PERATURANPEMBRINTAHREPUBLIKINDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2OO9 TENTANG. Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia



dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG MODAL AWAL UNTUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DAN DISKONTO OBLIGASI YANG DIPERDAGANGKAN DAN/ATAU DILAPORKAN PERDAGANGANNYA DI BURSA EFEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS PASAR HASIL PERTANIAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.04/2015 TENTANG

Pemotongan yang bersifat final Objek pemotongan (Pasal 2, PP Nomor 68 Tahun 2009) Pemotong (Pasal 1 angka 9, PP Nomor 68 Tahun 2009)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN TOL DI SUMATERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN UMUM BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

WirllLl:ilt)fN ti fpufjl ii't INDONESIA PERATURANPEMBRINTAHREPUBLIKINDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2OO9 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA SIMPANAN YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI ORANG PRIBADI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA' Menimbang Mengingat bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) huruf a dan Pasal 17 ayat (7) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas undangundang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan -".rg.ttai pengenaan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota kopirasi orang pribadi, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pajak Penghasilan atas Bunga Simpanan yang Dibayarkan,o1eh Koperasi kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi; 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Repubiik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana teiah beberapa kali diubah terakhir dengan undang-undang Nomor36Tahun2008tentangPerubahanKeempat atas undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak pen[hasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia iahun 20og Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik'lndonesia Nomor 4893); Menetapkan : MEMUTUSI{AN: PERATURAN PEMERINTAH PENGHASILAN ATAS BUNGA DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KOPERASI ORANG PRIBADI. TENTANG PAJAK SIMPANAN YANG KEPADA ANGGOTA Pasal 1...

IfRfSIDEN f?fpl,ll rllf( INDONESIA -2- Pasal 1 penghasilan berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi yang didirikan di Indonesia kepada anggota koperasi orang pribadi dikenai Pajak Penghasilan 1'ang bersifat final. Pasal 2 Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimalcsud dalam Pasal I adalah: a. Oo/o (nol persen) untuk penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp24O.OO0,0O (dua ratus empat puluh ribu rupiah) per bulan; atau b. Io% (sepuluh persen) dzrri jumiah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari RpZ4O.OOO,OO (dua ratus empat puluh ribu rupiah) per bulan. Pasal 3 Koperasi yang melakukan pembayal'an bunga simpanan kepada anggota koperasi orang pribadi, waiib memotong Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagairrtana dimaksud dalam Pasal 1 pada saat pembayaran. Pasal 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Pasal 5 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2OO9. Agar

.*t4(-a\, tr&,}9 i-:jl - tt"'z "-n:- PRESIDEN RfPUBLIK INDONESIA a Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan p"r,.*pu.tannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Februan2OO9 PRESIDEN REPUBLIK INDCNESIA, ttd DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Februan2OO9 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONIISIN, ttd ANDI MATTALAT-IA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OO9 hiomor 32 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Keoala Biro Peratura'n Perundang-undangan

Tidak... ;-']Ri.:;IDEN t? tjft ii rl ti(. INDoNESIA PENJELASAN ATAS PERATURANPEMERINTAHREPUBLIKINDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2OO9 TBNTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA SIMPANAN YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI ORANG PRIBADI I. UMUM Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, terhadap penghasiian berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota kopeiasi orilg prlu"ai a.prl dikenai Pajak Penghasiian yang bersifat finll yang diatuidengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah' Ketentuan Pasal 17 ayat (7) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan menyatakan bahwa dengan Peraturan Pemerintah dapat d-itetapkan tarif pajak tersendiri atas penghasilan berupa bunga "i-pu.nu.n yang dibay:rrkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang Pribadi. Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini mengenai pengenaan fajak Pinghasilan yang bersifat final dan penetapan besaran iarii pajak ierhadap penghasilan berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi. Tujuan dari pengenaan pajak yang bersifat final tersebut adaiah untuk memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak dan sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengenaan pajak serta mendorong berkembangnya perkoperasian di Indonesia. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Yang dimaksud dengan "penghasilan berupa bunga simpanan" adalah imbalan berupa bunga simpanan yang diterima anggota koperasi orang pribadi dari dana yang disimpan anggota koperasi orang pribadi- pada koperasi tempat orang pribadi tersebut menjadi anggota.

itresiden REITUL,ILiK INDONESIA -2- Tidak termasuk dalam pengertiall ini adalah bunga simpanan yang diterima anggota koperasi orang pribadi yang merupakan bagian dari sisa hasil usaha. Pasal 2 contoh perhitungan Pajak Penghasilan atas br-rnga simpanan: l.bunga dibayarkan pada bulan Februari Rp240.000,00 untuk masa Januari, maka PPh terutangoo/o x Rp240.000,00 : Rpo,00 2. Bunga dibayarkan pada bulan Februari Rp245.000,00 untuk masa Januari, maka PPh terutang loo x Rp245.000,00 = Rp24.500,00 3. Bunga dibayarxan pada bulan April sebesar Rp500.000,00 dengan rincian: Bulan Januari RP.250'000,00 Bulan Februari RP 1 50.000,00 Buian Maret RP 1 00'000,00 Maka yang dikenakan PPh IOoh adalah bunga bulan Januari sebesar ooh x Rp250.000,00 = Rp25.000,00 dan untuk bulan Februari dan Maret RPO,00 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1987