا س ا ل ك ن ع ي م ا لا ي ن ف د و ق ر ة ع ي ن لا ت ن ق ط ع و ا س ا ل ك الر ض ا ب ال ق ض اء " dan aku memohon kepada-mu kenikmatan yang tidak pernah pudar, kesejukan mata yang tidak pernah terputus, dan aku memohon kepada-mu keridhaan terhadap qadha`." 29 Dan di dalam do'a Istikharah: و ا قد ر ل ي ال خ ي ر ح ي ث ك ان ثم ر ض ن ي ب ه " dan tentukan (taqdirkanlah) kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-mu kepadaku." 30 Dan di antara faktor pendukung ridha adalah berpikir tentang pahala, sebagaimana dalam hadits: ل و ت ع ل م و ن م ال ك م ع ن د االله لا ح ب ب ت م ا ن ت ز د اد و ا ف اق ة و ح اج ة. "Jikalau kamu mengetahui pahala yang disiapkan untukmu di sisi Allah I, niscaya kamu ingin agar bertambah fakir dan membutuhkan." 31 Demikian pula sabdanya r: ل و ت ع ل م و ن م اا د خ ر ل ك م م اح ز ن ت م ع ل ى م از و ي ع ن ك م "Jikalau kamu mengetahui pahala yang disimpan untukmu, niscaya kamu tidak berduka cita terhadap kesempitanmu." 32 Terkadang seorang fakir adalah orang bersifat qana'ah lagi 'iffah, sebagaimana orang yang kaya bersifat tamak lagi rakus, karena kaya yang sebenarnya adalah kaya jiwa. Rasulullah r bersabda: ل ي س ال غ ن ى ع ن ك ث ر ة ال ع ر ض و لك ن ال غ ن ى غ ن ى الن ف س "Kaya yang sebenarnya bukanlah kaya harta benda, akan tetapi kaya yang sebenarnya adalah kaya jiwa." 33 Dan Rasulullah r menggambarkan kondisi manusia di masa-masa terakhir, maka beliau menyebutkan di antara tanda-tanda hari kiamat:...و ا ن ي ع ط ى الر ج ل ا ل ف د ي ن ار ف ي ت س خ ط ه ا 9

dan seseorang diberikan seribu dinar, maka ia membencinya (tidak ridha)." 34 Ini adalah gambaran sifat rakus dan tamak yang berat, sebagaimana qana'ah merupakan gambaran syukur dan ridha yang tertinggi: و ك ن ق ن ع ا ت ك ن ا ش ك ر الن اس "Dan jadilah engkau orang yang bersifat qana'ah, niscaya engkau menjadi manusia paling bersyukur." 35 Kesimpulan: 1. Orang yang jatuh kedalam sifat tamak adalah seperti orang yang makan dan tidak pernah kenyang. 2. Berlomba dalam urusan dunia termasuk mendorong timbulnya sifat tamak. 3. Sifat qana'ah tidak bisa diperoleh kecuali dengan mujahadah (usaha yang sungguh-sungguh). 4. Di antara kesempurnaan sifat 'iffah para sahabat adalah bai'at mereka bahwa mereka tidak akan meminta apapun kepada manusia. 5. Di antara syarat yang diberikan para ulama dalam meminta adalah: a. Tidak mendapatkan kecukupan. b. Tidak menghinakan diri. c. Tidak terus menerus meminta. d. Tidak bersifat rakut. 6. Yang membantu bersifat qana'ah adalah: a. Bekerja untuk mencukupi kehidupan. b. Mengikuti keadaan salafus shalih. c. Memandang kepada orang yang di bawahnya (dalam perkara dunia). d. Membayangkan kehinaan meminta, baik di dunia maupun di akhirat. 10

7. Kebutuhan seseorang terbatas, maka tidak ada keharusan bersifat tamak. 8. Qana'ah menjadi cacat bila iman terhadap qadar tidak mantap. 9. Yang aneh adalah qana'ah orang fakir dan rakusnya orang kaya. 10. Qana'ah adalah gambaran syukur dan ridha yang tertinggi. 1 Shahih al-bukhari, kitab Zakat, bab ke-50, no. 1472. 2 Syarah Shahih Muslim, an-nawawi, Kitab Zuhud dan raqa`iq, syarah hadits no. 2963. 3 Shahih Sunan at-tirmidzi, kitab Zuhud, bab ke-30, no.1935/2495 (Shahih). 4 Shahih al-bukhari, kitab al-jihad, bab ke-70, no. 2887. 5 Shahih al-bukhari, kitab zakat, bab ke-50, no. 2887. 6 Fath al-bari, kitab zakat, bab ke-50, syarah hadits no. 1472. 7 Shahih Muslim, kitab al-jannah (surga), bab ke-16, no.63. 8 Shahih Muslim, kitab zakat, bab ke-35, no. 1043 dan diriwayatkan pula oleh Abu Daud. 9 Shahih Sunan Ibnu Majah, kitab al-fitan, bab ke-10, no. 3197/3958. 10 Shahih Sunan Abu Daud, kitab zakat, bab ke-29, no. 1447/1645. 11 Fath al-bari, 3/240, kitab zakat, bab ke-53. 12 Shahih Muslim, kitab zakat, bab ke-35, no. 1043. 13 Syarah Shahih Muslim, kitab zakat, bab ke-35, no. 1043. 14 Shahih al-bukhari, kitab zakat bab ke-51, no. 1473. 15 Shahih al-bukhari, kitab zakat, bab ke-50, no. 1470. 16 Fath al-bari 3/336, kitab zakat, bab ke-50, syarah hadits: 1470. 17 Dikutip dari Fath al-bari, kitab riqaq, bab ke-16. 18 Shahih Sunan Ibnu Majah, kitab zuhud, bab ke-1, no.3363/4171 (Hasan). 19 Shahih al-jami hadits no. 73 (Hasan). 20 Shahih Sunan at-tirmidzi, kitab zuhud, bab ke-26, no. 1932/2491 (Shahih). 21 Shahih Sunan at-tirmidzi, kitab zuhud, bab ke-25, no.1924/2480 (Shahih) 22 Shahih Muslim, kitab zuhud dan raqa`iq, no. 2963 23 Al-Muwaththa` 2/1001, kitab sedekah, bab ke-3, no. 15 (al-arna`uth mengatakan dalam hasyiyah Jami` al-ushul: 10/150, isnadnya shahih). 24 Shahih Muslim, kitab zakat, bab ke-35, no. 1041. 25 Shahih Sunan Abu Daud, kitab zakat, bab ke-24, no. 1435/1629. 26 Shahih Sunan at-tirmidzi, kitab zuhud, bab ke-21, no. 1913/2463 (Hasan). 27 Shahih Muslim, kitab zakat, bab ke-43, no. 1054. 28 Shahih Sunan at-tirmidzi, kitab zuhud, bab ke-21, no. 1909/2459 (Shahih). 29 Shahih Sunan an-nasa`i, kitab sahwi, bab ke-62, no. 1238. 30 Shahih al-bukhari, kitab tauhid, bab ke-10, no. 7390. 31 Shahih al-jami', no. 5265 (Shahih). 32 Shahih al-jami' no. 5261 (Shahih). 33 Shahih al-bukhari, kitab riqaq, bab ke-15, no. 6446. 34 Shahih al-jami' no. 3607 (Shahih). 35 Shahih al-jami' no. 4580 (Shahih). 11