Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

Kesehatan tentang Antenatal Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per kelahiran hidup, AKB 34 per kelahiran hidup.


BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

Pengaruh Penyuluhan Tentang Senam Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

BAB I PENDAHULUAN. orangan, keluarga maupun masyarakat. Pelayanan antenatal adalah pelayanan

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini Indonesia adalah salah satu negara yang masih belum

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuann Dan Sikap Siswa SMP Negeri 08 Bitung

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah kematian perinatal sebesar orang. Dari jumlah

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. persalinan adalah nyawa taruhannya atau toh nyawa (bahasa Jawa)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. antara delapan tujuan yang dituangkan dalam Millennium Development Goals

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB 1 PE DAHULUA. setiap saat selama ibu hamil, pada waktu persalinan, pascapersalinan dan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Posyandu Terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Balita Di Kelurahan Pinokalan Kecamatan Ranowulu Kota Bitung

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Amerika Latin dan Karibia 85/ KH, Amerika Utara 23/ KH

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya 5,5 % per tahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Sandra Tombokan 1, Jelly Neltje Bokau 2, Sjenny Olga Tuju 3 1,3. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kesehatan Kemenkes Manado 2. D IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado Email : sandragjt@gmail.com; olgatuju@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Salah satu upaya percepatan penurunan AKI adalah pelayanan antenatal. Pengawasan antenatal merupakan cara untuk mendukung kesehatan ibu hami, dan dapat mendeteksi secara dini tanda bahaya pada kehamilan. Peran bidan pada saat pelayanan antenatal adalah melakukan promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan, dengan adanya promosi kesehatan diharapkan akan mempengaruhi masyarakat, baik individu maupun kelompok untuk berperilaku hidup sehat, dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Metode : Penelitian ini menggunakan metoda penelitian yang bersifat deskriptif analitik yang berupaya mencari pengaruh antara variabel. Deskriptif analitik ini menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Postest untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil pada bulan Januari dan Februari 2013 Di Puskesmas Kawangkoan Kabupaten Minahasa, dengan total populasi, 55 ibu hamil. Data diperoleh melalui kuesioner yang di isi oleh ibu hamil. Analisa menggunakan Uji paired t-test Hasil : penelitian pada 55 responden didapatkan perbedaan pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil,sebelum dan sesudah promosi kesehatan. Hasil analisa dengan uji t berpasangan menunjukkan nilai rerata berdasarkan promosi kesehatan pre-test adalah 34,8 dan setelah promosi kesehatan 58,02 (post-test),hasil uji statistic menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p=0,0001) artinya ada pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Kata Kunci : Promosi kesehatan, Tanda bahaya kehamilan. PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota Asia Tenggara. Risiko kematian ibu karena melahirkan di Indonesia adalah 1 dari 65, dibanding dengan 1 dari 1.100 di Thailand. Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, eklamsia, partus lama, komplikasi aborsi dan infeksi. Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia dalam kehamilan (40%), Penyebab tidak langsung lainnya yaitu rendahnya tingkat pendidikan ibu, keadaan sosial ekonomi yang rendah, sosial budaya yang tidak mendukung, juga karena terbatasnya akses ibu yang tinggal di pedesaan memperoleh pelayanan kesehatan. (1) Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 38

Saat ini Angka Kematian Ibu di Indonesia menurut Survey data kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 mencapai 228 per 100.000 kelahiran, Millenium Development Goals (MDGs) atau sasaran pembangunan milenium menargetkan penurunan AKI di Indonesia pada tahun 2015 menurun menjadi 102/100.000 kelahiran dengan meningkatkan kesehatan ibu. Berbagai upaya untuk menurunkan AKI sudah dimulai sejak akhir tahun 1980 dengan program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar serta dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2000 di canangkan upaya menurunkan kematian ibu melalui Making Pregnancy Safer (MPS), salah satunya dengan meningkatkan surveilans, pembiayaan, monitoring dan informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). (1) Data dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, AKI menurut data program kesehatan keluarga (Kesga) Dinas Kesehatan Provinsi yang bersumber dari laporan Kabupaten/kota pada tahun 2004 yaitu 75 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 sebesar 69 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2006 sebesar 58 kematian per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2007 sebesar 59 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2008 sebesar 50 kematian per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2010 69 kematian ibu dan pada tahun 2011 sebesar 71 kematian ibu atau 186/100.000 kematian ibu. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan (42%), eklamsia (15%), infeksi (8%) dan lain-lain 35%. Salah satu upaya percepatan penurunan AKI adalah pelayanan antenatal. Pengawasan antenatal merupakan cara untuk mendukung kesehatan ibu hamil, dan dapat mendeteksi secara dini tanda bahaya pada kehamilan. Peran bidan pada saat pelayanan antenatal adalah melakukan promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan, dengan adanya promosi kesehatan diharapkan akan mempengaruhi masyarakat, baik individu maupun kelompok untuk berperilaku hidup sehat, dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan. (2) Data dari profil dinas kesehatan kabupaten Minahasa pada tahun 2010 capaian untuk K1 adalah 102,6% dan K4 95%, tahun 2011 K1 101,8% dan K4 96%, tahun 2012 capaian K1 97% dan K4 88,6%, sedangkan untuk Puskesmas Kawangkoan pada tahun 2010 capaian untuk K1 adalah 95% dan K4 93,1%, tahun 2011 K1 90,1% dan K4 88,7%, tahun 2012 capaian K1 89% dan K4 87,5%. Target nasional untuk K1 96% dan K4 88%. Kematian ibu di Puskesmas Kawangkoan tahun 2011 adalah 2 orang ibu hamil. Sasaran ibu hamil untuk Kabupaten Minahasa adalah 6527 ibu hamil,sedangkan untuk Puskesmas Kawangkoan 549 ibu hamil 4. Cakupan tahun 2012 K 1 97% dan Cakupan K 4 88,7%. Bulan Januari tahun 2013 ada 55 ibu hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan. Hasil l wawancara dengan 10 orang ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Kawangkoan, 7 diantaranya belum mengetahui tanda dan bahaya kehamilan. Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 39

Pengenalan tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat bermanfaat, sehingga setiap adanya keluhan dapat ditangani sedini mungkin,hal ini dapat meminimalkan kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Kawangkoan Kabupaten Minahasa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen atau penelitian percobaan, yaitu : suatu model penelitian dengan melakukan intervensi (perlakuan) pada subjek penelitian untuk mengetahui hasil perubahannya setelah diperlakukan oleh intervensi. Eksperimen dilakukan tanpa kelompok pembanding (Sulistyaningsih, 2011). Rancangannya adalah : Pre test Eksperimen Post test O1 X O2 Gambar 2. The One Group Pre Test-Post Test Design Populasi adalah semua ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan dari bulan Januari dan Februari 2013, berjumlah 55 ibu hamil di Puskesmas Kawangkoan. Dan Sampel diambil dengan cara keseluruhan total populasi yaitu dilakukan pada ibu hamil yang berkunjung hanya pada saat itu di Puskesmas Kawangkoan Kabupaten Minahasa = 55 ibu hamil. Analisis menggunakan uji statistik paired sample T- Test HASIL Distribusi Responden Menurut Kelompok umur menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kelompok umur 20 35 tahun (78,18%) dan paling sedikit umur < 19 tahun (3,64 %) sisanya adalah umur lebih dari 35 tahun. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan di Puskesmas Kawangkoan Kabupaten Minahasa tahun 2013 menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah SMA (63,63 %) dan paling sedikit Perguruan tinggi (3,64%) sisanya tersebar pada pendidikan SMP dan SD Distribusi Responden Meurut Paritas ibu menunjukkan bahwa31 / 56,36% responden dengan paritas 2, dibandingkan paritas < 1 (25,46 %) dan paritas > 3 (18,8 %). Pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan. dapat dilihat adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil yaitu pada pre-test didapati kategori baik 1 responden (1,82%), cukup 29 responden (52,73%), dan kurang 25 responden (45,45%), sedangkan sesudah promosi kesehatan, semua 100% berpengetahuan baik. Pada Pre-tes nilai terendah 22 dengan kategori kurang dan nilai tertinggi 47 kategori baik, sedangkan nilai Post-test nilai minimum 56` dan nilai tertinggi 60 dengan kategori baik. Selanjutnya Gambaran hasil analisis Pengetahuan sebelum dan sesudah Promosi Kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan menggunakan uji statistik paired sample T-Test dengan membaca nilai mean Analisis perbedaan nilai skor pengetahuan sebelum dan sesudah Promosi Kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 40

dapat dilihat pada tabel nomor 8 berikut ini. Tabel 1. Perbedaan scor Pengetahuan ibu hamil Pre-Test dan Post-Test Promosi Kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kawangkoan Kabupaten Minahasa Tahun 2013 Pengetahuan n Mean Selisih Standar deviasi t- hitung p Pre-Test 55 34,84 23,18 5,329-30,675 0,0001 Post- Test 58,02 0,782 Hasil uji statistik dengan menggunakan Paired sample t-test menunjukan ada perbedaan atau perubahan signifikan dalam nilai mean sebelum dan sesudah promosi kesehatan. Nilai mean pengetahuan sebelum promosi kesehatan adalah 34,84 dengan standart deviasi 5,329. Sedangkan pada pengukuran post-test promosi kesehatan yang dilakukan 2 jam setelah promosi kesehatan didapatkan nilai mean 58,02 dengan standar deviasi 0,782. Hasil ini terlihat perbedaan nilai mean antara penggukuran pre-test dan post-test terdapat peningkatan 23,18 poin.hasil uji statistik nilai t-hitung -30,675; nilai p 0,0001 maka Ho ditolak Ha di terima. Hal ini memberikan makna ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pre test dan post-test promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Kawangkoan. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 55 responden, umur responden < 19 tahun (3,34) dan umur > 36 tahun (18,8%) dimana pada umur ini adalah memerlukan perhatian selama proses kehamilan.1. Ada 8 responden SD dan 10 responden SMP yang merupakan pendidikan menengah.2 Paritas responden adalah paritas 2 Karakteristik ibu yang mencakup umur dan pendidikan bisa mempengaruhi proses perubahan perilaku (Notoatmojo, 2010), umur responden sebagian besar yaitu 20-35 tahun yang memungkinkan mereka mampu menangkap informasi yang diberikan dan mampu mengingatnya. (3) Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal sehingga dapat membantu mengatasi masalah, selain itu kehamilan, dapat di jalani dengan lancar yang akhirnya siap menjalani persalinan, suami bahagia dan keluarga senang (4) Pendidikan kesehatan juga merupakan suatu bentuk intervensi yang mandiri untuk membantu klien baik individu, keluarga, kelompok maupun masyrakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui pemberian informasi secara langsung tentang pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan tentang persiapan persalinan telah membawa hasil pada peningkatan pengetahuan ibu hamil. Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 41

Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO dengan pemberian informasi melalui penyuluhan, Buku KIAsebagai sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran dan dapat dilakukan dengan pelaksanaan kelas ibu hamil. (5) Pengetahuan adalah hasil dari tahu manusia yang terdiri dari sejumlah faktor dan teori yang memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya pengetahuan diperoleh dari masyarakat langsung maupun pengalaman dari orang lain (6) Analisis data dengan menggunakan uji statistik diperoleh hasil perbedaan sebelum dan sesudah promosi kesehatan, dimana pre-test masih terdapat kategori cukup dan kurang namun setelah diberikan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan yaitu kategori baik (100%). Analisa data menunjukkan terjadinya peningkatan rata-rata (mean) pengetahuan ibu hamil sebelum (34,84 poin) dan sesudah (58,02 poin) promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan. Hasil penelitian yang dianalisis dengan menggunakan uji paired sample t- test, menunjukkan nilai rerata berdasarkan pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil (pretest) adalah 34,84 dan setelah selesai promosi kesehatan (post-test) adalah 58,02, hasil uji statistic menunjukkan adanya perbedaan bermakna ( p = 0,0001) sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Kawangkoan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratyh Agustini di SDN Giwangan Yogyakarta tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap kecemasan menghadapi menarche pada siswi kelas V. Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh yang signifikan (positif) antara kecemasan menghadapi menarche sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi pada siswi kelas V di SD N Giwangan Yogyakarta dengan dengan taraf signifikasi 5% sebesar 0,000. Hasil penelitian dari Tursilowati, tentang pengaruh peran serta suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan di desa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Jati, terdapat pengaruh peran suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam proses persalinan didesa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Jati, berdasarkan analisis uji t berpasangan pada kelompok terdapat perbedaan yang signifikansi. (7) Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk mengubah perilaku individu, kelompok dan masyarakat dalam bidang kesehatan yaitu dalam hal ini persiapan persalinan untuk meningkatkan status kesehatan khususnya ibu dan janin (4) Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 42

DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan R.I. DTPS-KIBBLA Referensi Advokasi Anggaran dan Kebijakan Perencanaan Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak Dengan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Tim Kabupaten/Kota,Departemen Kesehatan RI. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat; (2009). 2. Kholid A. Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori, Perilaku, Media dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo; (2012). 3. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; (2010). 4. Ronald. Pedoman dan Perawatan Kehamilan yang Sehat dan Menyenangkan. Bandung: Nuansa Aulia.; (2011). 5. Notoatmojo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta; (2007). 6. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo; (2006). 7. Tursilowati. Pengaruh peran serta suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan di desa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Jati. (2009). Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 43