PREDIKSI SUDUT GESEK INTERNAL TANAH BERDASARKAN SUDUT DILATASI PADA UJI GESER LANGSUNG

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

GESER LANGSUNG (ASTM D

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

PENGARUH REMBESAN DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP KERUNTUHAN LERENG

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

III. KUAT GESER TANAH

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

BAB II STUDI PUSTAKA

Kuat Geser Tanah. Mengapa mempelajari kekuatan tanah? Shear Strength of Soils. Dr.Eng. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc.

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

MEKANIKA TANAH KRITERIA KERUNTUHAN MOHR - COULOMB. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

LABORATORIUM UJI BAHA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

ANALISA STABILITAS LERENG PADA CAMPURAN PASIR DAN TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN PERMODELAN DI LABORATORIUM ABSTRAK

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)

PENINGKATAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG DENGAN PENAMBAHAN SIRIP ULIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN RUMUS EMPIRIS DAN MODEL TEST

BAB III METODOLOGI Persiapan Metode Pengumpulan Data Data Primer

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND)

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

STUDI PERBANDINGAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM KAPUR DAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR

TEKANAN TANAH LATERAL

Keaktifan lereng adalah proses perpindahan masa tanah atau batuan 1 1. PENDAHULUAN. Ha %

BAB III METODOLOGI 3.2. Metode Pengumpulan Data Data Primer

ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE BISHOP/TRIANGLE (STUDI KASUS : KAWASAN MANADO BYPASS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

PENGARUH VARIASI KEPADATAN PADA PERMODELAN FISIK MENGGUNAKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG TERHADAP STABILITAS LERENG

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

No. Job : 07 Tgl :12/04/2005 I. TUJUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

STUDI KAPASITAS LATERAL PONDASI TIANG UJUNG BEBAS DENGAN VARIASI DIAMETER DAN JARAK BEBAN SAMPAI MUKA TANAH PADA TANAH PASIR DI LABORATORIUM

STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIK, MEKANIK DAN DINAMIK TERHADAP SIKLUS PEMBASAHAN PADA TANAH LERENG DENGAN KEDALAMAN 5-20M DI NGANTANG MALANG

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

ANALISIS PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI KUAT GESER

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

Cara uji geser langsung batu

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

Pengaruh Derajat Kejenuhan Terhadap Kuat Geser Tanah (Studi Kasus : di Sekitar Jalan Raya Manado-Tomohon)

II. Kuat Geser Tanah

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

Korelasi Kuat Tekan dengan Kuat Geser pada Tanah Lempung yang Didistribusi dengan Variasi Campuran Pasir. Albertus Willy P 1) Iswan 2) M.

Materi Mekanika Tanah II (post-mid)

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERILAKU MODULUS DEFORMASI TANAH LEMPUNG DI KAWASAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG YANG DIPADATKAN SECARA STANDAR

KUAT GESER TANAH YULVI ZAIKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAK.TEKNIK UNIV. BRAWIJAYA

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY

PENGARUH KOEFISIEN GESEKAN PADA PROSES MANUFAKTUR

BAB III DATA PERENCANAAN

ANALISIS SISTEM PENURUNAN KONSOLIDASI MULTI-LAYER

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

DIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Kata Pengantar

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK

TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR DENGAN VARIASI DIAMETER

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG A-7 TERHADAP KUAT GESER TANAH PASIR SUNGAI

Nurmaidah Dosen Pengajar Fakultas Teknik Universitas Medan Area

PENGARUH GRADASI PASIR DAN KADAR LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

TRIAKSIAL PADA KONDISI UNCONSOLIDATED-UNDRAINED (ASTM D (1999))

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

STABILITAS TANAH MENGGUNAKAN SERABUT KELAPA MELALUI UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) DI LABORATORIUM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. melongsorkan lereng tanah tersebut setelah diberi perkuatan. Besarnya beban

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU DAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH BERBUTIR HALUS

KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

PENGARUH PASIR TERHADAP PENINGKATAN RASIO REDAMAN PADA PERANGKAT KONTROL PASIF (238S)

PENGARUH PEMBASAHAN BERULANG TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH LONGSORAN RUAS JALAN TAWAELI TOBOLI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Transkripsi:

PREDIKSI SUDUT GESEK INTERNAL TANAH BERDASARKAN SUDUT DILATASI PADA UJI GESER LANGSUNG Prediction of Soil Friction Angle by Dilatation Angle on Direct Shear Test Sumiyanto, Gandjar Pamudji dan Hery Awan Susanto Program Sarjana Teknik UNSOED, Purwokerto ABSTRACT Shear strength parameters of soils are cohesion (c) and internal friction angle ( ). Direct shear test is a method to determine these parameters. Data from this test are shear stress and thickness change of soil. In practice, only the maximum shear stress will used to determine the shear strength parameter. The major objective of this research is to develope a formula for prediction internal friction angle (ϕ) by dilatation angle (α). Result of this research is a prediction formula of internal friction angle, as : ϕ = arctan, by µ = 5. Dilatation angle (α) for this formula was determined at maximum shear stress.. Validations of ϕ predicted by this formula have maximum error 16,76%, average error 5,59% and standard deviation error 4,75%. Cohesion (c) values can calculated by Mohr-Coloumb Formula. Keywords : dilatation angle, direct shear test, internal friction angle PENDAHULUAN Dalam bidang ilmu Teknik Sipil tanah dianggap sebagai bahan struktur, karena dalam mendukung beban bangunan akan timbul tegangan-regangan didalamnya. Hitungan kapasitas dukung tanah didasarkan pada kuat geser tanah. Kuat geser tanah ditentukan oleh nilai kohesi (c) dan sudut gesek internal tanah (ϕ), sehingga kedua parameter tersebut sering disebut parameter kuat geser tanah. Salah satu jenis pengujian parameter kuat geser tanah yang sering dilakukan adalah uji geser langsung (direct shear test). Untuk menentukan kuat geser tanah, pengujian harus dilakukan beberapa kali, dengan tegangan normal yang berbeda. Dari beberapa pegujian tersebut akan didapatkan pasangan data kuat geser tanah dan tegangan normal. Data tersebut selanjutnya diplot dalam grafik dan digunakan untuk menentukan nilai c dan ϕ. Selama uji geser langsung akan terjadi perubahan tebal sampel tanah akibat memadat maupun mengembangnya tanah terutama pada daerah bidang geser. Jika y adalah perubahan ketebalan sampel tanah dan x adalah besarnya pergeseran lateral, maka sudut dilatasi (α) didefinisikan sebagai arctan (dy/dx). Pada umumnya semakin padat suatu tanah akan didapatkan nilai sudut gesek internal yang semakin besar pula. Semakin padat suatu tanah pengembangan sampel tanah yang dihasilkan saat uji geser langsung juga semakin besar, dan ini berarti sudut dilatasinya semakin besar pula. Berdasarkan kedua hal tersebut tentunya ada hubungan antara sudut gesek internal tanah dan sudut dilatasi tanah pada uji geser langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hubungan antara sudut dilatasi dan sudut gesek internal tanah berdasarkan data hasil uji geser langsung. Hubungan tersebut digunakan untuk mendapatkan formula hitungan sudut gesek internal tanah berdasarkan sudut dilatasi. TINJAUAN PUSTAKA Tanah berbutir kasar biasanya didefinisikan sebagai tanah yang tertahan ayakan nomor 200 atau diameter butiran lebih dari 0,075 mm. Sedangkan tanah yang lolos ayakan nomor 200 disebut tanah berbutir halus. Pembagian tersebut dipakai juga dalam klasifikasi tanah sistem ASTM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Hlm : ISSN Purwokerto Dinamika Rekayasa Vol. 1 No. 1 1-34 1858-3075 Agustus 2005

Dinamika Rekayasa Vol.I No.1 Agustus 2005 dan AASTHO (Das, 1998; Terzaghi dan Peck, 1993). Untuk tanah berbutir kasar (pasir), kepadatan tanah mempunyai kontribusi besar dalam menentukan kuat gesernya (Hardiyatmo, 1992; Terzaghi dan Peck, 1983). Semakin padat tanah tersebut maka kuat gesernya semakin besar hal ini dilihat dari nilai sudut gesek internal yang semakin besar. Gaya geser pada suatu benda akan menimbulkan tegangan geser pada bidang geser. Tegangan geser ini akan semakin besar jika gaya geser yang bekerja semakin besar. Tegangan geser maksimum yang mampu ditimbulkan oleh gesekan bidang geser tersebut disebut kuat geser. Pada tanah, kuat gesernya tergantung dari besarnya parameter kuat geser tanah yaitu sudut gesek internal (ϕ) dan kohesi tanahnya (c). Hubungan antara nilai ϕ dan c pada kuat geser tanah telah dikembangkan oleh Mohr dan Coloumb tahun 1976 (Hardiyatmo, 1994; Das, 1985). τ = c + σ. tanϕ...(1) Uji geser langsung (direct shear test) merupakan salah satu pengujian kuat geser tanah. Pengujian ini dilakukan pada sampel tanah dengan tegangan normal tertentu. Pengulangan pengujian dilakukan beberapa kali dengan beban normal yang berbeda. Pada pengujian ini akan didapatkan beberapa data antara lain: pergeseran horisontal, tegangan geser pada tanah, dan ketebalan tanah selama penggeseran (Sumiyanto, dkk., 2003; Weltman dan Head, 1993). Jika pergeseran lateral adalah x dan perubahan ketebalan sampel tanah adalah y, maka sudut dilatasi (α) didefinisikan sebagai berikut (Atkinson dan Bransby, 1982; Craig, 1994) : dy α = arctan...(2) dx Gambar 1. Skema timbulnya sudut dilatasi pada uji geser langsung (Atkinson dan Bransby, 1982) Menurut Atkinson dan Bransby (1982), perilaku tanah selama uji geser langsung dapat disederhanakan seperti pada Gambar 1. Akibat gaya vertikal P dan gaya horizontal Q akan menyebabkan tanah di atas bidang geser bergerak ke kanan dengan sudut α. Selama penggeseran tanah bagian atas akan naik, sehingga ketebalan tanah berubah. Pada bidang geser akan timbul tegangan normal dan tegangan geser dan jika masing-masing dikalikan dengan luas bidang geser akan didapatkan gaya normal (N) dan gaya geser (S). Besarnya gaya normal (N) dan gaya geser (S) didapatkan dari peguraian gaya P dan Q. N = Pcosα + Qsinα... (3) S = Psinα + Qcosα... (4) Sedangkan bentuk umum persamaan gaya geser adalah sebagai berikut: S = µ.n... (5) Subtitusi persamaan 3, 4 dan 5 akan didapatkan persamaan : µ. N = Psinα + Qcosα... (6) µ.( P cosα + Qsinα) = Psinα + Qcosα... (7) sehingga : Q = P... (8) 1 µ tanα Hitungan di atas didasarkan pada bahan tanpa kohesi (c=0), sehingga : Q = P.tanϕ... (9) Subtitusi persamaan 8 dan 9 akan didapatkan : tanϕ tanα µ =... (10) 1+ tanϕ.tanα Jika nilai µ dapat ditentukan maka nilai ϕ dapat dihitung dengan persamaan 8 yang dimodifikasi menjadi : τ = σ... (11) 1 µ tanα METODOLOGI PENELITIAN Alat utama yang dipakai dalam penelitian ini adalah seperangkat alat uji geser langsung. Dengan alat ini sampelsampel tanah yang didapatkan diuji sehingga mendapatkan data tegangan geser dan data perubahan sampel tanah selama pengujian. Data tegangan geser 17

Sumiyanto, dkk. Prediksi Sudut Gesek Internal Tanah berdasarkan Sudut Dilatasi pada Uji Geser Langsung : 16 20 digunakan untuk mendapatkan nilai c dan ϕ tanah. Sedangkan data perubahan ketebalan sampel tanah digunakan untuk evaluasi nilai sudut dilatasi. Sudut dilatasi ditentukan berdasarkan grafik hubungan antara perubahan ketebalan sampel tanah (y) dan pergeseran lateral (x). Sudut dilatasi yang dievaluasi adalah pada pergeseran (x) tertentu sehingga tegangan yang terjadi adalah maksimum. Besarnya sudut dilatasi tersebut ditentukan dengan mengukur kemiringan garis singgung grafik hubungan antara y dan x tersebut (Gambar 2). selatan GOR Susilo Sudarman. Hasil pengujian didapatkan nilai sudut gesek internal (ϕ) pada penelitian ini antara 31,8 O sampai 44,1 O. (a) τ (kg/cm 2 ) y = 9x + 55 0,0 0 σ (kg/cm 2 ) (b) Gambar 2. Cara penentuan sudut dilatasi ( ) Setelah sudut dilatasi didapatkan, selanjutnya dihitung besarnya µ dengan menggunakan persamaan 10. Hasil hitungan akan mendapatkan beberapa pasang data µ dan ϕ. Data tersebut diplot dalam grafik sehingga didapatkan nilai µ yang mewakili semua data. Bedasarkan data hasil hitungan yaitu nilai µ dan α, nilai ϕ dihitung dengan persamaan 11. Selanjutnya nilai c dihitung dengan persamaan 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini pengujian geser langsung dilakukan pada sampel tanah dari tiga tempat, yaitu dari lubang bor I dan II disekitar Kampus Teknik (Lapangan Grendeng) dan lubang bor III di sebelah (c) Gambar 3. Salah satu contoh hasil uji geser langsung : (a) hubungan antara tegangan geser dan pergeseran (b) hubungan antara kuat geser dan tegangan normal (c) perubahan ketebalan tanah selama pengujian Tegangan geser tanah selama pengujian geser langsung berangsur-angsur meningkat sesuai dengan besarnya pergeseran tanah. Setelah mencapai kuat geser (tegangan geser maksimum), tegangan geser tanah akan turun. Selama penggeseraan, terjadi perubahan ketebalan 18

Dinamika Rekayasa Vol.I No.1 Agustus 2005 sampel tanah (Gambar 3). Sudut dilatasi (α) merupakan kemiringan grafik perubahan ketebalan tanah selama penggeseran. dy α = arctan atau dapat ditulis sebagai dx dy tan α =. dx Sudut dilatasi akan berubah-ubah selama penggeseran, hal ini dapat diamati dari kemiringan garis singgung grafik hubungan antara perubahan ketebalan tanah (y) dan pergeseran tanah (x). Tegangan geser maksimum akan dicapai pada sudut dilatasinya maksimum pula. Berdasarkan hal tersebut sudut dilatasi yang dipakai untuk hitungan adalah sudut dilatasi pada saat tegangan geser maksimum terjadi (Gambar 2.). 0,8 0,7 0 0 5 10 15 20 α ( o ) (a) 0,8 0,7 0 30 35 40 45 (b) ϕ ( o ) Gambar 4. Hubungan antara : (a) dan (b) dan Analisis untuk mendapatkan nilai µ dilakukan dengan persamaan 10. Hitungan nilai µ tersebut dilakukan dengan data nilai ϕ dan α hasil pengujian. Berdasarkan kedua data tersebut nilai µ dihitung. Hasil hitungan selanjutnya ditampilkan dalam 2 grafik yaitu grafik hubungan µ dan ϕ dan grafik hubungan µ dan α. Berdasarkan kedua grafik terdapat kecenderungan nilai µ konstan yaitu sekitar 5 (Gambar 4.), hal ini berarti nilai µ tidak tergantung dari ϕ maupun α. Berdasarkan nilai α dan µ, sudut gesek internal tanah dapat dihitung walaupun hanya melakukan satu kali pengujian. Persamaan yang dipakai adalah mengembangkan hitungan ini adalah persamaan 11. ϕ = arctan... (12) ϕ hitungan 50 45 40 35 30 25 20 20 30 40 50 ϕ pengujian Gambar 5. Perbandingan nilai ϕ hasil hitungan dan pengujian Berdasarkan hasil evaluasi, kesalahan hitungan nilai ϕ berdasarkan nilai α adalah sebagai berikut : 1) kesalahan maksimum adalah 16,76%, 2) kesalahan rata-rata adalah 5,59%, dan 3) standart deviasi 4,75%. Setelah nilai ϕ dihitung, nilai c ditentukan menggunakan persamaan 1. Selain untuk memprediksi sudut gesek internal, sudut dilatasi dapat digunakan untuk evaluasi kemungkinan data error. Jika pengujian geser langsung hanya dilakukan dua kali maka akan sulit dievaluasi kemungkinan kesalahan data hasil pengujian. Dengan menggunakan data sudut dilatasi nilai sudut gesek internal dapat diperkirakan. Jika kedua nilai tersebut menunjukkan nilai yang dekat maka kemungkinan kesalahan data kecil, begitu pula sebaliknya. KESIMPULAN 1.Berdasarkan hasil penelitian sudut gesek internal tanah (ϕ) dapat dihitung dengan persamaan: ϕ = arctan. 2.Berdasarkan hasil analisis data pengujian geser langsung yang dilakukan didapatkan nilai µ sebesar 5. 3.Kesalahan prediksi nilai ϕ pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 19

Sumiyanto, dkk. Prediksi Sudut Gesek Internal Tanah berdasarkan Sudut Dilatasi pada Uji Geser Langsung : 16 20 1) kesalahan maksimum adalah 16,76%, 2) kesalahan rata-rata adalah 5,59%, dan 3) standart deviasi 4,75%. DAFTAR PUSTAKA Atkinson, J. H. dan Bransby, P. L. 1982. The Mechanics of Soils (An Itroduction to Critical State Soil Mechanics). McGRAW-HILL Book Company, Maidenhead. Craig, R.F. 1994. Mekanika Tanah, ed 4. Das, B. M. 1985. Mekanika Tanah (Prinsipprinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 2. Das, B. M. 1988. Mekanika Tanah (Prinsipprinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 1. Hardiyatmo, H.C. 1992. Mekanika Tanah I. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hardiyatmo, H.C. 1994. Mekanika Tanah II. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sumiyanto, Nastain dan Wariyatmo N. G. 2001. Panduan Praktikum Mekanika Tanah. Program Sarjana Teknik Universitas Senderal Soedirman, Purwokerto. Terzaghi, K dan Peck, R. B. 1993. Prinsipprinsip Meknika Tanah dalam Praktek Rekayasa, Jilid I, ed.4. Penerbit Erlangga, Jakarta. Weltman, A.J. dan Head, J.M. 1983. Site Investigation Manual. CIRIA, London. 20