BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, pemerintah, kreditor, dan lain-lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Di Indonesia sejak 31 Juli 2006 dikeluarkan surat keputusan ketua Badan Pegawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), Nomor: Kep- 06/BL/2006 yang menyatakan bahwa laporan keuangan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat lazim harus disampaikan kepada BAPEPAM paling lambat dalam waktu 90 hari atau akhir bulan ketiga setelah tahun buku berakhir. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan terdapat 52 emiten yang hingga 1 April 2013 belum menyampaikan laporan keuangan auditan yang berakhir 31 Desember 2012. Berdasarkan ketentuan UU R.I No.8/1995 Bab XIV 11
pasal 102 dan diperjelas dalam PP.No.45/1995 Bab XII pasal 63, BAPEPAM-LK mengenakan sanksi keterlambatan berupa denda sebesar Rp 1.000.000 per hari dihitung sejak tanggal jatuh tempo yaitu pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Denda maksimal yang dikenakan untuk emiten yang terlambat menyampaikan laporan hasil audit adalah Rp 500.000.000. Dalam situasi perusahaan yang mengalami kerugian cenderung mengalami proses pengauditan yang lebih lama, lain halnya untuk situasi perusahaan yang mengalami keuntungan proses pengauditan cenderung lebih cepat (Rachmawati 2008). Dalam menjalani proses audit dibutuhkan waktu, bahkan jika perlu auditor dapat memperpanjang masa audit agar informasi keuangan yang disampaikan akurat, relevan, dan dapat diandalkan. Laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya yaitu relevance, reliable, comparability, dan consistency. Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut laporan keuangan juga harus tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan yang dipublikasikan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor yang sangat penting karena laporan keuangan yang diaudit adalah sumber yang paling dapat diandalkan informasinya bagi investor (Leventis et al., 2005). Apabila laporan keuangan tidak disajikan tepat waktu maka laporan keuangan tersebut akan kehilangan nilai informasinya. Kehilangan nilai informasi terjadi akibat tidak tersedia laporan keuangan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Semangkin singkat jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal 12
publikasi laporan keuangan, maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan dari laporan keuangan tersebut (Yuliana dan Aloysia, 2004). Penyampaian laporan keuangan ke publik yang terlambat dapat dipengaruhi oleh jangka waktu pelaporan audit (audit report lag). Audit report lag adalah jangka waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan yang diukur sejak tanggal tutup buku perusahaan sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan audit independen seperti yang dikemukakan oleh Halim (2001). Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian pekerjaan auditnya. Keterlambatan publikasi laporan keuangan dapat menjadi indikasi bahwasannya terdapat masalah dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal dan secara tidak langsung diartikan oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. Oleh karena itu pentingnya publikasi laporan keuangan auditan sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis di Pasar Modal. Rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan yang dipublikasikan serta faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Report Lag menjadi objek yang signifikan untuk diteliti lebih lanjut. Kali ini faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, jenis opini audit dan kualitas audit. Faktor ini dipilih karena terjadi adanya ketidak konsistenan dari hasil penelitian sebelumnya. Ukuran perusahaan mencerminkan besarnya lingkup atau luas perusahaan dalam menjalankan operasinya. Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak 13
transaksi yang terjadi di dalamnya. Hal ini mengakibatkan semakin banyak jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang dilakukan. Lianto dan Kusuma (2010) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mempengaruhi Audit report lag. Kenaikan atau penurunan total asset perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap audit report lag. Opini audit merupakan tanggung jawab auditor dengan menilai dan mengumpulkan bukti yang mendasari laporan keuangan. Opini audit juga digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan oleh pihak pengguna laporan keuangan baik pihak eksternal maupun pihak internal. Perusahan yang menerima opini selain unqualified opinion memiliki audit report lag yang lebih lama dibandingkan yang menerima unqualified opinion. Haron et al. (2006) berhasil menemukan bukti empiris bahwa perusahaan qualified opinion berdampak pada audit report lag yang lebih lama. Adanya tanggung jawab auditor yang besar mendorong auditor untuk bekerja profesional. Standar Profesional Akuntan Publik merupakan standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Prosedur ini mengatur perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti bukti yang kompeten diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Aktivitas pemenuhan dalam penyesuaian standar dan prosedur yang berlaku di Indonesia membuat auditor membutuhkan waktu dalam penyelesaian audit. Jika auditor tidak memiliki kecermatan, ketepatan dan keahlian dalam mengaudit, maka ini 14
mempengaruhi lamanya penyelesaian audit atau audit report lag yang semakin panjang. Hal ini juga berdampak pada publikasi laporan keuangan perusahaan yang mengakibatkan kualitas dari laporan keuangan akan semakin turun terutama keandalan dan relevansi informasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009 sampai dengan 2012. Penelitian ini merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh penelitipeneliti sebelumnya yang telah meneliti variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap audit report lag. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu menggunakan tahun penelitian pada tahun 2009-2012, sampel yang digunakan dalam penelitian ini perusahaan manufaktur yang listing di BEI. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka judul penelitian ini Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Jenis Opini Audit, dan Kualitas Audit, Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BEI Tahun 2009-2012. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, jenis opini audit, dan kualitas audit berpengaruh terhadap audit report lag secara parsial dan simultan? 15
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, jenis opini audit, dan kualitas audit berpengaruh terhadap audit report lag secara parsial dan simultan. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian ini, maka manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya mengenai pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap audit report lag. 2. Bagi Peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi di dalam melakukan penelitian sejenis dan menambah pengetahuan mengenai audit report lag dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3. Bagi bidang Akademik, dapat memberi kontribusi pada perkembangan teori akuntansi terutama yang berkaitan dengan penundaan publikasi laporan keuangan (audit report lag). 4. Bagi profesi auditor dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Membantu dalm meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses audit, dengan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan audit report lag. 16