BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUSIKALISASI PADA SISWA KELAS X SMAN 14 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Saiful Hamzah, 2013

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa. dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. pukul 09:00 WIB untuk menanyakan kendala atau hambatan pada saat. pembelajaran Mendengarkan Pementasan Drama di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB V KESIMPULAN. Dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk musikalisasi puisi. khususnya karya Untung Basuki yang disebut dengan Lagu puisi

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. terbatas oleh usia, ruang, dan waktu. Dalam situasi dan kondisi apapun apabila

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sastra atau karya sastra

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang tata rasa (sastra). Pengajaran sastra sebagai bagian dari sistem nasional

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yanti Wulan Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses yang mampu

2013 PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami dan dirasakannya. Melalui tulisan puisi, pembaca dapat memahami

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah satu bentuk sistem tanda karya seni yang bermediakan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pengajaran puisi di sekolah terkesan sangat membosankan. Akibatnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia materi yang dirasa sulit oleh

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintaan penyair terhadap bahasa (Aftarueddin, 1982:16). Puisi merupakan pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan. Perasaan dan pikiran penyair yang masih abstrak dikonkretkan. Puisi tak lepas dari seni rangkai kata yang penuh dengan makna. Penyair mengolah kata sedemikian rupa sehingga tercapai puisi. Puisi merupakan salah satu media bagi seseorang untuk mencurahkan segala macam perasaan yang ada di benaknya. Berdasarkan kutipan Wulan dalam Mulyana (1997:34) membaca puisi merupakan salah satu cara mengapresiasi puisi yang paling banyak dilakukan. Pembelajaran membaca puisi memang telah ada mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga tingkat atas, namun ternyata hasilnya belum cukup memuaskan. Masih banyak siswa yang membaca puisi tanpa penghayatan. Mereka cenderung sekedar membaca puisi, tanpa mengerti makna, maksud, bahkan jiwa puisi yang dibaca. Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh Maya dan tertuang dalam skripsinya yang berjudul Keefektifan Model Musikalisasi Puisi dalam Pembelajaran Puisi di kelas XI SMUN 2 Bandung Tahun Ajaran 1999/2000. Salah satu penyebab hal tersebut adalah tidak variatifnya teknik pembelajaran puisi. Hal tersebut menjadi suatu peluang besar yang dipergunakan oleh Wulan untuk mengadakan penelitian yang serupa dan tertuang dalam skripsinya yang

2 berjudul Model Pembelajaran Membaca Puisi dengan Teknik Musikalisasi Puisi di Kelas X SMUN 6 Bandung Tahun Ajaran 2005/2006. Alhasil bahwa teknik musikalisasi puisi merupakan teknik alternatif yang cocok dalam pembelajaran membaca pusi. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang serupa dengan memanfaatkan sedikit peluang meneruskan rumusan masalah mengenai membaca puisi yaitu hasil karya musikalisasi puisi menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dan variatif dalam pembelajaran apresiasi puisi. Salah satu yang membedakan penelitian ini, yaitu lebih fokuskan kepada suatu pemahaman siswa atas puisi yang dibacanya, bukan cara mendeklamasikan puisi tersebut. Alasan penulis mencetuskan media musikalisasi puisi sebagai media pembelajaran apresiasi puisi karena bertolak pada pengertian media yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran perasaan, perhatian, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa hingga proses belajar mengajar terjadi efektif dan efisien. Adapun yang menjadi alasan penulis memilih media musikalisasi puisi, karena media ini suatu karya seni yaitu musik yang dipadukan dengan puisi. Hal ini, sangat menarik jika menjadi sebuah media hasil karya mengapresiasi puisi dengan melantunkannya menjadi lagu dan padukan dengan alat musik tradisional maupun modern menjadi karya seni musik. Musik merupakan salah satu cabang seni yang universal. Musik dikenal oleh berbagai kalangan, bahkan musik sudah menjadi bagian dari kehidupan (Jamalus, 1991:2). Oleh karena itu, penulis ingin bereksperimen sejauh mana media musikalisasi puisi ini jika diaplikasikan dalam

3 pembelajaran apresiasi puisi dapat menjadi stimulus rangsangan untuk menggeluti atau mendalami jiwa puisi yang dibacanya. Berdasarkan paparan tersebut, penulis merasa perlu meningkatkan kompetensi pemahaman siswa dalam pembelajaran sastra yaitu mengapresiasi puisi ini untuk diterapkan di SMA Plus Pariwisata Bandung Kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran 2009/2010. 1.2 Identifikasi Masalah Ada dua variabel penting yang akan diteliti dalam penelitian ini, variabel-variabel tersebut adalah pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan media musikalisasi puisi. Pembelajaran apresiasi puisi adalah variabel terikat yang tidak dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Siswa kelas X SMA Plus Pariwisata dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia juga memperoleh pengetahuan dan pengalaman bersastra. Mata pelajaran itu antara lain 1) Membaca dan Menulis Puisi, 2) Membaca dan Menulis Cerpen/Prosa, 3) Membaca Novel, 4) Membaca Naskah Drama, dan lain-lain yang berhubungan dengan sastra. Dari mata pelajaran tersebut, Apresiasi puisi merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran sastra. Media musikalisasi puisi merupakan variabel bebas yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel lain, dalam hal ini adalah kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan media musikalisasi puisi untuk melihat keefektifannya dalam pembelajaran apresiasi puisi. Hal ini disebabkan apresiasi puisi merupakan suatu proses kompleks yang melibatkan banyak faktor, terdapat sejumlah komponen

4 yang terlibat dalam proses pembelajaran apresiasi puisi. Faktor-faktor tersebut diantaranya siswa, guru, materi, strategi dan metode, teknik, media, dan evaluasi pembelajaran. Jadi, media pembelajaran sebagai satu dari komponen yang terlibat dalam pembelajaran atau berlangsungnya PBM, menjadi faktor penting dalam penelitian ini. 1.3 Pembatasan Masalah Karena luasnya ruang lingkup yang tergambar pada latar belakang penelitian ini, maka dibatasi pada hal-hal sebagai berikut. 1) Kompetensi yang menjadi pusat perhatian penelitian adalah kemampuan siswa dalam memahami puisi. 2) Siswa yang menjadi sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Plus Pariwisata Bandung. 3) Media pembelajaran yang dipilih untuk dieksperimenkan adalah media musikalisasi puisi. 4) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. 1.4 Perumusan Masalah Karena masalah telah dibatasi maka dirumuskan menjadi hal-hal sebagai berikut. 1) Apakah kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi sebelum diberikan media berkategori baik? 2) Apakah kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi akan lebih baik sesudah diberikan media musikalisasi puisi?

5 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dengan media musikalisasi puisi? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka penulis dapat merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang: 1) kemampuan membaca siswa dalam memahani puisi sebelum mengikuti pembelajaran; 2) kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi sesudah mengikuti pembelajaran; 3) ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dengan media musikalisasi puisi. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru, penulis, dan pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai berikut. 1) Bagi Siswa Penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa karena secara langsung atau tidak langsung meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi.

6 2) Bagi Guru Penelitian ini memberikan alternatif model pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan media musikalisasi puisi. 3) Bagi Penulis Penulis dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman di bidang penelitian, khususnya mengenai pembelajaran sastra. 4) Bagi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Melalui penelitian ini, pengajaran bahasa dan sastra menjadi lebih kaya dengan berbagai model pembelajaran yang handal karena proses dan hasilnya teruji melalui sebuah penelitian. 1.7 Anggapan Dasar Anggapan dasar penelitian ini bertolak pada anggapan berikut ini. 1) Membaca dan memahami puisi merupakan suatu kompetensi yang perlu diajarkan kepada siswa. 2) Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah pembelajaran. 3) Media musikalisasi puisi merupakan salah satu media pembelajaran yang bertolak dari hasil-hasil karya puisi yang telah diapresiasi oleh para seniman dan mempunyai dasar pengalaman dan teori.

7 1.8 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Jika hipotesis kerja (H i ) yang berbunyi terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X SMA Plus Pariwisata Bandung tahun pelajaran 2009/2010 dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan media musikalisasi puisi maka (H i ) dapat diterima secara signifikan dan (H o ) ditolak. Dengan kriteria uji hipotesis, jika t hitung > t tabel berarti Ho ditolak atau Hi diterima. 2) Jika hipotesis nol (H o ) yang berbunyi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X SMA Plus Pariwisata Bandung tahun pelajaran 2009/2010 dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan media musikalisasi puisi maka (H o ) dapat diterima secara tidak signifikan dan (H i ) ditolak. Dengan kriteria uji hipotesis jika t hitung < t tabel berarti Ho diterima atau Hi ditolak. 1.9 Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah penafsiran mengenai istilah yang digunakan, maka penulis kemukakan definisi operasional untuk istilah yang digunakan, sebagai berikut. a. Media Pembelajaran Media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan atau alat untuk mempermudah pembelajaran yang berlandaskan pada silabus yang memiliki komponen-komponen; standar kompetensi; kompetensi dasar; alokasi waktu; dan sumber.

8 b. Pembelajaran Apresiasi Puisi Pembelajaran apresiasi puisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi meliputi; metode puisi: diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, versifikasi, dan tata wajah puisi, dan hakikat puisi: tema, amanat/pesan, nada/suasana, dan perasaan. Pembelajaran apresiasi puisi dalam penelitian ini bukan cara membaca atau mendeklamasikan puisi. c. Media Musikalisasi Puisi Media musikalisasi puisi yang maksud dalam penelitian ini adalah hasil karya seni sebuah apresiasi puisi yang dilantunkan atau dinyanyiakan jadi lagu dengan komposisi musik yang selaras sedemikian rupa, tanpa meubah jiwa puisi. Media ini bentuk file dokumen Mp3 yang dapat diputar di DVD ataupun HP yang dapat membaca file tersebut dengan dibantuan Sound atau Speker Active.