PENGARUH EFEK TETAP TERHADAP BOBOT BADAN PRASAPIH DOMBA PRIANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
EFISIENSI RELATIF SELEKSI CATATAN BERULANG TERHADAP CATATAN TUNGGAL BOBOT BADAN PADA DOMBA PRIANGAN (Kasus di SPTD - Trijaya, Kuningan, Jawa Barat)

Respon Seleksi Domba Garut... Erwin Jatnika Priyadi RESPON SELEKSI BOBOT LAHIR DOMBA GARUT PADA INTENSITAS OPTIMUM DI UPTD BPPTD MARGAWATI GARUT

KECERMATAN DUGAAN RESPON SELEKSI BOBOT BADAN PRASAPIH DOMBA PRIANGAN BERDASARKAN CATATAN TUNGGAL DAN CATATAN BERULANG PADA UJI ZURIAT

Kecermatan Dugaan Respon Seleksi Bobot Badan Prasapih Domba Priangan Berdasarkan Catatan Tunggal Dan Catatan Berulang pada Uji Zuriat

NILAI PEMULIAAN DOMBA GARUT BERDASAR BOBOT LAHIR MENGGUNAKAN METODE PATERNAL HALF-SIB DI UPTD BPPTD MARGAWATI

PENDUGAAN HERITABILITAS DAN RESPON SELEKSI BERDASARKAN BOBOT SAPIH DOMBA GARUT DI UPTD BPPTD MARGAWATI GARUT

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendugaan Nilai Heritabilitas Bobot Lahir dan Bobot Sapih Domba Garut Tipe Laga

PRODUKTIVITAS TERNAK DOMBA GARUT PADA STASIUN PERCOBAAN CILEBUT BOGOR

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Sistem Pemeliharaan Domba di UPTD BPPTD Margawati

NILAI PEMULIAAN. Bapak. Induk. Anak

PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL SKRIPSI AHMAD SALEH HARAHAP

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

KORELASI GENETIK DAN FENOTIPIK ANTARA BERAT LAHIR DENGAN BERAT SAPIH PADA SAPI MADURA Karnaen Fakultas peternakan Universitas padjadjaran, Bandung

PENGARUH FAKTOR NON GENETIK TERHADAP BOBOT LAHIR KAMBING BOER PADA STASIUN PERCOBAAN LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG SEI PUTIH

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ketersediaan bibit domba yang berkualitas dalam jumlah yang

EVALUASI POTENSI GENETIK GALUR MURNI BOER

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performans Bobot Lahir dan Bobot Sapih

PENDAHULUAN. mendorong para peternak untuk menghasilkan ternak yang berkualitas. Ternak

TINJAUAN PUSTAKA. penting diberbagai agro-ekosistem, karena memiliki kapasitas adaptasi yang

STUDI KERAGAMAN FENOTIPIK DAN JARAK GENETIK ANTAR DOMBA GARUT DI BPPTD MARGAWATI, KECAMATAN WANARAJA DAN KECAMATAN SUKAWENING KABUPATEN GARUT

TINJAUAN PUSTAKA. Rataan sifat-sifat kuantitatif domba Priangan menurut hasil penelitian Heriyadi et al. (2002) terdapat pada Tabel 1.

L. Istiqomah, C. Sumantri, dan T. R. Wiradarya Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

INJAUAN PUSTAKA Domba Komposit Sumatera

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

FLUKTUASI BOBOT HIDUP KAMBING KACANG INDUK YANG DIKAWINKAN DENGAN PEJANTAN BOER DARI KAWIN SAMPAI ANAK LEPAS SAPIH

I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya genetik asli Indonesia adalah domba Garut, domba

L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1

PERFORMA TURUNAN DOMBA EKOR GEMUK PALU PRASAPIH DALAM UPAYA KONSERVASI PLASMA NUTFAH SULAWESI TENGAH. Yohan Rusiyantono, Awaludin dan Rusdin ABSTRAK

UJI ADAPTASI DOMBA KOMPOSIT PADA KONDISI USAHA PETERNAKAN RAKYAT DI PEDESAAN

Keunggulan Relatif Produksi Susu Domba Garut dan Persilangannya

Seleksi Awal Performa Calon Bibit Domba Garut Anisa Pusparini

KARAKTERISASI FENOTIPIK DOMBA KISAR

STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

LABORATORIUM PEMULIAAN DAN BIOMETRIKA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADAJARAN JATINANGOR 2009

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi termasuk dalam genus Bos yaitu dalam Bos taurus dan Bos indicus.

ABSTRACT ESTIMATE OF BODY WEIGHT FIGHTING AND MEAT GARUT SHEEP AND CROSSBREED WITH MERFOMETRIC ANALYSIS APPROACH

Pendugaan Nilai Pemuliaan dan Trend Genetik Domba Garut dan Persilangannya

KEMAJUAN GENETIK SAPI LOKAL BERDASARKAN SELEKSI DAN PERKAWINAN TERPILIH

APLIKASIANALISIS RANCANGAN ACAK LENGKAP DALAM PENGOLAHAN DATAHASILPENELITIAN PERCOBAAN PAKAN TERNAK PADAKAMBINGINDUK

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

Simulasi Uji Zuriat pada Sifat Pertumbuhan Sapi Aceh (Progeny Test Simulation for Growth Traits in Aceh Cattle)

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

KARAKTERISTIK UKURAN ORGAN DALAM KARKAS ITIK GENOTIPE PEKING x ALABIO DAN PEKING x MOJOSARI

HASIL DAN PEMBAHASAN. P2 * hari hari hari

Analisis Keunggulan Relatif Domba Garut Anak dan Persilangannya

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin

Key words: Birth weight, Genetic correlation, Weaning weight.

SELEKSI YANG TEPAT MEMBERIKAN HASIL YANG HEBAT

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan

E. Kurnianto, S. Johari dan H. Kurniawan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Received July 3, 2007; Accepted November 1, 2007

PEMANFAATAN EFISIENSI REPRODUKSI MELALUI PROGRAM PEMULIAAN DOMBA : STRATEGI PADA PUSAT PEMBIBITAN DAN PEMANFAATANNYA PADA KELOMPOK PETANI PETERNAK

PEMBAHASAN. Zat Makanan Ransum Kandungan zat makanan ransum yang diberikan selama penelitian ini secara lengkap tercantum pada Tabel 4.

Rini Ramdhiani Muchtar, Bandiati, S K P, Tita D. Lestari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang ABSTRAK

Seleksi Awal Calon Pejantan Sapi Aceh Berdasarkan Berat Badan

PENGARUH JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KINERJA ANAK DOMBA SAMPAI SAPIH. U. SURYADI Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember

KARAKTERISASI MORFOLOGI DOMBA ADU

PERFORMANS AYAM MERAWANG BETINA DEWASA BERDASARKAN KARAKTER KUALITATIF DAN UKURAN- UKURAN TUBUH SEBAGAI BIBIT

PRODUKTIVITAS KAMBING HASIL PERSILANGAN KACANG DENGAN PEJANTAN BOER (BOBOT LAHIR,BOBOT SAPIH DAN MORTALITAS)

PRODUKTIVITAS ANAK DOMBA GARUT DI DUA AGROEKOSISTEM YANG BERBEDA

KAJIAN KEPUSTAKAAN. (tekstil) khusus untuk domba pengahasil bulu (wol) (Cahyono, 1998).

TINGKAT PENDIDIKAN IBU, HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU MAKAN DAN STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR

Karakteristik Pertumbuhan Domba Garut dan Persilangannya

ASPEK GENETIS BEBERAPA SlFAT PRODUKSI PUYUH

PENINGKATAN PROTEIN RANSUM UNTUK PEMBESARAN DOMBA HASIL PERSILANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. dunia dengan hidup yang sangat beragam dari yang terkecil antara 9 sampai 13 kg

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

PENAKSIRAN BOBOT BADAN BERDASARKAN LINGKAR DADA DAN PANJANG BADAN DOMBA DONGGALA

HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Evaluation of Performance of Crossbreed Barbados and Priangan Sheep as Main Breed in Pamulihan Sumedang. Abstract

DASAR-DASAR PROGRAM PENINGKATAN MUTU GENETIK DOMBA EKOR TIPIS

PROFIL DAN ANALISA USAHA TERNAK KERBAU DI DESA DANGDANG KECAMATAN CISAUK KABUPATEN TANGERANG

PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL SKRIPSI AHMAD SALEH HARAHAP

JURNAL ILMU TERNAK, VOL.6 NO2. DESEMBER Dedi Rahmat, Tidi Dhalika, Dudi Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi ransum merupakan jumlah ransum yang dikonsumsi dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2016 di Satuan Kerja

Sifat-Sifat Kuantitatif Domba Ekor Tipis Dwicki Octarianda Audisi

MORTALITAS PRASAPIH KAMBING KACANG DAN BOERKA DI STASIUN PERCOBAAN LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG SEI PUTIH

PERFORMANS PERTUMBUHAN DAN BOBOT BADAN SAPI PERAH BETINA FRIES HOLLAND UMUR 0-18 Bulan

PEMANFAATAN CATATAN TEST DAY (HARI UJI) PADA EVALUASI MUTU GENETIK SAPI PERAH DI PT. TAURUS DAIRY FARM. Universitas Padjadjaran

MAKALAH MANAJEMEN TERNAK POTONG MANAJEMEN PEMILIHAN BIBIT

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK MODEL CAMPURAN DATA TAK - SEIMBANG

PERTUMBUHAN NON-LINIER, PENDUGAAN HERITABILITAS DAN NILAI PEMULIAAN DOMBA KOMPOSIT SUMATERA

KARAKTERISTIK MORFOLOGI KAMBING PE DI DUA LOKASI SUMBER BIBIT

ESTIMASI PARAMETER GENETIK SIFAT PERTUMBUHAN KAMBING BOERAWA DI KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

Produksi Susu Induk Terhadap Pengaruh Pertambahan Bobot Badan, Bobot Sapih Dan Daya Hidup Anak Domba Ekor Tipis Jawa Periode Prasapih.

A.Gunawan dan C. Sumantri Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRACT

Hubungan penampilan induk anak domba dari berbagai tipe kelahiran

LAJU PERTUMBUHAN PRASAPIH DAN SAPIH KAMBING BOER, KACANG DAN BOERKA-1

IDENTIFIKASI MODEL KURVA PERTUMBUHAN BERDASARKAN UKURAN- UKURAN TUBUH DOMBA LOKAL UMUR 1 6 BULAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah

EFFECT OF BIRTH TYPE AND SEXS ON DAILY GAIN AND EFFICIENCY ON POST WEANING LAMB DURING THE LAST THREE MONTHS OF FATTENING

PENGGUNAAN CATATAN TEST DAY UNTUK MENGEVALUASI MLTTU GENETIK SAP1 PERAH OLEH : HEN1 INDRIJANI

Transkripsi:

2005 Dudi Posted 26 Mei 2005 Makalah Pribadi Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Semester II 2004/5 Dosen: Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng, MF (penanggung jawab) Prof. Dr. Ir. Zahrial Coto, M.Sc. Dr. Ir. Hardjanto, M.S. PENGARUH EFEK TETAP TERHADAP BOBOT BADAN PRASAPIH DOMBA PRIANGAN Oleh: Dudi Nrp. D061040021 Email: dudi_ptk04@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menduga pengaruh efek tetap (jenis kelamin, musim dan tipe kelahiran) terhadap bobot lahir (BL), bobot sapih (BS) dan pertambahan bobot badan (PBB) domba Priangan. Sejumlah 1237 data bobot badan prasapih domba Priangan yang berasal dari 38 pejantan dan 732 induk telah dianalisis dengan general linear model (glm) aplikasi komputer SAS 6.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) jenis kelamin berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap BL, BS dan PBB; (2) musim tidak berpengaruh nyata pada BL akan tetapi berpengaruh nyata pada BS dan PBB (p<0,05); dan (3) tipe kelahiran berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap BL, BS dan PBB domba Priangan. Kata Kunci: efek tetap, bobot badan, prasapih, domba Priangan Pendahuluan Domba Priangan merupakan sumber plasma nutfah Jawa Barat potensial dan perlu dilestarikan demi kesejahteraaan bersama. Domba ini bersifat prolifik sehingga dalam dua tahun mampu beranak sebanyak tiga kali pada kondisi pemeliharaan yang Dudi_ptk04 1

bik. Umumnya tipe kelahiran yang terjadi adalah tunggal, kembar dua dan kembar tiga jenis kelamin terdiri atas jantan atau betina (Iniguez et al., 1993). Anang (2001) membagi faktor yang mempengaruhi fenotipik domba Priangan ke dalam dua kelompok, yaitu: (1) faktor efek tetap dan (2) efek random. Efek tetap terdiri atas jenis kelamin, musim dan tipe kelahiran. Dalam pendugaan parameter genetik kedua faktor di atas harus diperhitungkan, sehingga akan mengurangi bias pada hasil pendugaan parameter tersebut. Falconer dan Mackay (1996) mengungkapkan bahwa fenotipik ternak merupakan resultante dari faktor genetik dan lingkungan atau dikenal dengan persamaan P = G + E, (P = Fenotip, G = genetik dan E = lingkungan). Faktor genetik merupakan kemampuan individu ternak yang bersifat mewaris, sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor pendukung untuk memunculkan keunggulan genetik ternak dimaksud. Keunggulan genetik ternak akan maksimal apabila didukung oleh faktor lingkungan yang optimal (Noor, 2001). Metode Materi Penelitian Penelitian ini menggunakan data domba Priangan yang dipelihara di UPTD- BPPTD Margawati kabupaten Garut. Data yang diambil berasal domba Priangan yang lahir mulai tahun 1994 sampai dengan 2004, meliputi data induk, pejantan, identitas ternak, tahun kelahiran, bobot lahir, bobot sapih, tipe kelahiran, jenis kelamin, dan musim. Jumlah data yang digunakan sebanyak 1237, terdiri atas: (1) identitas tetua, (2) identitas individu yang meliputi jenis kelamin, tipe kelahiran, dan tahun kelahiran. Variabel yang Diamati Variabel yang diamati adalah bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian domba Priangan. Prosedur Analisis Analisis statistika deskriptif dan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin, musim, dan tipe kelahiran terhadap bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan prasapih domba Priangan menggunakan prosedur analisis General Linear Model (GLM) dengan program komputer SAS 6.2. Dudi_ptk04 2

Hasil dan Pembahasan Struktur Data Penelitian Tabel 1. Rataan dan simpangan baku bobot lahir (bl), bobot sapih (bs), dan pertambahan bobot badan harian (pbb) domba Priangan berdasarkan jenis kelamin, musim dan tipe kelahiran Jenis kelamin Musim Bobot Tipe kelahiran badan Tunggal Kembar-2 Kembar-3 Kembar-4 Hujan bl (kg) (n=83 ekor) 2,53 ± 0,50 bs (kg) (n=46 ekor) 10,38 ± 1,85 Pbb (g) (n=46 ekor) 86,11 ± 19,89 Kemarau bl (kg) (n=167ekor) 2,56 ± 0,64 bs (kg) (n=83ekor) 11,42 ± 2,04 Pbb (g) (n=83ekor) 93,12 ± 22,73 Hujan bl (kg) (n=73 ekor) 2,33 ± 0,48 bs (kg) (n=40 ekor) 9,43 ± 2,23 Pbb (g) (n=40 ekor) 78,75 ± 21,85 Kemarau bl (kg) (n=145ekor) 2,30 ± 0,52 bs (kg) (n=63 ekor) 10,22 ± 1,75 Pbb (g) (n=63 ekor) 85,17 ± 15,83 Simpangan baku (data keseluruhan) bl = 0,60 kg bs = 2,40 kg pbb = 20,72 g (n=99 ekor) (n=38 ekor) (n=6 ekor) 1,80 ± 0,36 1,42 ± 0,23 1,15 ± 0,20 (n=47 ekor) (n=18 ekor) (n=2 ekor) 7,83 ± 1,68 6,07 ± 0,95 6,25 ± 0,35 (n=47 ekor) (n=18 ekor) (n=2 ekor) 65,96 ± 16,98 51,60 ± 10,18 54,44 ± 6,29 (n=207ekor) (n=42 ekor) (n=4 ekor) 1,80 ± 0,33 1,42 ± 0,26 1,13 ± 0,05 (n=114ekor) (n=25 ekor) (n=2 ekor) 8,00 ± 1,39 6,42 ± 0,78 4,95 ± 0,07 (n=114ekor) (n=25 ekor) (n=2 ekor) 67,16 ± 14,38 55,91 ± 8,37 42,78 ± 0,79 (n=96 ekor) (n=28 ekor) (n=6 ekor) 1,61 ± 0,28 1,26 ± 0,32 1,07 ± 0,12 (n=48 ekor) (n=14 ekor) (n=2 ekor) 4,34 ± 2,82 5,49 ± 0,85 6,00 ± 1,41 (n=48 ekor) (n=14 ekor) (n=2 ekor) 33,20 ± 27,79 47,38 ± 8,58 55,56 ± 15,71 (n=189ekor) (n=49 ekor) (n=5 ekor) 1,59 ± 0,32 1,29 ± 0,21 1,02 ± 0,045 (n=88 ekor) (n=33 ekor) (n=2 ekor) 6,89 ± 1,33 6,05 ± 1,05 5,15 ± 0,49 (n=88 ekor) (n=33 ekor) (n=2 ekor) 58,04 ± 13,61 53,27 ± 11,47 45,56 ± 6,29 Koefisien keragaman (data keseluruhan) bl = 31,30 kg bs = 28,61 kg pbb = 29,27 g Data penelitian menunjukkan bahwa bobot badan domba Priangan dipengaruhi oleh efek tetap yaitu jenis kelamin, musim dan tipe kelahiran. Untuk mengetahui lebih jauh pengaruh masing-masing efek tetap tersebut terhadap bobot badan prasapih Dudi_ptk04 3

domba Priangan, maka dilakukan analisis General Linear Model, dengan uji Duncant pada taraf nyata alpha 5 persen. Pengaruh jenis kelamin terhadap bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian domba Priangan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Pengaruh jenis kelamin terhadap bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian domba Priangan Jenis kelamin lahir (kg) sapih (kg) Rataan pertambahan bobot badan harian (g) 2,03a 8,89a 74,78a 1,81b 7,81b 66,13b Keterangan: huruf yang berbeda pada lajur yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) Tabel 2 menunjukkan bahwa jenis kelamin berpengaruh nyata terhadap bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian domba Priangan (p<0,05), yakni rataan bobot badan domba Priangan jantan sejak dilahirkan sampai masa sapih lebih berat dibandingkan pada domba betina. Hal ini sejalan dengan pendapat Ramsey et al. (1994) yang menyatakan bahwa bobot lahir domba jantan lebih berat dibandingkan domba betina, dan bobot lahir ini akan berkorelasi positif dengan bobot sapih dan pertambahan bobot badan. Oleh karena itu, maka domba jantan akan mempunyai bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian yang lebih tinggi dibandingkan dengan domba betina. Perbedaan bobot badan ini kemungkinan disebabkan oleh sistem hormonal (Dukes, 1955). Testosteron yang muncul pada domba jantan dapat meningkatkan daya ikat Cytosol dari m. gluteus yang berhubungan dengan metabolisme protein (Galbrait dan Berry, 1994). Pengaruh musim terhadap bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian pada domba Priangan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa musim tidak berpengaruh nyata terhadap bobot lahir, akan tetapi berpengaruh nyata terhadap bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian domba Priangan (p<0,05). Dudi_ptk04 4

Tabel 3. Pengaruh musim terhadap bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian domba Priangan Musim lahir (kg) sapih (kg) Rataan pertambahan bobot badan harian (g) Kemarau 1,94a 8,51a 71,97a Hujan 1,90a 8,16b 68,55b Keterangan: huruf yang berbeda pada lajur yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) Pada musim kemarau rataan bobot sapih dan pertambahan bobot badan domba Priangan di UPTD-BPPTD Margawati lebih tinggi dibandingkan dengan musim hujan. Hal ini diduga ada kaitannya dengan pola pemberian pakan di musim kemarau yaitu adanya penambahan konsentrat yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan musim hujan sebagai akibat berkurangnya hijauan. Dengan meningkatnya jumlah konsentrat yang dikonsumsi, maka menigkat pula konversi pakan, sehingga akan menigkatkan pula pertambahan bobot badan harian dan bobot sapih. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Nafiu (2003) yakni domba yang dipelihara pada kondisi pakan berkualitas baik menunjukkan performans yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok domba yang dipelihara pada kondisi pakan berkualitas rendah. Pengaruh tipe kelahiran terhadap bobot badan prasapih domba Priangan disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa tipe kelahiran berpengaruh nyata terhadap bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian domba Priangan (p<0,05). Urutan rataan bobot badan domba Priangan dari tertinggi keterendah berdasarkan tipe kelahiran adalah kelahiran tunggal lebih tinggi dibandingkan semua tipe kelahiran kembar, dan kelahiran kembar dua lebih tinggi dari kelahiran kembar tiga. Hal ini sejalan dengan pendapat Robinson, et al. (1977) yang menemukan hal serupa pada domba Dorset yakni tipe kelahiran mempengaruhi bobot lahir anak. Penurunan bobot lahir dibandingkan dengan kelahiran tunggal adalah 19% untuk kembar dua, dan 20% untuk kembar tiga. Donald dan Rusel (1970) menduga bahwa bobot lahir domba kembar dua adalah 80% dari bobot lahir domba tunggal, dan bobot lahir kembar tiga adalah 77% dari bobot lahir domba kembar dua. Dudi_ptk04 5

Tabel 4. Pengaruh tipe kelahiran terhadap bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian domba Priangan Tipe kelahiran Jenis kelamin lahir (kg) sapih (kg) Rataan pertambahan bobot badan harian (g) Tunggal 2,55a 11,05a 91,80a 2,31b 9,92b 82,68b Kembar 2 1,80c 7,95c 67,52c 1,60d 6,93d 59,12d Kembar 3 1,42e 1,28f 6,27e 5,89f 54,11e 51,51f Keterangan: Huruf yang berbeda pada lajur yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) Kesimpulan Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) jenis kelamin berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap BL, BS dan PBB; (2) musim tidak berpengaruh nyata pada BL akan tetapi berpengaruh nyata pada BS dan PBB (p<0,05); dan (3) tipe kelahiran berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap BL, BS dan PBB. Daftar Pustaka Anang A. 2001. Pendugaan Nilai Pemuliaan dengan BLUP. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Donald and Russel. 1970. The relationships between live weigth of ewe at mating and weigth of new born lamb. Anim. Prod. 273-280. Dukes, H. H. 1955. The Fisiology of Domestic Animals. 7 th Edition. Comstock Publishing Association, Ithaca New York. Falconer, D.S. and T.F. Mackay. 1996. Introduction to Quantitatif Genetics. 4 th ed. John Willey and Sons, Inc., New York. Dudi_ptk04 6

Iniguez L., W.A. Pattie and B. Gunawan. 1993. Aspects of sheep breeding with particular emphasis on humid tropical environments: in Small Ruminant Production in the Humid Tropics. Edited by Tomaszewska, M.W., A. Djajanegara, S. Gordian, T.R. Wiradarya, and I.M. Mastika. Sebelas Maret University Press. Nafiu, L. A. 2003. Evaluasi genetik domba Priangan dan persilangannya dengan St.Croix dan Moulton Charolais. [disertasi]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Program Studi Ilmu Ternak. Noor, R.R. 2001. Genetika Kuantitatif Hewan/Ternak. Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Fakultas Peternakan IPB. Ramsey, WS., PG. Hatfield., J D. Wallace and GM. Southward. 1994. Relationships among ewe milk production and ewe, and lamb forage intake in Targhee ewes nursing single or twin Lamb. J. Anim. Sci. 811-816. Robinson, J. J., Mc. Donald dan R. M. J. Crofts. 1977. Studies on reproduction in prolipic ewes growth of the products of conceptions. J. Agr. Sci. 88: 39-552. SAS. 1998. SAS/STAT Guide for Personal Computer. Version 6.2 Edition. SAS Institute Cary., NC USA. Dudi_ptk04 7