BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada rentang kehidupan manusia akan selalu terjadi proses perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perempuan di beberapa negara maju lebih memilih melajang atau berpasangan

Bab 1. Pendahuluan. Setelah perang dunia II, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. orang umumnya mulai berpikir untuk berumah tangga dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial kemasyarakatan (Fatimah, 2006, h. 188). Menurut Soebekti (dalam Sulastri, 2015, h. 132) perkawinan adalah

SURAT PERNYATAAN. Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Faktor-Faktor Penyebab Wanita

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik komunikasi interpersonal orang tua tunggal dalam mendidik

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. Agama Republik Indonesia (1975:2) menyatakan bahwa : maka dilakukan perkawinan melalui akad nikah, lambang kesucian dan

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

Bab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar, sebab seiring dengan bertambahnya usia seseorang maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa dewasa awal telah melewati

BAB I PENDAHULUAN. muda (youth) adalah periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan

BAB I PENDAHULUAN. mental dan fisik. Persiapan mental seseorang dilihat dari faktor usia dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama

BABI PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, fenomena pernikahan dini kian lama

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dimensi yang dominan. Berikut adalah kesimpulannya : Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan impian setiap manusia, sebab perkawinan dapat membuat hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pendidikan Islam sudah diajarkan bagaimana bergaul yang benar

I. PENDAHULUAN. masa penjajahan, bangsa Indonesia melakukan perkawinan diusia yang masih

HUBUNGA SEKSUAL SKRIPSII. Diajukan Oleh: F HUBUNGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah salah satu individu yang menjadi bagian dari ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Menurut Reber (dalam Fatimah, 2008,h.143) kemandirian adalah

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran, perkawinan serta kematian merupakan suatu estafet kehidupan

BAB 5 RINGKASAN. Peranan wanita bagi masyarakat Jepang pada era Meiji adalah sebagai seorang istri

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR. v. DAFTAR ISI.ix. DAFTAR SKEMA... xii. DAFTAR TABEL xiii. DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Hasil Presentase Pernikahan Dini di Pedesaan dan Perkotaan. Angka Pernikahan di Indonesia BKKBN (2012)

BAB I PENDAHULUAN. melalui tahap intimacy vs isolation. Pada tahap ini, individu berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan dalam perjalanan hidup seseorang dalam membentuk dan membina

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain,

BAB VI PENUTUP. menolak permohonan dispensasi nikah yang diajukan ke Pengandilan Agama pada

Kesiapan menikah hasil identifikasi dari jawaban contoh mampu mengidentifikasi tujuh dari delapan faktor kesiapan menikah, yaitu kesiapan emosi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

KEBAHAGIAAN DAN KETIDAKBAHAGIAAN PADA WANITA MENIKAH MUDA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dibidang akademik. Dalam dunia mahasiswa mengalami

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kearah kehidupan yang sangat kompetitif. Andersen (2004) memprediksi situasi

BAB I PENDAHULUAN. perempuan di Indonesia. Diperkirakan persen perempuan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subjek berasal dari keluarga tidak harmonis, sejak kecil subjek berada dalam

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suami-istri yang menjalani hubungan jarak jauh. Pengertian hubungan jarak jauh atau

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan

BAB V PENUTUP. hidupnya. Subjek A dan B menemukan makna hidup dari pengalaman tragis,

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang rentan untuk terbawa arus adalah para remaja. Kenapa? Tak lain

I. PENDAHULUAN. nasional dan dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan kata lain masa dewasa adalah masa di mana seseorang semestinya sudah

2015 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PARENTAL ATTACHMENT DAN RELIGIUSITAS DENGAN KESIAPAN MENIKAH PADA MAHASISWA MUSLIM PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis maupun secara sosial. Seseorang dengan melangsungkan

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir dewasa madya tentang faktor penyebab menunda pernikahan, diperoleh kesimpulan bahwa faktor penyebab ketiga subjek belum memutuskan untuk menikah pada dasarnya hampir sama yaitu dikarenakan belum menemukan pasangan yang cocok. Namun pada masing-masing subjek pun terdapat faktor lain yang menyebabkan subjek menunda pernikahan yaitu: 1. Untuk kasus subjek 1, ia merasa bahwa untuk masuk ke jenjang pernikahan dibutuhkan waktu untuk saling mengenal terlebih dahulu dengan lawan jenisnya hingga ia dapat menemukan kecocokan. Subjek 1 merasa tidak mungkin dalam waktu yang singkat untuk dapat langsung memutuskan menikah dengan orang yang baru dikenalnya walaupun ia sangat ingin segera menikah. 2. Sedangkan untuk kasus subjek 2, ia sangat berhati-hati dalam memilih pasangan karena merasa lebih baik berpisah ketika berpacaran dari pada berpisah ketika telah menikah. Karena ia tidak ingin pernikahannya kelak seperti pernikahan ayahnya yang sering bercerai. Selain itu juga subjek 2 merasa terlalu santai dalam memikirkan pernikahan sejak masih muda. Subjek 2 juga merasakan bahwa tidak adanya sosok ayah dan ibu disampingnya ketika membuat tidak adanya sosok yang mengingatkan Nida Muthi Annisa,2013

120 Nida Muthi Annisa,2013

121 untuk segera menikah. Subjek 2 tinggal bersama kakek dan neneknya yang jarang mengingatkan subjek untuk menikah. Subjek 2 pun memiliki pemikiran yang negatif tentang pria yang mendekatinya karena kini ia telah mapan. 3. Pada kasus subjek 3, ia selalu membandingkan pria yang mendekatinya dengan pasangannya terdahulu. Karena ia merasa pasangannya yang terdahulu memiliki segala hal yang ia inginkan. Subjek 3 pun selalu dekat dengan laki-laki yang berbeda agama seperti dengan pasangannya terdahulu. Selain itu juga subjek 3 jarang memiliki waktu luang untuk berkenalan dengan lawan jenisnya karena sibuk di pekerjaannya. Subjek 3 kurang memiliki waktu untuk hanya sekedar berjalan-jalan dan berkenalan dengan teman yang baru. B. Rekomendasi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor penyebab wanita karir dewasa madya menunda pernikahan, berikut beberapa rekomendasi bagi pihak yang terkait serta untuk kelancaran penelitian selanjutnya. 1. Kepada wanita dewasa madya Kepada wanita dewasa madya yang masih mengharapkan sebuah pernikahan agar tidak terlalu ideal dalam menentukan kriteria pria yang akan menjadi pasangannya. Selain itu juga, diharapkan lebih terbuka kepada pria yang mendekatinya agar dapat lebih mengenal satu sama lain.

122 Pada wanita dewasa madya yang bekerja agar tidak hanya memikirkan untuk berkarir namun juga dapat memikirkan kehidupan pribadinya. 2. Kepada remaja wanita dan wanita dewasa awal Kepada wanita dewasa awal atau yang sudah cukup usia untuk menikah agar memikirkan pernikahan sejak awal dan tidak melupakan keharusan untuk menikah. Selain itu juga jangan terlalu santai dalam memikirkan pernikahan karena dikhawatirkan akan terlupa sehingga terlewat pada usia yang seharusnya sudah melakukan tugas perkembangan untuk menikah. 3. Kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga wanita dewasa madya yang belum menikah Diharapkan memberikan dorongan serta mengingatkan untuk menikah kepada wanita dewasa madya yang belum menikah. Dorongan tersebut diberikan tidak dengan cara memaksa dan dapat memberikan rasa nyaman pada wanita dewasa madya yang belum menikah. Hal ini penting agar wanita dewasa madya tersebut tidak merasa terlalu santai ketika belum mendapatkan pasangan hingga usianya yang mencapai usia dewasa madya. Apalagi pada wanita dewasa madya yang memiliki karir yang cukup bagus agar dapat mengingatkan untuk tidak terfokus pada karirnya saja.

123 4. Saran dan rekomendasi pada peneliti selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya yang membahas dengan tema yang sama yaitu faktor penyebab wanita karir dewasa madya menunda pernikahan diharapkan agar dapat meneliti wanita dewasa madya yang belum menikah namun memiliki pasangan (sedang memiliki hubungan khusus dengan pria). Sehingga diharapkan dapat menemukan faktor penyebab lain yang membuat wanita karir dewasa madya menunda pernikahannya walaupun telah memiliki pasangan. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengambil subjek penelitian dengan kriteria sampel penelitian yang lebih terfokus misalnya ditambah dengan kriteria pendidikan minimal yang pernah ditempuh.