BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

I. PENDAHULUAN. Lingkungan alam yang ditata sedemikian rupa untuk bermukim dinamakan

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. Pemukiman sebagai suatu kebutuhan dasar hidup manusia yang harus dipenuhi,

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari beberapa unsur, diantaranya terdiri dari unsur fisik dan sosial

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tanah merupakan

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

I. PENDAHULUAN. pangan dan papan. Selaju dengan perkembangan pembangunan dan pemenuhan manusia

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan cabang ilmu yang dulunya disebut sebagai ilmu bumi

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, terutama bagi yang bermata pencaharian sebagai petani. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

I. PENDAHULUAN. yang dinyatakan oleh Aristoteles bahwa manusia yang hidup bersama dalam

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

I. PENDAHULUAN. mata pencaharian dari masyarakat. Menurut konsep dasar geografi yakni, konsep

I. PENDAHULUAN. berpenghuni.pada pulau-pulau yang berpenghuni, penduduk nya tersebar secara

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nasional dan dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Sri Rahmawati, 2015

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam realisasi pembangunan khususnya yang berbentuk fisik.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap negara memiliki tujuan untuk memakmurkan atau

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

I. PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk dan sempitnya lahan pertanian, maka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan perkotaan saat ini telah menjadi kawasan sangat luas dengan

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

I. PENDAHULUAN. baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Oleh karena itu setiap warga negara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. petani ikan dan sebagainya. Menurut Loekman (1993:3) Besarnya fungsi sektor pertanian bagi masyarakat Indonesia tentu saja harus

I. PENDAHULUAN. Penggunaan lahan kini kian berkembang pada wilayah yang memiliki tingkat

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah mencapai 240 juta jiwa (BPS, 2011). Hal ini merupakan sumber daya

Geografi Pertanian (PGF 253) Lesson 1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI PERTANIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

Pada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi. seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan seperti pembangkit listrik, transportasi, industri, dan lain sebagainya.

A. Latar Belakang Masalah

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

I. PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas yang ada

PENDAHULUAN. pangan bagi dirinya sendiri. Kegiatan pertanian tersebut mendorong suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor pertanian dalam tatanan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, terutama persaingan dalam berbagai hal. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Formal Latar Belakang Material

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Siswanto (2006) mendefinisikan sumberdaya lahan (land resource) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Namun, di tanah subur yang mayoritas bergantung dari mata pencaharian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enok Yanti, 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB III METODE PENEITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang dapat memperlambat lajunya pembangunan, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia membutuhkan lahan untuk mengalokasi sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertanian merupakan kegiatan manusia memproduksi tumbuhan serta mengembangbiakan hewan untuk memenuhi kebutuhannya, pengertian ini sesuai dengan apa yang di kemukakan Cohen dalam Banoewidjojo (1983 : 20) pertanian dirumuskan sebagai ilmu dan seni mengusahakan tanah dan definisi ini terutama menekankan produksi tanaman dalam pertanian. Demikian juga Mosher dalam Banoewidjojo (1983 : 20) merumuskan dalam ruang lingkup yang sempit, sebagai berikut : Pertanian adalah sejenis proses produksi yang khas yang didasarkan atas proses-proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Para petani mengatur dan menggiatkan pertumbuahan tanaman dan hewan itu dalam usaha tani (farm). Kegiatan-kegiatan produksi didalam setiap usaha tani merupakan suatu bagian usaha (business), dimana biaya dan penerimaan adalah penting. Kondisi pertanian di Indonesia menurut data pendapatan nasional tahun 2012 hingga saat ini masih belum menunjukan hasil yang maksimal bila dilihat dari tingkat kesejahtraan petani masih banyak petani yang tingkat kesejahtraanya masih rendah, Padahal potensi pertanian di Indonesia sangat besar dan di dukung oleh sumber daya alam yang tersedia serta banyaknya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Kecamatan Lembang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat yang mempunyai potensi yang cukup besar pada sektor pertanian, dengan kondisi iklim, suhu, serta topografi yang dimiliki Kecamatan Lembang menjadikan daerah tersebut sebagai penghasil bahan pangan terutama sayuran sehingga daerah Lembang terkenal sebagai pengahasil sayuran di Jawa Barat.(BPS Kabupaten Bandung Barat 2012) 1

Semakin banyaknya jumlah penduduk di Kecamatan Lembang berdampak pada semakin meningkatnya kebutuhaan untuk pemukiman sehingga banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi pemukiman yang menyebabkan lahan pertanian di Kecamatan Lembang semakin hari semakin berkurang. Selain dari semakin sempitnya lahan pertanian, seiring dengan kemajuan zaman, teknologi, dan ilmu pengetahuan,berdasarkan penelitian BAPEDA Kabupaten Bandung Barat Tahun 2012 banyak generasi muda yang tidak tertarik lagi untuk menggeluti sektor pertanian, bahkan kebanyakan dari mereka memilih sebagai karyawan di suatu perusahaan walaupun mereka hanya bekerja sebagai office boy, sehingga dampaknya lahan pertanian yang tadinya menjadi sumber penghidupan bagi keluarga tidak ada lagi yang melanjutkan yang mendorong lahan pertanian tersebut di jual, yang akibatnya banyak lahan pertanian di Kecamatan Lembang kini menjadi milik orang pendatang. Berdasarkan data profil Desa Tahun 2011 Desa Mekarwangi yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Lembang mayoritas penduduknya menggantungkan hidupnya pada pertanian, namun di Desa Mekarwangi juga terjadi penyempitan lahan pertanian, bahkan hampir 80% petani di Desa Mekarwangi tidak lagi mempunyai lahan pertanian. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi petani dengan kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Kepemilikan Lahan Pertanian Petani Desa Mekarwangi Luas Lahan Pertanian Tidak Memiliki 1 Ha 1,0 5,0 Ha 5,0 10 Ha 10 Ha 2001 345 456 24 3 - Jumlah Keluarga Petani Persentase Persentase 2011 (%) (%) 41,7 544 80 55 133 19 2,9 6 0,9 0,4 1 0,1 - - Jumlah 828 100 684 100 Sumber : Profil Desa Mekarwangi Tahun 2001 dan 2011 2

Berdasarkan tabel 1.1 kepemilkan lahan pertanian yang di milki petani di Desa Mekarwangi pada tahun 2001 yang tidak memiliki lahan pertanian sebesar 41% mengalami peningkatan pada tahun 2011 menjadi 80% data tersebut menunjukan bahwa petani di Desa Mekarwangi semakin banyak yang tidak mempunyai lahan pertanian.selain itu kepemilikan lahan pertanian yang di miliki petani semakin sempit terlihat pada tahun 2001 yang memiliki lahan pertanian kurang dari satu Ha sebesar 55% dan pada tahun 2011 hanya tinggal 19%. Begitu juga dengan jumlah keluarga petani semakin berkurang pada tahun 2011 tercatat ada 828 keluarga petani dan pada tahun 2011 berkurang 144 petani menjadi 684 petani. Beralihnya kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi berdampak pada semakin sempitnya lahan pertanian yang dimilki oleh petani sehingga akan berpengaruh pada mata pencaharian petani, dengan semakin banyaknya alih kepemilikan lahan pertanian maka akan mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang akan berdampak pada luas penggunaan lahan serta kondisi sosial ekonomi pada masyarakat petani. Seiring dengan adanya alih fungsi lahan pertanian maka penggunaan lahan di Desa Mekarwangi mengalami perubahan. Untuk lebih jelasnya mengenai perubahan penggunaan lahan di Desa Mekarwangi dapat di lihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Luas Penggunaan Lahan Desa Mekarwangi Penggunaan Lahan Tahun 2001 Persentase Tahun Persentase (Ha) (%) 2011 (Ha) (%) Pemukiman Pertanian Hutan Pekarangan Kuburan Prasarana umum lainnya 40,3 380,7 90,3 4 2,5 6 7,7 72,7 17,2 0,8 0,5 1,1 61,1 360 85,2 8,5 3 6 11,6 68,7 16,3 1,6 0,6 1,2 Luas 523,82 100 523,82 100 Sumber : Profil Desa Mekarwangi Tahun 2001 dan 2011 3

Berdasarkan tabel 1.2 luas penggunaan lahan pertanian di Desa Mekarwangi pada tahun 2001 sampai 2011 ada penggunaan lahan yang mengalami penambahan dan adapula yang mengalami pengurangan luasanya, luas pemukiman,pekarangan, kuburan mengalami penambahan luas, sedangkan luas lahan pertanian dan hutan mengalami pengurangan dimana luas lahan pertanian pada tahun 2001 mempunyai luas 72,7% dari luas keseluruhan Desa Mekarwangi sedangkan pada tahun 2011 tinggal 68,7%. Dapat di simpulkan bahwa luas lahan pertanian di Desa Mekarwangi semakin berkurang dimana dalam kurun waktu sepuluh tahun luas lahan pertanian di Desa Mekarwangi berkurang 20,7 Ha atau jika di rata-ratakan setiap tahuannya 2,07 Ha lahan pertanian di Desa Mekarwangi mengalami perubahan penggunaan lahan. Semakin luasnya penggunaan lahan pemukiman akan mendorong naiknya harga lahan pertanian di Desa Mekarwangi sehingga proses jual beli lahan pertanian akan semakin banyak. Alih fungsi lahan pertanian ini akan berdampak pada mata pencaharian petani, berubahanya mata pencaraian tentunya akan mempengaruhi pendapatan yang akan di terima oleh petani. Berubahnya mata pencarian dan pendapatan ini tentunya berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi pada masyarakat petani di Desa Mekarwangi. Dengan adanya fenomena tersebut maka perlu diadakannya suatu penelitian mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat petani di Desa Mekarwangi.Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul PERUBAHAN STATUS KEPEMILIKAN LAHAN PERTANIAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PADA MASYARAKAT PETANI DESA MEKARWANGI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini untuk mendapatkan data bagaimana perubahan status kepemilikan lahan pertanian pada kondisi sosial ekonomi 4

masyarakat petani serta faktor-faktor apasajakah yang melatarbelakangi perubahan status kepemilikan lahan pertanian pada masyarakat petani Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perubahan status kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mengakibatkan perubahan status kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat? 3. Bagaimanakah perubahan kepemilikan lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi pada masyarakat petani Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian harus sesuai dengan judul dan rumusan masalah yang di kaji dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan perubahan status kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat 2. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan status kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. 3. Mendeskripsikan perubahan kepemilikan lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi pada masyarakat petani Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah di kemukakan, hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait antara lain sebagai berikut : 5

1. Sebagai suatu informasi data bagi pemerintah mengenai kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. 2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk lebih mengatahui kondisi fisik, sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. 3. Sebagai bahan masukan dalam pembelajaran mata kuliah geografi pertanian dan geografi desa kota 4. Referensi bagi pembelajaran geografi di sekolah sehingga siswa bisa lebih memahami mengenai salah satu fenomena geografi yang berkenaan dengan perubahan status kepemilikan lahan pertanian yang terdapat dalam materi pemanfaatan sumber daya alam di SMA kelas XII IPS semester I. 5. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan membahas tentang tema kepemilikan lahan. E. Definisi Operasional Penelitian ini diberi judul PERUBAHAN STATUS KEPEMILIKAN LAHAN PERTANIAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PADA MASYARAKAT PETANI DESA MEKARWANGI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT penulis ingin mendeskripsikan bagaimana faktor penyebab serta pengaruh perubahan status kepemilikan lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat petani Desa Mekarwangi. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul penelitian ini maka penulis menguraikan definisi operasiaonal dari judul penelitian tersebut sebagai berikut : 1. Perubahan Status Kepemilikan Perubahan status kepemilikan lahan dalam penelitian ini adalah berpindahtanganya hak kepemilikan atas tanah atau lahan pertanian kepada orang lain 6

dan membahas proses bagaimana perubahan status kepemilikan lahan pertanian tersebut terjadi, karena luasnya cakupan dari kepemilikan lahan maka dalam penelitian ini dibatasi hanya perubahan status kepemilkan lahan pertnian di Desa Mekarwangi yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini. 2. Lahan Pertanian Menurut Bintarto (1977:134) pengertian lahan adalah sebagai berikut : Lahan dapat diartikan sebagai land settlemen yaitu suatu tempat atau daerah dimana penduduk berkumpul dan hidup bersama, dimana mereka dapat menggunakan lingkungan setempat untuk mempertahankan, melangsungkan dan mengembangkan hidupnya Menurut Nursid Sumaatmadja (1988:166) pengertian pertanian adalah sebagai berikut : Pertanian merupakan dasar kehidupan ekonomi manusia sampai saat ini dan barang kali sampai beberapa tahun atau beberapa ratus tahun mendatang. Pertanian masih tetap menjadi sumber bahan makanan penduduk sebelum manusia dapat mengembangkan kehidupan ekonomi yang lain, pertanian inilah yang menjamin kehidupannya. Dari pengertian diatas dapat di tarik suatu pengertian mengenai lahan pertanian yaitu suatu tempat yang di manfaatkan oleh manusia untuk melakukan proses produksi tanaman atau hewan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam penelitian ini yang akan di kaji adalah lahan pertanian yang di miliki oleh masyarakat petani di Desa Mekarwangi yang dijadikan sebagai objek kajian. 3. Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi sosisal ekonomi masyarakat dipengaruhi oleh kondisi fisik maupun sosial yang ada di daerah tersebut namun kondisi sosial ekonomi merupakan gambaran dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang tinggal di darah tersebut. Menurut R. Bintarto (1997:51) mengenai pengertian kondisi sosial ekonomi masyarakat sebagai berikut: Kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat adalah suatu usaha bersama dalam suatu masyarakat untuk menanggulangi atau mengurangi kesulitan hidup. Dengan 4 parameter yang digunakan untuk mengukur kondisi sosial ekonomi 1)mata pencaharian 2)Pendapatan 3) pendidikan 4) kesehatan. 7

Dalam penelitian ini yang menjadi pokok pembahasan adalah bagaimana pengaruh beralihnya kepemilikan lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat petani sebelum dan sesudah adanya perubahan status kepemilikan lahan pertanian yang dimilki oleh masyarakat petani di Desa Mekarwangi 1) Matapencaharian Mata pencaharian adalah kegiatan seseorang yang dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mata pencaharian di suatu wilayah akan mengalami perubahan sesuai dengan keadaan alam, pengetahuan yang dimiliki manusia, kemampuan teknologi yang dimiliki penduduk yang mendiami wilayah dengan kurun waktu yang relatif cepat atau relatif lambat. Menurut I. Abdurrachmat (1984:21) mengatakan bahwa: Macam dan corak aktivitas manusia berbeda-beda pada tiap golongan atau daerah, sesuai dengan kemampuan penduduk dan tata geografi (Geographycal setting) daerahnya. Semakin sempitnya lahan petanian yang dimiliki oleh masyarakat petani di Desa Mekarwangi akan mendorong semakin sedikitnya masyarakat yang akan mengandalakan sektor pertanian sehingga mata pencaharian petani akan semakin berkurang. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana mata pencaharian petani sebelum dan sesudah adanya perubahan status kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi 2) Pendapatan Berubahanya mata pencaharian maka akan mempengaruhi pendapatan yang akan di peroleh. Sehingga jenis mata pencaharian yang di kerjakan oleh sesorang akan memepengaruhi seberapa besar pendapatan yang akan mereka terima. Pendapatan merupakan perolehan barang atau barang yang diterima atau dihasilkan oleh seseorang. Abdullah (1989:23) mengemukakan bahwa: Pendapatan perorangan dibedakan atas pendapatan asli dan pendapatan turunan. Pendapatan asli adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang yang langsung turut serta dalam proses produksi barang. Pendapatan turunan 8

adalah pendapatan dari golongan penduduk lainnya yang tidak langsung turut serta dalam proses produksi. Dalam penelitian ini pendapatan yang dimaksud merupakan pendapatan utama petani sebelum dan sesudah terjadinya perubahan status kepemilikan lahan pertanian 3) Kepemilikan Fasilitas Hidup Pendapatan yang di terima oleh seseorang akan di gunakan untuk memenuhi kebuthan hidupnya, sedangkan kebutuhan hidup seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus semakin meningkat sehingga timbulah keinginan dalam diri mereka untuk mempunyai barang-barang untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka baik secara materi mapun spiritual. Kepemilikan fasilitas disini yaitu berupa sarana dan prasarana/alat rumah tangga yang dimiliki oleh penduduk (pribadi) seperti alat informasi, komunikasi, transportasi, dan rumah untuk menjalankan kelangsungan hidup manusia. Dalam penelitian ini kepemilikan fasilitas hidup yang akan di teliti merupakan kepemilikan fasilitas seperti status kepemilikan rumah, jenis rumah, dan luas rumah, serta petani yang menggunakan hasil penjualanya untuk membeli sarana informasi dan komunikasi serta sarana transportasi yang di miliki masyarakat petani sebelum dan sesudah adanya perubahan status kepemilikan lahan pertanian 4) Pendidikan Kebutuhan manusia yang perlu di penuhi adalah kebutuhan akan pendidikan karena pendidikan akan mengajarkan seseorang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Apalagi di era globalisasi ini untuk dapat bersaing dalam dunia kerja di butuhkan tingkat pendidikan yang tinggi sehingga mereka dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang di inginkan. Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah bagaimana tingkat pendidikan anak petani di Desa Mekarwangi sebelum dan sesudah adanya perubahan status kepemilikan lahan pertanian. 9

5) Kesehatan Tingkat kesehatan suatu daerah merupakan salah satu masalah yang masih dianggap cukup serius terutama di wilayah pedesaan. Hal ini dikarenakan derajat kesehatan sangat erat hubungannya dengan tingkat pemenuhan pangan, sandang, perumahan dan mental seseorang. Di negara-negara berkembang terutama di daerah pedesaan kondisi kesehatannya bisa dikatakan masih relatif rendah. Dalam penelitian yang akan di bahas adalah bagaimana tingkat kesehatan masyarakat petani di Desa Mekarwangi dilihat dari kepemilikan MCK dan sumber air yang di gunakan sebelum dan sesudah adanya perubahan status kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarwangi. 10