1 Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH ZAT ADITIF DALAM PEMBUATAN BETON TERAERASI YANG DIPROSES DALAM BEJANA BERTEKANAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut. Menurut (Abdullah Yudith, 2008 dalam lesli 2012) berdasarkan beratnya,

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Pertumbuhan penduduk, dan kemajuan IPTEK memberikan tantangan

PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PADA PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAMBAHAN BUIH DAN SERAT ALAM

BAB 1 PENDAHULUAN. beton. Sebenarnya masih banyak alternatif bahan lain yang dapat dipakai untuk

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beton masih merupakan pilihan utama sebagai bahan konstruksi pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baja. Pilihan menggunakan beton sebagai bahan konstruksi ini dikarenakan beton

Sukolilo Surabaya, Telp , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

PENGARUH RASIO AIR DENGAN BAHAN PENGIKAT PADA AUTOCLAVED AERATED CONCRETE (AAC) BERBASIS LIMBAH CANGKANG KERANG

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. baja. Dewasa ini, beton amat mempengaruhi kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

penggunaan admixture merupakan salah satu langkah yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lama digunakan di seluruh dunia. Penggunaan batu bata di Indonesia sudah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifat mekanis beton busa. Penelitian dilakukan dengan mengontrol specific gravity

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. beton (concrete). Beton merupakan bahan gabungan dari material-material

Pemanfaatan Lumpur Bakar Sidoarjo Sebagai Bahan Campuran Pada Pembuatan Beton Ringan dengan Menggunakan Tambahan Buih dan Serat Alam

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

pesat Salah satu bahan bangunan yang paling banyak digunakan dalam bidang struktur

BAB I PENDAHULUAN. Kira-kira dimulai pada 8000 SM di Mesopotamia, manusia pertama kali. menemukan bahwa tanah liat dapat dibentuk dan di jemur untuk

BAB I PEDAHULUAN. dan bahkan karena bobotnya yang ringan, bisa digunakan melebihi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Beton merupakan unsur yang sangat penting dan paling dominan sebagai

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK PEREKAT BATA RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa batu kerikil dan agregat halus yang berupa pasir yang kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu mengalami perkembangan yang lebih dinamis. Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu bahan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan. Hampir semua bangunan gedung,

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

SERAT DAN FOAMING AGENT PADA CAMPURAN BETON RINGAN BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO DAN ABU SEKAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP NILAI SLUMP BETON GEOPOLYMER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAUR ULANG DAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON*

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISASI SIFAT MORFOLOGI DAN UNSUR KIMIA BATAKO DARI LIMBAH ABU BATUBARA DAN LIMBAH INDUSTRI KARET (RUBBER SLUDGE)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia Teknik Sipil, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN PENDAHULUAN BETON LOLOS AIR (POROUS CONCRETE) DENGAN PENAMBAHAN MASTERROC HCA10

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan kertas sebagai bahan campuran lebih praktis dan efektif,

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS GELAS SERTA ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS ARANG BRIKET

PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO UNTUK BATA BETON RINGAN BERSERAT DENGAN BAHAN PENGISI SERAT KENAF

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan pembangunan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH ADITIF SIKACIM TERHADAP CAMPURAN BETON K 350 DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

BAB V PENUTUP. %, maka diperoleh penurunan kuat tekan beton sebesar : 34,52 % untuk benda uji Kubus,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Leslie 1, Daniel Rumbi Teruna 2, Rahmi Karolina 3 ABSTRAK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Beton merupakan bahan konstruksi yang sifat kekuatan tekannya khas, dibuat dari perpaduan semen, agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah dengan perbandingan tertentu yang bila diaduk dan dicampur dengan air kemudian dimasukkan kedalam suatu cetakan akan mengikat, mengering, dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama. Dalam perkembangannya terdapat berbagai varian beton yang dikembangkan, salah satunya adalah beton ringan. Teknologi beton ringan yang dikembangkan di Indonesia merupakan inovasi dari adaptasi beton ringan di Amerika dan Eropa yang telah ada sejak tahun 1920-an [1]. Beton ringan banyak dipilih dalam pekerjaan konstruksi karena mudah dibentuk serta beratnya yang ringan sehingga memudahkan dalam instalasinya. Keunggulan lain yang dimiliki beton ringan adalah kemampuannya dalam penyekatan dan ketahanannya terhadap api. Beton ringan biasanya tersedia dalam berbagai bentuk, misalnya block, pelat lantai, dinding, atap, dan lain sebagainya. Bila dibandingkan dengan beton konvensional, penggunaan beton ringan lebih ekonomis, karena dapat menghemat biaya pemasangan [2]. Dalam pembuatan beton ringan dapat menggunakan agregat ringan atau dengan memasukkan gelembung udara kedalam beton / beton teraerasi, atau biasa dikenal dengan Aerated Concrete. Beton ini memiliki pori yang muncul akibat adanya aerasi yang terjadi karena reaksi kimia antara CaO yang terdapat dalam semen dengan agen pengaerasi yang menghasilkan gelembung gas. Beton ini memiliki kuat tekan yang medium dengan densitas yang rendah, dengan berat isi 200 1440 kg/m 3 dan kuat tekan beton 0,67 17,24 Mpa (97,16 2500 psi). Beton ringan ini biasa disebut autoclaved aerated concrete (AAC) [3], dan dalam penelitian ini peneliti 1

2 melakukan pengujian yang pada dasarnya adalah melanjutkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yaitu Muhammad Syamsidar A dari Teknik sipil dan Sony Prima dari Teknik Metalurgi yang dalam pembuatan beton ringan, mereka dalam pembuatan benda uji hanya menggunakan agregat ringan dan agen pengaerasi dalam komposisi benda ujinya, sedangkan dalam penelitian kali ini selain pemakaian agregat ringan dan agen pengaerasi digunakan juga zat aditif (admixture) sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton ringan, adapun zat aditif (admixture) yang akan digunakan adalah SikamentNN, admixture ini merupakan produk dari PT Sika Indonesia yang biasa digunakan untuk campuran pembuatan beton, SikamentNN ini termasuk admixture type F sesuai dengan A.S.T.M C 494-92. Produksi AAC yang menggunakan autoclave (sebuah vessel dimana beton teraerasi tersebut akan dicuring dengan mengontrol temperatur dan tekanan) [12] membutuhkan biaya investasi yang besar, sehingga dalam pembuatan beton ringan pada penelitian ini proses autoclave digantikan dengan penggunaan bejana bertekanan yang dalam hal ini digunakan alat pressto cooker yang diharapkan mampu menghasilkan beton teraerasi yang kualitasnya tidak jauh berbeda dengan AAC. 1.2. Perumusan masalah Peneliti berkeinginan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan SikamentNN (Admixture), dan pemakaian Pressto Cooker sebagai bejana bertekanan terhadap campuran beton teraerasi dengan identifikasi sebagai berikut: a. Apakah penambahan SikamentNN (Admixture) ini ada pengaruhnya terhadap kekuatan dan densitas beton ringan serta berapa kadar optimum SikamentNN (Admixture) yang harus ditambahkan? b. Apakah ada pengaruhnya penggunaan bejana bertekanan (pressto cooker) terhadap kekuatan beton teraerasi?

3 1.3. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku beton ringan teraerasi terhadap pengaruh pemakaian SikamentNN sebagai zat aditif (Admixture) terhadap kekuatan dan densitas beton ringan teraerasi, selain itu untuk mencari komposisi beton ringan teraerasi yang paling optimal. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui kadar SikamentNN sebagai Admixture yang diperlukan untuk menghasilkan beton ringan teraerasi dengan kekuatan yang maksimum. 1.4. Batasan masalah Pada penelitian ini, dalam proses pembuatan beton ringan teraerasi melalui proses pengukusan dengan bejana bertekanan berupa pressto cooker sebagai pengganti proses steam uap dengan Autoclave. Beton ringan teraerasi ini kemudian akan diuji nilai densitas dan kekuatan tekan setelah masa curing. Bahan bahan yang akan digunakan dalm penelitian ini adalah: a. Bahan pengisi: Pasir silika b. Bahan pengikat: semen portland dan kapur c. Aerated agent: Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) d. Sikament NN sebagai bahan tambah (admixture). Pembatasan masalah dilakukan untuk menyamakan persepsi agar tidak meluasnya permasalahan, mempertajam pembahasan dan memperkecil perbedaan. Pembatasan masalah yang dimaksudkan, antara lain: a. Aerated agent yang digunakan untuk beton ringan teraerasi adalah larutan Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ), sehingga kemudian dapat diamati perbedaan hasil yang akan diperoleh. b. Admixture yang digunakan adalah Sikament NN berupa cairan berwarna coklat gelap, sehingga kemudian dapat diamati perbedaan hasil yang akan diperoleh. c. Untuk proses pemberian tekanan uap panas pada beton menggunakan pressto cooker atau mengukus beton dengan tidak membiarkan ada air yang keluar. d. Pengujian yang dilakukan hanya terbatas pada sifat mekanis, meliputi: kuat tekan dan densitas.

4 1.5. Metodologi penelitian Metode penelitian merupakan tata cara pelaksanaan penelitian yang didasari hipotesis yang dibuat, dengan menggunakan benda uji sebagai tolok ukur kesesuaian antara hipotesis dengan tujuan yang dibuat. Metode penelitian yang dipakai adalah jenis metode eksperimental di laboratorium yaitu penelitian yang memungkinkan peneliti melakukan manipulasi variabel dan meneliti akibat akibatnya. Variabel yang dimaksud adalah kadar zat aditif pada beton ringan teraerasi. Variabel ini akan diterapkan pada beberapa umur beton. Untuk uji kuat tekan, beton diuji pada umur ke-7, 14 dan 28 hari. Ukuran sampel yang digunakan adalah kubus 5 cm x 5 cm x 5 cm. 1.6. Sistematika penulisan Sistematika penulisan penelitian ini terbagi dalam 5 bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara umum latar belakang dan alasan pemilihan materi penelitian, tinjauan masalah beserta pembatasannya, tujuan penelitian, hipotesis metode penelitian yang dilakukan dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan pustaka, merupakan kajian yang mengacu pada beberapa referensi yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam kajian ini akan dijelaskan mengenai bahan pembentuk beton ringan teraerasi beserta sifat sifatnya baik yang berkaitan dengan pengujian yang akan dilakukan maupun sifat sifat secara umum. Bab III Metode Penelitian, menjelaskan tentang desain penelitian dan tahapan tahapan penelitian yang akan dilakukan yaitu dari pengujian material beton yang akan digunakan, membuat rancangan campuran beton dengan berbagai variasi kadar zat aditif yang akan digunakn serta tahapan pengujian setelah campuran beton dilakukan beserta standar dan alat pengujian yang digunakan. Bab IV Hasil pengujian dan Evaluasi, menguraikan hasil hasil pengujian yang dilakukan beserta dengan evaluasi dari hasil pengujian tersebut. Dalam tahapan ini akan banyak menggunakan grafik grafik dan tabel tabel dalam proses evaluasi datanya.

5 Bab V Kesimpulan dan Saran, menjelaskan uraian kesimpulan yang diambil dari hasil rangkaian pengujian yang telah dilaksanakan serta memberikan saran saran bagi para peneliti lain.