BAB 1 PENDAHULUAN. bervariasi diantaranya yaitu sebagai filter (lapisan penyaring), separator (lapisan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat rendah dan mempunyai sifat mudah mampat jika terdapat beban yang

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

PENGARUH GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAKSIAL TERKONSOLIDASI TAK TERDRAINASI SKRIPSI. Oleh

1 BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas yang memiliki

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Kata Pengantar

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

BAB II TINJALAN PUSTAKA. Keanekaragaman jenis tanah yang ada di alam mempunyai berbagai macam

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB 3 METODOLOGI. untuk lapangan udara dan proyek timbunan yang lainnya. Jenis uji yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ke beberapa propinsi lain di Sumatera jelas sangat membutuhkan prasarana

PENGARUH VARIASI PANJANG LEMBARAN GEOTEKSTIL DAN TEBAL LIPATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR KEPADATAN 74%

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

I. PENDAHULUAN. berbagai bahan penyusun tanah seperti bahan organik dan bahan mineral lain.

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

PERBAIKAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GEOTEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah kota yang padat dan sekaligus daerah dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

AMRU KHIKMI IGAM NIM.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Longsoran Translasi

BAYU TEGUH ARIANTO NIM : D NIRM :

BAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau : Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya. Gambut adalah tanah lunak,

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya Korespondensi : ABSTRAK

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL BANDUNG 2004 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Koener (1988) geosintetik terdiri dari 2 suku kata, geo yang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

KORELASI KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR DENGAN LUAS PERKUATAN GEOTEKSTIL (STUDI LABORATORIUM) Muhammad. Riza.

2.1.4 Penggunaan Geosintetik di Lapangan 26

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB III DATA PERENCANAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Proyek Jalan bebas Hambatan Medan Kualanamu merupakan proyek

MAKALAH METODE PERKUATAN DAN PERBAIKAN TANAH SURFACE REINFORCEMENT. Disusun Oleh : Ahmad Aldiansyah Pasaribu NIM :

PENGARUH KEDALAMAN GEOTEKSTIL TERHADAP KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJURSANGKAR DI ATAS TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RELATIF (Dr) = ± 23%

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai sifat yang sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. geologis tanah yang ada di Indonesia, kiranya hal tersebut sangat sulit untuk

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

Analisis Stabilitas Pada Tanah Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil Dikombinasikan Dengan Dinding Penahan Tanah Di Ruas Jalan Tol Cisumdawu

ANALISIS PARAMETER KEKUATAN GESER ANTARMUKA PASIR PALANGKARAYA - GEOTEKSTIL

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PASIR TERHADAP PENINGKATAN RASIO REDAMAN PADA PERANGKAT KONTROL PASIF (238S)

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan tanah yang memiliki elevasi lebih tinggi dibandingkan tanah di

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Jalan Palembang - Indralaya dibangun disepanjang tanah rawa yang secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

ANALISA PERKUATAN GEOTEKSTIL PADA TIMBUNAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN PLAXIS 2D

1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

DESAIN PENULANGAN TANAH DENGAN TULANGAN LEMBARAN BERUPA GEOTEKSTIL UNTUK PERKUATAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

: STUDI PENELITIAN HUBUNGAN KEKUATAN TEKAN BETON DENGAN SLUMP GUNAWAN NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh iklim sangat berpengaruh dalam menjaga kestabilan tanah,

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

BAB 4 HASIL ANALISA PENGARUH GEMPA TERHADAP KONSTRUKSI LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL WOVEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

DAFTAR GAMBAR Nilai-nilai batas Atterberg untuk subkelompok tanah Batas Konsistensi... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

PENGARUH LEBAR DAN JUMLAH LAPISAN GEOTEKSTIL DENGAN JARAK PONDASI DARI TEPI LERENG 6 CM TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN LERENG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

Pemeriksaan Kekuatan Tanah Dengan Menggunakan Geotextil Berlapis (Studi Kasus : Ring Road)

Institut Teknologi Nasional

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

JURNAL TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL MODULUS GESER MATERIAL ENDAPAN BILI-BILI DENGAN MODEL BUCKET GEOGRID

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU DAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH BERBUTIR HALUS

PENDAHULUAN TUJUAN TINJAUAN PUSTAKA Geogrid sebagai Material Perkuatan pada Tanah Gambar 1. Gambar 1. Gambar

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEDALAMAN MODEL PONDASI TIANG PIPA BAJA TERTUTUP TUNGGAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNG TARIK PADA TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN TERTENTU

ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN DENGAN PERKUATAN SABUT KELAPA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembangnya suatu daerah dan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

ALTERNATIF SOLUSI PENGGUNAAN GEOTEXTILE PADA KONSTRUKSI JALAN DIATAS TANAH LUNAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Bendungan merupakan salah satu dari beberapa bangunan sipil yang

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam campuran beraspal, aspal berperan sebagai pengikat atau lem antar partikel

Bab 5. Kesimpulan Dan Saran


PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

Bab VII Kesimpulan, Kontribusi Penelitian dan Rekomendasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dibidang geoteknik, banyak inovasi yang dilakukan dalam mengembangkan suatu material yang dapat memberikan kekuatan yang optimal, salah satunya yaitu dalam hal proyek timbunan tanah. Pada masa sekarang ini, proyek timbunan tanah dilakukan dengan menggunakan suatu bahan geosintetik, salah satunya yaitu geotekstil. Penggunaan material geosintetik saat ini sangat luas, hal ini dikarenakan material geosintetik telah teruji kekuatannya sebagai material yang digunakan untuk proyek perbaikan tanah. Geotekstil adalah material geosintetik yang terbuat dari bahan polimer dan berbentuk seperti kain atau karpet. Geotekstil mempunyai fungsi yang bervariasi diantaranya yaitu sebagai filter (lapisan penyaring), separator (lapisan pemisah),dan reinforcement (lapisan perkuatan). Gambar 1.1 Geotekstil sebagai lapisan penyaring (Sumber : Internet) 1

2 Gambar 1.2 Geotekstil sebagai lapisan pemisah (Sumber : Internet) Gambar 1.3 Geotekstil sebagail lapisan perkuatan (Sumber: Internet) Pada penelitian ini akan membahas mengenai interaksi material geotekstil dengan material timbunan, parameter yang diukur pada penelitian ini adalah nilai friksi (gesekan) yang dinyatakan dalam kuat geser. Parameter kuat geser tersebut didapat melalui uji kuat geser langsung (direct shear test) dengan tiga jenis material timbunan yang akan digunakan yaitu tanah merah, pasir dan agregat kasar.

3 1.2 Identifikasi Masalah Banyaknya masalah geoteknik yang berhubungan dengan interaksi antara geotekstil dengan tanah dan material timbunan lainnya sehingga mendorong adanya studi mengenai interaksi antara material geosintetik dengan material timbunan. Perbedaan kedua jenis material yang berinteraksi memungkinkan adanya perbedaan nilai friksi yang dihasilkan antara nilai friksi dari interaksi antara material timbunan dengan geotekstil dengan nilai friksi dari interaksi material timbunan yang alamiah (tanpa geotekstil). Pada penelitian ini material timbunan yang digunakan ada 3 jenis yaitu tanah merah, pasir dan agregat kasar. Material geotekstil yang digunakan pada penelitian ini ada 3 jenis yaitu geotekstil woven, geotekstil nonwoven, dan geotekstil komposit. Penelitian dilakukan dengan melakukan uji kuat geser langsung (direct shear test) antara material geotekstil dan ketiga jenis material timbunan tersebut untuk mendapatkan besar kekuatan geser maksimum. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penggunaan atau analisa material geotekstil pada timbunan tanah. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Mendapatkan nilai friksi (gesekan) antara material geotekstil dengan material timbunan yaitu tanah merah, pasir, dan agregat kasar sehingga didapat parameter c dan φ yang dapat digunakan pada analisa terhadap perilaku interface antara geotekstil dan material timbunan.

4 1.4 Lingkup Penelitian Material geotekstil yang digunakan yaitu geotekstil woven, nonwoven, dan geotekstil komposit. Material geotekstil didapat dari PT.TETRASA GEOSININDO yaitu perusahaan yang bergerak dibidang geosintetik. Material timbunan yang digunakan ada 3 jenis yaitu tanah merah, pasir, dan agregat kasar yang lolos saringan nomor 3/4 dan 3/8 dan tertahan di saringan nomor 4. Tes dilakukan dengan menggunakan alat tes kuat geser langsung (direct shear test). Percobaan dilakukan dengan melakukan pengetesan kuat geser antara material geotekstil woven dengan 3 material timbunan yang berbeda yaitu tanah merah, pasir, dan agregat kasar dengan ukuran tertentu. Percobaan yang sama dilakukan pada geotekstil nonwoven dan geotekstil komposit. Percobaan berikutnya yaitu melakukan pengetesan kuat geser langsung pada masing-masing material timbunan tanpa menggunakan geotekstil. Setiap percobaan masing-masing terdiri dari 20 sampel, sehingga total sampel pada percobaan ini yaitu 240 sampel. Sampel tanah merah didapat dari tanah timbunan yang berada di daerah bogor, sedangkan untuk material pasir dan agregat kasar sudah tersedia di laboratorium. Percobaan tes kuat geser langsung dilakukan di laboratorium teknik sipil Universitas Bina Nusantara.

5 1.5 Sistematika Penulisan Laporan ini terdiri dari beberapa bab antara lain yaitu: Bab 1 Pendahuluan Pada bagian pendahuluan berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian. Bab 2 Tinjauan Pustaka Pada bagian tinjauan pustaka berisi mengenai uraian landasan teori mengenai topik penelitian diantaranya yaitu penjelasan mengenai fungsi geotekstil, jenis-jenis geotekstil, kriteria keruntuhan mohr-coloumb dan kegunaan parameter kuat geser di lapangan. Bab 3 Metodologi Pada bagian metodologi penelitian akan dijelaskan mengenai tahapan penelitian secara menyeluruh Bab 4 Hasil dan Pembahasan Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai hasil dari tes yang dilakukan terhadap sampel yang telah dibuat Bab 5 Kesimpulan dan Saran Pada bab ini menerangkan tentang kesimpulan dari hasil yang didapat dan saran.