BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

dokumen-dokumen yang mirip
PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. saat ini, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Namun, disisi lain nilai kesetiakawanan sosial semakin berkurang, sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekuasaan atau adat yang berlaku untuk semua orang dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memberikan contoh hal-hal yang baik dan positif. Penanaman karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman karakter merupakan suatu upaya untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter yang kuat akan membawa dampak yang positif bagi siswa menuju kesuksesan di masa depan. Memperkokoh penanaman karakter anak sangat diperlukan, karena agar tidak terpengaruh budaya barat. Pentingnya dilakukan penanaman karakter secara langsung dapat membentuk nilai-nilai yang positif pada diri siswa. Lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman merupakan sarana pendukung terselenggaranya pembelajaran yang kondusif. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah adalah kewajiban semua warga sekolah. Karakter siswa dalam hal kepedulian terhadap lingkungan dapat ditingkatkan melalui berbagai program yang sekolah. Membudayakan kebersihan lingkungan merupakan wujud perilaku yang baik dan dapat dimulai sejak dini. Kebersihan sekolah dapat dimulai dari segi yang sempit, misal siswa diberikan tanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan kelas. Secara tidak sadar akan menjadi kebiasaan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan kelas dan menjadi kebiasaan yang baik serta bisa mengukur sikap peduli dan disiplin siswa terhadap lingkungan sekitarnya. 1

2 Menurut Asmani (2011:19), karakter yang kuat merupakan prasyarat untuk menjadi seorang pemenang dalam medan kompetisi. Kuatnya karakter yang baik bagi seorang siswa akan menjadi bekal dan benteng untuk menghadapi segala hal di masa depan. Tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang harus dimiliki siswa, akan tetapi kecakapan berpikir dan berperilaku siswa dalam berbagai lingkungan juga sangat penting. Keseimbangan antara hal-hal di atas akan membawa pengaruh yang positif bagi siswa, karena setiap diri seorang siswa pada dasarnya sudah mempunyai nilainilai yang positif dan harus diasah terus menerus. Akan tetapi, siswa yang masih mempunyai pola pemikiran dari Sekolah Dasar belum bisa membuat dirinya peduli lingkungan dan disiplin. Kesadaran akan hidup bersih belum penting bagi siswa, dikarenakan tidak ada peraturan yang mendukung. Sikap yang tidak peduli mengenai kebersihan membuat siswa menjadi terbiasa akan membuang sampah tidak pada tempat. Kurangnya sosialisasi dari pihak sekolah akan pentingnya kebersihan juga berperan penting dalam menanamkan karakter peduli lingkungan dan disiplin pada siswa. Keadaan lingkungan belajar yang bersih sering kali dipandang siswa sebagai hal yang kurang penting, padahal tanpa lingkungan yang bersih pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Menurut Asmani (2011:35), pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu siswa dalam memahami nilai-nilai perilaku yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Penanaman karakter merupakan suatu metode yang baik dimana siswa mampu menilai hal yang baik, memelihara hal tersebut, dan mewujudkannya dalam perilaku

3 atau tindakan. Kepedulian siswa di era sekarang terhadap hal yang ada disekitarnya dinilai sangat kurang serta sikap disiplin siswa dalam bertindak belum maksimal. Menurut Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional (2010:10), peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya. Kenyataan kondisi lingkungan sekitar siswa yang kotor akan menyebabkan tidak kondusifnya pembelajaran. Sampah berserakan juga akan menimbulkan berbagai bakteri, kuman, dan bahkan bisa terjadi penularan penyakit. Kebiasaan siswa yang kurang terjaga dalam hal kebersihan baik diri sendiri maupun lingkungan sangat berpotensi penyebaran penyakit. Selain bau dan penyebaran penyakit, samaph juga tidak nyaman untuk dipandang. Tumpukan sampah yang tidak diurus dapat mencemari kesuburan tanah dan kejernihan air, karena itu banyak tumbuhan yang mati. Menurut Suparyanto (2010), kebersihan merupakan di mana keadaan yang bebas dari kotoran termasuk di antaranya debu, sampah, dan bau. Menurut Hartono dkk. (2009:19), kebersihan adalah keadaan di mana bebas dari kotoran yaitu debu, sampah, dan bau. Dari sinilah perlu adanya penerapan disiplin dan sikap peduli siswa terhadap lingkungan terutama membuang sampah pada tempatnya. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2010:14), menyatakan bahwa: Kuman senang sekali hidup dan tinggal di tempat yang kotor serta dapat menimbulkan penyakit tifus, diare, dan cacingan. Tempat sampah yang tertutup adalah pembuangan sampah terakhir yang baik, karena bila tempat terbuka berarti bau dan penyakitnya bisa menyebar bersama angin.

4 Penularan penyakit dapat disebabkan oleh mikroba dengan kata lain kebersihan merupakan penunjang kelangsungan dalam kenyamanan pembelajaran. Tanpa adanya lingkungan kelas yang bersih kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Banyak anak yang seenaknya membuang sampah makanan yang berupa plastik dengan sembarangan, dari kenyataan inilah yang dapat membuat lingkungan sekolah menjadi kotor dan bau. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan merupakan suatu usaha yang sangat sulit untuk dipahami siswa. Ketidakseimbangan dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat menimbulkan ketidakpeduliaan dan ketidakdisiplinan siswa terhadap keadaan sekitar. Banyak siswa yang tidak sehat dan bau yang tidak sedap mencerminkan kurangnya pengetahuan akan pentingnya hidup bersih. Pentingnya ketegasan akan hal tersebut, maka perlu dilaksanakan dan diterapkan secara berkala kegiatan kebersihan yang akan menimbulkan kesadaran siswa akan kepedulian menjaga lingkungan secara disiplin. Menurut Bakry (2010:9), visi Pendidikan Kewarganegaraan ialah memantapkan kepribadian sebagai manusia Indonesia seutuhnya dan memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Misi Pendidikan Kewarganegaraan ialah untuk memantapkan kepribadian agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air, sedangkan tujuannya sendiri adalah memupuk kesadaran bela Negara dan berpikir untuk mampu menangkap visi serta misi Pendidikan Kewarganegaraan. Penanaman karakter peduli lingkungan dan disiplin dengan visi, misi, serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan sendiri memiliki

5 keterkaitan yaitu sejalan untuk menanamkan sikap atau tingkah laku yang baik dalam hal kepribadian. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka dipandang cukup penting untuk mengadakan suatu penelitian tentang Penanaman Karakter Peduli Lingkungan dan Disiplin Melalui Program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013). B. Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah penanaman karakter peduli lingkungan melalui program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013)? 2. Bagaimanakah penanaman karakter disiplin melalui program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013)? 3. Bagaimana gambaran umum program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013)? 4. Bagaimana upaya penanaman karakter peduli lingkungan dan disiplin melalui program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013)? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menggambarkan penanaman karakter peduli lingkungan melalui program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013).

6 2. Untuk menggambarkan penanaman karakter disiplin melalui program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013). 3. Untuk menggambarkan secara umum penanaman karakter peduli lingkungan dan disiplin melalui program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013). 4. Untuk mendeskripsikan upaya penanaman karakter peduli lingkungan dan disiplin melalui program Berjumpa/Bersih Jum at Pagi (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013). D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan mengenai penanaman karakter peduli lingkungan dan disiplin melalui program Berjumpa (Bersih Jum at Pagi). b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat member masukan dalam perbaikan penanaman karakter peduli lingkungan dan disiplin melalui program Berjumpa (Bersih Jum at Pagi).

7 b. Diharapkan dapat memberi informasi mengenai pentingnya penanaman karakter peduli lingkungan dan disiplin melalui program Berjumpa (Bersih Jum at Pagi). E. Daftar Istilah 1. Penanaman: Menurut Pusat Bahasa (2008:1615), kata penanaman mempunyai arti sebagai proses, cara, perbuatan menanam, menanami atau menanamkan. 2. Karakter: Menurut Lickona (2013:81), karakter merupakan suatu hal yang baik dan diinginkan untuk menanggapi situasi dengan cara yang menurut moral itu baik. 3. Peduli Lingkungan: Menurut Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional (2010:10), karakter peduli lingkungan merupakan suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 4. Disiplin: Menurut Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional (2010:9), disiplin merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan serta peraturan. 5. Program: Menurut Pusat Bahasa (2008:1216), kata program merupakan suatu rancangan tentang asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan. 6. Berjumpa (Bersih Jum at Pagi): Program Berjumpa adalah pengembangan dari Kegiatan Jum at Bersih. Menurut Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

8 Kabupaten Boyolali (2010), Jum at Bersih merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan sekolah.