BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 Tiap-tiap warga negara

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran. Pendidikan nasional diarahkan untuk. masalah hidup, serta membentuk manusia kreatif dan inovatif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN. konstruktif yang pelaksanaannya diarahkan untuk membimbing, membina

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majunya perkembangan IPTEK pada era globalisasi sekarang ini membuat dunia terasa semakin sempit karena segala sesuatunya dapat dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat komunikasi seperti televisi, radio maupun internet semakin mempermudah masuknya informasi dari luar. Jika kondisi semacam itu tidak diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam mengelola informasi tersebut maka yang terjadi adalah kerugian bagi masyarakat sendiri. Mereka hanya mampu menerima informasi itu secara utuh tanpa mampu menentukan mana yang berdampak positif dan mana yang berdampak negatif. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar di dunia harus cepat tanggap dalam hal semacam ini. Besarnya jumlah penduduk di Indonesia tidak cukup menjadi modal untuk memajukan bangsa jika tidak disertai dengan kualitas yang memadai. Salah satu cara untuk mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas tinggi adalah melalui proses pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa. Disamping itu pendidikan merupakan masalah yang penting bagi manusia, karena 1

2 pendidikan yang menyangkut kelangsungan hidup manusia. Manusia muda tidak hanya cukup tumbuh dan berkembang dengan dorongan insting saja, melainkan perlu bimbingan dan dorongan dari luar dirinya (pendidikan) agar ia menjadi manusia yang sempurna. Pendidikan Nasional Indonesia pada hakekatnya diarahkan pada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang menyeluruh baik lahir maupun batin. Dipandang dari segi kebutuhan pembangunan manusia yang berkualitas perlu dipersiapkan untuk berpartisipasi serta memberikan sumbangan terhadap terlaksananya program-program pembangunan yang telah direncanakan. Pendidikan nasional di Indonesia barakar pada akar kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila serta UUD 1945. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga menjadi warga masyarakat yang maju serta mempunyai kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Secara lengkap tujuan pendidikan nasional tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:7) yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

3 Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam rangka menciptakan kader-kader bangsa sebagai generasi penerus pembangunan bangsa yang berkualitas. Salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang baik dan berbudi pekerti luhur menurut cita-cita dan nilai-nilai dari masyarakat serta untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerjasama, tangguh, bertangung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, dan juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air dan bangsa. Guru sangat berperan penting dalam pendidikan. Menurut Sardiman (2001:123), guru merupakan salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. Guru harus memahami dan menghayati para siswa yang dibinanya, karena wujud setiap siswa tidak sama, ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar mengajar yang diperoleh siswa. Keberhasilan belajar tersebut pada umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa tersebut. Menurut Syah (2005: 144), prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal (faktor dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal (faktor dari luar siswa),

4 yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Keberhasilan proses belajar dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif berkaitan dengan kegiatan mental siswa dalam memperoleh, mengolah mengorganisasi dan menggunakan pengetahuan. Aspek psikomotor berkaitan dengan pengalaman nyata siswa dalam pelajaran terkait aspek-aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak siswa setelah menerima suatu pengalaman. Sedangkan aspek afektif terkait dengan bentuk sikap dan nilai siswa. Aspek ini mencakup watak perilaku siswa seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai. Begitu banyak dan beratnya tugas seorang guru, maka seharusnya dibutuhkan profil seorang guru berkualitas yang mampu mengajar, mendidik serta menjadi panutan. Ini berarti bahwa guru berpartisipasi langsung dalam meningkatkan mutu kecakapan sumber daya manusia. Kecakapan dasar (kompetensi) keguruan merupakan persyaratan yang dituntut oleh profesi guru. Oleh karena itu dalam rangka menjamin agar calon guru itu berkualitas, maka tenaga kependidikan perlu didik melalui Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai peranan besar adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

5 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berusaha mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dengan berbagai sarana dan fasilitas yang ada. UMS memiliki 10 fakultas, salah satunya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan fakultas yang cukup diminati oleh lulusan SMA atau sederajat. Sebagai bagian dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, FKIP pada hakikatnya merupakan penyelenggaraan pendidikan tinggi sekaligus salah satu pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Begitu juga dengan Program Pendidikan Ekonomi Akuntansi yang mempunyai visi Menjadi pusat unggulan (Center of excellence) dalam pengembangan sumber daya insani pada bidang pendidikan Ekonomi Akuntansi yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan tuntutan jaman. Namun dengan demikian, tidak semua mahasiswa yang telah memasuki studi di FKIP memang benar-benar berminat dan memiliki motivasi menjadi guru atau profesi guru memang merupakan pilihan utama bagi mereka. Ada juga mahasiswa yang memasuki jurusan-jurusan di FKIP tersebut disebabkan karena keterpaksaan berhubung tidak diterima di fakultas lain maupun paksaan dari pihak lain. Profesi guru memang sangat mulia dan terhormat di mata masyarakat Indonesia, karena pekerjaannya mendidik anak agar menjadi manusia yang berguna. Namun saat ini profesi tersebut dipandang kurang bergengsi oleh masyarakat atau aspirasi masyarakat terhadap profesi guru rendah. Hal ini

6 disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kemungkinan profesi guru dipandang kurang mampu memberikan jaminan kesejahteraan ekonomi bagi diri dan keluarganya bila dilihat dari tingkat penghasilan. Dengan adanya persepsi tersebut, akan mempengaruhi minat dan motivasi mahasiswa untuk menjadi seorang guru sebagai profesinya. Hal ini jelas berdampak negatif bagi pengadaan tenaga pengajar atau tenaga kependidikan di Indonesia. Jabatan guru tidak dapat dikatakan menjadi idaman bagi setiap pemuda. Walaupun tugas tersebut mulia, namun tidak selalu memberikan kepuasan yang dicari orang dalam jabatannya. Untuk merubah dan menghapus stigma bahwa menjadi guru merupakan pilihan ke-dua, maka perlu dilakukan banyak hal. Salah satunya yaitu dengan membentuk sikap yang positif serta minat dan motivasi pada profesi guru. Pembentukan minat dan motivasi mahasiswa pada profesi guru dapat dilakukan dengan berbagai macam usaha, antara lain dengan peningkatan pemahaman mahasiswa akan pentingnya peran guru bagi pembangunan bangsa dan betapa mulianya profesi guru bagi kehidupan dan pembentukan peradaban manusia. Pendek kata, mahasiswa didorong untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai profesi guru. Pengetahuan dan wawasan yang luas tersebut, dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang profesi guru, sehingga mahasiswa akan dapat memahami dan mengerti untuk selanjutnya menumbuhkan rasa ketertarikan dan kecintaan yang lebih pada profesi guru. Perbedaan latar belakang mahasiswa untuk menjadi guru mengakibatkan perbedaan dalam hal prestasi belajar. Ada yang tinggi dan ada

7 yang rendah. Menurut Syah (2005: 151) minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dan pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Jika mahasiswa menaruh minat besar terhadap mata kuliah tertentu, maka akan memusatkan perhatian yang lebih dari pada mahasiswa lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan mahasiswa menjadi belajar lebih giat, dan pada akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Dengan demikian, bila seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu biasanya tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik dalam menguasai ilmu yang dipelajari. Sebaliknya, bila seseorang belajar penuh, maka akan dengan mudah mempelajari dan meluangkan waktu yang cukup banyak untuk mendalami mata kuliah tersebut sehingga dapat diharapkan prestasi yang dicapai akan lebih baik. Kata minat selalu berhubungan dengan istilah motivasi. Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena dorongan hatinya yang memacunya untuk belajar. Sardiman (2001: 73) menyatakan bahwa hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat. Motivasi selalu menunjang besar kecilnya minat seseorang. Motivasi sendiri dapat dikatakan sebagai daya penggerak. Maksudnya adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh mahasiswa, dalam proses belajar mengajar tentunya, selalu didasari oleh motivasi. Dari motivasi yang kuat, akan muncul minat yang semakin menguat pula pada diri

8 mahasiswa. Maka dari itu, untuk menumbuhkan minat dalam diri mahasiswa perlu diketahui motivasi apa yang mendorong ketertarikan mahasiswa dalam sebuah mata pelajaran adalah tugas seorang dosen sebagai pendidik untuk mengatahui minat belajar dan motivasi mahasiwanya. Sehingga nantinya prestasi belajar akan tercetak dengan cemerlang. Hal ini berarti minat dan motivasi memegang penting dalam keberhasilan belajar. Jadi untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi perlu adanya minat dan motivasi yang tinggi pula. Berdasarkan uraian di atas mendorong penulis untuk mencoba memperoleh bukti tentang adanya PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT DAN MOTIVASI MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Profesi guru dipandang kurang bergengsi oleh masyarakat, tetapi banyak calon mahasiswa berminat untuk memasuki jurusan-jurusan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Profesi guru merupakan suatu pekerjaan yang mulia, tetapi profesi tersebut kebanyakan dipegang oleh orang-orang yang kurang pandai. 3. Jumlah mahasiswa FKIP memang banyak, tetapi kemungkinan tidak semua mahasiswa FKIP memiliki minat dan motivasi yang besar untuk

9 menjadi guru yang dapat mendorong semangat untuk mencapai prestasi yang tinggi. C. Pembatasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari topik kajian maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian untuk menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam hal ini adalah: 1. Minat adalah perhatian dan keinginan yang besar terhadap sesuatu, dalam hal ini adalah minat untuk menjadi seorang guru. 2. Motivasi adalah suatu dorongan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Dalam hal ini adalah motivasi untuk menjadi guru. 3. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai atau hasil yang diperoleh mahasiswa program pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2009 dalam bentuk IPK.

10 D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari minat menjadi guru pada mahasiswa program pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2009? 2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari motivasi menjadi guru pada mahasiswa program pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2009? 3. Apakah terdapat kombinasi efek (interaksi) antara minat menjadi guru dan motivasi menjadi guru terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mahasiswa program pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2009? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari minat menjadi guru pada mahasiswa program pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2009. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari motivasi menjadi guru pada mahasiswa program pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2009.

11 3. Untuk mengetahui apakah terdapat kombinasi efek (interaksi) antara minat menjadi guru dan motivasi menjadi guru terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mahasiswa program pendidikan akuntansi FKIP UMS angkatan 2009. F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan penelitian perbedaan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari minat dan motivasi menjadi guru. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan bagi para dosen agar lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guna menumbuhkan minat dan motivasi mahasiswa untuk menjadi guru yang kompeten. b. Sebagai masukan bagi mahasiswa tentang pentingnya minat dan motivasi untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.

12 G. Sitematika Penelitian BAB I Pendahuluan Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penelitian. BAB II Landasan Teori Bab ini terdiri dari Tinjauan tentang Prestasi Belajar, Tinjauan tentang Minat, Tinjauan tentang Motivasi, Tinjauan tentang Guru Akuntansi, Kerangka Pemikiran, Hipotesis. BAB III Metode Penelitian Bab ini terdiri dari Obyek dan Subyek Penelitian, Populasi, Sampel, Sampling, Sumber Data, Variabel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini terdiri dari Gambaran Umum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Pengujian Instrumen Penelitian, Deskripsi Data, Uji Prasyarat Analisis Data, Pengujian Hipotesis, Pembahasan. BAB V Penutup Bab ini terdiri dari Kesimpulan dan Saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN