BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengolahan dan analisis data, dan uji keshahihan data.

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya, manusia melakukan usaha sesuai bidang

BAB III METODE PENELITIAN. atau melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap serta untuk

d. Sejak kapan praktek jual beli hasil pertanian tersebut mulai berlaku? e. Apakah kebiasaan tersebut sudah termasuk dalam tradisi?

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporan. 1

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan penghasilan. Setiap usaha tidak dapat dilakukan sendiri tanpa

BAB III METODE PENELITIAN. research) yaitu memaparkan dan menggambarkan keadaan serta fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (MMM) dalam Pandangan Ulama MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat strategis yang menjadi objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menuju proposisi-proposisi akhir dalam bidang pengetahuan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. menyusun laporan) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dengan persoalan yang dihadapi. Artinya, data tersebut berkaitan,

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu, untuk diolah, dianalisis, disimpulkan dan selanjutnya dicarikan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hukum sosiologis atau empiris. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB III. Metode Penelitian. masalah tertentu, untuk diolah, dianalisis, disimpulkan dan selanjutnya dicarikan cara

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan suatu masalah yang digunakan untuk tujuan tertentu. 1 Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Cara penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan normatif dan empiris

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN. atau jalan, yang dikaitkan dengan penulisan ilmiah maka metode menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. mendukung penelitian ini, maka penelitian yang sedang diteliti penulis

BAB III METODE PENELITIAN. karena itu penentuan jenis penelitian didasarkan pada pilihan yang tepat karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat,

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian (meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis data yang diperlukan guna menjawab masalah yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Wates Kabupaten Blitar. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena di Desa

III. METODE PENELITIAN. upaya memahami persoalan dengan tetap berada atau bersandarkan pada lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari jenisnya, penelitian ini adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sarana untuk memperoleh data-data yang lengkap dan dapat dipercaya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

BAB III METODE PENELITIAN. proposisi-proposisi akhir dalam bidang pengetahuan tertentu. 62

BAB III METODE PENELITIAN. sangat penting dalam suatu penelitian, berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengadilan Agama dan Pakar Hukum Islam Kabupaten Jember terkait dengan konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 1 Untuk mendapatkan data dan. menggunakan metode penelitian hukum sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. menuju proposisi-proposisi akhir dalam bidang pengetahuan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. cara-cara melaksanakan penelitian (meliputi kegiatan-kegiatan mencari,

BAB III METODE PENELITIAN. masalah-masalah yang ditimbulkan oleh fakta tersebut. 33 Oleh karena itu,

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini merupakan salah satu inti dari penelitian yang harus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dapat digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara untuk melakukan penyelidikan dengan menggunakan cara-cara tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan oleh karena penelitian. terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan

I. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bank CIMB Niaga Surabaya, yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan Multi Level Marketing K-Link,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam proposal adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. paradigma Interpretif fenomenologis dimana paradigma ini dipakai dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut. Metode dalam suatu penelitian mempunyai peran penting

BAB III METODE PENELITIAN. Bank yang diteliti adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Kota Malang, yang beralamat di Jl. Kawi Atas No. 36A Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya dan dibandingkan dengan standar atau ukuran

BAB III. Metode Penelitian. penelitian yang meliputi jenis penelitian, pendekatan, penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memecahkan persoalan-persoalan masyarakat, antara lain ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: Penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. maka penelitian ini juga termasuk penelitian preskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisi data mengunakan metodemetode

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Al Barry, Zakariya Ahmad. Hukum Anak-anak Dalam Islam. Penerjemah. Chadijah Nasution. Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

BAB III METODE PENELITIAN. ini termasuk dalam kategori penelitian hukum empiris atau penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. KH.Drs. Muhammad Qoyyim Ya qub dan lewat beliau Tarekat Syadziliyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field

Transkripsi:

56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berperan penting untuk menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan penelitian (meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, dan menyusun laporan) berdasarkan fakta-fakta atau gejalagejala secara ilmiah. 97 Adapun dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut : A. Jenis Penelitian Jenis penelitian berfungsi sebagai dasar utama dalam pelaksanaan penelitian yang berpengaruh pada keseluruhan penelitian karena penelitian berada di desa Gumuk kecamatan Licin kabupaten Banyuwangi maka 97 Kholid Narbukoi Dan Abu Achmadi, Metode Penyusunan : Memberikan Bekal Teoritis Pada Mahasiswa Tentang Metode Penyusunan Serta Diharapkan Dapat Melaksanakan Penyusunan Dengan Langkah-Langkah Yang Benar (Jakarta: Bumi Akasara, 2008), h. 2. 56

57 menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) atau empiris yaitu penelitian yang objeknya mengenai gejala-gejala, peristiwa, dan fenomena yang terjadi di masyarakat, lembaga atau Negara yang bersifat non pustaka dengan melihat fenomena yang terdapat di masyarakat. 98 Sesuai dengan penelitian ini yang objeknya mengenai fenomena sosial mengenai tradisi jual beli ghasab hasil pertanian di Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi persfektif tokoh agama Islam dan madzhab Syafi i. B. Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan dipilih sesuai dengan jenis penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, serta menjelaskan urgensi penggunaan jenis penelitian dalam menganalisis data penelitian. 99 Maka menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif merupakan prosedur analisis yang tidak menggunakan analisis statistik dengan berupaya membangun pandangan yang rinci. Sementara deskriptif adalah penelitian yang memberikan data sedetail mungkin tentang gejala sosial. 100 Penelitian ini menggambarkan data secara rinci mengenai tradisi jual beli ghasab hasil pertanian kemudian dikaji berdasarkan ketentuan fiqh muamalah persfektif tokoh agama Islam dan madzhab Syafi i. 98 Bahder Johan Nasution, Metode Penyusunan Ilmu Hukum (Bandung: Mandar Maju, 2008), h. 124. 99 Tim Penyusun, Pedoman, h. 28. 100 Lexy J Moleong, Metodologi Penyusunan Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 3.

58 C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi yang memiliki tiga dusun yaitu Krajan, Tamansari, Kampunganyar. Peneliti memilih dusun Krajan untuk menjadi lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa di Desa Gumuk memiliki lahan pertanian yang luas yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Dari hasil pertanian yang diperoleh, petani menjual kepada pemasok yang sudah berlangganan, dalam praktek jual beli ini terdapat unsur ghasab yang mana pemasok memanen hasil pertanian tanpa seizin pemiliknya, fenomena ini tetap berlangsung karena kedua belah pihak saling diuntungkan karena pemilik tidak perlu memanen dan menjual sendiri hasil pertaniannya sedangkan pemasok mendapatkan buah sesuai kebutuhannya. Sehingga, praktek jual beli ghasab menjadi kebiasaan yang dilakukan mayoritas warga, karena permasalahan yang menjadi fokus penelitian berada di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, sehingga peneliti memilih lokasi ini untuk menjadi lokasi penelitian. D. Metode Penentuan Subyek Teknik penentuan subyek dalam penelitian ini berupa non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu

59 metode pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu atas ciriciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut dengan objek penelitian untuk menjamin bahwa unsur yang diteliti masuk dalam kategori. 101 Pengambilan sampel tokoh agama Islam yang diwawancarai, dipilih berdasarkan kriteria tertentu karena objek penelitian merupakan fenomena sosial dalam bidang muamalah, sehingga studi pandangan yang dipilih adalah tokoh agama Islam setempat karena mengetahui praktek jual beli ghasab sekaligus mengetahui ketentuan fiqh muamalah mengenai jual beli (ba i) sehingga dapat memberikan keterangan mengenai keabsahan tradisi jual beli ghasab hasil pertanian. Tokoh agama Islam yang dijadikan sampel diantaranya Ustad Saifullah, Ustad Abdul Aziz, dan Ustad Mulyono. Adapun pemasok yang dijadikan sampel adalah Ridwan, Lukman, dan Ribud Budi. Sedangkan pemilik buah hasil pertanian yang dijadikan sampel antara lain David Kosidi, Junaidi, dan Yanto. Pemasok dan pemilik yang dijadikan sampel tersebut merupakan pihak yang melakukan jual beli ghasab hasil pertanian. 101 Amiruddin, Pengantar Metode Penyusunan Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 106.

60 E. Jenis Dan Sumber Data Penelitian ini merupakan fenomena sosial yang termasuk dalam penelitian empiris, maka sumber data yang digunakan terdiri dari : 1. Data Primer Sumber data primer adalah sumber utama yang diperoleh langsung dari sumber pertama, yakni perilaku masyarakat dan keterangan hasil wawancara dari narasumber. 102 Dalam konteks ini, data primer diperoleh melalui wawancara kepada pelaku jual beli ghasab hasil pertanian yaitu pemilik hasil pertanian dan pemasok yang dapat memberikan informasi mengenai tradisi jual beli ghasab hasil pertanian. Serta tokoh agama Islam setempat untuk mendapatkan keterangan mengenai ketentuan fiqh muamalah tentang tradisi jual beli ghasab hasil pertanian. Wawancara dilakukan kepada : Tabel 3.1 Narasumber Nama Ustad Saifullah Ustad Abdul Aziz Ustad Mulyono Ridwan Lukman Ribud Budi David Kosidi Junaidi Yanto Status Sosial Tokoh Agama Islam Tokoh Agama Islam Tokoh Agama Islam Pemasok Pemasok Pemasok Pemilik Pemilik Pemilik 102 Soerjono Soekanto, Pengantar Penyusunan Hukum (Jakarta: UI-Press, 2012), h. 12.

61 2. Data Sekunder Adalah jenis data yang dijadikan pendukung data pokok berupa bahan pustaka yang dapat memberikan informasi untuk memperkuat data pokok. 103 Penulis mendapatkan data sekunder berupa literatur yang terkait dengan penelitian. diantaranya fiqh muamalah persfektif madzhab Syafi i dipilih karena Indonesia mayoritas menggunakan madzhab Syafi i, literatur mengenai adat dalam ushul fiqh dan literature mengenai hukum adat dalam hukum positif. Literatur tersebut antara lain : a) Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqh Sunnah b) Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah c) Wahbah Zuhaili dalam kitab Fiqh Islam Wa-Adilatuhu d) Rachmat Syafei dalam bukunya Fiqih Muamalah e) Sohari Sahlani, Fikih Muamalah f) Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat g) Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat h) Saleh Fauzan, Fiqh Sehari-Hari i) Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh 2 j) Djazuli dalam bukunya Kaidah-Kaidah Fikih : Kaidah-Kaidah Hukum Islam Dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah Yang Praktis k) Dewi Wulansari dalam bukunya Hukum Adat Indonesia 103 Joko P.Subahyo, Metode Penyusunan Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 87-88.

62 l) Imam Bawani dalam bukunya Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam 3. Data Tersier Adalah data penunjang untuk menyempurnakan penelitian. Data tersier yang peneliti gunakan adalah : a) Tim Penyusun dalam Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Fakultas Syariah b) Rahman, dkk dalam karyanya Ensiklopedia c) Anton Moeliono dalam karyanya Kamus Besar Bahasa Indonesia. F. Metode Pengumpulan Data Agar mendapatkan data yang akurat dan otentik dari sumber data primer, sekunder dan tersier, maka teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah : 1. Metode Wawancara Wawancara adalah situasi antara pribadi dengan bertatap muka, ketika pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada responden. 104 Wawancara dilakukan secara langsung, untuk menjaga keakuratan data yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan wawancara berencana yaitu suatu wawancara yang disertai dengan suatu daftar pertanyaan yang 104 Amiruddin, Pengantar, h. 82.

63 disusun sebelumnya. 105 Sehingga, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan daftar pertanyaan secara sistematis untuk melakukan wawancara kepada tokoh agama Islam, pemilik dan pemasok mengenai tradisi jual beli ghasab hasil pertanian dengan cara tanya jawab secara langsung, hal ini bertujuan memperoleh jawaban secara runtut sehingga dapat meminimalisir waktu pengumpulan data. Adapun tahapan dalam melakukan wawancara berencana dalam penelitian kualitatif adalah menetapkan narasumber, menyiapkan pokok masalah yang akan ditanyakan, membuka alur wawancara, melakukan wawancara, menuliskan hasil wawancara, mengidentifikasi hasil wawancara yang telah diperoleh. Sedangkan instrumen wawancara peneliti menggunakan alat tulis untuk mencatat keterangan atau data yang diperoleh ketika wawancara. Adapun narasumber pertama adalah tokoh agama Islam diantaranya Ustad Saifullah, Ustad Abdul Aziz, Ustad Mulyono. 106 Tokoh agama Islam setempat dipilih karena mengetahui praktek jual beli ghasab serta mengetahui ketentuan fiqh muamalah mengenai jual beli (ba i) yang bertujuan untuk diminta pendapat tentang keabsahan tradisi jual beli ghasab hasil pertanian. Narasumber berikutnya adalah 105 Amiruddin, Pengantar, h. 84. 106 Tiga narasumber adalah imam masjid dan pengurus TPQ di desa Gumuk, yang ketiganya merupakan alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

64 pemasok yaitu Ridwan, Lukman, Ribud Budi. Sedangkan Pemilik hasil petanian antara lain David Kosidi, Junaidi, Yanto. 107 2. Metode Dokumentasi Adalah teknik pengumpulan data yang berwujud sumber data tertulis berupa dokumen resmi, buku, majalah, arsip, dokumen pribadi maupun gambar yang terkait dengan penelitian. 108 Dilakukan dengan mencari literatur yang berkaitan dengan penelitian untuk memperoleh dan memahami kerangka teori yang relevan dengan pokok bahasan. Dalam penelitian ini menggunakan literatur mengenai jual beli (ba i) dalam fiqh muamalah persfektif madzhab Syafi i yang bertujuan mendapatkan kajian yang relevan dan rinci mengenai tradisi jual beli ghasab hasil pertanian. Dalam penelitian ini juga mengumpulkan dokumen tertulis dan gambar yang terkait dengan praktek tradisi jual beli ghasab hasil pertanian di Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi. 107 Para narasumber merupakan warga desa Gumuk yang menjadi pelaku jual beli ghasab hasil pertanian yaitu pemilik dan pemasok. 108 Sudarto, Metodologi Penyusunan Filsafat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h.71.

65 G. Pengolahan Data Merupakan kegiatan menyusun data yang telah terkumpul secara sistematis sehingga dapat dilakukan analisis. 109 Tahapannya adalah : 1. Editing Melakukan proses penelitian kembali terhadap kelengkapan catatan, berkas-berkas, informasi yang diperoleh oleh peneliti agar meningkatkan kualitas data yang akan dianalisis. 110 Proses editing meliputi : kejelasan makna jawaban, kesesuaian jawaban satu dengan yang lainnya, relevansi jawaban, dan keseragaman satuan data. 111 Sehingga meneliti kembali data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan relevansi jawaban dari tokoh agama Islam, pemasok, dan pemilik hasil pertanian mengenai tradisi jual beli ghasab. 2. Klasifikasi Merupakan usaha mengklasifikasi jawaban dari narasumber berdasarkan macamnya. Bertujuan agar data yang diperoleh mudah dianalisis dan disimpulkan. 112 Melalui tahapan pengorganisasian data, yaitu memberikan kode terhadap jawaban responden sesuai dengan kategori masing-masing. 113 Dalam hal ini, peneliti mengelompokkan data menjadi tiga bagian yaitu hasil wawancara dari pemilik, pemasok tentang praktek jual beli ghasab hasil pertanian, dan hasil wawancara 109 Bambang Waluyo, Penyusunan Hukum Dalam Praktek (Jakarta: Sinar Grafika, 2002), h.72. 110 Amiruddin, Pengantar, h. 168. 111 Bambang Sunggono, Metodologi Penyusunan Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 129. 112 Bambang Sunggono, Metodologi, h. 130. 113 Amiruddin, Pengantar, h. 169.

66 dari tokoh agama Islam mengenai hukum jual beli ghasab hasil pertanian. 3. Verifikasi Merupakan pemeriksaan tentang kebenaran data yang telah terkumpul untuk dilakukan penyusunan yang berfungsi mempermudah analisis data sesuai dengan karakteristik dan sistematikanya. 114 Dalam hal ini peneliti melakukan pemeriksaan ulang dari data yang telah terkumpul dari hasil wawancara dari tokoh agama Islam, pemilik hasil pertanian dan pemasok agar terhindar dari kesalahan sehingga mempermudah proses analisis. 4. Analisis Merupakan tahapan penguraian suatu pokok bahasan dalam mencari hubungan dari berbagai bagian sehingga memperoleh pemahaman secara menyeluruh yang berfungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yang diawali dengan mengelompokkan data dan informasi menurut sub aspek untuk selanjutnya melakukan intervensi dalam memberi makna dan memahami hubungan antara tiap aspek yang menjadi permasalahan penelitian sehingga memperoleh gambaran yang utuh. 115 Sehingga peneliti menggambarkan secara utuh dan komprehensif mengenai tradisi jual beli ghasab hasil pertanian 114 Bambang Waluyo, Penyusunan, h. 74. 115 Bahder Johan, Metode, h. 174.

67 yang menggunakan analisa berdasarkan ketentuan dalam madzhab Syafi i. 5. Kesimpulan Pada tahap ini peneliti membuat poin-poin dari hasil wawancara agar menghasilkan gambaran untuk menjawab rumusan masalah dari datadata yang diolah mengenai tradisi jual beli ghasab hasil pertanian persfektif tokoh agama Islam dan madzhab Syafi i.