NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

PERANAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM PENINGKATAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS V

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

PERAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SD NEGERI JETISKARANGPUNG 1 KALIJAMBE TAHUN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGUATAN PEDULI LINGKUNGAN HIDUP MELALUI GERAKAN PRAMUKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA PENANAMAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

EDY NOVIYANTO A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS NASKAH PUBLIKASI. Pancasila dan Kewarganegaraan

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

Oleh: ISNIANTO A

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

ASPEK KERJA KERAS DAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA TANI. (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Oleh: Budi Hermawan, Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Oleh: NUNIK DWI SAFITRI A

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai. derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dam Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibiarkan akan ada generasi yang hilang. Hilangnya generasi karena siswa. hilangnya pegangan hidup bagi diri mereka.

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA SD NEGERI 2 GENENGSARI KEMUSU TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MODEL HOMESCHOOLING (Studi Kasus di Homeschooling Kak Seto Surakarta Tahun 2012)

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baden Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS IV YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH ROKOK DI SD NEGERI 5 TEMULUS Kec. MEJOBO, Kab. KUDUS

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI PERANAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM PENINGKATAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI I SAWAHAN, NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN 2013/2014 Oleh: RATIH SILVIANA A 510 100 199 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERANAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM PENINGKATAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI I SAWAHAN, NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN 2013/2014. Ratih Silviana, A510100199, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendi dikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, xvi + 96 halaman. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan (1) Peranan kegiatan kepramukaan terhadap peningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib (2) Realita pelaksanaan kegiatan kepramukaan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib (3) Faktorfaktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan kepramukaan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib di SDN I Sawahan, Ngemplak, Boyolali. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Sumber data terdiri atas informan, tempat (peristiwa), dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Observasi (2) Wawancara mendalam (3) Studi dokumentasi. Untuk menguji validitas data digunakan triangulasi data dan informan review. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kegiatan kepramukaan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap waktu, cara berpakaian, dan bertingkah laku (2) Kegiatan kepramukaan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang menarik dan menantang serta menggunakan berbagai metode yang bervariasi. Kedisiplinan diajarkan melalui cara berpakaian, PBB, penyelesaian tugas tepat waktu dan pemberian hukuman yang tegas (3) Pelaksanaan kegiatan kepramukaan didukung oleh faktor internal yang meliputi minat, motivasi, kondisi fisik, dan pribadi yang dimiliki siswa. Serta faktor eksternal yang meliputi kurangnya tenaga pembina pramuka, kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara guru kelas dengan pembina pramuka, dukungan dan perhatian dari kepala sekolah. Kata kunci: kedisiplinan; kegiatan; kepramukaan; peningkatan; tata tertib

A. Pendahuluan Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya membekali kemampuan akademik tetapi juga membekali sikap atau perilaku yang baik bagi siswanya. Di sekolah peserta didik tidak hanya mempelajari tentang pengetahuan akademik saja, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik serta kondisi sekolah melalui kegiatan pengembangam diri. Kepramukaan merupakan kegiatan yang mengasyikan. Banyak kegiatan yang dilakukan mengacu kepada kemampuan akademis maupun non akademis masing-masing anggota, seperti bernyanyi, membuat tarian kreasi sendiri dan kegiatan lainnya. Selain itu, dalam kegiatan pramuka siswa diajak secara langsung untuk berinteraksi dengan alam seperti kegiatan penjelajahan hutan yang dapat membuat siswa semakin dekat dengan alam dan juga lebih mengenal alam. Tata tertib yang berlaku di sekolah dapat dijadikan tolak ukur kedisipinan siswa. Sejak dini siswa harus dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia. Norma-norma sebagai ketentuan tata tertib hidup harus dipatuhi atau ditaati. Pelanggaran atau penyimpangan dari tata tertib itu akan merugikan dirinya dan bahkan dapat ditindak dengan mendapat sanksi atau hukuman. Secara ideal apabila telah ada tata tertib yang mengatur siswa untuk berdisiplin maka seluruh siswa harus dengan sadar mentaatinya. Sehingga, dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah akan berjalan dengan tertib, efektif dan efisien. Namun, dari hasil penelitian pendahulu yang penulis lakukan, keadaan disiplin siswa di SDN I Sawahan ternyata masih perlu pembenahan oleh pihak sekolah. Upaya peningkatan kedisiplinan siswa itu perlu dilakukan karena selama ini masih saja ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Sebagai contoh gaduh saat pelajaran di kelas dan tidak memakai seragam lengkap saat upacara, yang secara nyata hal-hal itu tertera dalam tata tertib sekolah tidak boleh untuk dilakukan. Permasalahan penelitia ini adalah bagaimana peranan kegiatan kepramukaan terhadap peningkatan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata

tertib di SDN I Sawahan, bagaimana realita pelaksanaan kegiatan kepramukaan di SDN I Sawahan, dan faktaor-faktor apakah yang mendorong yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan kepramukaan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib di SDN I Sawahan. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan kegiatan kepramukaan terhadap peningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib di SDN I Sawahan, mendeskripsikan realita pelaksanaan kegiatan kepramukaan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib di SDN I Sawahan, dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan kepramukaan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib di SDN I Sawahan B. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN I Sawahan yang terletak di kelurahan Pandean, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih 5 bulan, sejak bulan Oktober 2013 sampai bulan Februari 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menekankan pada analisis kegiatan kepramukaan yang diamati oleh peneliti. dengan menggunakan studi kasus. Studi kasus dilakukan untuk menjawab permasalahan pendidikan yang mendalam dan komprehensip dengan melibatkan subjek penelitian yang terbatas sesuai dengan jenis kasus yang diselidiki (Sanjaya, 2013: 73). Subjek dalam penelitian ini meliputi Kepala Sekolah SDN I Sawahan, pembina pramuka SDN I Sawahan, seluruh siswa kelas V SDN I Sawahan, serta peneliti yang bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan penelitian. Arikunto (2010:136), berpendapat bahwa metode penelitian adalah berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi,

wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Adapun penjelasan masing-masing metode tersebut sebagaimana uraian berikut ini: 1. Observasi. Mahmud (2011: 168) menyatakan bahwa observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini peneliti hanya sekedar mengamati tanpa aktif dalam kelompok yang diamati. Adapun data yang ingin diperoleh melalui observasi adalah letak geografis, keadaan sarana dan prasarana, tingkat kedisiplinan siswa, serta pelaksanaan kegiatan kepramukaan. 2. Wawancara Mendalam. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden (Mahmud, 2011: 173). Adapun data yang ingin diperoleh dari metode wawancara adalah bagaimana kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib sekolah, substansi dari tata tertib sekolah, bagaimana peran kepramukaan terhadap peningkatan kedisiplinan siswa, serta faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib. 3. Studi Dokumentasi. Moleong (2007: 159), metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, arsip, buku, surat kabar, majalah, dokumen. Dalam penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari arsip kepala sekolah tentang profil sekolah, arsip kegiatan kepramukaan kelas V dan arsip guru/wali kelas mengenai kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi dan informan review. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong (2007: 330). Penelitian ini menggunakan triangulasi data yang dilaksanakan dengan cara membandingkan data yang diperoleh oleh peneliti dengan data lain yang dimiliki sekolah. Informan review merupakan pengecekan kebenaran informasi kepada informan, yaitu laporan penelitian yang telah diteliti dibacakan oleh peneliti kepada informan dalam suatu perkumpulan yang dihadiri informan (Hamidi, 2004: 82). Dalam penelitian ini informan review dilakukan dengan menunjukkan laporan penelitian

kepada informan untuk diteliti kebenarannya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah melalui tahapan sebagai berikut: (1) Pengumpulan data; (2) Reduksi data; (3) Penyajian data; (4) penarikan kesimpulan. C. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Kedisiplinan siswa di SD Negeri I Sawahan terlihat dari lingkungan di sekitar sekolah yang terlihat rapi dan bersih, serta sopan santun siswa. Tetapi masih ada beberapa pelanggaran yang masih terjadi. Oleh karena itu sekolah melakukan usaha untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Salah satu usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa adalah memberi sanksi yang tegas pada siswa yang melanggar tata tertib sekolah sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan. Usaha lain dilakukan melalui kegiatan kepramukaan. Adanya perbedaan sikap dan tingkah laku antara siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan dan siswa yang tidak mengikuti kegiatan kepramukaan menunjukkan bahwa kegiatan kepramukaan berperan dalam meningkatkan kedisiplinan. Kegiatan kepramukaan di SD Negeri I Sawahan dilaksanakan melalui kegiatan yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Materi yang diajarkan mencakup berbagai materi tentang aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satu kegiatan yang pernah diikuti adalah pesta siaga. Biasanya sekolah akan mengirimkan perwakilan beberapa siswa untuk mengikutinya. Kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan menerapkan berbagai metode yang menarik dan menyenangkan. Adapun metode tersebut antara lain pengamalan kode kehormatan pramuka, belajar sambil melakukan, sistem berkelompok, kegiatan di alam terbuka, dan sistem among. Kedisiplinan diajarkan melalui cara berpakaian, pelaksanaan PBB, dan penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Serta pemberian hukuman yang mendidik pada siswa yang melanggar kedisiplinan.

Faktor eksternal yang mendukung kegiatan kepramukaan pertama, kurangnya tenaga pembina pramuka. Kedua, kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara guru kelas dengan pembina pramuka. Ketiga, dukungan dan perhatian dari kepala sekolah. Sedangkan faktor internal yang pertama, minat siswa. Kedua, motivasi atau dorongan yang dimiliki siswa untuk mengikuti kegiatan kepramukaan. Ketiga, kondisi fisik siswa. Keempat, pribadi yang dimiliki siswa. 2. Pembahasan Tu u (2004: 38), Kedisiplinan dapat terjadi karena adanya pemaksaan. Di SD Negeri I Sawahan segala bentuk pelanggaran dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Kegiatan kepramukaan juga tetap dilakukan meskipun kekurangan tenaga pembina pramuka. Sebagaimana yang tercantum dalam Kepres No 24 Tahun 2009 Pasal 4 Ayat 1, Gerakan pramuka mendidik dan membina kaum muda agar menjadi manusia yang berwatak, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur. Adanya perbedaan sikap tingkah laku antara siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan dan siswa yang tidak mengikuti kegiatan kepramukaan menunjukkan bahwa kegiatan kepramukaan berperan dalam meningkatkan kedisiplinan. Hartini (2008: 62-64), kedisiplinan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa didukung oleh faktor internal diri pribadi siswa. serta faktor eksternal yang meliputi lingkungan sekolah, lingkungan sosial dan lingkungan keluarga. Sebagaimana yang tercantum dalam Kepres No 24 tahun 2009 BAB 1V Pasal 12, Metode kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Prakoso (2011) menunjukkan bahwa dalam pelaksanaaan kegiatan kepramukaan perlu menggunakan berbagai metode yang bervariasi dan inovatif agar kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan dapat menarik minat siswa untuk lebih aktif mengikuti kegiatan kepramukaan. Metode yang digunakan antara lain pengamalan kode kehormatan pramuka, belajar sambil melakukan, sistem beregu kegiatan di alam terbuka, kemitraan dengan anggota

dewasa dalam setiap kegiatan, sistem tanda kecakapan, sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri, dan kiasan dasar. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di SD Negeri I Sawahan. Kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan dua kali seminggu di SD Negeri I Sawahan juga menggunakan berbagai metode kepramukaan, hanya saja metode yang digunakan lebih sedikit. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan kepramukaan tersebut antara lain pengamalan kode kehormatan pramuka, belajar sambil melakukan, sistem berkelompok, dan kegiatan di alam terbuka. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BAB II Pasal 4 menyatakan Gerakan pramuka bertujuan untuk mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna megembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga menjadi manusia berwatak, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Kusnandar (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan kepramukaan memberikan kontribusi dalam rangka pendidikan karakter. kontribusi tersebut dalam hal menumbuhkan disiplin, kemandirian, suka menolong, kerjasama, tidak nakal, taat beribadah, jujur, ulet, patuh pada aturan. Hasil penelitian Wiratama (2012) juga menunjukkan bahwa kegiatan kepramukaan memiliki peranan dalam menumbuhkan sikap sosial siswa. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya perubahan sikap dalam aspek kognitif, efektif, dan konatif. Seperti kerjasama, tenggang rasa, solidaritas, perilaku baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kedua penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan peneliti. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan memiliki peranan yang cukup besar terhadap peningkatan kedisiplinan siswa dalam mentaati tata tertib. Khususnya pada unsure-unsur kedisiplinan waktu, kedisiplinan berpakaian, dan kedisiplinan bertingkah laku.

Kepramukaan merupakan kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan bagi anak-anak, remaja dan pemuda. Berdasarkan penelitian yang terdahulu yang telah diuraikan di atas kegiatan kepramukaan di sekolah diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, siswa diajak untuk belajar sambil bermain. Semua kegiatan yang dilakukan mengandung nilai-nilai edukasi. Siswa tidak hanya memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman tetapi juga memperoleh pendidikan karakter. Sebagaimana hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa peranan kegiatan kepramukaan dalam meningkatkan nasionalisme siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal yang meliputi lingkungan pergaulan, lingkungan sekolah, lingkungan dan media elektronik. Serta faktor internal yang berasal dari keluarga dan diri pribadi siswa. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa peranan kepramukaan dalam meningkatkan kedisiplinan mentaati tata tertib didukung oleh faktor eksternal yang meliputi kurangnya tenaga pembina pramuka, kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara guru kelas dengan pembina pramuka, serta dukungan dan perhatian dari kepala sekolah. Sedangkan faktor internal yang mendukung antara lain minat siswa, motivasi yang dimiliki siswa, kondisi fisik siswa, dan pribadi yang dimiliki siswa. D. Simpulan Kegiatan kepramukaan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Hal tersebut dibuktikan bahwa semua pelanggaran tata tertib yang pernah diperbuat siswa dilakukan sebelum siswa mengikuti kegiatan kepramukaan dan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan banyak terjadi perubahan yang positif terhadap unsur-unsur kedisiplinan tersebut. Kegiatan kepramukaan dilakukan dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, dan menyenangkan serta menggunakan metode pengamalan kode kehormatan pramuka, belajar sambil melakukan, sistem berkelompok, dan kegiatan di alam terbuka. Kedisiplinan diajarkan melalui cara berpakaian yang lengkap dan rapi, pelaksanaan PBB, dan penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Serta pemberian hukuman yang mendidik pada siswa yang

melanggar kedisiplinan akan membuat siswa jera dan tidak mengulangi perbuatannya. Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan kepramukaan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib ialah faktor eksternal yang terdiri dari kurangnya tenaga pembina pramuka, kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara guru kelas dengan pembina pramuka, dukungan dan perhatian dari kepala sekolah. Sedangkan faktor internal terdiri dari minat, motivasi, kondisi fisik, dan pribadi yang dimiliki siswa. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press Kusnandar. 2011. Kontribusi Mengikuti Kegiatan Kepramukaan dalam Rangka Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Siswa Kelas VIII SMP N 3 Petarukan Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Tidak diterbitkan. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2009. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Jakarta: Penerbit kwartir nasional. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Prakoso, Prima Adi. 2012. Peranan Gerakan Pramuka dalam Penanaman Sikap Nasionalisme Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Tidak diterbitkan. Sanjana, wina. 2013. Penelitian pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wiratama, Opsian. 2012. Peranan Kegiatan Kepramukaan dalam Menumbuhkan Sikap Sosial Bagi Siswa Kelas X SMA N 1 Sambung Macan Kebupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Tidak diterbitkan.