Sistem I/O. Perangkat Keras I/O Aplikasi Antarmuka I/O Kernel I/O Subsystem Mengubah I/O Request Menjadi Operasi Perangkat Keras Streams Performance

dokumen-dokumen yang mirip
Operating System. I/O System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

12 Input / Output. Sistem I/O. Hardware I/O. Struktur PC Bus

Sistem Penyimpanan Disk

PERTEMUAN 10 KULIAH SISTEM OPERASI I/O dan DISK. Dahlan Abdullah d m

13 Sistem Penyimpanan Disk

SISTEM OPERASI. CSP 2702 Semester/SKS : 4/3 Program Studi : Sistem Komputer Kamis, Ruang : P-22

Perangkat Penyimpanan Tersier

Manajemen Disk II. Kelompok : Aditya Nugraha Dani Supriyadi Wahyu Sulistio

Sistem I/O. Hardware I/O Interface Aplikasi I/O Subsystem Kernel I/O Transformasi Permintaan (Request) I/O ke Operasi Hardware Stream Unjuk Kerja

KELOMPOK 57.2 APLIKASI ANTARMUKA I/O SUBSISTEM KERNEL OPERASI PERANGKAT KERAS. Kritik dan saran :

1. Disk Schedulling 2. Buffering

Sistem Operasi. Divais Input/Output 2016

MEDIA PENYIMPANAN. Alif Finandhita, S.Kom

Pengalamatan Disk. Urutan penomoran alamat logika disk mengikuti aturan :

Struktur Sistem Komputer. Abdullah Sistem Informasi Universitas Binadarma

Perangkat Keras Masukan/Keluaran. Kelompok : Intan Sari H. H. Z Verra Mukty

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi

MODUL 7 MANAJEMEN DISK

Manajemen Disk Struktur dan Penjadualan Disk oleh Kelompok 57.4 M Hasrul M & Riyadi Akbar

Disk & Memory Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Sistem komputer. Tiga komponen utama :

I/O dan Disk. B a b. Tujuan Pelajaran. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan :

Struktur Sistem Komputer

Sistem Operasi. Bahan Kuliah IKI Gabungan Kelompok Kerja IKI Semester Genap 2002/2003

Struktur Sistem Komputer

Konsep Umum I/O : Port (pintu komunikasi data) Bus (jalur data - shared direct access) Controller (pemberi perintah - host adapter)

Arsitektur Komputer II AUB SURAKARTA

Struktur Sistem Komputer

Arsitektur Sistem Komputer. Operasi Sistem Komputer. Struktur Sistem Komputer. Review:

MANAJEMEN DISK I. Kelompok Isnina Eva Hidayati ( ) Rissa Dwi Oktavianty ( Y ) Sari Dwi Handiny ( )

TUGAS ORGANISASI KOMPUTER

ORGANISASI KOMPUTER 1

Sistem Operasi AGUS PAMUJI. Teknik Informatika

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi Manajemen Disk dan Algoritma Penjadualan Disk

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS STRUKTUR & ORGANISASI DATA 1

Sistem Operasi TIKB1023 Munengsih Sari Bunga Politeknik Indramayu. TIKB1023/Minggu 2/SO/MSB

INPUT / OUTPUT. Sistem Operasi Komputer. 1. Prinsip Perangkat Keras I/O Batasan : bagaimana hardware tersebut di program

BAB 2 STRUKTUR SISTEM OPERASI. Komponen Sistem Operasi

Klasifikasi Perangkat I/O

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

Penjadwalan Disk sangat penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan disk terkait dengan kecepatan waktu akses

Sistem Operasi Terdistribusi

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT

Sistem Operasi Komputer Pertemuan II Struktur Sistem Komputer

MEDIA PENYIMPANAN SISTEM BERKAS

P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer. Input/Output

Bab 10. Sistem M/K Pendahuluan Perangkat Keras M/K. Kategori Perangkat M/K. Komponen M/K

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer

Sistem Input Output Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer

STRUKTUR SISTEM OPERASI

intruksi kepada CPU untuk mengakses sistem operasi. BIOS tersimpan pada Read Only

BAB 2 MEDIA PENYIMPANAN BERKAS

Organisasi SistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi. Ptputraastawa.wordpress.com

Aditya Wikan Mahastama

Sistem Operasi. Struktur Sistem Komputer. Adhitya Nugraha. Fasilkom 10/6/2014

MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI

Tipe Sistem Operasi. Stand alone Network Embedded

Chapter 5 External Memory (Memori Eksternal)

E. Ully Artha SISTEM OPERASI

DASAR KOMPUTER. Memory Eksternal (Storage)

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

Struktur Sistem Operasi

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU

Input/Output. (Pertemuan ke-9) Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom. Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto

Chapter 6 Input/Output

Operasi pada Sistem Operasi. Avida Endriani Reza Gusty Erlangga D3 TEKNIK INFORMATIKA A

MAKALAH MANAJEMEN INPUT & OUTPUT. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Sistem Operasi

Penerapan Algoritma Brute force dan Greedy pada Penjadwalan Disk

Bab 2: Struktur Sistem Operasi. Komponen Sistem Secara Umum

Pengantar Memori dan Memori Internal

Dukungan Sistem Operasi :

BAB 12 1/3/2013. Busy-waiting/ polling. looping, hanya menemukan 1. POOLING

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Sistem Terdistribusi. Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT

BAB VII INPUT / OUTPUT

RAID 0 (1) No redundancy Data striped across all disks Round Robin striping Increase speed

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS

Komponen sistem operasi modern : 1. Managemen Proses. 2. Managemen Memori Utama. 3.Managemen

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS. Pertemuan Ke 13

Dosen pengampu : Mohamad Dani Sifat : Tutup buku dan peralatan elektronik

Struktur Sistem Operasi

17/04/2015 SISTEM OPERASI

STRUKTUR SISTEM OPERASI

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

Struktur Sistem Komputer

Direktori yang diperlihatkan pada gambar 1. tersebut adalah untuk satu unit (mis. disk pack atau tape reel) dari penyimpanan sekunder. Labelnya berisi

Pengantar Memori dan Memori Internal

Tempat Penyimpanan dan Struktur File. by: Ahmad Syauqi Ahsan

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2

APLIKASI KOMPUTER SISTEM OPERASI. Modul ke: I b r a h i m, S.T, M.T. Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

Sistem Operasi. Teknologi Informasi

Storage P g eripherals

Arsitektur Komputer dan Pengenalan Sistem Operasi

Transkripsi:

Sistem I/O

Sistem I/O Perangkat Keras I/O Aplikasi Antarmuka I/O Kernel I/O Subsystem Mengubah I/O Request Menjadi Operasi Perangkat Keras Streams Performance 7.2

Perangkat Keras I/O Banyaknya jenis perangkat keras I/O Konsep Umum : Port Bus (Daisy chain atau shared direct access) Controller (host adapter) Perangkat kontrol instruksi I/O Perangkat-perangkat tersebut memiliki alamat, digunakan untuk: Instruksi I/O langsung Memory-mapped I/O 7.3

Jenis Perangkat Keras Perangkat penyimpan data Perangkat penghubung Perangkat antarmuka dengan user 7.4

Konsep Umum Suatu perangkat berhubungan dengan sistem komputer dengan cara mengirim sinyal melalui suatu kabel atau bahkan melalui udara Perangkat tersebut berkomunikasi dengan mesin melalui port Struktur komputer yang umum dipakai adalah Daisy Chain 7.5

Arsitektur Sistem Komputer Sumber: Silberschatz, Galvin, and Gagne @2002 7.6

I/O Port Register Register Status Register Control Register Data-in Register Data-out 7.7

Polling Host terus membaca busy-bit secara berulang-ulang sampai bit tersebut clear Host set write-bit di command-register dan menulis satu byte di data-out register Host set bit command-ready Ketika controller mengetahui kalau bit command-ready di-set, dia men-set busy bit Controller membaca command-register dan melihat perintah tulis. Dia membaca data-out register untuk mendapatkan bytenya, dan melakukan operasi I/O Controller menghapus bit command-ready, membersihkan bit error di status register yang menandakan operasi I/O berhasil, dan menghapus busy-bit yang menandakan kalau operasi sudah selesai. 7.8

Interrupt Jalur interrupt dihasilkan oleh perangkat I/O Interrupt Handler menerima interrupt tersebut Mekanisme interrupt juga digunakan untuk penanganan exception 7.9

Interrupt-Driven I/O Cycle Sumber: Silberschatz, Galvin, and Gagne @2002 7.10

Direct Memory Access (DMA) Generasi komputer yang sangat tua Controller membaca dari perangkat Sistem Operasi meminta controller membaca data Generasi komputer yang tua Controller membaca dari perangkat Controller meng-interrupt OS Sistem Operasi menyalin data ke memori Generasi DMA Controller membaca dari perangkat Controller menyalin data ke memori Controller meng-interrupt OS 7.11

DMA Transfer Sumber: Silberschatz, Galvin, and Gagne @2002 7.12

Aplikasi Antar-Muka I/O Sifat-sifat perangkat komputer diabstraksi oleh I/O system call berbentuk kelas-kelas umum. Lapisan driver perangkat menyembunyikan perbedaan-perbedaan I/O controller dari kernel. Ragam device dari beberapa sisi: Character-stream atau block Sequential atau random-access Synchronous atau asynchronous Sharable atau dedicated Speed atau operation Read-write, read only, write only 7.13

Struktur Kernel I/O Sumber: Silberschatz, Galvin, and Gagne @2002 7.14

Karakteristik Perangkat I/O Sumber: Silberschatz, Galvin, and Gagne @2002 7.15

Perangkat Block dan Character Perangkat block: Meliputi berbagai disk drive Perintah baca, tulis, pencarian data Dimungkinkan untuk mengakses berkas secara memory-mapped Perangkat character: Contoh: keyboard, mouse Perintah menulis, mengambil Dapat dibuat library pengakses data per-baris 7.16

Perangkat Jaringan Interface berbeda dari baca, tulis disk, disebut interface socket. Socket: penghubung komputer dengan jaringan. Local socket dihubungkan dengan remote socket. Komunikasi antar komputer dilakukan melalui socket. 7.17

Clock dan Timer Fungsi clock dan timer pada hardware: Waktu saat ini Lama sebuah proses Trigger proses pada suatu waktu Programmable interval timer : hardware pengukur waktu dan trigger. Sistem operasi mampu menangani time request lebih banyak dari jumlah hardware timer 7.18

Blocking dan Non-blocking I/O Blocking : proses dihentikan sementara Lebih mudah dimengerti Tidak cukup untuk beberapa hal Non-blocking : diimplementasikan lewat multi-threading Asynchronous : proses berjalan selama I/O dieksekusi 7.19

Kernel I/O Subsystem Scheduling : Permohonan I/O dilakukan berdasarkan antrian perangkat Beberapa sistem operasi berusaha untuk seadil mungkin Buffering : menyimpan data di memori selama proses transfer antar perangkat Solusi perbedaan kecepatan dari perangkat yang ada Solusi perbedaan ukuran transfer perangkat 7.20

Caching Cache : area memori yang cepat, yang berisikan kopiankopian data. Beda BUFFER dan CACHE : Buffer dapat menyimpan satu-satunya copy dari sebuah item data yang ada. Cache hanya menyimpan sebuah salinan dari data di tempat lain pada storage sehingga lebih cepat diakses. Peningkatan performa I/O, terutama untuk: berkas yang digunakan secara bersama oleh beberapa aplikasi, berkas yang sedang di baca/tulis secara berulang-ulang. 7.21

Spooling (1) Spool : buffer yang menyimpan output device Tidak dapat menerima interleaved data stream. 1 device memenuhi 1 permintaan, tapi aplikasi bisa minta bersamaan. Sistem operasi meng-intercept semua output ke device. Masing-masing output aplikasi di-spooled ke berkas disk yang berbeda. Setiap Sistem Operasi menyediakan control interface yang : Membuat users dan administrator sistem menampilkan antrian, Menyingkirkan pekerjaan yang tidak diinginkan. dll. 7.22

Spooling (2) PROGRAM SPOOLER PROGRAM PROGRAM PRINTER DRIVER PRINTER DRIVER 7.23

Device Reservation Menyediakan akses eksklusif bagi sebuah device. System Call untuk alokasi dan dealokasi device. Punya parameter untuk membuka system call yang mendeklarasikan tipe akses yang diijinkan untuk thread-thread konkruen yang lain. Perlu waspada terhadap Dead Lock. 7.24

Error Handling Sistem Operasi dengan pelindung memori dapat bertahan dari berbagai jenis error dari perangkat keras dan aplikasi. Sistem Operasi sulit memperbaiki kesalahan permanen bila terjadi pada komponen penting,. Umumnya akan me-return sebuah error number atau kode ketika permintaan I/O gagal. Log system error menyimpan laporan masalah yang ada. 7.25

Struktur Data Kernel Kernel menyimpan informasi penggunaan komponen I/O, termasuk tabel open-file, koneksi networking, informasi karakter device. Struktur data yang rumit dapat digunakan untuk memeriksa buffer, alokasi memori, dan menentukan batasan sektor/blok. Beberapa sistem operasi menggunakan tehnik object oriented untuk mengkapsulasikan perbedaan-perbedaan semantik yang ada. 7.26

Proses: Transformasi I/O Menjadi Operasi H/W Blocking read system call diberikan pada pendeskripsi data dari data yang sudah terbuka sebelumnya. Kode di kernel memeriksa parameter. Dalam proses input, jika data sudah ada di buffer, data dikembalikan ke proses dan permintaan I/O selesai Contoh: membaca data dari disk untuk di proses. Menentukan device yang mengandung data, Menerjemahkan nama ke perwakilan device Secara fisik memindahkan data dari disk ke buffer Mempersiapkan data untuk proses permintaan I/O Mengembalikan kontrol ke proses 7.27

I/O Stream (1) I/O stream adalah suatu mekanisme pengiriman data secara bertahap dan terus menerus melalui suatu aliran data (dua arah) Biasa digunakan dalam network protocol Asynchronous Menggunakan message passing dalam men-transfer data 7.28

I/O Stream (2) Untuk memasukkan ke dalam stream digunakan ioctl system call Untuk menuliskan data ke device digunakan write / putmsg system call Untuk membaca data dari device digunakan read / getmsg system call 7.29

I/O Stream (3) User process berhubungan langsung dengan stream head Ada beberapa modul dengan write dan read queue Device berhubungan langsung dengan driver end proses A Stream Head Stream Modules Stream Modules Stream Modules Buffer pool proses B Stream Head Stream Modules Stream Modules Stream Modules Device driver 7.30

Kinerja I/O Pembuat CPU melaksanakan kode device-driver Memberitahukan ke-tidak efisien-an pada mekanisme penanganan interrupt dalam kernel Me-load memory bus sewaktu menyalin data yang dilakukan di controller dan physical memory 7.31

Meningkatkan Kinerja I/O (1) Memperkecil jumlah context switch Memperkecil jumlah penyalinan data yang dilakukan sewaktu pengoperan data antara device dan aplikasi Memperkecil jumlah interrupt dengan menggunakan transfer secara besarbesaran, smart controllers dan polling (jika busy-waiting bisa diminimalisir) 7.32

Meningkatkan Kinerja I/O (2) Menambah konkurensi dengan menggunakan DMA controllers atau channels yang telah diketahui untuk meng-offload pennyalin sederhana dari CPU Memindahkan proses-proses primitif ke perangkat keras, untuk membuat operasinya dalam device controllers konkuren dengan CPU dan operasi Bus Menyeimbangkan CPU, memory subsystem, bus, dan I/O performance, karena kelebihan di salah satu area akan membuat keterlambatan pada yang lain 7.33

Komunikasi Antarkomputer 7.34

Mengimplementasikan I/O I/O seharusnya diimplementasikan dalam pada waktu application level Ketika algoritma pada application-level sudah menunjukkan kegunaannya, implementasikan kembali dalam kernel Kinerja tertinggi bisa didapatkan dari implementasi spesial ke perangkat keras, baik dalam device atau dalam controller 7.35

Struktur Disk Magnetic tape Kapasitas besar Lambat Disk Drive Lebih cepat dibanding magnetic tape Struktur Disk Drive : Constant Linear Velocity Constant Angular Velocity 7.36

Penjadualan Disk (1) Efisien, cara?? Komponen utama waktu access time : Seek time Rotational latency Disk Bandwidth 7.37

Penjadualan Disk (2) Informasi yang dibawa proses yang melakukan system call Apakah operasi Input/Output Alamat disk untuk proses tersebut Alamat memori untuk proses tersebut Jumlah bytes yang akan ditransfer 7.38

FCFS Scheduling (1) Menggunakan algoritma First-come first-served Contoh : Permintaan pada disk: 10, 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 96, 70, 5, 20 Awal : silinder 50 Cara Kerja : 50 ke 10, lalu ke 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 88, 70, 5, 20 Total pergerakan : 362 + Sangat adil bagi tiap proses Lambat 7.39

FCFS Scheduling (2) 0 5 10 20 25 37 45 48 50 56 60 70 78 88 99 7.40

SSTF Scheduling (1) Menggunakan algoritma shortest-seek-time-first Contoh : Permintaan pada disk: 10, 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 96, 70, 5, 20 Awal : silinder 50 Cara Kerja: 50 ke 48, lalu ke 45, 37, 25, 20, 10, 5, 56, 60, 70, 78, 88 (memilih silinder yang paling dekat dengan posisi terakhir dari head) Total pergerakan : 128 + Lebih cepat dibanding FCFS scheduling Bisa menyebabkan starvation untuk permintaan tertentu 7.41

SSTF Scheduling (2) 0 5 10 20 25 37 45 48 50 56 60 70 78 88 99 7.42

SCAN Disebut Algoritma Lift (Elevator Algorithm) karena cara kerjanya seperti lift. Disk arm bergerak sampai ke silinder paling ujung dari disk, kemudian berbalik arah gerak, menuju ke silinder paling ujung lainnya. Aturan pelayanan : Permintaan yang berada di depan arah gerak disk head bisa dilayani terlebih dahulu. Permintaan yang berada di belakang arah gerak disk head harus menunggu sampai disk head mencapai salah satu ujung disk, kemudian berbalik arah geraknya. + Total pergerakan disk arm memiliki batas atas, yaitu 2 kali dari jumlah total silinder pada disk 1. Bisa terjadi starvation. 2. Disk arm harus bergerak sampai ujung disk, padahal mungkin sudah tidak ada lagi permintaan di depan arah gerak disk arm. 7.43

Contoh Cara Kerja SCAN 0 5 10 20 2537 45 48 50 56 60 70 78 88 99 Queue = 10, 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 88, 70, 5, 20 Head starts at 50 7.44

C-SCAN Circular Scan mempunyai aturan pelayanan yang sama dengan SCAN, tetapi memiliki perbedaan pada cara pergerakan disk arm. Disk arm bergerak dari salah satu silinder paling ujung dari disk (misal: ujung 1) ke silinder paling ujung lainnya (misal : ujung 2), tetapi setelah sampai ke ujung 2, disk arm bergerak dengan sangat cepat untuk kembali ke ujung 1. Pada saat bergerak kembali ke ujung 1, permintaan tidak dilayani. Jadi, seolah-olah disk head hanya bergerak 1 arah dalam melayani permintaan. + Sangat mengurangi terjadinya starvation. Sama seperti SCAN, disk arm tetap harus bergerak sampai ujung disk, padahal mungkin sudah tidak ada lagi permintaan di depan arah gerak disk arm. 7.45

Contoh Cara Kerja C-SCAN 0 5 10 20 2537 45 48 50 56 60 70 78 88 99 queue = 10, 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 88, 70, 5, 20 Head starts at 50 7.46

LOOK Look bisa dikatakan sebagai algoritma lift yang lebih pintar. Aturan pelayanan sama seperti Scan. Terdapat sedikit perbaikan pada cara pergerakan disk arm, yaitu: Disk arm tidak perlu benar-benar sampai ke silinder paling ujung dari disk, tetapi hanya menuju silinder paling ujung dari disk. Ketika di depan arah pergerakan disk arm sudah tidak ada lagi permintaan, disk arm langsung berbalik arah geraknya. + Lebih efisien, disk arm tidak harus bergerak sampai silinder paling ujung dulu untuk bisa berbalik arah. Untuk situasi yang menyebabkan terjadinya starvation pada Scan, juga menyebabkan starvation pada Look. 7.47

Contoh Cara Kerja LOOK 0 5 10 20 2537 45 48 50 56 60 70 78 88 99 queue = 10, 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 88, 70, 5, 20 Head starts at 50 7.48

C-LOOK Memiliki aturan pelayanan yang sama seperti Scan. Pergerakan disk arm merupakan kombinasi Look dan C-Scan: Disk arm bergerak menuju silinder paling ujung dari disk, tetapi ketika di depan arah pergerakannya sudah tidak ada lagi permintaan, disk arm langsung bergerak berbalik arah secara cepat ke permintaan yang paling dekat dengan ujung yang lainnya. Sama seperti C-Look, disk arm seolah-olah hanya bergerak 1 arah dalam melayani permintaan, karena ketika bergrak berbalik arah, permintaan tidak dilayani. + Mengurangi terjadinya starvation. Circular Look memperbaiki Look, seperti Circular Scan memperbaiki Scan. 7.49

Contoh Cara Kerja C-LOOK 0 5 10 20 2537 45 48 50 56 60 70 78 88 99 queue = 10, 45, 37, 56, 60, 25, 78, 48, 88, 70, 5, 20 Head starts at 50 7.50

Memilih Algoritma Penjadualan Disk Tak Ada Gading yang Tak Retak : Tak ada algoritma yang sempurna untuk semua keadaan. Sangat bergantung pada jumlah dan jenis permintaan, sedangkan permintaan sangat dipengaruhi oleh metode penempatan berkas. SSTF dan Look sering dipakai sebagai algoritma default. Scan dan C-Scan sesuai untuk sistem dengan beban yang banyak. Oleh karena itu, pada Sistem Operasi terdapat modul terpisah untuk algoritma penjadualan disk, sehingga algoritma tsb bisa diganti dengan algoritma yang lain, sesuai keperluan. Algoritma-algoritma tersebut hanya mempertimbangkan seek time! Disk modern sangat dipengaruhi oleh rotational latency! Produsen disk mengimplementasikan algoritma penjadualan disk pada perangkat keras dengan mempertimbangkan pula rotational latency. 7.51

Disk Formatting Low level formatting/physical formatting Membagi disk jadi beberapa sektor. Diisi dengan struktur data header dan trailer yang menyimpan ECC dan nomor sektor, dan data area Perhitungan ECC saat write dan read dengan hasil berbeda menunjukkan adanya bit yang salah (disk corrupted). Formatting terdiri dari 2 tahap: mempartisi disk jadi silinder-silinder. logical formatting: pengisian struktur data dan peta dari sektor-sektor yang terisi dan yang kosong. 7.52

Boot Block Adalah program yang sudah diinisialisasikan (CPU Register, system device, main memory) dan dijalankan waktu proses booting. Berikutnya mencari kernel, load kernel ke main memory, lompat ke alamat awal untuk menjalankan Sistem Operasi. Boot strap disimpan di ROM: Karena ROM tidak perlu inisialisasi dan letaknya tetap sehingga langsung dapat dijalankan prosesor. Karena ROM tidak dapat diinfeksi virus. Dalam bentuk tiny loader yang akan men-load full boot strap dari disk. 7.53

Bad Block Merupakan 1atau lebih bad sector Solusi: Simple format (MS DOS):mencari bad block memberi kode ke FAT entry untuk menggunakan block atau menguncinya. Sector sparing (SCSI):mendaftar bad block saat level formatting, menyediakan sektor kosong menggantikan yang rusak. Sector slipping: jika menemukan sektor rusak, maka semua data mulai dari sektor tersebut akan digeser maju sampai sektor kosong pertama. 7.54

Swap Space Management (1) swap space : virtual memory menggunakan ruang pada disk sebagai perluasan dari main memory Jumlah dari swap space yang dibutuhkan pada sistem dapat bervariasi tergantung jumlah physical memory, jumlah virtual memory yang ditopang, dan cara penggunaannya Lokasi swap space : swap space dapat diusahakan dari berkas sistem yang normal swap space dapat berada di partisi disk yang terpisah 7.55

Swap Space Management (2) Management: 4.3 BSD mengalokasikan swap space saat mulai proses, menahan text segment dan data segment kernel menggunakan swap maps untuk melacak penggunaan swap space Solaris 2 mengalokasikan swap space hanya saat sebuah halaman dikeluarkan dari physical memory, bukan saat halaman virtual memory pertama diciptakan 7.56

Struktur RAID (1) RAID Redundancy Array Independent (atau Inexpensive) Disks sebuah set dari beberapa physical drive yang dipandang oleh sistem operasi sebagai sebuah logical drive. Penggunaan banyak disk drive ini meningkatkan kehandalan sistem penyimpanan data melalui redundancy. Data didistribusikan ke dalam array dari beberapa physical drive. Kapasitas disk yang berlebih digunakan untuk menyimpan informasi parity, yang menjamin data dapat diperbaiki jika terjadi kegagalan pada salah satu disk. 7.57

Struktur RAID (2) Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan mengakses banyak disk secara paralel. Penggunaan RAID meningkatkan kehandalan dan kinerja. Mirroring atau shadowing menyimpan duplikat dari setiap disk. Block-interleaved parity menyimpan blok-blok data pada beberapa disk dan blok parity pada sebuah disk. Data stripping menggunakan sekelompok disk sebagai satu kesatuan unit penyimpanan, menyimpan bit data secara terpisah pada beberapa disk (paralel). 7.58

Level RAID (1) RAID dapat dibagi menjadi 6 level yang berbeda. RAID level 0: Tidak ada redundancy. Peningkatan kinerja transfer data dengan data stripping (disk paralel). RAID level 1: Mirroring. Penulisan data dilakukan pada kedua disk. RAID level 2: Pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Jika terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain. 7.59

Level RAID (2) RAID level 3: Pengorganisasian dengan bit-interleaved parity. Menggunakan sebuah bit parity untuk mengoreksi kesalahan. RAID level 4: Pengorganisasian dengan block-interleaved parity, menggunakan block-level stripping. Menyimpan sebuah blok parity pada sebuah disk terpisah. RAID level 5: Block-interleaved distributed parity, mendistribusikan data dan parity ke semua disk. RAID level 6: P+Q redundancy scheme, seperti RAID level 5, menyimpan tambahan informasi jika terjadi kegagalan pada beberapa disk. 7.60

Level RAID (Gambar) RAID 0: stripping tanpa redundant RAID 1: duplikasi disk (mirroring) C C C C RAID 2: Memory-style ECC P P P RAID 3: Bit-interleaved parity P RAID 4: Block-interleaved parity P RAID 5: Block-interleaved parity terdistribusi P P P P P RAID 6: P+Q redundancy P P P P P P P P P P 7.61

RAID (0 + 1) dan (1 + 0) Merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1. stripe RAID 0 + 1 dengan kegagalan satu disk mirror stripe RAID 1 + 0 dengan kegagalan satu disk stripe mirror mirror mirror mirror 7.62

Host-Attached Storage Storage system yang terdapat pada komputer Dihubungkan dengan bus adaptor Tersedia hanya pada komputer itu sendiri 7.63

Network-Attached Storage 7.64 Sumber: Silberschatz, Galvin, and Gagne @2002

Storage-Area Network Sumber: Silberschatz, Galvin, and Gagne @20027.65

NAS vs SAN NAS Network-centric Biasanya digunakan untuk menyatukan data dalam LAN SAN Data-centric - a network dedicated to storage of data Media penyimpanan terpisah dari jalur komunikasi network biasa 7.66

Implementasi stable-storage Disk-write menyebabkan 1 dari 3 kemungkinan ini : Successful completion Partial failure Total failure 7.67

Tertiary Storage Structure Karakteristik dari tertiary storage device Menggunakan removable media Biaya produksi lebih murah Contoh: 1 VCR dengan banyak kaset akan lebih murah daripada 1 VCR yang hanya bisa memainkan satu kaset saja 7.68

Removable Disk (1) Floppy disk Media penyimpanan yang terbuat dari cakram fleksibel tipis yang dilapisi oleh bahan magnetik dan ditutupi oleh plastik. Ciri-ciri floppy disk : Memiliki kapasitas kecil > 1 2 MB Kemampuan aksesnya hampir secepat hard disk Lebih rentan terhadap gesekan di permukaan magnetiknya 7.69

Removable Disk (2) Magneto-optic disk Data ditulis di atas sebuah piringan keras yang dilapisi oleh suatu bahan magnetik lalu dilapisi pelindung untuk melindungi head dari disk tsb Dalam suhu ruangan, medan magnet yang ada tidak dapat digunakan untuk menyimpan bit data sehingga harus ditembakan laser dari disk head. Tempat yang terkena sinar laser ini dapat digunakan untuk menyimpan bit Head membaca data yang telah disimpan dengan bantuan Kerr Effect. Optical disk Disk tipe ini tidak menggunakan magnetik melainkan suatu bahan yang dapat dibelokkan oleh sinar laser 7.70

Contoh Removable Disk 7.71

WORM Disk WORM singkatan dari Write Once Read Manytimes Aluminium film yang dilapisi oleh plastik di bagian atas dan bagian bawahnya Untuk menulis data, pada media ini digunakan sinar laser untuk membuat lubang pada aluminiumnya sehingga disk ini hanya dapat ditulis sekali. Ciri-ciri WORM Disk: Hanya dapat ditulis sekali Data lebih tahan lama dan dapat dipercaya 7.72

Tapes Dapat menyimpan data lebih banyak dari optical maupun magnetic disk cartridge, harga cartridge dari tape drive lebih murah namun memiliki random access yang lebih lambat Tape ini biasa digunakan oleh supercomputer center untuk menyimpan data yang besar dan tidak membutuhkan random access yang cepat. Robotic tape changers: sebuah alat yang dipakai untuk mengganti tape dalam skala yang lebih besar Tape biasa disimpan di dalam sebuah library. Stacker menyimpan beberapa tape, sedangkan silo untuk menyimpan ribuan tape. 7.73

Operating System Issues Suatu Operating System bertugas untuk mengatur physical devices serta menampilkan suatu abstraksi dari virtual machine ke suatu aplikasi. OS menyediakan dua abstraksi untuk hard disk, yaitu: Raw device = array dari beberapa blok File System = sistem operasi menyusun dan menjadwalkan permintaan interleaved dari beberapa aplikasi 7.74

Application Interface Kebanyakan sistem operasi menangani removable media hampir sama dengan fixed disk, yaitu cartridge diformat dan dibuat berkas sistem yang kosong pada disk. Sebuah tape ditampilkan sebagai raw media storage dan ketika sebuah aplikasi membuka sebuah tape, dia akan otomatis membuka seluruh tape. Beberapa contoh operasi dasar tape drive: Locate > menetapkan posisi tape head Position > memberitahu posisi tape head Space > memindahkan posisi tape head 7.75

Penamaan Berkas Untuk fixed disk, penamaan berkas tidak sulit namun tidak demikian dengan removable disk. Sekarang OS biasanya mendiamkan masalah penamaan berkas ini dan membiarkan aplikasi dan user untuk mengatur penamaan berkas tersebut. Untuk mengatasi masalah penamaan, beberapa media sekarang sudah distandarisasi sehingga semua komputer akan menggunakannya dengan cara yang sama. Contoh: CD musik 7.76

Hierarchical Storage Management HSM memperluas storage hierarchy di atas primary memory dan secondary storage untuk membentuk tertiary storage, yang biasa diimplementasikan dalam bentuk juke box dari kumpulan tapes atau removable disk. Berkas-berkas yang ukurannya kecil dan sering digunakan dibiarkan berada di dalam disk. Berkas-berkas yang ukurannya besar dan jarang digunakan disimpan dalam jukebox. HSM biasanya digunakan pada super komputer dan large installations yang menggunakan datadata dalam volume sangat besar. 7.77

Performance Issues (1) Speed Kecepatan dari tertiary storage dipengaruhi oleh 2 aspek: bandwidth dan latency. Sustained bandwidth adalah waktu rata-rata ketika melakukan transfer dalam ukuran yang besar, yaitu jumlah byte dibagi waktu transfer. Istilah bandwidth dari suatu drive dapat dimengerti sebagai sustained bandwidth. Effective bandwidth menghitung rata-rata waktu IO, termasuk waktu untuk seek atau locate dan waktu penggantian cartridge di dalam jukebox. Access latency adalah waktu yang dibutuhkan untuk menemukan lokasi dari suatu data. 7.78

Performance Issues (2) Reliability Fixed hard disk lebih dapat dipercaya dibandingkan removable magnetic disk. Optical disk dianggap yang paling dapat dipercaya karena lapisan yang menyimpan bits dilindungi oleh plastik atau lapisan kaca transparan. Tingkat reliability dari magnetic tape berbeda-beda tergantung dari jenis drive. Satu kelemahan fixed magnetic disk adalah rusaknya data jika ada crash pada hard disk. Sementara kegagalan pada tape drive atau optical drive tidak merusak data. 7.79