2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 7 BARENG KLATEN TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA SD KOTA YOGYAKARTA. Siti Anafiah Ardian Arief

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Pendidikan bagi anak usia dini bukan sekedar meningkatkan

PEMBENTUKAN SEMBILAN PILAR KARAKTER SISWA KELAS VII SMP PLUS AL MUBARAK JEMBER MELALUI PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN BULAT BERBASIS LESSON STUDY

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Secara teoritis dan fisiologis tujuan. mandiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas utama taman

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa usia Taman Kanak-kanak (TK) merupakan fase yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan suatu bangsa. Oleh karena itu, memberikan perhatian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rasa percaya diri merupakan hal yang sangat penting bagi

TIPE MANUSIA Berdasarkan Karakternya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang RinaFardiana,2014

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak

BAB 1 PENDAHULUAN. selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Anak diibaratkan sebagai kertas putih, pertumbuhannya akan tergantung

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. untuk membelajarkan siswa. Kemampuan pengelolaan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI LAGU ANAK-ANAK. Heni Kusumawati FBS Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. berpikir penulis dalam melakukan penelitian berkaitan dengan topik

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai pendidikan dan dengan pendidikan manusia menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Kartikawati,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

JURNAL PENELITIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 SD TERBITAN TIGA SERANGKAI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang berpendapat bahwa bermain merupakan pemborosan waktu. Senada. dengan yang diungkapkan Elizabeth B. Hurlock (1978: 320) bahwa,

KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi di Taman Kanak-kanak Tauladan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan pendidikan yang diterimanya. Masa anak-anak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya

PERAN FILSAFAT: MEMBANGUN PENDIDIKAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugrah terindah yang telah Allah berikan kepada setiap orang tua dimana anak adalah individu yang penuh dengan keceriaan. Menurut Froebel (Roopnaire & Johnson, 1993) masa anak itu merupakan satu fase yang sangat berharga dan dapat dibentuk dalam kehidupan manusia (a noble and malleable phase of human life). Oleh karena itu masa anak adalah masa emas bagi penyelenggaraan pendidikan dimana pada fase inilah terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang. Di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini seharusnya anak didik mengembangkan segala aspek perkembangannya. Zaman (2008:3) mengemukakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan pekembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa, komunikasi yang seimbang sebagai pembentukan pribadi yang utuh. Sejalan dengan itu Rahayu (2013:62) memaparkan bahwa rasa percaya diri berpengaruh terhadap perkembangan mental dan karakter, anak yang mental dan karakterya kuat akan menjadi modal penting bagi masa depannya ketika menginjak usia dewasa sehingga mampu merespon setiap tantangan dengan lebih realistis. Selanjutnya Salirawati (2012:218) mengemukakan bahwa salah satu karakter yang penting ditanamkan kepada peserta didik adalah karakter percaya diri, percaya diri diartikan sebagai sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. Oleh karena itu peserta didik sangat penting memiliki rasa percaya diri karena tanpa percaya diri mereka akan sulit untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.

2 Menurut Rahmad (1991:3) percaya diri juga dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap orang dalam kehidupan serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep dirinya. Untuk itu rasa kepercayaan diri perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini melalui metode metode yang menyenagkan bagi anak sehingga kepercayaan diri terstimulasi dan tidak membuat anak cepat bosan, peran guru harus kreatif mencari ide untuk memilih metode yang tepat dalam mengembangkan rasa kepercayaan diri anak. Isna Nurla, (2011:60) mengungkapkan bahwa percaya diri merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa percaya diri laksana reactor yang membangkitkan segala energy yang ada pada diri seseorang untuk mencapai sukses. Oleh karena itu sikap percaya diri sangat penting untuk ditanamkan pada anak usia dini agar ia mampu mengembangkan potensi dirinya. Tidak lupa perlu digaris bawahi, bahwa rasa percaya diri anak harus selalu dilatih agar anak tidak selalu takut dan menolak diri ketika mendapat aktivitas yang diberikan guru seperti bernyanyi di depan kelas, memimpin saat berdoa, berbagi cerita dan dalam mengerjakan tugas dari gurunya. Semua kegiatan yang dilaksanakan guru agar menggunakan metode yang sesuai dan tepat bagi anak. Setelah penulis mengamati hasil belajar di Kelompok A TK Rembulan yang bertempat di Jalan Muara Sari 1 No.27 Bandung dalam pembelajaran kepercayaan diri belum terstimulus dengan baik pada anak diakui juga oleh guru kelompok A TK Rembulan bahwa sampai saat ini masih belum menemukan media yang tepat untuk menstimulus kepercayaan diri anak. Hal ini disebabkan pembelajaran yang diberikan dengan cara tidak menarik dan dibuktikan adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas kurangnya keterlibatan anak dalam kegiatan pembelajaran. Guru dengan spontan

3 memberikan tugas kepada anak tanpa melibatkan anak untuk memilih dan guru kurang memberikan media yang menarik dan pembelajaran yang tidak bervariasi membuat anak semakin tidak memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugasnnya. Setelah peneliti mengamati hasil belajar anak di kelompok A TK Rembulan dari 12 anak ada 6 anak yang masih kurang percaya diri. Hasil observasi yang ditemukan peneliti yaitu: 1) anak masih malu untuk tampil kedepan, 2) anak masih menangis dalam mengerjakan tugas karena tidak bisa, 3) anak masih ragu saat menjawab pertanyaan dari guru, 4) anak tidak berani memimpin kelas, 5) anak masih ingin ditemani saat bernyanyi menari ataupun bercerita, dan 6) anak kecewa saat guru meminta untuk sabar menunggu giliran. Agar anak dapat mudah meningkatkan kepercayaan diri sebaiknya guru dapat memberikan kegiatan pembelajaran yang menarik dan membuat anak terlibat dengan kegiatan pembelajaran. seperti yang dijelaskan oleh Rachmawati (2005) seharusnya memberikan kegiatan belajar kepada anak didik perlu memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan anak didik, alat bermain, metode yang digunakan, waktu, kegiatan serta tempat bermain. Dari kesimpulan diatas salah satu kegiatan yang dianggap menarik menurut peneliti untuk memberikan kepercayaan diri anak yaitu dikemas melalui kegiatan panggung boneka nusantara. Menurut Rahayu (2013) pelatihan kepercayaan diri pada anak dapat dilakukan dengan pemberian pengalaman secara langsung serta melibatkan anak dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan panggung boneka adalah salah satu kegiatan yang dapat melatih kepercayaan diri anak karena anak terlibat secara langsung dalam proses kegiatan panggung boneka dan menstimulasi anak untuk meningkatkan imajinasi dan mengembangkan kemampuan berbahasa serta membuat pembelajaran panggung boneka ini menjadi kegiatan yang menyenangkan.

4 Menurut Pitre, dkk 2007 dalam Giwangkara (2011) penggunaan puppet/boneka sebagai media pengajaran mempunyai keuntungan, diantaranya adalah puppet dinilai sebagai media yang dapat lebih menarik perhatian anakanak dan menciptakan kondisi pengajaran yang tidak mengancam. Soehartono (2010:2) mengemukakan bahwa boneka dalam penampilannya memiliki karakteristik khusus, boneka dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka. Boneka merupakan model dari manusia, atau yang menyerupai manusia, atau hewan. Selanjutnya menurut Ulfah Mutiah (2004) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kegiatan panggung boneka lebih komunikatif dan mempunyai komunikasi beberapa arah, pembelajaran dengan kegiatan panggung boneka akan mengaktifkan pancaindra siswa, mereka tidak hanya melihat saja tetapi juga mendengar dan dapat menggerak-gerakkan boneka sehingga siswa selalu teringat pesan yang dibawa oleh model tersebut siswa dapat membedakan akibat perilaku model tentang akibat berbuat benar (positif) atau akibat berbuat salah (negatif). Hasil penelitian menurut Giwangkara (2011) mengenai pengaruh panggung boneka terhadap perilaku peduli pada anak-anak menunjukkan peningkatan sebesar 9,18% dibandingkan pada saat sebelum subyek menerima media pembelajaran panggung boneka, juga membuktikan bahwa sarana pembelajaran melalui panggung boneka berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku peduli anak-anak tahap middle childhood. Berdasarkan keunggulan yang dimiliki kegiatan panggung boneka, maka kegiatan panggung boneka dicoba diterapkan untuk mengembangkan kepercayaan diri anak. Hal ini mengacu kepada hal yang disukai anak bila diajarkan menggunakan media boneka anak akan senang dan dikemas dengan cerita menarik mengandung nilai karakter yang dengan mudah menyerap pesan dari cerita. Atas dasar pemahaman, pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan panggung boneka diharapkan akan menyenangkan memotivasi sekaligus

5 menyentuh pengembangan nilai karakter, yang distandarkan oleh Indonesia Heritage Foundation dalam Megawangi (2004) menrangkum 9 pilar karakter yaitu 1. cinta tuhan dan segenap ciptaannya, 2. kemandirian dan tanggung jawab, 3. kejujuran/amanah dan bijaksana, 4. hormat dan santun, 5. dermawan, suka menolong dan gotong royong, 6. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras, 7. Kepemimpinan dan keadilan, 8. Baik dan rendah hati, 9. Toleransi dan kedamian dan kesatuan. Berdasarkan hal tersebut sehubungan dengan pentingnya meningkatkan perkembangan nilai karakter percaya diri melalui panggung boneka nusantara maka dilakukan penelitian di TK Rembulan, dengan judul penelitian Meningkatakan Kepercayaan Diri Anak Melalui Kegiatan Panggung Boneka Nusantara B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang kegiatan yang cocok untuk diterapkan di Taman Kanak - kanak agar meningkatkan kepercayaan diri anak usia dini. Secara terperinci rumusan masalah akan diuraikan sebagai berikut : 1. Bagaimana profil kepercayaan diri anak di kelompok A TK Rembulan? 2. Bagaimana penerapan kegiatan panggung boneka nusantara digunakan dalam meningkatakan kepercayaan diri anak di kelompok A TK Rembulan? 3. Bagaimana peningkatan kepercayaan diri anak di kelompok A TK Rembulan setelah diterapkannya kegiatan panggung boneka nusantara? C. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kpercayaan diri anak melalui kegiatan panggung boneka nusantara di TK Rembulan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empirik tentang: 1. Untuk mengetahui profil kepercayaan diri yang dimiliki oleh anak

6 kelompok A TK Rembulan. 2. Untuk mengetahui langkah langkah penerapan kegiatan panggung boneka nusantara untuk meningkatakan kepercayaan diri di kelompok A TK Rembulan. 3. Untuk mengetahui peningkatan kepercayaan diri anak di kelompok A TK Rembulan setelah diterapkannya kegiatan panggung boneka nusantara. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bertujuan dapat diharapkan bermanfaat bagi para pembaca dan pendidik untuk meningkatkan pembelajaran yang digunakan dalam penembangan pendidikan karakter menggunakan kegiatan yang menarik, manfaat yang di ambil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Anak Dapat lebih mengembangkan rasa kepercayaan diri pada setiap kegiatan - kegiatan yang diberikan guru. 2. Bagi Guru Menambah wawasan guru mengenai pembelajaran dengan kegiatan panggung boneka yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri 3. Bagi Lembaga Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan sumbangan informasi untuk lebih mengenal dan memahami tentang kepercayaan diri, agar kajian keilmuan maupun pelaksanaannya lebih baik sehingga tidak ada kesalahan dalam penerapan pendidikan di masa yang akan datang. 4. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengembangan kepercayaan diri anak menggunakan kegiatan panggung boneka E. Struktur Organisasi Skripsi Untuk memahami alur pikir dalam penulisan skripsi ini maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

7 BAB I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu untuk diteliti, dan pendekatan menyelesaikan masalah. Identifikasi dan perumusan masalah menjelaskan tentang analisis dan rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil yang ingin dicapai seteah penelitan selesai dilakukan. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat kerja operational. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan baik bagi anak,guru,lembaga dan peneliti yang lain. BAB II berisi kajian pustaka. Kajian pustaka menjelaskan landasan teoritik dalam menyusun rumusan masalah dan tujuan. BAB III berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian yang terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisi data penelitian. BAB IV berisi tentang hasil penelitian dari hasil analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka. BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhdap analisis temuan penelitian Daftar Pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.

8