PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/89/2008

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. Tentang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG

PEDOMAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUKU 11 PEDOMAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 161 TAHUN 2007

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2010

PANDUAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI DI PTAI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

2017, No dan Geofisika; b. bahwa guna mempermudah pimpinan unit kerja dalam memberikan rekomendasi pemberian tugas belajar dan izin belajar kep

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 137/KA/VIII/2008 TENTANG TUGAS BELAJAR DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PANDUAN PENDIRIAN PTAI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

PENGUMUMAN Nomor: 12.i/PPM/VIII/2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

No.1688, 2014 KEMENDIKBUD. Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendirian. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PSIKOLOGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/U/2001

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 35, Tambahan L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGUMUMAN. No. DT. I.II/PP /2010. Pemberian beasiswa bagi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada Sekolah.

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

2 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PSIKOLOGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 66 TAHUN 2009 TENTANG

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir den

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

Transkripsi:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR Dj.I/89/2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERPANJANGAN IZIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Menimbang Mengingat a. bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam, perlu penilaian terhadap proposal usul Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Perguruan Tinggi Agama Islam; b. bahwa untuk melaksanakan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 387 Tahun 2004, perlu dijabarkan lebih lanjut melalui Petunjuk Teknis Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Perguruan Tinggi Agama Islam; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf (a) dan huruf (b) di atas, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang Petunjuk Teknis Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam; 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006; 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2007 tentang Perubahan Keenam atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia;

Menetapkan Pertama 7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi; 8. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 394 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama; 9. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 156 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam; 10. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 387 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam; 11. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi, dan Tata Kerja Departemen Agama Republik Indonesia; MEMUTUSKAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERPANJANGAN IZIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM Pengajuan Usul Perpanjangan Izin Penyelanggaran Program Studi dilaksanakan melalui tahapan-tahapan 1. Pemberian pertimbangan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang kemungkinan persetujuan atau penolakan harus didahului dengan kajian kelayakan akademik dan administratif untuk memenuhi kriteria sebagai berikut a. Adanya analisis yang jelas, terukur dan meyakinkan mengenai ciri-ciri (karakteristik) sosok lulusan yang dihasilkan oleh program studi; b. Adanya prospek pekerjaan yang nyata dan didukung dengan data survei, bagi lulusan program studi tersebut sehingga tidak menimbulkan penganggur baru; c. Kepastian bahwa dengan penyelenggaraan program studi tersebut tidak mengakibatkan beban tambahan bagi pemerintah (secara finansial) dan misi utama perguruan tinggi tersebut masih tetap tertangani dengan baik; d. Untuk menjamin tidak terjadinya kelebihan pasokan lulusan, maka program studi yang diselenggarakan dapat ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diperlukan kemampuan melakukan relokasi sumberdaya Perguruan Tinggi Agama Islam; e. Penyelenggaraan Program Studi memperhatikan keadaan lingkungan yaitu penyelenggaraan program studi oleh perguruan tinggi lain di wilayahnya sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat antar perguruan tinggi; f. Penyelenggaraan Program Studi dapat menjanjikan peningkatan, pemanfatan sumberdaya pendidikan tinggi yang ada dan meningkatkan layanan penyelenggaraan pendidikan tinggi;

g. Penyelenggaraan Program Studi tidak akan menimbulkan pergesekan internal dalam perguruan tinggi sehingga menurunkan mutu kinerjanya. 2. Pemberian izin dan/atau penolakan izin perpanjangan program studi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam diberikan setelah melakukan kajian terhadap aspek pemenuhan persyaratan minimal akademik dan kelembagaan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah kajian tersebut diterima oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam dari Tim Penilai; 3. Perpanjangan Izin penyelenggaraan Program Studi diberikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. 4. Perpanjangan izin selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi terhadap laporan setiap semester dari perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. K e d u a Tahapan pengajuan usul perpanjangan izin penyelenggaraan Program Studi sebagai berikut 1. Studi kelayakan, dengan format sebagai berikut a. Pendahuluan memuat aspek-aspek sebagai berikut 1) Kualifikasi yang dibutuhkan; 2) Gambaran jumlah kebutuhan; 3) Sumber masukan program; 4) Keberlanjutan program. b. Kurikulum program studi yang diusulkan memuat gambaran mengenai bentuk program studi yang ditawarkan, meliputi aspek-aspek sebagai berikut 1) Kualifikasi kompetensi lulusan yang diharapkan; 2) Kurikulum; 3) Rujukan program yang digunakan. c. Sumberdaya Memuat gambaran mengenai kondisi sumberdaya yang disediakan untuk menyelenggarakan Program Studi yang diusulkan, meliputi aspek-aspek berikut 1) Dosen tetap sekurang-kurangnya 6 (enam) orang untuk satu program studi yang mempunyai latar belakang pendidikan/keahlian sama dengan program studi yang diusulkan tersebut a) Program Doktor (S3), minimal 2 (dua) orang Guru Besar yang berpendidikan Doktor dan 4 (empat) orang berpendidikan Doktor (S3); b) Program Magister (S2), minimal 6 (enam) orang berpendidikan Doktor (S3); c) Program Sarjana (S1), minimal 6 (enam) orang berpendidikan Magister (S2); d) Program Diploma, minimal 6 (enam) orang berpendidikan Sarjana dan keahlian profesi. 2) Sarana dan Prasarana; 3) Tenaga administrasi dan penunjang akademik.

d. Pendanaan Memuat gambaran mengenai kebutuhan dana awal, dana operasional dan pemeliharaan serta kebutuhan dana lainnya, disertai dengan gambaran mengenai sumber-sumber yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dalam bentuk 1) Kebutuhan dana investasi; 2) Kebutuhan dana operasional dan pemeliharaan;. 3) Penerimaan internal; 4) Penerimaan eksternal. e. Manajemen Akademik Memuat gambaran mengenai pengelolaan program studi dan atau rencana pengembangan program studi baik untuk jangka pendek (1 tahun ke depan), jangka menengah (2-5 tahun ke depan) maupun jangka penjang (6 tahun ke depan), sumberdaya pengelolaan dan pengembangan tanpa mengganggu program studi lain serta pembinaan mutu akademik program studi tersebut. Bagian ini minimal harus berisikan hal-hal sebagai berikut 1) Rencana pengembangan program studi; 2) Manajemen sumberdaya; 3) Manajemen mutu akademik; 4) Dukungan kerjasama. f. Kesimpulan Memuat gambaran umum bagaimana Program Studi yang diusulkan perpanjangan izin penyelenggaraan program studi telah memenuhi kebutuhan yang ada, gambaran mengenai kelemahan, kekuatan, dan tantangan dari program studi serta bagaimana program studi akan mengantisipasi tantangan tersebut. g. Lampiran Dokumen studi kelayakan ini dilampiri pula dengan 1) Kurikulum dan silabus; 2) Daftar dosen beserta mata kuliah yang dibina dan foto copy ijazah yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang mulai dari ijazah sarjana (S1) dan yang lebih tinggi serta surat izin bagi dosen dari Perguruan Tinggi atau instansi lain; 3) Daftar riwayat hidup setiap dosen; 4) Surat kesediaan mengajar/membina program studi; 5) Daftar hadir dosen; 6) Daftar mahasiswa (aktif dan non aktif); 7) Daftar hadir mahasiswa; 8) Jadual kuliah, ujian dan nilai mahasiswa; 9) Daftar tenaga administrasi dan penunjang akademik; 10) Daftar sarana dan prasarana; a) Ruang kuliah; b) Ruang dosen; c) Ruang Ibadah; d) Laboratorium; e) Perpustakaan; f) Fasilitas komputer; g) Fasilitas teknologi informasi;

Ketiga Keempat Kelima Keenam h) Perlengkapan pendukung perkuliahan; i) Daftar buku/dokumen yang mendukung, dan lain lain. 11) Daftar fasilitas pendukung a) Ruang administrasi; b) Ruang rapat/pertemuan; c) Ruang fasilitas umum pendukung lainnya; d) Peralatan pendukung administrasi; e) Kendaraan dan lain-lain. h. Dokumen-dokumen pendukung lainnya, seperti perjanjian kerjasama, Memorandum of Understanding (MoU) dan rekomendasi-rekomendasi. 2. Rencana Induk Pengembangan (RIP); 3. Statuta; 4. Uraian tentang relevansi keilmuan dengan Program Studi yang diusulkan dalam sebuah naskah akademik. Usul perpanjangan izin penyelenggaraan Program Studi akan dikaji secara seksama atas dasar data dan informasi yang tercantum dalam berkas usul yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hasil penilaian usul perpanjangan izin penyelenggaraan Program Studi baik yang disetujui maupun yang ditolak akan disampaikan kepada penyelenggara selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya dokumen lengkap di Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Permohonan usul perpanjangan izin penyelenggaraan Program Studi oleh penyelenggara ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama; Perpanjangan Izin penyelenggaraan program studi yang diberikan akan dievaluasi melalui laporan setiap semester selama 5 (lima) tahun untuk mengetahui kelayakan penyelenggaraannya dengan kemungkinan a. Program studi layak untuk diteruskan penyelenggaraannya; b. Program studi yang tidak layak untuk diperpanjang izin penyelenggaraannya diberlakukan ketentuan phassing out ; Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di J a k a r t a pada tanggal 24 Maret 2008 DIREKTUR JENDERAL, Prof. Dr. H. Mohammad Ali, MA.