Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Pengaruh Penyuluhan Tentang Senam Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Kesehatan tentang Antenatal Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Posyandu Terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Balita Di Kelurahan Pinokalan Kecamatan Ranowulu Kota Bitung

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN PENGETAHUAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DARUSSALAM

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia memperkirakan diseluruh dunia setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

Transkripsi:

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Ripca Aprisilia wenas 1, Anita Lontaan 2, Berthina. H.Korah 3 1.Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. 2,3 Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRAK Latar Belakang : Tanda-tanda bahaya pada kehamilan merupakan suatu pertanda telah terjadinya masalah yang serius pada ibu hamil atau janin yang dikandungnya. Promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan, mengindentifikasi pengetahuan ibu hamil sesudah diberikan promosi kesehatan serta menganalisa pengaruh kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh kehamilan terhadap pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Metode : penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain One-Group Pretest-Postest. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2014. di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah pengetahuan ibu hamil Hasil Penelitian : Hasil analisis dengan paired sample t-test diperoleh nilai rata-rata pengetahuan ibu hamil sebesar 15,37 dan sesudah diberikan promosi kesehatan tentang Tanda Bahaya Kehamilan sebesar 21,06 dengan t hitung adalah 16,371 dan signifikansi lebih kecil dari 5% (p= 0,000< 0,05). Kesimpulan : ada perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.. Kata Kunci : Promosi Kesehatan, Tanda Bahaya Kehamilan, Pengetahuan PENDAHULUAN Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin 11. Data Provinsi Sulawesi Utara tahun 2012 sasaran ibu hamil 47,503 dan untuk pencapaian K1 berjumlah 14.259 (27,6%), K4 berjumlah 15.271 (35,7%), sedangkan data yang didapat tentang Angka Kematian Ibu (AKI) yang meninggal adalah 49 (0,10%) dengan penyebab yaitu perdarahan (36 %), eklampsia(29%), infeksi(4%) dan yang lain-lain (29%). (1) Promosi kesehatan merupakan program kesehatan dalam berbagai kegiatan pelayanan kesehatan antara lain sebagai upaya promotif dalam praktek kebidanan untuk ibu hamil adalah dengan memberikan informasi dalam bentuk penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan melalui pendidikan dan penyuluhan kesehatan. Data Kabupaten Minahasa Selatan untuk tahun 2012 sasaran ibu hamil 3.970 dengan capaian K1 yaitu 3.710 (93,5%) dan K4 yaitu 3.627 (91,4%). Kematian ibu 3(0,09%) dengan beberapa penyebab yang diperoleh yaitu: ibu hamil dan keluarga tidak mengenal tanda bahaya komplikasi obstetrik yang memerlukan pertolongan Volume 2 Nomor 2. Juli Desember 2014 1

cepat, tepat dan keterlambatan dalam mencapai sarana pelayanan kesehatan, oleh karena keterbatasan biaya, jarak, sulitnya transportasi juga ketidaktahuan tempat pelayanan. (2) Promosi Kesehatan Proses mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya. (3) Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (4) Tanda hamil adalah ada atau terdapat gerakan janin dalam rahim (terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin), terdengar denyut jantung janin (didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi atau EKG dan alat Doppler, dilihat dengan ultrasonografi, pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin). (5) Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Macam-macam tanda bahaya kehamilan pada trimester 1 (0-12 minggu) diantaranya mual-muntah berlebihan, sakit kepala yang hebat dan menetap, penglihatan yang kabur, kelopak mata yang pucat (anemia), deman tinggi. Pada trimester 2 (12-27 minggu) diantaranya: perdarahan pervaginam, nyeri abdomen yang hebat, dan kurangnya pergerakan janin. Trimester 3 (27-36 minggu) diantaranya: bengkak pada wajah,kaki dan tangan, keluar air ketuban sebelum waktunya dan perdarahan pervaginam. (6) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terhadap objek yang tejadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pengindraan, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Tingkat pengetahuan mempunyai 6 (enam) tingkat, yaitu tahu, memahami, aplikasi, (7) analisis, sintesis, evaluasi. Tujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan METODE Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian One- Group Pretest-Postest untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2014, di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah kehamilan. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah pengetahuan ibu hamil. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care (ANC) dari bulan Agustus 2013 sampai bulan Februari 2014 dengan jumlah 230 ibu hamil di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 ibu Volume 2 Nomor 2. Juli Desember 2014 2

hamil. pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis menggunakan Paired Samples t Test. HASIL Gambaran Umum Responden Distribusi subjek menurut golongan umur terbanyak adalah responden dengan golongan umur 21-35 tahun (60%) diantaranya 2 responden tingkat pengetahuan baik, 13 responden tingkat pengetahuan cukup dan 6 responden tingkat pengetahuan kurang responden paling sedikit dengan golongan umur 31 tahun sebanyak 6 responden (17.1%) dengan 6 responden tingkat pengetahuan cukup dan responden dengan golongan umur 20 tahun (22.9%) memiliki 7 tingkat pengetahuan cukup dan 1 tingkat pengetahuan kurang. Latar belakang pendidikan dari reponden dimana responden dengan tingkat pendidikan terbanyak adalah SMP 16 responden (45.7%) yaitu 14 responden tingkat pengetahuan cukup dan 2 responden tingkat pengetahuan kurang dan yang paling sedikit adalah S1 2 responden (5.7%) yaitu 2 responden tersebut memiliki tingkat pengetahuan baik, responden dengan tingkat pendidikan SMU 14 (40%) diantaranya 9 responden berpengetahuan cukup dan 5 responden berpengetahuan kurang, responden tingkat pendidikan DIII 3 (8.6%) yaitu 3 responden tersebut berpengetahuan cukup. Gambaran Responden berdasar Pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan (Pre Test) dan setelah diberikan promosi kesehatan (Post-test) Pengetahuan responden sebelum diberikan Promosi Kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan pada umumnya hasilnya cukup. Dari 35 responden, sebanyak 26 (74,3%) dengan kategori cukup, sedangkan sebanyak 7 (20%) dengan kategori kurang dan sebanyak 2 (5,7%) dengan kategori baik. Pengetahuan ibu hamil tentang bahaya kehamilan setelah diberikan promosi kesehatan atau penyuluhan ternyata mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada tabel diatas bahwa dari 35 responden, sebanyak 28 (80%) dengan kategori baik dan 7 (20%) dengan kategori cukup. Uji Analisis Statistik Tabel 5. Hasil Uji SPSS Dengan Menggunakan Paired Samples t Test Untuk Mengetahui Pengaruh Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Promkes. N Mean Std.Deviasi t P Pre Test Post Test 35 35 15.37 21.06 2.001 1.136-16.371 0,000 Dari tabel berdasarkan hasil analisis dengan paired sample t-test diperoleh nilai rata-rata penngetahuan ibu hamil sebesar 15,37 dan sesudah diberikan promosi kesehatan tentang Tanda Bahaya Kehamilan sebesar 21,06 dengan t hitung adalah 16,371 dan signifikansi lebih kecil dari 5% (p= 0,000< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Volume 2 Nomor 2. Juli Desember 2014 3

PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada ibu-ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan kehamilan sebanyak 35 responden, diperoleh hasil yaitu pengetahuan ibu-ibu hamil sebelum diberikan promosi kesehatan sebagian besar berada pada kategori cukup berjumlah 26 (74,3%), kategori baik berjumlah 2 (5,7%), kategori kurang berjumlah 7 (20%), dan setelah diberikan promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan, sebagian besar berada pada kategori baik berjumlah 28 (80%), kategori cukup berjumlah 7 (20%). Penyuluhan kesehatan merupakan proses suatu kegiatan pemberian informasi tentang hidup sehat untuk mengubah perilaku masyarakat. Penyuluhan kesehatan juga merupakan salah satu bentuk intervensi yang mandiri untuk membantu klien baik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya. (3) Analisa data menunjukkan terjadinya perubahan pengetahuan ibu-ibu hamil sesudah diberikan promosi kesehatan dimana memperlihatkan adanya peningkatan pengetahuan responden sesudah diberikan promosi kesehatan. Dilihat dari hasil penelitian yang dianalisis menunjukkan bahwa nilai ratarata yang diperoleh sebelum diberikan promosi kesehatan 15,37 mengalami peningkatan setelah diberikan promosi kesehatan menjadi 21,06 hasil uji t hitung didapatkan nilai -16,371 (-16,371 < - 2,032) dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p=0,000<0,05). Artinya ada perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hastuti, di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali, yang menunjukkkn bahwa ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan. (8) Dapat dikatakan bahwa promosi kesehatan membawa dampak positif terhadap pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Hal ini juga tidak lepas dari peran petugas kesehatan (bidan) yang diharapkan dapat memberikan informasi-informasi tentang kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan seseorang bukan hanya tergantung pada tingkat pendidikan saja tetapi harus ditunjang oleh faktor-faktor lain seperti pengalaman, keadaan sosial budaya lingkungan serta informasi dengan promosi kesehatan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat di tarik kesimpulan bahwa : 1. Ada peningkatan pengetahuan ibu-ibu hamil di Puskesmas Amurang dari cukup pada pre-test (74,3%) menjadi baik (80%) pada post-test. 2. Dari hasil uji t menunjukkan bahwa promosi kesehatan tentang Tanda Bahaya Kehamilan memiliki pengaruh terhadap pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan. Volume 2 Nomor 2. Juli Desember 2014 4

SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas maka di bawah ini dikemukakan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat : 1. Bagi ibu hamil agar dapat meningkatkan inisiatif dalam menemukan informasi lebih banyak tentang tanda bahaya kehamilan ditempat pelayanan kesehatan sehingga akan menunjukkan peningkatan pengetahuan yang lebih baik untuk mencegah dan menangani resiko-resiko yang kemungkinan terjadi dapat dihindari sedini mungkin. 2. Bagi petugas kesehatan khususnya petugas promosi kesehatan di Puskesmas Amurang dan Puskesmas di Kabupaten Minahasa Selatan agar dapat meningkatkan upaya promosi kesehatan terutama penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan kepada masyarakat khususnya ibu hamil terutama dengan metode ceramah guna membantu meningkatkan pengetahuan ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA 1. Dinkes Sulut. Laporan Tahunan Program KIA Sulut. Manado (2013). 2. Notoatmodjo S. PromosiKesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineke Cipta; (2007). 3. Fitriani S. Promosi Kesehatan. Jakarta: Graha Ilmu; (2011). 4. Prawirohardjo S. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; (2006). 5. Manuaba I B G. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta.: EGC; (2001). 6. Tiran D. Kehamilan dan Permasalahannya. Jakarta: EGC; (2007). 7. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; (2010). 8. Hastuti. Pengaruh Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Sikap Ibu Hamil Dalam Menghadapi Tanda Bahaya Kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali [Skripsi]. Surakarta: Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret; (2011). Volume 2 Nomor 2. Juli Desember 2014 5