ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. Y DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. Y DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. W DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB Ι PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi

Disusun Oleh : DIAN ISMIA WARDANI J KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : EBNU HANGGA NURSITO J KARYA TULIS ILMIYAH

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004). keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL AYODYA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH DI BANGSAL SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORI. kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman.

BAB II KONSEP DASAR. perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana individu melakukan atau. (1998); Carpenito, (2000); Kaplan dan Sadock, (1998)).

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH DI BANGSAL SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adanya tekanan fisik dan psikologis, baik secara internal maupun eksternal yang

BAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.E DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RUANG ARJUNA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa manurut (WHO, 2009 dalam Direja, 2011) adalah berbagai

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. L DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kuat disertai hilangnya kontrol, dimana individu dapat merusak diri sendiri, orang lain maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan meningkatnya penderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive),

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN JIWA : PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL SEMBADRA RSJD SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB II KONSEP DASAR PERILAKU KEKERASAN. Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Menurut Yosep ( 2007 ) perilaku kekerasan atau agresi adalah sikap atau perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Dari berbagai kasus klien dengan gangguan jiwa yang ada, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa seseorang. yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI-SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB II KONSEP DASAR. membahayakan diri sendiri mauupun lingkungan (Fitria, 2009).

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORI. kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman, pengungkapan marah yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif,

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

BAB I PENDAHULUAN. Psychiatric Association,1994). Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis multi dimensi yang melanda masyarakat saat. ini telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. untuk melukai diri sendiri dan individu lain yang tidak menginginkan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat

BAB II TINJAUAN TEORI

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB II TINJAUAN TEORI. Kemarahan adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap

BAB II TUNJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir dan Muhith, 2011). mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN BUDI ANNA KELIAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAB II TINJAUAN KASUS

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.T DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI BANGSAL SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut yang disertai dengan perilaku mengamuk yang tidak dapat dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN. deskriminasi meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa (Suliswati, 2005).

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

PENGARUH TERAPI PERILAKU TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN PADA KLIEN RIWAYAT PERILAKU KEKERASAN DI RSJ PROF. DR.

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TN

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan suatu tindakan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh : RIZKIAN ADI SAPUTRA J

KARYA TULIS ILMIAH. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapai Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan emosi yang merupakan

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. Y DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun Oleh: SEPTIAN ANDHY PRATAMA J 200 090 035 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. Y DENGAN

GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA (Septian Andhy Pratama, 2012, 55 halaman) ABSTRAK Latar Belakang: Dampak perkembangan jaman dan pengembangan dewasa ini juga menjadi faktor peningkatan permasalahan kesehatan yang ada, menjadikan banyaknya masalah kesehatan fisik juga masalah kesehatan mental atau spiritual. Dengan semakin berkembangnya kehidupan modernisasi disemua bidang kehidupan, menimbulkan gejolak sosial yang cukup terasa dalam kehidupan manusia. Terjadinya perang, konflik dan lilitan ekonomi berkepanjangan salah satu penyebab yang menimbulkan stress, depresi dan berbagai gangguan kesehatan jiwa. Tujuan: Mendapatkan gambaran, mengambil keputusan untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa sesuai dengan masalah utama gangguan perilaku kekerasan meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil: Setelah dilakukan pengkajian selama tiga hari, diagnosa keperawatan yang muncul pada. Sdr. Y adalah risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x pertemuan sesuai rencana tindakan keperawatan didapatkan klien dapat membina hubungan saling percaya, klien mampu menyebutkan penyebab perilaku kekerasan, klien mampu menyebutkan akibat perilaku kekerasan, klien mampu mendemonstrasikan cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan dan klien dapat minum obat dengan benar. Kesimpulan: Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan membina hubungan saling percaya dapat menciptakan suasana terapeutik dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan, sehingga klien menjadi nyaman. Kehadiran keluarga sangat diperlukan dalam memberikan data yang diperlukan dan membina kerjasama dalam memberi perawatan pada klien. Kata kunci: Perilaku kekerasan, risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.

THE SPIRIT OF NURSING EDUCATION ON MR. Y WITH DISTURBING OF HARDENESS BEHAVIOUR IN AMARTA ON THE GOVERMENT DPRESSION HOSPITAL OF SURAKARTA (Septian Andhy Pratama, 2012, 55 halaman) ABSTRACT Background of the study: The efect of developing era and development in now is also becoming factor on the incressing of the healthy problem., it s became much of the physically problem and also mentality or spiritual problem. With of the incresing of the modernisation era on all of live, its occur the fluctuation of socuality which have felling on the human life. Becoming of the war, conflict and the economic problem are along time are kinds of factors which cause of depression, stress and such of the disturbing healthy mentality. Goals: To get the viwer, to take the decision to implementation of nursing education on the patient which has the mentality problem which suitable with the principal problem of the hardness include of diagnose, interference, implementation and nursing evaluation. The result: After the reseracher doing diagnose during 3 day, nursing diagnose which occur on Mr. Y is risk of self injuiry, the other people, and their enviroment which have the relation with the hardness behaviour. After the researcher doing the nursing education during 3 days which suitable for the planning of the nursing action, the researcher get that the client can joint believes for their environment, the client can mentions cause of herdnees behaviour, client can mentions about the effect of the hardness, clent can demonstration about the constructive on the respon of the angry and the client can drink of medicine which the corect. Conclusion: on the doing of the nursing education on the client with hardness behaviour and joint relationship can be find about teuraphetics behaviour in nursing education which given bt nurse. The present of their family is very needed in giving data which needed and build of relation for giving nursing on the client. Keywords: Hardness behaviour, risk self injury, othar people and the environment.

A. Latar Belakang Masalah Keperawatan jiwa adalah pelayanan kesehatan professional yang didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan biopsikososial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat ( Riyadi dan Purwanto, 2009). Dampak perkembangan jaman dan pengembangan dewasa ini juga menjadi faktor peningkatan permasalahan kesehatan yang ada, menjadikan banyaknya masalah kesehatan fisik juga masalah kesehatan mental/spiritual. Dengan semakin berkembangnya kehidupan modernisasi disemua bidang kehidupan, menimbulkan gejolak sosial yang cukup terasa dalam kehidupan manusia. Terjadinya perang, konflik dan lilitan ekonomi berkepanjangan salah satu pemicu yang menimbulkan stress, depresi dan berbagai gangguan kesehatan jiwa ( Yosep, 2007). Stresor atau tekanan, kecemasan, perasaan jengkel, harus dihadapi oleh seseorang, tekanan dapat menimbulkan kecemasan, perasaan tidak nyaman, perasaan ini bisa diungkapkan baik secara adaptif (konstruktif) atau maladaptif (Widodo, 2003). Salah satu bentuk gangguan jiwa adalah perilaku kekerasan. Menurut, Yosep (2007), Riyadi dan Purwanto (2009), Kusumawati dan Hartono (2010) perilaku kekerasan adalah suatu keadaan yang tak terkontrol yang dapat menyebabkan seseorang dapat melakukan tindakan yang

membahayakan diri sendiri dan orang lain, dengan mengamuk dan melukai, baik secara fisik maupun psikologis. Stresor atau tekanan, kecemasan, perasaan jengkel, harus dihadapi oleh seseorang, tekanan dapat menimbulkan kecemasan, perasaan tidak nyaman, perasaan ini bisa diungkapkan baik secara adaptif (konstruktif) atau maladaptif (Widodo, 2003). B. Tujuan 1. Umum: Mendapatkan gambaran, mengambil keputusan untuk menerapakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa sesuai dengan masalah utama gangguan perilaku kekerasan. 2. Khusus: a. Melakukan pengkajian data pada pasien Sdr. Y dengan gangguan perilaku kekerasan. b. Penulis mampu mempelajari cara menegakkan atau merumuskan diagnosa atau masalah potensial pada pasien Sdr. Y dengan gangguan perilaku kekerasan. c. Penulis mampu mempelajari cara menyusun intervensi secara menyeluruh pada pasien Sdr. Y dengan gangguan perilaku kekerasan: marah d. Penulis mampu mempelajari tindakan keperawatan pada asuhan keperawatan pasien Sdr. Y dengan gangguan perilaku kekerasan. e. Penulis mampu mempelajari cara mengevaluasi keaktifan asuhan keperawatan pada Sdr. Y dengan gangguam perilaku kekerasan.

B. Tinjauan Teori 1. Pengertian Menutut, Yosep (2007), Riyadi dan Purwanto (2009), Kusumawati dan Hartono (2010) perilaku kekerasan (PK) adalah suatu keadaan yang tak terkontrol yang dapat menyebabkan seseorang dapat melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, dengan mengamuk dan melukai, baik secara fisik maupun psikologis. 2. Patofisiologi Stres, cemas, marah merupakan bagian kehidupan sehari-hari yang harus dihadapi oleh setiap individu. Stres dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan dan terancam. Kecemasan dapat menimbulkan kemarahan. Respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui 3 cara yaitu, mengungkapkan secara verbal, menekan dan menantang. Dengan melarikan diri atau menantang akan menimbulkan rasa bermusuhan, dan bila cara ini dipakai terus-menrus, maka kemarahan dapat diekspresikan pada diri sendiri atau lingkungan dan akan tampak sebagai depresi dan psikomatik atau agresif dan amuk (Yosep, 2007). 3. Tanda dan Gejala Menurut (Fitria, 2009), tanda dan gejala yang muncul pada perilaku kekerasan atau agresifitas dilihat dari tingkah laku klien, yaitu: a. Fisik : mata melotot/pandangan tajam, wajah memerah, tangan mengepal b. Verbal : mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor,

berbicara dengan nada keras dan kotor. c. Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain, merusak lingkungan. d. Emosi : tidak adekuat, merasa terganggu, dendam, jengkel, bermusuhan, mengamuk. e. Intelektual : mendominasi, kasar, meremehkan. f. Spiritual : merasa diri berkuasa, merasa diri benar. g. Sosial : menarik diri, kekerasan, ejekan, sindiran. C. Tinjauan Kasus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2012 di ruang Amarta. 1. Identitas Klien Nama Umur Jenis kelamin Agama Status Pendidikan Alamat : Sdr. Y : 21 tahun : Laki-laki : Islam : Belum kawin : SD : Sukoharjo Nomor register : 043704 Tanggal masuk : 09 Mei 2012 Ruang : Amarta

2. Penanggung jawab Nama : Tn. K Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat : 40 tahun : SD : Petani : Sukoharjo Hubungan dengan klien: Ayah kandung 3. Keluhan Utama Klien sudah 5 hari mengamuk, mondar-mandir dan merusak rumah. 4. Faktor Predisposisi Di masa lalu klien pernah mengalami gangguan jiwa dan pernah masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) pada tahun 2011. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien kurang kontrol. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Klien mengamuk karena ditinggal pacarnya menikah dengan orang lain. 5. Analisa Data Tanggal/ jam 10-07-12 09.00 Data DS: 1. klien mengatakan sering marah-marah dan mengamuk DO: 1. klien tampak mondar-mandir 2. nada bicara keras dan tinggi 3. pandangan mata tajam 4. muka tampak merah Masalah Perilaku Kekerasan

10-07-12 09.00 DS: 1. klien mengatakan jika melihat mantan pacarnya mengamuk dan merusak rumah saat di rumah 2. klien mengatakan ditinggal pacarnya menikah DO: 1. klien tampak mengepal tangannya jika ada teman yang menggangu 2. pandangan mata tajam 3. saat difiksasi klien berusaha untuk melawannya Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan 10-07-12 09.00 DS: 1. klien mengatakan tidak punya apa-apa dan kecewa 2. klien mengatakan SD tidak lulus DO: 1. klien jarang berbicara dan melamun Harga Diri Rendah 6. Diagnosa Keperawatan a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan. b. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah. D. Pembahasan Data yang ada dalam teori tetapi tidak diketahui dalam tinjauan kasus adalah mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, merasa berkuasa, ejekan dan merasa benar. Data yang tidak ada dalam teori tetapi diketahui pada klien adalah klien tampak mondar-mandir, klien jarang berbicara dan melamun, klien

mengatakan SD tidak lulus dan saat difiksasi atau diikat tangan dan kakinya berusaha melawan. Data diatas tidak muncul karena keadaan klien sudah membaik dan cukup tenang dan selama perawatan di RSJ klien minum obat dengan teratur yaitu CPZ (chloropromazine): 2 x 100 mg, THP (trihexcypenidyl): 3 x 2 mg, Risperidon: 2 x 2mg. Perilaku kekerasan menjadi prioritas diagnosa pertama Sdr. Y karena banyak data-data yang muncul nada bicara tinggi dan keras, pandangan mata tajam, muka tampak merah, yang merupakan tanda dan gejala perilaku kekerasan. Sehingga perlu mendapatkan prioritas utama untuk mencegah terjadinya masalahmasalah yang lainnya. E. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan uraian diatas mengenai diagnosa utama resiko perilaku kekerasan dan pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap Sdr. Y di bangsal Amarta RSJD Surakarta, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan membina hubungan saling percaya dapat menciptakan suasana terapeutik dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan, sehingga klien menjadi nyaman. b. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien khususnya dengan perilaku kekerasan, membutuhkan kehadiran keluarga sebagai system pendukung yang mengerti keadaan dan permasalahan yang dialami klien.

Disamping itu perawat juga membutuhkan kehadiran keluarga dalam memberikan data yang diperlukan dan membina kerjasama dalam member perawatan pada klien. Dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa peran serta keluarga dalam merawat klien sangat penting dalam proses penyembuhan klien. 2. Saran a. Bagi perawat Dalam memberikan asuhan keperawatan hendaknya perawat mengikuti langkah-langkah proses keperawatan dan melaksanakannya secara sistematis dan tertulis agar tindakan berhasil dengan optimal. b. Bagi klien dan keluarga Klien yang diharapkan dapat melakukan intervensi yang sudah diajarkan oleh perawat guna mencegah terjadinya masala-masalah baru. Klien dengan perilaku kekerasan diharapkan mengenali dan mengetahui cara mengontrol marah yang benar tanpa mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Serta perlunya pemahaman dn dukungan keluarga tentang perawatan klien dengan perilaku kekerasan dirumah secara tepat agar klien selalu dapat berinteraksi dengan orang lain. c. Bagi rumah sakit Banyak klien dirumah sakit jiwa yang jarang dikunjungi keluarga, hendaknya pihak rumah sakit melibatkan keluarga dalam proses perawatan klien dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa.

DAFTAR PUSTAKA Anna L.K. 2012. Gangguan Jiwa Masih Diabaikan. Diakses tanggal 20 Mei 2012. http://health.kompas.com Dalami E, dkk.2009. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: Trans Info Media. Direja A. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika. Erlinafsiah. 2010. Modal Perawat Dalam Praktik Keperawatan Jiwa. Jakarta: Trans Info Media. Fajariyah N. 2012. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Harga Diri Rendah. Jakarta: Trans Info Media. Fitria N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan. Jakarta:Salemba Medika. Kusumawati F dan Hartono Y. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Riyadi S dan Purwanto T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Graha Ilmu. Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Dialihbahasakan Oleh Kapoh R.P dan Yuda E.K. Jakarta: EGC. Teguh. 2011. 19 Juta Penduduk Indonesia Gangguan Jiwa. Diakses tanggal 20 Mei 2012. http://www.harianhaluan.com W.E.Maramis.2004. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Surabaya Yosep I. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama. Widodo A. 2003. Buku Ajar Keperawatan Jiwa I. UMS: Fakultas Ilmu Kesehatan. Tidak dipublikasikan ( tersimpan dalam perpustakaan). Rekam Medik. 2012. Jumlah Pasien Rawat Inap. Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Tidak dipublikasikan.