Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam upaya memperoleh data, penelitian ini menggunakan wawancara. sebagai salah satu metode untuk melakukan pengkajian data secara mendalam.

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

Lampiran 01. Standar MKI.19. Elemen Penilaian MKI.19 Ya Tidak Telusur Materi Observasi Skor Persentase. - Pelaksanaan pencatatan dalam rekam medis

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi

STRATEGI PENINGKATAN MUTU RM DALAM MENUNJANG AKREDITASI VERSI 2012 KARS

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

BAB V PEMBAHASAN. 19.2, dan MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS di RSUD dr.soeselo Slawi dengan meninjau

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

POKJA KUALIFIKASI dan PENDIDIKAN STAFF (KPS)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD CIBINONG NOMOR : 445.1/313-RSUD CIBINONG TENTANG

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA BONTANG PUSKESMAS BONTANG UTARA II Jl. Arif Rahman Hakim No. 40 RT. 40 Kel. Belimbing, Telp/Fax (0548) B O N T A N G

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS) -- STAF QUALIFICATION AND EDUCATION (SQE) APA YANG HARUS DISIAPKAN/ DIKETAHUI REGULASI RS/ DOKUMEN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat

Pokok bahasan. Kesehatan

1. Apakah ada SPO yang terkait analisa rekam medis pasien rawat jalan. 2. Berapa jumlah keseuruhan staf yang ada di Instalasi Rekam Medis Rumah

SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG NOMOR : / SK-RSUD PROV / X / 2016 T E N T A N G

PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA

PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK)

UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU. Tentang KEBIJAKAN PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

BAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh

U/ meningkatkan hak pasien di rs, harus dimulai dgn mendefinisikan hak tersebut, kemudian mendidik pasien dan staf tentang hak tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PANDUAN PENUNTUN SURVEI AKREDITASI UNTUK BAB PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ====================================== ==========================

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

Luwiharsih Komisi Akreditasi RS

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

No. Dokumen /RM/10

PENGEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIS di RSCM

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

PMKP STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI I ( SNARS EDISI I) PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN EDIT LW REV NRL 10717

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KPS 1 RS Menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan bagi seluruh staff

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi

PANDUAN PENYUSUNAN PEDOMAN, PANDUAN, KERANGKA ACUAN DAN SOP. No. Dokumen: PD/Dalu/Mjht/A/01

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 1

PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN NOMOR / 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan. Elise Garmelia

DRAF PEDOMAN AUDIT KEPERAWATAN

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

Setelah keputusan dibuat untuk pengenalan EHR, dan semua masalah dan tantangan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah membentuk Komite Pengarah

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK) / PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT PPK

Fungsi dan Tata Kelola RM dalam Pelayanan Kesehatan. Radita Ikapratiwi Fetty Siti N Tiara Melodi M

BAB 3. TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN, DAN PENGARAHAN (TKP)

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

PELATIHAN AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS SECARA KUALITATIF

MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

DAFTAR WAWANCARA RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

REKAP DOKUMEN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Transkripsi:

Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan 2. pedoman kerja cakupan rs, strategi komunikasi 3. Kebijakan cakupan RS 4. Dokumen informasi seperti brosur, dll 5. Dokumen informasi kepada keluarga pasien 6. Pedoman Kerja informasi 7. Kebijakan informasi 8. Dokumen informasi 9. Pedoman Kerja informasi 10. Dokumen informasi dan edukasi 11. Pedoman Kerja komunikasi efektif 12. Kebijakan komunikasi efektif 13. Dokumen komunikasi efektif 14. kebijakan tentang rapat dan sistem komunikasi antar departemen 15. kebijakan pelaksanaan review kasus, pembahasan kasus, dll. 16. Bentuk komunikasi yang ditetapkan ( intranet, internet atau lainnya ) 17. Pedoman kerja akses rekam medik 18. Kebijakan akses RM 19. Bukti rekam medis harian 20. Pedoman kerja kebutuhan informasi 21. Kebijakan kebutuhan informasi 22. Program kerja kebutuhan informasi 23. Pedoman Kerja rahasia RM 24. Kebijakan rahasia RM 25. Dokumen evaluasi / bukti rahasia RM 26. Pedoman Kerja keamanan RM 27. Kebijakan keamanan RM 28. Pedoman Kerja retensi dan pemusnahan RM 29. Kebijakan retensi dan pemusnahan RM 30. Standarisasi kode diagnosis, tindakan/proosedur, simbol yang tdk boleh, singkatan yang tidak boleh digunakan. 31. Desiminasi data dan informasi sesuai kebutuhan pengguna, 32. Partisipasi staf klinik dan managerial dalam pengambilan keputusan tentang teknologi informasi. 33. SPO perlindungan Rekam medis dan informasi dari kehilangan dan kerusakan. Elemen Penilaian MKI. 17 (pedoman kerja dan pengorganisasian, program kerja) 1. Pengambil keputusan dan tenaga lainnya diberikan pendidikan tentang prinsip manajemen informasi 2. Pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaannya 3. Data dan informasi klinik dan manajerial diintegrasikan sesuai kebutuhan untuk mendukung pengambilan keputusan. Standar MKI. 18 Kebijakan tertulis atau protokol menentukan persyaratan untuk mengembangkan dan menjaga kebijakan dan prosedur internal maupun suatu proses untuk mengelola kebijakan dan prosedur ekternal.

Kebijakan atau prosedur dimaksudkan untuk memberikan kesamaan pengetahuan dalam fungsi rumah sakit. Suatu kebijakan atau outline protokol bagaimana kebijakan dalam rumah sakit akan dikendalikan. Kebijakan atau protokol meliputi informasi berikut dalam hal bagaimana pengendalian kebijakan dilaksanakan, meliputi tahapan sebagai berikut : a) Review dan pengesahan dari semua kebijakan dan prosedur oleh pejabat yang berwenang sebelum diberlakukan. b) Proses dan frekwensi review dan pengesahan berkelanjutan dari kebijakan dan prosedur c) Pengendalian untuk menjamin bahwa hanya kebijakan dan prosedur terkini dan versi yang relevan yang digunakan. d) Identifikasi perubahan kebijakan dan prosedur e) Pemeliharaan identitas dan keabsahan dokumen f) Suatu proses pengelolaan kebijakan dan prosedur yang berasal dari pihak luar rumah sakit. g) Retensi dari kebijakan dan prosedur yang sudah tidak berlaku minimal dalam kurun waktu yang dipersyaratkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan tidak terjadi kesalahan penggunaan. h) Identifikasi dan penelusuran dari sirkulasi seluruh kebijakan dan prosedur. Sistem penelusuran dari setiap dokumen hendaknya diidentifikasi melalui : judul, tanggal berlaku, edisi dan atau tanggal revisi sekarang, jumlah halaman, siapa yang memberikan otorisasi dan atau review dokumen, serta identifikasi data base. Ada proses untuk memastikan bahwa anggota staf telah membaca dan familier dengan kebijakan dan prosedur yang relevan dengan pekerjaan mereka. Proses untuk mengembangkan dan kebijakan dan prosedur pemeliharaan dilaksanakan. Elemen Penilaian MKI. 18 (SPO, Pedoman Kerja, Kebijakan) 1. adanya kebijakan dan protokol tertulis yang menjelaskan persyaratan untuk mengembangkan dan menjaga kebijakan dan prosedur, meliputi paling sedikit item a) sampai dengan h) dalam maksud dan tujuan dan dilaksanakan. 2. adanya protokol tertulis yang menguraikan bagaimana kebijakan dan prosedur yang berasal dari luar rumah sakit dapat dikendalikan dan diimplementasikan. 3. ada kebijakan tertulis atau protokol yang menentukan retensi kebijakan dan prosedur lama atau setidaknya untuk kurun waktu yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku, sambil memastikan bahwa tidak terjadi kekeliruan penggunaan dan penerapannya. 4. ada kebijakan dan protokol tertulis yang menguraikan bagaimana semua kebijakan dan prosedur yang beredar dapat diidentifikasi dan ditelusuri, serta diimplementasikan. REKAM MEDIS PASIEN Standar MKI. 19 Rumah sakit membuat dan memelihara rekam medis untuk setiap pasien yang dikaji (assessted) atau diobati. Setiap pasien yang dikaji (assessted) dan diobati oleh rumah sakit baik dirawat inap, rawat jalan maupun di unit emergensi harus memiliki rekam medis. Rekam medis harus menetapkan identifikasi masing-masing pasien yang unik, atau mekanisme lain yang digunakan agar menyatu dengan rekam medis pasien. Rekam medis tunggal dan identitas tunggal bagi setiap pasien akan memudahkan menempatkan rekam medis pasien dan dokumen pelayanan pasien setiap saat. Elemen Penilaian MKI. 19 1. Rekam medis pasien dibuat untuk setiap pasien yang dikaji dan diobati rumah sakit.

(Wawancara pasien, petugas, rekam medis) 2. Rekam medis pasien dipelihara dengan menggunakan identitas pasien yang unik/khas atau metode lain yang efektif. (pedoman kerja dan rekam medis) Standar MIK. 19.1 Rekam medis pasien memuat informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien, mendukung diagnosis, justifikasi pengobatan dokumen pemeriksaan dan hasil pengobatan dan meningkatkan kesinambungan pelayanan diantara tenaga penyedia pelayanan kesehatan. Standar MKI.19.1.1. Rekam medis setiap pasien emergensi memuat jam kedatangan, kesimpulan saat mengakhiri pengobatan, kondisi pasien pada saat dipulangkan dan instruksi tindak lanjut pelayanan. Maksud dan tujuan MKI.19.1. dan MKI.19.1.1 Rekam medis masing-masing pasien membutuhkan informasi yang memadai untuk mendukung diagnosa, justifikasi obat yang diberikan, dokumentasi pemeriksaan dan hasil pemeriksanaan. Suatu format dan isi yang distandarisasi dari suatu berkas rekam medis pasien membantu meningkatkan integrasi dan kesinambungan pelayanan diantara berbagai tenaga pemberi pelayanan. Rumah sakit membedakan data dan informasi spesifik yang dicatat dalam rekam medis setiap pasien yang dikaji dan diobati baik di rawat inap, rawat jalan dan emergensi. Berkas rekam medis setiap pasien yang menerima pelayanan emergensi memuat informasi spesifik yang diidentifikasi dalam standar MKI.20.1.1. Elemen Penilaian MKI. 19.1. 1. Isi spesifik dari berkas rekam medis pasien ditentukan oleh rumah sakit 2. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien, 3. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mendukung diagnosis, 4. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk memberi justifikasi pelayanan dan pengobatan. 5. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mendokumentasikan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan Elemen Penilaian MKI.19.1.1 1. Rekam medis pasien emergensi memuat jam kedatangan 2. Rekam medis pasien emergensi memuat kesimpulan ketika pengobatan diakhiri 3. Rekam medis pasien emergensi memuat kondisi pasien pada saat dipulangkan. 4. Rekam medis pasien emergensi memuat instruksi tindak lanjut. (MKI 19.1 dan MKI 19.1.1 wawancara petugas: adakah format khusus, dokumen rekam medik,pedoman kerja, kebijakan) Standar MKI. 19.2 Kebijakan rumah sakit mengidentifikasi mereka yang berhak untuk mengisi rekam medis pasien dan menentukan isi rekam medis dan format rekam medis. Standar MKI.19.3. Setiap petugas yang mengisi rekam menulis identitas setelah pencatatan dibuat. Akses untuk masing-masing katagori informasi berdasarkan kebutuhan dan diatur berdasarkan tugas dan fungsi, termasuk mahasiswa yang sedang pendidikan. Proses yang efektif menentukan : - Siapa yang dapat akses pada informasi - Jenis informasi yang dapat diakses - Kewajiban pengguna untuk menjaga kerahasiaan informasi, dan

- Proses yang dijalankan ketika kerahasiaan dan pengamanan dilanggar. Salah satu aspek menjaga keamanan informasi pasien adalah menentukan siapa yang berhak meminjam dan mengisi rekam medis pasien. Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan otorisasi individu dan mengidentifikasi isi dan format rekam medis pasien. Proses tersebut untuk menjamin bahwa hanya individu yang diberi otorisasi yang mengisi rekam medis pasien dan diidentifikasi siapa dan kapan pengisian dokumen, serta ditulis tanggalnya. Kebijakan juga harus meliputi proses bagaimana pengisian dan koreksi / penghapusan rekam medis. Jika dipersyaratkan oleh rumah sakit, waktu pengisian juga dicatat, seperti waktu pemeriksaan dan waktu pemberian obat. Elemen Penilaian MKI.19.2. 1. Siapa yang mendapat otorisasi untuk mengisi rekam medis diatur dalam kebijakan rumah sakit 2. Format dan lokasi pengisian ditentukan dalam kebijakan rumah sakit. 3. Tersedia proses untuk menjamin bahwa hanya yang mempunyai otorisasi/kewenangan yang dapat mengisi berkas rekam medis. 4. Tersedia proses yang ditujukan bagaimana mengisi dan mengoreksi rekam medis. 5. Siapa yang mempunyai otorisasi untuk akses kedalam rekam medis diidentifikasi dalam kebijakan rumah sakit 6. Tersedia proses untuk menjamin hanya individu yang mempunyai otorisasi yang mempunyai akses pada rekam medis. Elemen Penilaian MKI.19.3. 1. Pada setiap pengisian rekam medis dapat diidentifikasi siapa yang mengisi 2. Tanggal pengisian rekam medis dapat diidentifikasi 3. Bila dipersyaratkan oleh rumah sakit, waktu/jam pengisian rekam medis dapat diidentifikasi. (MKI19.2 dan MKI.19.3 wawancara petugas : siapa yang memiliki otoritas mengisi rekam medik, dokumen rekam medik, SPO, Pedoman Kerja, Kebijakan) Standar MKI.19.4 Sebagai bagian dalam pengembangan aktifitas kinerja, rumah sakit secara regular mengkaji isi dan kelengkapan rekam medis. Rumah sakit menetapkan isi dan format rekam medis dan memiliki proses untuk mengkaji isi dan kelengkapan rekam medis. Proses tersebut, merupakan bagian dari peningkatan aktivitas kinerja rumah sakit yang dilaksanakan secara berkala. Review rekam medis berdasarkan sampel yang mewakili praktisi yang memberikan pelayanan dan jenis pelayanan yang diberikan. Proses review dilaksanakan oleh staf medis, perawat dan profesional klinik lainnya yang relevan yang mempunyai otorisasi untuk mengisi rekam medis. Review berfokus pada ketepatan waktu, kelengkapan, keabsahan dan catatan lainnya dan informasi klinik. Persyaratan isi rekam medis yang sejalan dengan peraturan dan perundang-undangan termasuk dalam proses review rekam medis. Review rekam medis di rumah sakit tersebut termasuk rekam medis pasien yang saat ini sedang dalam perawatan dan pasien yang sudah pulang. Elemen Penilaian MKI. 19.4 1. Rekam medis pasien direview secara berkala. 2. Review menggunakan sample yang mewakili 3. Review melibatkan dokter, perawat dan profesi lain yang mempunyai otorisasi pengisian rekam medis atau pengelola rekam medis. 4. Fokus review adalah pada ketepatan waktu, keabsahan dan kelengkapan rekam medis

5. Persyaratan isi rekam medis yang sejalan dengan peraturan dan perundang-undangan termasuk dalam proses review 6. Proses review termasuk rekam medis pasien yang masih aktif dirawat dan pasien yang sudah pulang 7. Hasil proses review digabungkan dalam mekanisme menjaga kualitas pelayanan rumah sakit (Ditetapkan indikator mutu :Angka keterlambatan pengembalian rekam medis, Angka ketidak lengkapan rekam medis; laporan bulanan; Laporan bulanan panitia mutu rs; daftar hadir, notulen rapat, Angka ketidak lengkapan mengacuku PMK 269/2008 Indikator angka ketidak lengkapan rekam medis; kebijakan; pedoman kerja) KUMPULAN DATA DAN INFORMASI Standar MKI. 20 Kumpulan data dan informasi mendukung asuhan pasien, manajemen rumah sakit dan program manajemen mutu. Standar MKI. 20.1. Rumah sakit memiliki proses untuk membuat kumpulan data dan menentukan data dan informasi apa yang secara rutin (regular) dikumpulkan sesuai kebutuhan staf klinik dan manajemen rumah sakit, serta badan/ pihak lain di luar rumah sakit. Standar MKI. 20.2 Rumah Sakit memiliki proses untuk menggunakan atau berpartisipasi dalam database eksternal. Rumah sakit mengumpulkan dan menganalisa kumpulan data untuk mendukung pelayanan pasien dan manajemen rumah sakit. Kumpulan data memberikan gambaran profil rumah sakit selama kurun waktu tertentu dan memungkinkan untuk dibandingkan dengan rumah sakit lainnya. Jadi, kumpulan data merupakan suatu bagian penting dalam aktifitas peningkatan kinerja rumah sakit. Khususnya, kumpulan data dari risk manajemen, sistem manajemen utilitas, pencegahan dan pengendalian infeksi dan review pemanfaatan dapat membantu rumah sakit untuk mengetahui kinerja terkini, mengidentifikasi peluang untuk pengembangan. Melalui partisipasi dalam data base eksternal, rumah sakit dapat membandingkan kinerja rumah sakit dengan rumah sakit yang sejenis secara nasional maupun internasional. Membandingkan kinerja adalah suatu alat yang efektif untuk mengidentifikasi peluang guna meningkatkan dan mendokumentasikan tingkat kinerja rumah sakit. Jaringan pelayanan kesehatan dan pengadaan atau pembelian untuk kebutuhan pelayanan pasien memerlukan informasi. Data base eksternal variasinya sangat luas, dari data base asuransi hingga organisasi profesi. Rumah sakit mungkin dipersyaratkan oleh perundang-undangan atau peraturan untuk berkontribusi pada beberapa data base eksternal. Dalam semua kasus, keamanan dan kerahasiaan data dan informasi harus dijaga. Elemen Penilaian MKI. 20 1. Kumpulan data dan informasi mendukung asuhan pasien. 2. Kumpulan data dan informasi mendukung manajemen rumah sakit. 3. kumpulan data dan informasi mendukung program manajemen kualitas/mutu. Elemen Penilaian MKI. 20.1 1. Rumah sakit memiliki proses untuk membuat kumpulan data dalam merespon sesuai identifikasi kebutuhan pengguna

2. Rumah sakit menyediakan data yang dibutuhkan oleh agensi di luar rumah sakit. Elemen Penilaian MKI. 20.2 1. Rumah sakit memiliki proses untuk berpartisipasi atau menggunakan informasi dari data base eksternal. 2. Rumah sakit berkontribusi terhadap data atau informasi data base eksternal sesuai peraturan dan perundang-undangan. 3. Rumah sakit membandingkan kinerja dengan menggunakan rujukan/ referensi dari data base eksternal. 4. Keamanan dan kerahasiaan dijaga ketika berkontribusi atau menggunakan data base eksternal. (wawancara petugas : Bagaimana cara membuat kumpulan data dalam merespon sesuai identifikasi kebutuhan pengguna? Apakah RS menyediakan data bagi agensi di luar RS?, Bagaimana cara anda menggunakan informasi dari data base eksternal? Apa kontribusi anda terhadap informasi data base eksternal? Bagaimana cara anda membandingkan kinerja dengan menggunakan rujukan/ referensi dari data base eksternal? Bagaimana cara anda menjaga keamanan data base eksternal?; Laporan bulanan kepada pihak eksternal; Bukti dokumen; observasi ; pedoman kerja) Standar MKI. 21 Rumah sakit mendukung asuhan pasien, pendidikan, riset dan manajemen melalui informasi yang tepat waktu dari sumber data terkini. Pemberi pelayanan kesehatan, peneliti, pendidik dan manajer seringkali perlu informasi untuk membantu dalam pelaksanaan tanggung jawabnya. Beberapa informasi termasuk literatur ilmiah dan manajemen, pedoman praktik klinik, temuan penelitian, dan metode pendidikan. Internet, hasil cetakan dari perpustakaan, sumber pencarian on-line dan materi secara pribadi semuanya merupakan sumber yang tersedia dengan informasi terkini. Elemen Penilaian MKI. 21 1. Informasi ilmiah terkini dan informasi lain untuk mendukung pelayanan pasien 2. Informasi ilmiah terkini dan informasi lain untuk mendukung pendidikan klinik 3. Informasi ilmiah terkini dan informasi lain untuk mendukung riset. 4. Informasi profesional terkini dan informasi lain untuk mendukung manajemen 5. Tersedia informasi dalam kerangka waktu yang sesuai dengan harapan pengguna. (wawancara petugas : Adakah informasi ilmiah terkini yg dpt mendukung pelayanan pasien? Apakah tersedia informasi dlm kerangka waktu yg diharapkan pengguna?; Panduan Praktik Klinik yang berbasis evidence base medicine ; bukti / dokumen

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN TGL.TERBIT DISUSUN OLEH DIREKTUR Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit Terkait Drg.Ismudijanto NIP.19611108 198901 1 001