Manado

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan infeksi hepatitis virus c kronik dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis reguler

GAMBARAN STATUS BESI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Gambaran hasil produk kalsium dan fosfor pada pasien penyakit ginjal kronik stadium V di Ruang Hemodialisis RSUP Prof. Dr. R. D.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

Frekuensi Hepatitis B dan Hepatitis C Positif pada Darah Donor di Unit Transfusi Darah Cabang Padang pada Tahun 2012

Perbedaan Kadar Hb Pra dan Post Hemodialisa pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada

PERSENTASE KEBERHASILAN OPERASI CIMINO DAN AV-SHUNT CUBITI PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUP PROF KANDOU PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

¹Jesinta Kaparang ²Emma Sy Moeis ² Linda Rotty.

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

Skor APRI pada subyek penyakit ginjal stadium 5 hemodialisis dengan hepatitis B dan hepatitis C

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

NASKAH PUBLIKASI TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA PASIEN HEMODIALISIS MENGENAI GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

Profil pasien penyakit ginjal kronik yang dirawat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juni 2014 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

ABSTRAK. Prevalensi Penularan Virus Hepatitis C pada Skrining Penyumbang Darah. di PMI Kota Bandung antara Tahun 2003 sampai dengan 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan lambat. PGK umumnya berakhir dengan gagal ginjal yang memerlukan terapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan air

1 Felix E. Suyatno 2 Linda W. A. Rotty 2 Emma S. Moeis.

PENDERITA TONSILITIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO JANUARI 2010-DESEMBER 2012

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. bervariasi dari 2-3 bulan hingga tahun (Price dan Wilson, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.

Hubungan gagal jantung dan gangguan fungsi hati

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN NABATI DAN HEWANI DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUP

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Transfusi darah merupakan bagian penting dalam. pelayanan kesehatan modern. Jika digunakan secara

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI HEMODIALISA RUANG DAHLIA BLU RSUP PROF. DR. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN DEPRESI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP. PROF. Dr. R. D.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Transfusi darah merupakan bagian penting yang turut. menunjang dinamika dunia kesehatan.

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014

PROFIL PSORIASIS DI POLIKLNIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan

PROFIL PASIEN SIROSIS HATI YANG DIRAWAT INAP DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

IDENTIFIKASI BAKTERI AEROB PADA URIN PORSI TENGAH PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM 5 DI BLU RSUP PROF. R.D. KANDOU MANADO

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun pada stadium terminal (gagal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE

DAFTAR PUSTAKA. Alam et al., Gagal Ginjal, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan salah satu masalah kesehatan

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

BAB I PENDAHULUAN. (penting untuk mengatur kalsium) serta eritropoitein menimbulkan keadaan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan

Gambaran kadar kalsium pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis

BAB I PENDAHULUAN. A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HCV), Virus

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. atau fungsi ginjal yang berlangsung 3 bulan dengan atau tanpa disertai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

Asuhan Keperawatan Hepatitis D

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Di

ejournal Keperawatan (e-kep) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Gagal ginjal yang terjadi secara mendadak disebut gagal ginjal akut,

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan,

BAB I PENDAHULUAN. dan air dalam bentuk urine (Stein, 2007). Gagal Ginjal Kronik (GGK)

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang bersifat progresif dan irreversibel yang menyebabkan ginjal kehilangan

Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan atau kegagalan fungsi ginjal berupa penurunan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. arsitektur hati dan pembentukan nodulus regeneratif (Sherlock dan Dooley,

Profil tumor solid pada pasien rawat inap di Bagian KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013-Desember 2014

PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

HUBUNGAN KADAR ALBUMIN SERUM DENGAN STATUS NUTRISI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD DR.

Pola Komplikasi Kronis Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang Januari Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah salah satu penyakit dengan risiko

Transkripsi:

PREVALENSI VIRUS HEPATITIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO 1 Alvisco Y. Belung 2 E. Moeis 2 Frans Wantania 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado email: alviscoyohanesbelung@gmail.com Abstract: Chronic Kidney Disease ( CKD ) is a pathophysiological process with diverse etiology resulting in a progressive decline in kidney function. Dialysis is a process of diffusion of solutes and water passively through a porous membrane of a liquid compartment towards other liquid compartments. Hepatitis is a systemic viral infection that attacks the liver. Transmission of Hepatitis B Virus and Hepatitis C Virus is a crucial problem in patients undergoing hemodialysis. This research was conducted by using a retrospective descriptive method. The samples were all positive CKD patients with hepatitis virus in the Hemodialysis Installation of Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Hospital. Based on research conducted found that there were 87 patients undergoing hemodialysis with a diagnosis of Chronic Kidney Disease, a total of 25 patients were found positive for Hepatitis C virus and 14 patients with positive HbsAg. Keywords: Chronic Kidney Disease, Hepatitis Virus, Hemodialysis Abstrak: Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif. Dialisis adalah suatu proses difusi zat terlarut dan air secara pasif melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen cair menuju kompartemen cair lainnya. Virus Hepatitis merupakan infeksi sistemik yang menyerang hati. Transmisi Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C merupakan masalah sangat penting pada pasien yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif retrospektif. Sampel penelitian adalah semua pasien PGK yang positif virus hepatitis di Instalasi Tindakan Hemodialisis RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan ada 87 pasien yang menjalani hemodialisis dengan diagnosis Penyakit Ginjal Kronik, sebanyak 25 pasien ditemukan positif Virus Hepatitis C dan 14 pasien dengan HbsAg positif. Kata Kunci: Penyakit Ginjal Kronik, Virus Hepatitis, Hemodialisis

PENDAHULUAN Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif. Fungsi ginjal dibagi menjadi fungsi ekskresi dan fungsi endrokin dimana pada PGK kedua fungsi ini memburuk walaupun tidak selalu proposional. Fungsi ginjal yang masih tersisa pada stadium akhir PGK sudah minimal sehingga usaha-usaha pengobatan konservatif berupa diet, pembatasan minum, obat-obatan dan lain-lain tidak memberi pertolongan yang diharapkan lagi. Pada stadium ini terdapat akumulasi toksin uremia yang dapat membahayakan kelangsungan hidup pasien. 1,2 Dialisis adalah suatu proses difusi zat terlarut dan air secara pasif melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen cair menuju kompartemen cair lainnya. Hemodialisis merupakan salah satu teknik utama yang digunakan dalam dialisis, prinsip dasar teknik ini yaitu disfusi zat terlarut dan air dari plasma ke larutan dialisis sebagai respon terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan tertentu. 3 Virus Hepatitis merupakan infeksi sistemik yang menyerang hati. Virus hepatitis termasuk virus hepatotropik yang dapat mengakibatkan virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), delta hepatitis (HDV), dan virus hepatitis E (HEV). Terdapat beberapa agen virus hepatitis lainnya yang baru ditemukan dan diberi nama virus hepatitis F (HFV), hepatitis G (HGV), TT (TTV) dan SEN (SENV), tetapi masih sedikit kasus yang ditemukan. 4-6 Transmisi blood borne disease seperti virus hepatitis B dan virus hepatitis C merupakan masalah sangat penting pada pasien yang menjalani hemodialisa.

Untuk itu penulis ingin mengetahui gambaran Virus hepatitis pada pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis rutin di SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 Januari 2016 di bagian Instalasi Tindakan Hemodialisis RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif. Sampel yang diambil adalah semua pasien PGK yang positif virus hepatitis. HASIL PENELITIAN Terdapat 87 pasien yang menjalani hemodialisa dengan diagnosis Penyakit Ginjal Kronik. Pasien dengan Virus Hepatitis C positif didapatkan sebanyak 25 pasien (28,73%) dan pasien dengan Virus Hepatitis B positif sebanyak 14 pasien (16,09%) (lihat Gambar 1). 14 Pasien (16,09%) 25 Pasien (28,73%) Populasi Hepatitis C Hepatitis B 87 Pasien Gambar 1. Populasi dan Sampel

Berdasarkan kelompok usia, pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa dengan Virus hepatitis C memiliki distribusi antara usia 18-29 tahun terdapat 1 orang (4%), antara usia 30-39 tahun terdapat 2 orang (8%), antara usia 40-49 tahun terdapat 8 orang (32%), antara usia 50-59 tahun terdapat 8 orang (32%), dan antara usia 60-69 tahun terdapat 6 orang (24%) (lihat Tabel 1). Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 18-29 1 4 30-39 2 8 40-49 8 32 50-59 8 32 60-69 6 24 Total 25 100 Berdasarkan jenis kelamin, pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa dengan Virus hepatitis C memiliki distribusi pada laki-laki sebanyak 13 orang (52%), sedangkan pada perempuan sebanyak 12 orang (48%) (lihat Tabel 2). Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%) Laki-laki 13 52 Perempuan 12 48 Jumlah 25 100

Berdasarkan jenis kelamin, pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa dengan Virus hepatitis B memiliki distribusi pada laki-laki sebanyak 10 orang (71,42%), sedangkan pada perempuan sebanyak 4 orang (28,57%) (lihat Tabel 3). Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%) Laki-laki 10 71,42 Perempuan 4 28,57 Jumlah 14 100 Berdasarkan banyaknya tindakan hemodialisa, pasien Penyakit Ginjal Kronik sampai terdeteksi anti-hcv positif terdapat 20-100 kali ada 18 orang pasien PGK dan 5 orang pasien anti-hcv positif (27,78%), kemudian antara 101-200 kali ada 31 orang pasien PGK dan 7 orang pasien anti-hcv positif (22,58%), antara 201-300 kali ada 20 orang pasien PGK dan 5 orang pasien anti-hcv positif (25%), antara 301-400 kali ada 10 orang pasien PGK dan 4 orang pasien anti-hcv positif (40%), antara 401-499 ada 4 orang pasien PGK dan 3 orang pasien anti-hcv positif (75%), dan di atas 500 kali ada 4 orang pasien PGK dan 1 orang pasien anti-hcv positif (25%). Tabel 4. Distribusi Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisa dengan Virus Hepatitis C Berdasarkan Banyaknya Tindakan Hemodialisa Frekuensi HD (kali) Jumlah(Pasien PGK) Jumlah(Pasien Anti-HCV Persentase (%) positif) 20-100 18 5 27,78 101-200 31 7 22,58

201-300 20 5 25 301-400 10 4 40 401-499 4 3 75 >500 4 1 25 Total 87 25 Berdasarkan banyaknya tindakan hemodialisa, pasien Penyakit Ginjal Kronik sampai terdeteksi HbsAg positif terdapat 20-100 kali ada 18 orang pasien PGK dan 2 orang pasien HbsAg positif (11,11%), kemudian antara 101-200 kali ada 31 orang pasien PGK dan 6 orang pasien HbsAg positif (19,35%), antara 201-300 kali ada 20 orang pasien PGK dan 5 orang pasien HbsAg positif (25%), antara 301-400 kali ada 10 orang pasien PGK dan 1 orang pasien HbsAg positif (10%), dan di atas 401 kali ada 8 pasien tetapi tidak ditemukan pasien dengan HbsAg positif. Tabel 5. Distribusi Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisa dengan HbsAg Positif Berdasarkan Banyaknya Tindakan Hemodialisa Frekuensi HD (kali) Jumlah(Pasien PGK) Jumlah(Pasien HbsAg positif) Persentase (%) 20-100 18 2 11,11 101-200 31 6 19,35 201-300 20 5 25 301-400 10 1 10 >401 8 0 0 Total 87 14

PEMBAHASAN Selama periode bulan September November 2015 di SMF Ilmu Penyakit Dalam RSU Prof. DR. R. D. Kandou Manado khususnya di Unit Hemodialisis didapatkan 73 pasien yang menjalani hemodialisis dengan diagnosis Penyakit Ginjal Kronik, terdapa pasien dengan Virus hepatitis C berjumlah 25 orang (34,24%). Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu 13,3%. 7 Berdasarkan kelompok usia, pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis dengan Virus hepatitis C memiliki distribusi antara usia 18-29 tahun terdapat 1 orang (4%), antara usia 30-39 tahun terdapat 2 orang (8%), antara usia 40-49 tahun terdapat 8 orang (32%), antara usia 50-59 tahun terdapat 8 orang (32%), dan antara usia 60-69 tahun terdapat 6 orang (24%). Hal ini berkorelasi dengan data yang ada bahwa jumlah pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis terbanyak adalah usia diatas 40 tahun sehingga peluang untuk mengidap Virus hepatitis C lebih besar pada usia tersebut. Seiring dengan bertambahnya usia maka daya tahan tubuh pun menurun sehingga lebih mudah terinfeksi penyakit. Berdasarkan jenis kelamin, pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis dengan Virus hepatitis C memiliki distribusi pada laki-laki sebanyak 13 orang (52%), sedangkan pada perempuan sebanyak 12 orang (48%). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa jenis kelamin lakilaki lebih banyak dari pada perempuan. 8 Sedangkan pada pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa dengan Virus hepatitis B memiliki distribusi

pada laki-laki sebanyak 10 orang (71,42%), sedangkan pada perempuan sebanyak 4 orang (28,57%). Berdasarkan banyaknya tindakan hemodialisa, pasien Penyakit Ginjal Kronik sampai terdeteksi anti-hcv positif terdapat 20-100 kali ada 16 orang pasien PGK dan 5 orang pasien anti-hcv positif (31,25%), kemudian antara 101-200 kali ada 25 orang pasien PGK dan 7 orang pasien anti-hcv positif (28%), antara 201-300 kali ada 15 orang pasien PGK dan 5 orang pasien anti-hcv positif (33,33%), antara 301-400 kali ada 9 orang pasien PGK dan 4 orang pasien anti- HCV positif (44,44%), antara 401-499 ada 4 orang pasien PGK dan 3 orang pasien anti-hcv positif (75%), dan diatas 500 kali ada 4 orang pasien PGK dan 1 orang pasien anti-hcv positif (25%). Hal ini tidak sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa semakin lama pasien menjalani hemodialisis semakin rentan untuk mengidap Hepatitis C. 7 Pada pasien Penyakit Ginjal Kronik sampai terdeteksi HbsAg positif terdapat 20-100 kali ada 18 orang pasien PGK dan 2 orang pasien HbsAg positif (11,11%), kemudian antara 101-200 kali ada 31 orang pasien PGK dan 6 orang pasien HbsAg positif (19,35%), antara 201-300 kali ada 20 orang pasien PGK dan 5 orang pasien HbsAg positif (25%), antara 301-400 kali ada 10 orang pasien PGK dan 1 orang pasien HbsAg positif (10%), dan di atas 401 kali ada 8 pasien tetapi tidak ditemukan pasien dengan HbsAg positif. KESIMPULAN Jumlah kasus Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis dengan Virus hepatitis C sbanyak 25 kasus (28,73%) dan kasus dengan HbsAg positif sebanyak 14 kasus (16,09%) dari 87 pasien. Pasien terbanyak berusia antara 40-49 tahun dan antara 50-59 tahun didominasi oleh laki-laki. Banyaknya tindakan

hemodialisis sampai terdeteksi anti-hcv positif dan HbsAg positif terbanyak antara 101-200 kali. SARAN Bagi pihak Rumah Sakit, kiranya dapat lebih banyak melengkapi catatan medik pasien agar bisa diperoleh data yang lebih lengkap. Wajib melakukan pemeriksaan Virus hepatitis pada pasien baru dan rutin setiap 6 bulan. Melaksanakan kewaspadaan universal (Universal Precautions) yang ketat untuk pasien, petugas medis dan penggunaan alat medik/non-medik. DAFTAR PUSTAKA 1. Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, ed.5. Jakarta: InternaPublishing. 2009. h. 1035-40 2. Rahardjo P, Susalit E, Suhardjono. Hemodialisis. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, es.5. Jakarta: InternaPublishing. 2009. h. 1050-2 3. Price S, Wilson L. Patofisiologi Vol 2. Jakarta: EGC. 2005. h. 972-6 4. Sanityoso A. Virus hepatitis Akut. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jilid I. Pusat Penerbitan IPD FK-UI; 2006. h.427-32 5. Deinstag J, Isselbacher K. Acute Viral Hepatitis. Dalam: Harrison s Principles of Internal Medicine Sixteenth Edition. The McGraw-Hill Professional; 2005. h.1822-38 6. Rizetto M, Zoulim F. Viral Hepatitis. Dalam: Textbook of Hepatology Third Edition. Blackwell Publishing; 2007. h.821-2 7. Ujianto D. HCV PREVALANCE IN HEMODIALYSID UNIT & ITS IMPLICATION TO CLINICALPRACTICE. [serial online] Diunduh 8

November 2011. Tersedia dari: URL: HYPERLINK: nefrologyners.wordpress.com 8. Jasuja S, Gupta A.K, Choudhry, et al. Prevalence and Associations of Hepatitis C Viremia in Hemodialysis Patients at a Tertiary Care Hospital. [serial online] diunduh 21 Januari 2011. Tersedia dari: http://www.indianjnephrol.org