Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino

Rancang Bangun Catu Daya Digital Menggunakan Buck Converter Berbasis Mikrokontroler Arduino

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Disain Konverter Charge Pump Rasio Tinggi Untuk Aplikasi Mobil Listrik

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

Perbaikan Performa DC-Link Inverter Satu Fasa Menggunakan Interleaved DC-DC Boost Konverter pada Aplikasi Photovoltaics

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

Desain dan Simulasi Single Stage Boost-Inverter Terhubung Jaringan Satu Fasa Menggunakan Sel Bahan Bakar

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

PENDEKATAN BARU UNTUK SINTESIS KONVERTER DAYA

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1375

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

ANALISIS INVERTER SATU FASA PADA KONFIGURASI MASTER-SLAVE

DUAL FEEDBACK CONTROL DC-DC BOOST CONVERTER MENGGUNAKAN PI CONTROLLER

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2

DESAIN MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA PHOTOVOLTAIC

Dwi Agustina Hery Indrawati

Rancang Bangun Inverter Multipulsa untuk Beban Penerangan Rumah Tangga Jenis Lampu Pijar

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ANALISIS KINERJA FLYBACK CURRENT-FED PUSH-PULL DC-DC CONVERTER PADA MODE BUCK

PENERAPAN PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK SISTEM KONTROL UMPAN BALIK PADA BUCK CONVERTER SWITCHING POWER SUPPLY

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

Perancangan Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pompa Air Tekanan Konstan

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

Rancang Bangun Inverter 1 Phasa dengan Kontrol Pembangkit Pulse Width Modulation (PWM)

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

BOOST-UP CHOPPER 24 V/320 V DENGAN KENDALI PROPORSIONAL- INTEGRAL (PI) BERBASIS MIKROKONTROLLER

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Sistem Manual MPPT Inverter Sebagai Interface. Antara PV dan Beban

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Transkripsi:

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino Melzi Ambar Mazta 1, Ahmad Saudi Samosir 2, Abdul Haris 3 Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung, Bandar Lampung Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145 1 melziambar@gmail.com 2 ahmad.saudi@eng.unila.ac.id 3 abdul.haris@eng.unila.ac.id Intisari Pada dc-dc boost converter, arus masukan dan tegangan keluaran masih menghasilkan ripple yang cukup besar. Ripple merupakan masalah yang mengurangi kehandalan dari konverter itu sendiri. Sehingga diperlukan metode perbaikan untuk mengurangi ripple pada boost converter. Pada penelitian ini metode yang ditawarkan adalah menggunakan teknik interleaved pada boost converter. Teknik tersebut terbukti dapat mengurangi besar nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran secara signifikan. Dari hasil simulasi dan pengujian perangkat keras interleaved boost converter dengan nilai duty cycle yang bervariasi terlihat penurunan besar nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran boost converter jauh lebih kecil dibandingkan dengan hasil boost converter konvensional. Kata kunci Interleaved Boost Converter, Boost Converter, Ripple. Abstract In the dc-dc boost converter, the input current and the output voltage still produce large enough ripple. Ripple is the problem that reduces the reability of the converter itself. So it needs some method to reduce the ripple of boost converter. In this thesis the method that is offered is to use the interleaved technique to boost converter. The technique is proven can reduce the ripple s value on the input current and the output voltage significantly. Based on the result of simulation and hardware testing of interleaved boost converter with variation of the duty cycle value, a decrease in the input current and output voltage boost converter were more smaller than a conventional boost converter. Keywords Interleaved Boost Converter, Boost Converter, Ripple. I. PENDAHULUAN Dalam aplikasi sumber energi terbarukan seperti fuel cell dan solar cell masih menghasilkan tegangan keluaran yang rendah. Untuk itu dibutuhkan alat agar dapat memberikan tegangan keluaran yang lebih besar. Alat yang umum digunakan sekarang ini adalah dc-dc boost converter. Dc dc boost converter merupakan konverter yang digunakan untuk memberikan tegangan keluaran yang lebih tinggi dari tegangan masukkan yang rendah dengan dikendalikan oleh sinyal kontrol berupa sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Namun, pada boost converter konvensional, nilai arus masukan dan tegangan keluaran yang dihasilkan masih terdapat ripple yang cukup besar. Ripple tersebut merupakan masalah yang akan mengurangi kehandalan pada konverter itu sendiri. Maka untuk menyelesaikan masalah tersebut, suatu bentuk metode perbaikan dengan cara memodifikasi rangkaian boost converter dibuat. Modifikasi rangkaiannya dengan menggunakan teknik interleaved pada boost converter. Teknik interleaved bekerja dengan cara memparalelkan lebih dari satu boost converter dengan dikendalikan oleh lebih dari satu sinyal kontrol yaitu sinyal PWM dengan pergeseran fasa yang relatif. Pada penelitian ini, ditawarkan dua unit boost converter yang dihubungkan secara paralel. Dengan memparalelkan kedua boost converter, maka dapat mengurangi nilai ripple pada arus masukan dan tegangan

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 22 keluaran. Tentunya hal ini akan memberikan kelebihan dalam hal kehandalan pada konverter tersebut Rancang bangun interleaved boost converter ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu pemodelan simulasi dan realisasi perangkat keras. Selain itu dilakukan analisa pengaruh akibat pemakaian teknik interleaved pada boost converter. Sehingga akan dibandingkan besar nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran yang dihasilkan antara boost converter konvensional dan interleaved boost converter. Hasil perbandingan tersebut digunakan untuk melihat bahwa dengan menggunakan teknik interleaved pada boost converter maka akan mengurangi besar nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran. Selanjutnya akan dibandingkan juga hasil pengujian perangkat keras interleaved boost converter dengan hasil simulasi. Hal ini bertujuan sebagai evaluasi dan validasi dalam keberhasilan pembuatan perangkat keras. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Boost Converter Boost converter merupakan konverter DC- DC yang berfungsi untuk menaikkan tegangan. [1,2,3] Gambar 1 berikut merupakan rangkaian dari boost converter: ON State OFF State a. State ON [1,2] b. State OFF [1,2] Gbr. 2 Rangkaian Boost Pada Saat State ON dan State OFF [1,2] State ON Ketika berada pada state ON, switch S akan berfungsi sebagai saklar yang menutup (konduksi) ton, dioda menjadi reverse bias dan besar arus induktor akan menyamai arus masukan. Begitu juga dengan tegangan induktor akan sama besarnya dengan tegangan masukan. Dalam kondisi saklar ON, induktor akan menyimpan energi. Waktu saat saklar dalam keadaan ON disebut DT. [2] Saat saklar dalam kondisi selama DT, Gbr. 1 Topologi Boost Converter [1,2] Untuk mempermudah dalam menganalisa rangkaian boost, Gambar 2 berikut ini merupakan state dari rangkaian boost pada saat state ON dan state OFF: State OFF Ketika berada pada state OFF, switch S akan membuka sehingga arus induktor akan mengalir menuju beban melewati dioda sehingga energi yang tersimpan di induktor akan turun. Pada saat toff, beban akan disuplai oleh tegangan sumber ditambah dengan tegangan induktor yang sedang melepaskan energinya. Kondisi ini yang

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 23 menyebabkan tegangan keluaran menjadi lebih besar dibandingkan dengan tegangan masukannya Waktu saat saklar OFF disebut (1 D)T. Rasio antara tegangan keluaran dan tegangan masukan konverter sebanding dengan rasio antara periode penyaklaran dan waktu pembukaan saklar. [2] Saat saklar OFF pada waktu (1 D)T, Untuk keadaan steady state, perubahan di arus induktor harus nol, C Vo = Nilai Kapasitor = Ripple tegangan keluaran B. Interleaved Boost Converter Interleaved boost DC-DC Converter terdiri dari dua unit boost converter yang dihubungkan secara paralel, yang mana dikontrol oleh dua sinyal kontrol dengan perbedaan fasa sebesar 18 diantara kedua sinyal kontrolnya. [3,4,5,6] Pada Gambar 3 menunjukkan rangkaian skematik dari interleaved boost converter. Konverter ini menggunakan dua unit boost converter yang dihubungkan secara paralel. Besar duty cycle untuk setiap unit bernilai (Vout-Vin)/Vout dan ini adalah sama untuk unit yang lainnya. Hal ini disebabkan karena konfigurasi paralel yang dipakai pada kedua unit boost converter. [3,4] Dari persamaan di atas, kita tahu tegangan keluaran dari boost converter dikontrol oleh duty cycle, D Untuk mendesain boost converter perlu ditetapkan beberapa variabel, yaitu tegangan masukan, tegangan keluaran, arus keluaran, frekuensi switching, ripple tegangan keluaran, dan ripple arus masukan Dalam menentukan besarnya nilai induktor dan kapasitor dapat menggunakan persamaan berikut : [4,5] Gbr. 3 Interleaved Boost DC-DC Converter [3,4,5] III. METODE PENELITIAN A. Perancangan Perangkat Keras Interleaved Boost Converter Rancangan interleaved boost converter yang dibuat terdiri dari beberapa subsistem, yaitu mikrokontroler Arduino Mega 256, rangkaian gate driver berbasis HCPL312, antarmuka masukan (menggunakan push button) dan keluaran (menggunakan liquid crystal display, LCD), beban dan rangkaian boost converter dan interleaved boost converter. Masing-masing subsistem tersebut memiliki fungsi dan saling terhubung dengan subsistem yang lain. Urutan kerja dari perangkat keras interleaved boost converter dijelaskan sebagai berikut:

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 24 1) Mikrokontroler digunakan untuk menghasilkan sinyal kontrol berupa pulsa PWM (Pulse Widht Modulation) dengan duty cycle yang bervariasi dari 1% hingga 7%. 2) Pulsa PWM akan mengendalikan switch pada boost dan interleaved boost converter 3) Pulsa yang dihasilkan oleh mikrokontroler tidak langsung menuju switch melainkan harus dikuatkan terlebih dahulu menggunakan rangkaian gate driver. Sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan switch. 4) Setelah pulsa PWM berhasil menggerakan saklar maka akan dihasilkan tegangan keluaran dan arus masukan beserta ripplenya. Untuk parameter nilai tiap tiap komponen dapat di lihat pada tabel 1 berikut ini Gbr. 4 Rancangan Rangkaian Interleaved Boost Converter IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Parameter Nilai Komponen Boost Converter Parameter Nilai Satuan Vin 12 V Frekuensi ( F ) 4 khz Induktor ( L ) 1 mh Kapasitor ( C ) 33 uf 1,9 A 1 V Duty Cycle 7 % Resistor ( R ) 2 Ohm Pengujian perangkat keras dilakukan dengan memberikan masukan berupa variasi nilai duty cycle dari 1% hingga 7% pada nilai beban yang tetap. Beban yang digunakan adalah beban resistif sebesar 2 Ω. Pada pengujian ini, dibagi menjadi dua pengujian yaitu pengujian boost converter dan interleaved boost converter. Realisasi perangkat keras interleaved boost converter ditunjukkan pada Gambar 5 berikut ini Rancangan rangkaian interleaved boost converter secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 4 sebagai berikut : Gbr. 5 Perangkat Keras Interleaved Boost Converter

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 25 A. Pengujian Boost Converter Pengujian dilakukan dengan memberikan variasi nilai duty cycle (D) terhadap boost converter sebesar 1 7 %. Sehingga dihasilkan nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran. Untuk memvalidasi hasil pengujian perangkat keras terhadap karakteristik yang didapatkan pada simulasi dan teori, maka kurva karakteristik hasil pengujian perangkat keras boost converter dibandingkan dengan kurva karakteristik hasil dari simulasi dan teori. Kurva karakteristik tersebut merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara duty cycle (D) dan tegangan keluaran (Vo) (kurva D-Vo). Kurva karakteristik D-Vo tersebut ditunjukkan pada Gambar 8 Pada pengujian ini, dihasilkan juga besar nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran boost converter. Dari hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa dengan memberi masukan besar variasi nilai duty cycle maka semakin besar pula nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran. Hal ini dapat terlihat jelas dalam gambar bentuk gelombang arus masukan dan tegangan keluaran. Gambar Bentuk gelombang arus masukan dan tegangan keluaran dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 9 1) Arus Masukan (Iin) 45 4 Tegangan Keluaran ( V ) 35 3 25 2 15 1 5 Vout_Teori Vout_Perangkat Keras a. Arus Masukan Saat Duty Cycle 3 % 1 2 3 4 5 6 7 Duty Cycle ( % ) Gbr. 6 Kurva D-Vo Saat Masukan Duty Cycle Divariasikan Pada Model Boost Converter Terlihat pada Gambar 6 di atas bahwa semakin besar nilai variasi duty cycle (D) maka semakin besar pula nilai tegangan keluaran (Vo) yang dihasilkan. Dengan kata lain bahwa besar nilai duty cycle (D) berbanding lurus terhadap nilai tegangan keluaran (Vo). Dapat dilihat juga hasil perbandingan kurva karakteristik D-Vo antara hasil pengujian perangkat keras dan teori memiliki kesamaan. Hal itu ditunjukan dari garis kurva yang saling berhimpitan. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil pengujian perangkat keras boost converter sudah sesuai dengan karakteristik secara teori. b. Arus Masukan Saat Duty Cycle 5 % c. Arus Masukan Saat Duty Cycle 7 % Gbr. 7 Gelombang Arus Masukan Saat Pemberian Duty Cycle Sebesar 1 % Hingga 7 % Pada Boost Converter Terlihat dari Gambar 9 bahwa semakin besar variasi nilai duty cycle yang diberikan maka semakin besar juga nilai ripple arus

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 26 masukan yang dihasilkan. Jadi dapat dikatakan bahwa besar nilai duty cycle berbanding lurus terhadap nilai ripple arus masukan. Sehingga dari hasil tersebut didapatkan kurva karakteristik antara duty cycle (D) dengan ripple arus masukan (ΔIin) (Kurva D-ΔIin). Kurva D-ΔIin ditunjukkan pada Gambar 8 berikut ini. c. Tegangan Keluaran Saat Duty Cycle 7 % 2.5 Ripple Arus Masukan ( A ) 2 1.5 1.5 1 2Duty 3Cycle 4( % ) 5 6 7 Gbr. 8 Kurva D-ΔIin Saat Masukan Duty Cycle Divariasikan Pada Boost Converter 2) Tegangan Keluaran (Vo) Δ Iin Gbr. 9 Gelombang Tegangan Keluaran Saat Pemberian Duty Cycle Sebesar 1 % Hingga 7 % Pada Boost Converter Terlihat dari Gambar 9 bahwa semakin besar variasi nilai duty cycle yang diberikan maka semakin besar juga nilai ripple tegangan keluaran yang dihasilkan. Jadi dapat dikatakan bahwa besar nilai duty cycle berbanding lurus terhadap nilai ripple tegangan keluaran. Sehingga dari hasil tersebut didapatkan kurva karakteristik antara duty cycle (D) dengan ripple tegangan keluaran (ΔVo) (Kurva D-Vo). Kurva D-ΔVo ditunjukkan pada Gambar 1 dibawah ini. a. Tegangan Keluaran Saat Duty Cycle 3 % 1.2 Ripple Tegangan Keluaran ( A ) 1.8.6.4.2 ΔVo ( Boost ) Duty Cycle ( % ) 1 2 3 4 5 6 7 Gbr. 1 Gelombang Tegangan Keluaran Saat Pemberian Duty Cycle Sebesar 1 % Hingga 7 % Pada Boost Converter b. Tegangan Keluaran Saat Duty Cycle 5 % B. Pengujian Interleaved Boost Converter Pada pengujian ini metode pengujian yang dilakukan sama halnya dengan metode pengujian pada boost converter yaitu dengan memberi masukan besar nilai variasi duty cycle sebesar 1% hingga 7% pada interleaved boost converter. Sehingga

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 27 dihasilkan nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran. Dari hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik interleaved pada boost converter maka dapat mengurangi nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran. Hal ini dapat terlihat jelas dalam gambar bentuk gelombang arus masukan dan tegangan keluaran. Gambar bentuk gelombang arus masukan dan tegangan keluaran interleaved boost converter dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 13 berikut ini. 1) Arus Masukan b. I L1 & I L2 b. Arus Masukan (Iin) dan Arus Induktor (I L1 & I L2 )Saat Duty Cycle 5 % a. Iin a. Iin b. I L1 & I L2 c. Arus Masukan (Iin) dan Arus Induktor (I L1 & I L2 ) Saat Duty Cycle 7 % b. I L1 & I L2 a. Arus Masukan (Iin) dan Arus Induktor (I L1 & I L2 ) Saat Duty Cycle 3 % a. Iin Gbr. 11 Gelombang Arus Masukan Saat Pemberian Duty Cycle sebesar 1 % Sampai Dengan 7 % Pada Interleaved Boost Converter Terlihat dari Gambar 11 bahwa terjadi perbedaan bentuk gelombang yang menunjukan besar ripple pada arus masukan interleaved boost converter. Dari gambar dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan nilai ripple arus masukan jika dibandingkan dengan hasil ripple arus masukan pada boost converter. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan teknik interleaved pada boost converter, dapat mengurangi nilai ripple pada arus masukan.

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 28 Dari hasil tersebut dihasilkan perbandingan kurva karakteristik duty cycle (D) terhadap ripple arus masukan (ΔIin) (Kurva D-ΔIin) antara model boost converter dan model interleaved boost converter. Perbandingan Kurva D- ΔIin antara hasil pada boost converter dan interleaved boost converter dapat dilihat pada gambar 12. b. Tegangan Keluaran Saat Duty Cycle 5 % Ripple Arus Masukan (A) 2.5 2 1.5 1.5 ΔIin ( Boost 1 ) 2 3 4 5 6 7 ΔIin ( Interleaved ) Duty Cycle ( % ) Gbr. 12 Perbandingan Kurva D ΔIin Antara Hasil Pada Boost Converter dan Interleaved Boost Converter Saat Masukan Duty Cycle Divariasikan Kurva karakteristik yang ditunjukkan oleh Gambar 12 memperlihatkan bahwa dengan menggunakan teknik interleaved pada boost converter terjadi penurunan nilai ripple pada arus masukan. 2) Tegangan Keluaran (Vo) a. Tegangan Keluaran Saat Duty Cycle 3 % c. Tegangan Keluaran Saat Duty Cycle 7 % Gbr. 13 Gelombang Tegangan Keluaran Saat Pemberian Duty Cycle Sebesar 1 % Hingga 7 % Pada Interleaved Boost Converter Terlihat dari Gambar 13 bahwa terjadi perbedaan bentuk gelombang yang menunjukan besar ripple pada tegangan keluaran interleaved boost converter. Dari gambar dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan nilai ripple tegangan keluaran jika dibandingkan dengan hasil ripple tegangan keluaran pada boost converter. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan teknik interleaved pada boost converter, dapat juga mengurangi nilai ripple pada tegangan keluaran. Dari hasil tersebut dihasilkan perbandingan kurva karakteristik duty cycle (D) terhadap ripple tegangan keluaran (ΔVo) (Kurva D-ΔVo) antara hasil pada boost converter dan interleaved boost converter. Perbandingan Kurva D-ΔVo antara hasil pada model boost converter dan model interleaved boost converter dapat dilihat pada gambar 14 berikut ini.

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 29 Ripple Tegangan Keluaran ( V ) 1.2 1.8.6.4.2 ΔVo ( Boost ) ΔVo ( Interleaved ) 1 2Duty 3Cycle 4( % ) 5 6 7 Gbr. 14 Perbandingan Kurva D ΔVo Antara Hasil Pada Boost Converter dan Interleaved Boost Converter Saat Masukan Duty Cycle Divariasikan Kurva karakteristik yang ditunjukkan oleh Gambar 14 memperlihatkan bahwa dengan menggunakan teknik interleaved pada boost converter dapat juga menyebabkan terjadinya pengurangan ripple pada tegangan keluaran. (IJPEDS). Halaman 168 174. ISSN: 288-8694 [4] M. Marimuthu, A. Kamalakkannan, M. Karthick. 212. Interleaved Boost Converter with MPPT Controller for Photovoltaic System. Halaman 7-76. ISSN 223-7656 (c) MIT Publications. [5] Phatiphat Thounhong, Bernard Davat. 21. Study Of A Multhiphase Interleaved Step-Up Converter For Fuel Cell High Power Applications. Energy Conversion and Management 51. Journal. Halaman 826-862 [6] H. M Mallikarjuna Swamy, K.P. Guruswamy, DR. S.P. Singh. 213. Design And Implementation Of Two Phase Interleaved DC DC Boost Converter With Digital PID Controller. International Journal of Electrical Engineering (IJEEE). Volume 3. ISSN: 2231-5284. V. PENUTUP Pada jurnal ini, perangkat keras interleaved boost converter telah dibuat. Setelah dilakukan analisa pengaruh teknik interleaved pada boost converter. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa interleaved boost converter memiliki kemampuan untuk mengurangi nilai ripple pada arus masukan dan tegangan keluaran. REFERENSI [1] Ahmad Kalmin. 212. Simulasi dan Berifikasi Modul Surya Terhubung Dengan Boost Converter Pada Jaringan Listrik Mikro Arus Searah Dengan Menggunakan Matlab Simulink. Skripsi. Universitas Indonesia. [2] M. Abdul Rahim B. M. Mordin. 213. Interleaved DC DC Boost Converter With Small Input Voltage. Declaration of Thesis / Undergraduate Project Paper and Copyright. Malaysia [3] Samosir, A.S., Anwari, M., Yatim, A.H.M. 211. Dynamic Evolution Control of Interleaved Boost DC-DC Converter for Fuel Cell Application. International Journal of Power Electronics and Drive System