PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK SMP KELAS VII BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

Verial Rohisah R 34, Sunardi 35, Didik Sugeng P 36

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Arum Wisnanti 26, Sunardi 27, Dinawati Trapsilasiwi 28

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE GENIUS LEARNING

Yudy Tri Utami 3, Susanto 4, Arif 5

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

Lubis Muzaki 3, Slamin 4, Dafik 5

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

Karuniaji Fitra Insani 35, Suharto 36, Arika Indah. K 37

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

Aya Shofia Maulida et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual...

Key Words: Whole Brain Teaching, Quantum Learning, Lesson Plan, Student Book, Worksheet and Final Test.

M. Wildan Athoillah 13, Dafik 14, Hobri 15

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN BEBAN KOGNITIF PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar...

Ratna Syafitri 31, Dafik 32, Hobri 33

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL

Ferina Widya Wiyanti et al., : Pengembangan Tes Matematika Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi...

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

Indah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN APLIKASI MOODLE SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

E-journal Prodi Edisi 1

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

Wahyudi, et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP SKRIPSI. Oleh Dewi Santi NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

Muhammad Ja'far et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Karakter...

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CONCEPT MAPPING DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT PADA POKOK BAHASAN PEMANTULAN CAHAYA DI DMP

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KEUANGAN BERDASARKAN MODEL POLYA SISWA SMK NEGERI 6 JEMBER

ABSTRAK DAN OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PAKEM PADA MATERI FUNGSI KELAS VIII SMP NGANJUK

Transkripsi:

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP Jannatul Khoiriyah 38, Suharto 39, Dinawati Trapsilasiwi 40 Abstract. The research aims is to know the process and the result of development lesson plan and student worksheets based on CORE (connecting organizing reflecting extending) learning model with technique of mind mapping for curved space topic at ninth grade of junior high school. Learning instruments development model refers to 4D Thiagarajan models which has 4 steps namely define, design, develop, and disseminate. This research has two products namely lesson plan and student worksheets. Based on validation process and tryout, the result shows that the coefficient of validity reachs 0,60, the percentages of teacher s activities and students responses are above 80%, and the percentage of students activitie is above 10% - 20%, it can be concluded that the lesson plan and student worksheet had fullfiled the validity, practice, and effective criteria. Keywords : 4D Thiagarajan models, CORE learning model, technique of mind mapping, curved space. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan permasalahan yang sangat penting, terutama bagi bangsa yang berkembang. Dalam perkembangannya, pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan kehidupan manusia yang cerdas, damai dan terbuka. Sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang mengemukakan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Oleh karena itu, perbaikan di bidang pendidikan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sampai saat ini rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan masih merupakan masalah yang sulit untuk dipecahkan. Berbagai jalan atau cara telah ditempuh untuk mengatasinya. Salah satunya ialah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP tersebut termuat jelas bahwa salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar 38 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 39 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 40 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

138 Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 137-146, Desember 2014 proses. Berdasarkan landasan hukum tersebut, setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban untuk menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar proses pembelajaran berlangsung dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu perangkat pembelajaran sebagai wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Untuk membuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal, setiap guru harus mengetahui unsur-unsur perencanaan yang baik. Gunawan (dalam Suwaji, 2008) menyatakan bahwa hasil survey Programme for International Student Assessment (PISA) 2000/2001 menunjukkan bahwa siswa lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk. Kelemahan penguasaan geometri disebabkan oleh : 1) Kelemahan guru dalam memahami konsep, 2) Model yang digunakan kurang melibatkan aktivitas siswa, 3) Kekeliruan dalam buku penunjang. Calfee et al. mengusulkan suatu model pembelajaran yang dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan dengan melibatkan siswa yang disebut model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Exending). Kelebihan dari model CORE yaitu, (1) siswa aktif dalam belajar, (2) melatih daya ingat siswa, (3) melatih daya piker siswa terhadap suatu masalah, dan (4) memberikan pengalaman belajar inovatif kepada siswa. Dalam pembelajaran, informasi yang diperoleh dan telah diolah akan menjadi suatu ingatan. Oleh karena itu siswa memerlukan catatan yang dapat digunakan untuk mengingat kembali informasi yang berupa materi pembelajaran. Salah satu teknik mencatat yang efektif dan kreatif adalah teknik peta pikiran (mind mapping), karena dalam teknik mencatat mind mapping tersebut terdapat gambar dan warna yang menarik, sehingga dengan warna dan gambar tersebut, otak kiri dan kanan manusia dilatih untuk sinergis, catatan yang dibuat menjadi lebih menarik dan akan membuat ingatan yang dapat diingat dalam jangka waktu yang relatif lebih lama dari pada catatan linier biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses dan mengetahui hasil pelaksanaan pengembangan RPP dan LKS model pembelajaran CORE dengan teknik mind mapping pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung.

Jannatul dkk : Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan 139 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Menurut Seels & Richey (dalam Hobri, 2010:1), penelitian pengembangan (developmental research) berorientasi pada pengembangan produk dimana proses pengembangannya dideskripsikan seteliti mungkin dan produk akhirnya dievaluasi. Dalam penelitian ini, produk yang dihasilkan adalah RPP dan LKS pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung kelas IX SMP. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Model Thiagarajan (dalam Hobri, 2010:12) terdiri dari empat tahap yang dikenal dengan model 4-D (four D Model). Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), tahap penyebaran (disseminate). Tahap pendefinisian berisi kegiatan-kegiatan analisis yang bertujuan untuk mendefinisikan dan menetapkan kebutuhan pembelajaran. Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu 1) analisis awal-akhir, yang bertujuan untuk memunculkan masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran, sehingga dapat dibuat alternatif perangkat pembelajaran yang sesuai; 2) analisis siswa, yaitu kegiatan untuk mengadakan observasi di SMP Negeri 1 Sumberjambe dan SMPN Gunungmalang, dan wawancara dengan guru bidang studi matematika serta menganalisis daftar nilai kognitif pada materi sebelumnya untuk menentukan kelompok siswa; 3) analisis materi, yaitu kegiatan mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis materi-materi utama yang akan dipelajari oleh siswa, selanjutnya materi tersebut disusun secara hirarkis; 4) spesifikasi tujuan pembelajaran, yaitu kegiatan merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran khusus (indikator pembelajaran) berdasarkan analisis materi dan analisis siswa; serta 5) analisis tugas, yaitu kegiatan mengidentifikasi keterampilan-keterampilan utama yang diperlukan dalam pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Tahap perancangan terdiri dari empat langkah pokok yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal. Kegiatan utama dalam proses perancangan adalah pemilihan media dan format untuk bahan dan pembuatan desain awal pembelajaran. Semua perangkat yang akan dihasilkan dalam tahap ini disebut draft I.

140 Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 137-146, Desember 2014 Tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba lapangan. Draft II perangkat pembelajaran diperoleh setelah melakukan tahap validasi ahli dan draft III (draft akhir) diperoleh dari tahap uji coba lapangan dan telah memenuhi kriteria keefektifan dan kepraktisan. Tahap terakhir pada proses pengembangan perangkat pembelajaran adalah tahap penyebaran. Kegiatan yang dilakukan adalah menyebarkan perangkat pembelajaran ke sekolah tempat ujicoba, laboratorium pendidikan matematika, perpustakaan FKIP, dan perpustakaan Universitas Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, validasi ahli, data tes hasil belajar, observasi, wawancara, dan pengisian angket. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi RPP dan LKS, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, angket respon siswa, dan tes hasil belajar. Berikut teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini. a. Kevalidan RPP dan LKS dikatakan valid jika koefisien korelasinya 0,60. Analisis validitas menggunakan rumus product moment correlation (metode pearson) yang dijelaskan oleh Purwanto (1992:144) yaitu : Keterangan : α = koefisien validitas instrumen, N = banyak indikator yang ada pada instrumen, X = perolehan skor yang dilakukan oleh validator 1, Y = perolehan skor yang dilakukan oleh validator 2, Z = perolehan skor yang dilakukan oleh validator 3 b. Kepraktisan RPP dan LKS dikatakan praktis apabila persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran 80%. Kepraktisan dapat diketahui dengan menganalisis data aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Berikut rumus yang digunakan untuk menentukan kepraktisan RPP dan LKS. (Hobri, 2010:52)

Jannatul dkk : Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan 141 Keterangan : P g = Persentase keaktifan guru; A = jumlah skor yang diperoleh guru; N = jumlah skor seluruhnya c. Keefektifan Keefektifan RPP dan LKS, dapat diketahui dengan menganalisis data aktivitas siswa (aktivitas yang relevan berkisar antara 10% - 20%, yang tidak relevan 0%- 5%), respon siswa ( 80% siswa memberi respon positif), dan nilai tes hasil belajar. Berikut rumus yang digunakan untuk menentukan kepraktisan RPP dan LKS. 1) Analisis aktivitas siswa (Kristiana, 2011:49) Keterangan : P s = persentase keaktifan siswa; A = jumlah skor yang diperoleh siswa; N = jumlah skor seluruhnya 2) Analisis data respon siswa (Hobri, 2010:53) Keterangan : Pr = persentase respon; n = banyak siswa yang memberikan respon positif ; N = banyak siswa yang mengisi angket respon siswa 3) Analisis data hasil tes hasil belajar a) Validitas butir soal Analisis validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment correlation (Arikunto, 2011:72): Keterangan : r xy = koefisien validitas tes, X = skor butir (item), Y = skor total, N = banyaknya siswa yang mengikuti tes b) Tingkat penguasaan siswa Menurut Hobri (2010:58) kriteria menyatakan ketuntasan pembelajaran adalah minimal 80% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai tingkat penguasaan materi minimal sedang atau minimal 80% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai minimal skor 60 (skor maksimal 100). c) Reliabilitas tes

142 Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 137-146, Desember 2014 (Suherman dalam Hobri, 2010:47) Keterangan: = koefisien reliabilitas tes; K = banyaknya butir tes; S i 2 = jumlah varians butir tes; S i 2 = varians total HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) model pembelajaran CORE dengan teknik mind mapping dalam penelitian ini mangacu pada Model Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Tahap pertama adalah tahap pendefinisian terdiri dari lima langkah pokok yaitu analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis materi, spesifikasi indikator pembelajaran, dan analisis tugas. Tahap perancangan terdiri dari empat langkah yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan desain awal. Pada tahap perancangan dihasilkan draft I. Tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan, yang terdiri dari dua langkah yaitu, validasi ahli dan uji coba perangkat pembelajaran. Pada tahap pengembangan ini dihasilkan draft II dari hasil validasi. Setelah divalidasi, draft II diujicobakan sehingga diperoleh keprakatisan dan keefektifan dan hasilnya disebut draft III (perangkat final). Pembuatan RPP dan LKS mengacu pada indikator pembelajaran yang akan dicapai. Pada penelitian ini, RPP dan LKS yang dibuat dibagi menjadi tiga yaitu RPP dan LKS untuk pertemuan I membahas tentang unsur-unsur bangun ruang sisi lengkung, RPP dan LKS untuk pertemuan II tentang luas permukaaan bangun ruang sisi lengkung, serta RPP dan LKS untuk pertemuan III tentang volume bangun ruang sisi lengkung. RPP dan LKS juga dirancang dengan memperhatikan komponen, prinsip, dan syaratsyarat RPP dan LKS yang baik. Kualitas RPP dan LKS model pembelajaran CORE dengan teknik mind mapping dianggap baik jika memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Kriteria kevalidan diperoleh dari hasil analisis terhadap validasi yang dilakukan para ahli. Hasil analisis menunjukkan bahwa RPP dan LKS telah memenuhi kriteria kevalidan dengan koefisien kevalidan lebih dari 0,60 sehingga RPP dan LKS yang dikembangkan dapat langsung diujicobakan pada subjek uji coba.

Jannatul dkk : Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan 143 Kepraktisan RPP dan LKS diperoleh dengan menganalisis aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung. Hasil penilaian yang dilakukan oleh observer terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diperoleh rata-rata persentase aktivitas guru sebesar 89,26% tersebut termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian, RPP dan LKS yang dikembangkan dapat dikatakan praktis. Gambar 1. Diagram persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran Keefektifan RPP dan LKS diperoleh dari analisis terhadap aktivitas siswa, tes hasil belajar, dan angket respon siswa. Dari hasil pengamatan aktifitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran berkisar 10% - 20%, sedangkan persentase aktivitas siswa yang tidak relevan (misalnya berbicara sendiri, berjalan-jalan saat pembelajaran, dll) berkisar 0% - 5% pada tiap pertemuannya. Berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar diperoleh bahwa ketuntasan siswa mencapai 94,21% dari 51 siswa yang mengikuti tes. Hasil analisis angket respon siswa diperoleh bahwa lebih dari 80% siswa memberikan respon positif terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Gambar 2. Diagram persentase ketuntasan hasil belajar siswa

144 Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 137-146, Desember 2014 Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran CORE dengan teknik mind mapping ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari pembelajaran dengan model ini adalah terjadinya peningkatan motivasi siswa karena dalam proses pembelajaran, siswa dituntun untuk menemukan sendiri dan mengkonstruk konsep materi yang dipelajari. Dengan catatan mind mapping, siswa akan lebih mudah memetakan dan mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Selain itu, siswa juga dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga tidak membuat siswa bosan dalam proses pembelajaran. Sedangkan kelemahannya yaitu : 1) beberapa siswa merasa kurang cocok dengan pembuatan catatan mind mapping karena siswa tersebut memang kurang suka dan kurang telaten menggambar, dan 2) memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pembelajarannya karena siswa dituntun untuk menemukan konsep sendiri sedangkan siswa belum terbiasa mengkonstruk sendiri pengetahuannya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika model pembelajaran CORE dengan teknik mind mapping ini menggunakan Model 4-D Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan tersebut baik/layak digunakan karena telah memenuhi tiga kriteria yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Saran yang penting dari hasil penelitian adalah untuk peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, lebih diperhatikan lagi dalam mengintegrasikan fase-fase model pembelajaran CORE dan cara memadukannya dengan teknik mind mapping, selain itu peran guru harus ditingkatkan lagi terutama dalam menfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hobri, 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan [Aplikasi pada Penelitian Pendidikan Matematika]. Jember: Pena Salsabila.

Jannatul dkk : Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan 145 Kristiana, Arika Indah, 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar NCTM pada Materi Integral dengan Model 4-D. Tidak Diterbitkan. Tesis. Malang: Univesitas Malang. Purwanto, N. 1986. Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadja Karya CV. Suwaji, Untung Trisna. 2008. Permasalahan Pembelajaran Geometri Ruang SMP dan Alternatif Pemecahannya. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pem berdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

146 Kadikma, Vol. 5, No. 3, hal 137-146, Desember 2014