ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA GELOMBANG KEJUT PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL (STUDI KASUS: JL. 17 AGUSTUS JL. BABE PALAR)

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

ANALISA PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KAPASITAS JALAN (Studi Kasus : Jl. Sam Ratulangi Manado Segmen Rs. Siloam - Golden Swalayan)

ANALISA GELOMBANG KEJUT PADA LENGAN PERSIMPANGAN TERHADAP ALIRAN ARUS LALULINTAS

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.2 April 2017 (67-82) ISSN:

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

BAB IV ANALISA PENELITIAN. Kebon Jeruk - Simprug dan arah Simprug - Kebon Jeruk. Total. rabu dan jum at. Pengambilan waktu dari pukul

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

Tabel 1.1 Data Volume dan Kecepatan Pejalan Kaki

MODEL HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS BERDASARKAN METODE GREENSHIELD PADA RUAS JALAN PROF. DR. JHON ARIO KATILI KOTA GORONTALO

Model Hubungan Parameter Lalu Lintas Menggunakan Model Greenshields dan Greenberg

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME, KECEPATAN, DAN KERAPATAN JALAN DALAM KOTA (Studi kasus: Jalan Ahmad Yani, Denpasar)

HUBUNGAN KECEPATAN, KEPADATAN DAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN MODEL GREENSHIELDS (STUDI KASUS JALAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE)

KINERJA RUAS JALAN MANADO - BITUNG

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

STUDI ANALISIS HUBUNGAN, KECEPATAN, VOLUME, DAN KEPADATAN DI JALAN MERDEKA KABUPATEN GARUT DENGAN METODE GREENSHIELDS

ANALISIS PENGARUH PENYEMPITAN JALUR JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN DR.DJUNJUNAN BANDUNG

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

EFEKTIFITAS MODEL KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN RAYA RUNGKUT MADYA KOTA MADYA SURABAYA ( PERBANDINGAN MODEL GREENSHIELD DAN GREENBERG)

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS JALAN (STUDI KASUS: JL. P. KEMERDEKAAN DEKAT MTOS JEMBATAN TELLO)

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 3 (tiga)

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 18, No. 1, Januari 2014

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ruas jalan harus memiliki hambatan berupa penyempitan jalan.

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

ANALISA KARAKTERISTIK ARUS PEDESTRIAN DI KOTA MANADO SEGMEN DEPAN IT CENTRE DEPAN BANK MEGA KAWASAN MEGAMAS

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Jalan Ir. Sutami No. 36A Surakarta Telp:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya suatu sistem transportasi yang baik dan bermanfaat.

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (Studi Kasus pada Ruas Jalan Kota Demak-Kudus Road, Km. 5) (1)

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

PERHITUNGAN PANJANG ANTRIAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING DENGAN METODE GELOMBANG KEJUT. ALI HUSIN Disetujui oleh :

HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME, KERAPATAN LALU LINTAS DENGAN METODE GREENSHIELDS PADA RUAS JALAN DR. DJUNDJUNAN BANDUNG

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

STUDI MODEL HUBUNGAN VOLUME KECEPATAN KEPADATAN PADA JALAN PERKOTAAN TIPE 2 LAJUR DAN 4 LAJUR TAK TERBAGI (2UD DAN 4UD)

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

ANALISIS HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME, DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIR KOJA BANDUNG

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

STUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL YANG TIDAK SEBIDANG DI KOTA MAKASSAR: STUDI KASUS SIMPANG JALAN URIP SUMOHARJO-JALAN LEIMENA

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

ANALISIS KINERJA PARKIR SEPANJANG JALAN WALIKOTA MUSTAJAB SURABAYA

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengurusan perijinan dan surat menyurat. Survei Pendahuluan. Identifikasi masalah.

TINGKAT PELAYANAN PERSIMPANGAN BERSIGNAL JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO. James A. Timboeleng ABSTRAK

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA JALAN ASIA AFRIKA BANDUNG

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

Heddy Rohandi Agah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ESTIMASI NILAI K DALAM PENENTUAN VOLUME JAM PERENCANAAN DI KOTA BITUNG

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

STUDI PENGARUH PERLINTASAN SEBIDANG JALAN DENGAN REL KERETA API TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 ( ) ISSN:

ANALISA PERBANDINGAN KECEPATAN OPTIMUM ANTARA JALAN TOL PONDOK PINANG-TMII DAN CAWANG-PLUIT

ANALISIS PENGARUH PENYEMPITAN BADAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN GATOT SOEBROTO BANDUNG

PENGARUH PASAR TRADISIONAL KAROMBASAN TERHADAP KINERJA JALAN ARNOLD MONONUTU DI KOTA MANADO

SIMULASI MANAJEMEN LALU LINTAS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN JALAN RAYA JEMURSARI DAN JALAN MARGOREJO INDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI MANAJEMEN LALULINTAS PADA KAWASAN JALAN RAYA NGINDEN DAN JALAN NGAGEL JAYA SELATAN

BAB IV METODE PENELITIAN

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN MENGGUNAKAN METODE BELL (STUDI KASUS JALAN PAJAJARAN, SUKASARI-BARANANG SIANG)

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB II STUDI PUSTAKA

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

DAFTAR PUSTAKA. Kusbiantoro, BS, dkk Kumpulan Materi Kuliah Perencanaan Transportasi. Departemen Teknik Planologi ITB.

STUDI PEMODELAN ARUS LALU LINTAS DENGAN METODE GREENSHIELD DAN GREENSBERG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN, DAN KEPADATAN LALULINTAS DI RUAS JALAN H.R. RASUNA SAID (JAKARTA) 1. Ofyar Z. Tamin 2

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PADA BADAN JALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN SILIWANGI KABUPATEN GARUT)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

PENGARUH JUMLAH LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JALAN DI JALAN ASPAL KELAS III A DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DAN GELOMBANG KEJUT DI JALAN ASIA-AFRIKA BANDUNG AKIBAT BERHENTINYA BUS DAMRI DI HALTE BUS

PENGARUH PERBEDAAN PENGGUNAAN LAJUR TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

STUDI PENDAHULUAN PEMODELAN ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN RUNGKUT ASRI KOTA MADYA SURABAYA dengan METODE UNDERWOOD

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

Transkripsi:

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO Natalia Diane Kasenda Alumni Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi James A. Timboeleng, Freddy Jansen Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Hubungan antara volume, kepadatan dan kecepatan merupakan elemen yang paling penting dalam teori arus lalu lintas. Ada banyak model yang menyatakan hubungan antara ketiga elemen sebagai unsur-unsur utama lalu lintas. Tiga model yang paling umum digunakan dalam praktek rekayasa lalu lintas adalah Greenshields, Greenberg dan Underwood. Karakteristik arus lalu lintas akan diperoleh berdasarkan model yang dipilih untuk mewakili data lapangan, kemudian menggunakan informasi tersebut untuk membuat analisa skenario insiden gelombang kejut. Penentuan model terpilih untuk perhitungan gelombang kejut didasarkan pada kriteria nilai uji R 2 yang paling besar atau R 2 > 0,5. Hasil analisa regresi diperoleh menggunakan bantuan software SPSS maupun dihitung dengan cara manual. Hasil yang diperoleh yaitu model Grenshield = 0,899, model Greenberg = 0,871, dan model Underwood = 0,928. Namun, disamping R 2 perlu juga melihat karakteristik yang ditawarkan berdasarkan pada kenyataan di lapangan. Hasil model harus benar secara logika dan statistik. Model Underwood tidak akan bekerja secara akurat ketika kondisi lalu lintas mengalami kemacetan. Oleh karena itu dipilih model Greenshields. Dari analisa yang dilakukan diperoleh hasil nilai t3-t2, Q M dan t4-t yang dihitung tiap penambahan 5 menit (5, 10, 15,, 60 menit.). Panjang antrian yang dapat terjadi selama durasi 5 menit adalah 980 meter (0,98 km). Waktu yang diperlukan kendaraan ketika memasuki kondisi macet dari kondisi normal adalah 5,64 menit, sedangkan waktu yang diperlukan untuk kembali ke keadaan normal dari kondisi macet adalah 5.839 menit. Kata Kunci :karakteristik lalu lintas, skenario insiden, gelombang kejut PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang tidak terlepas dari permasalahan transportasi. Salah satu permasalahan transportasi yang sangat mengganggu adalah kemacetan lalu lintas, yang dapat menurunkan volume dan kecepatan kendaraan yang melalui suatu ruas jalan. Penyebab kemacetan dapat berupa aktivitas/hambatan samping seperti: pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraaan pribadi yang berhenti, kendaraan bermotor dan kendaraan tak bermotor yang masukkeluar dari daerah perparkiran di samping jalan, kecelakaan, perbaikan jalan, maupun adanya lampu lalu lintas. LANDASAN TEORI Karakteristik Arus Lalu Lintas Terdapat tiga variabel utama yang diperlukan dalam menganalisis karakteristik lalu lintas yaitu volume, kecepatan dan kepadatan. Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu segmen jalan selama selang waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian, atau jam-an. Kecepatan adalah jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan pada suatu ruas jalan per satuan waktu. Kepadatan lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalan atau lajur. 109

Hubungan Kecepatan, Volume dan Kepadatan Hubungan antara kecepatan, volume dan kepadatan dapat direpresentasikan sebagai berikut: (1) dimana : q = Volume (kend/jam) u = Kecepatan (km/jam) k = Kepadatan (kend/km) Hubungan ini dapat juga digambarkan dengan Gambar 1. yang menunjukkan hubungan umum antara kecepatan-kepadatan (u-k), volume-kepadatan (q-k) dan volumekecepatan (q-u). Gambar 1. Diagram Fundamental Sumber : Tamin (2003) Data volume dan kecepatan yang diperoleh diamati dari lapangan, dengan melakukan survey lalu lintas. Dalam penelitian ini ada 3 jenis model arus lalu lintas yang digunakan untuk mewakili hubungan matematis antara kecepatan, volume, dan kepadatan yaitu Greenshields, Greenberg dan Underwood. Greenshield, Greenberg, dan Underwood Greenshield merumuskan bahwa hubungan matematis antara kecepatan dan kepadatan diasumsikan sebagai fungsi linear, seperti yang ditunjukkan dalam Pers. (2) : (2) Greenberg mengasumsikan bahwa hubungan matematis antara kecepatan dan kepadatan sebagai fungsi eksponensial (bukan fungsi linear). Persamaan model Greenberg dinyatakan melalui Pers. (3). ( ) (3) Underwood mengasumsikan bahwa hubungan antara kecepatan dan kepadatan sebagai fungsi eksponensial. Rumus dasar untuk model Underwood dapat dinyatakan oleh Pers. (4): (4) Penentuan Model Terpilih Penentuan model terpilih untuk mendapatkan hubungan matematis antara arus-kepadatan-kecepatan diperlukan beberapa tahapan yang dianggap mewakili kondisi di lapangan. Kriteria tersebut berupa uji statistik berdasarkan nilai R 2 tertinggi maupun hasil model harus benar secara logika dan statistik. Selain pertimbangan tersebut perlu pula dikaji beberapa kondisi kondisi khusus yang dimiliki masing-masing model, yaitu : 1. Nilai kecepatan arus bebas, hanya dapat dihitung melalui metode Greenshield dan Underwood, sedangkan Greenberg tidak memberikan nilai yang jelas karena grafik memotong sumbu kecepatan pada nilai tak terhingga ( ). 2. Nilai kepadatan pada kondisi macet total hanya dapat dicari dengan menggunakan metode Greenshield dan Greenberg, sedangkan metode Underwood akan memberikan nilai kepadatan tak terhingga. Gelombang Kejut Gambar 2. memperlihatkan diagram gelombang kejut akibat penutupan jalan. Keadaan arus lalu lintas pada kondisi A merupakan arus lalu lintas ketika akan memasuki kondisi B yang merupakan kondisi arus lalu lintas yang sedang mengalami hambatan (hanya 1 lajur yang terhambat). Kondisi C adalah arus lalu lintas maksimum yang melalui ruas tinjauan, yang 110

diperoleh sesuai dengan grafik volumekepadatan. Ada 3 gelombang kejut yang bisa terjadi dalam kasus diatas (Gambar 2), sehingga dapat dihitung sebagai berikut: (5) Total waktu diperoleh dari pembukaan lajur ke waktu kendaraan terakhir masuk antrian. Jika r = durasi efektif jalur penutupan (t2-t1), (t3-t2) dapat dihitung sebagai berikut (lihat EGI dan FGJ), (6) (7) ; ( ) ( ) ; ( ( )) (8) ( ) ( ( )) (9) ( ) ( ) (10) ( ) ( ) (11) Gambar 2. Gelombang Kejut Saat Penutupan 1 Lajur Sumber : Traffic Flow Model, 2011 Dengan diagram gelombang kejut, hubungan antara waktu-jarak yang terjadi dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 3. t2- t1 menunjukkan durasi kejadian, t3-t2 dikaitkan dengan total waktu dari jalur pembukaan kondisi normal ke waktu kendaraan terakhir yang masuk ke kondisi macet, t4-t2 adalah waktu total dari jalur pembukaan macet ke kondisi normal. Q M adalah panjang antrian. METODOLOGI PENELITIAN (12) (13) (14) Lokasi Studi Lokasi Studi adalah ruas jalan Sarapung sepanjang 200 meter. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan pada lokasi tersebut sering terjadi kemacetan. Gambar 3. Diagram Waktu dan Jarak Akibat Gelombang Kejut Sumber: Tamin (2003) Gambar 4. Foto Lokasi Penelitian Sumber: Google Maps (2013) 111

Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam proses survei terdiri atas volume arus lalu lintas dan waktu tempuh. Data waktu tempuh dipakai untuk mengestimasi kecepatan kendaraan yang melewati segmen jalan pengamatan. Volume lalu lintas yang lewat dicatat oleh pengamat dengan membagi tipe kendaraan berupa kendaraan berat, kendaraan ringan, dan sepeda motor. Pada pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan di dua tempat terpisah dengan cara Spotspeed. Pengamat dilengkapi dengan formulir isian dan alat pencatat waktu berupa stopwatch. Dua pengamat ditempatkan terpisah pada jarak 200 m mengapit simetris titik pengamatan. Pengamat pertama memberi tanda kepada pengamat kedua untuk mengaktifkan stopwatch saat kendaraan melewati pengamat pertama. Pengamat kedua mematikan stopwatch saat kendaraan melewati pengamat kedua. Kecepatan dihitung dengan membagi jarak (200 m) dibagi waktu tempuh antara posisi pengamat pertama dan kedua dianggap sebagai kecepatan sesaat dan mencatat hasilnya ke dalam formulir yang telah disediakan. Pengamatan ini dilakukan sebanyak 10 kendaraan/15 menit. Waktu pengamatan dilakukan mulai dari pukul 06.00-18.00 wita selama 7 hari (Senin, 18 Maret 2013 Minggu, 24 Maret 2013). HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan Contoh Perhitungan: Perhitungan pada hari Rabu, 20 Maret 2013 pada pukul 06.00 06.15 WITA. Diketahui : Data Volume (q) = 597 smp/jam Data Kecepatan (u) = 40 km/jam Dihitung : Nilai Kepadatan (k) Untuk mencari nilai kepadatan digunakan Persamaan (1): Kepadatan, k = = = 15,086 smp/km Analisa Regresi Model yang dipilih diputuskan dengan melihat koefisien determinasi (R 2 ) dari masing-masing model. Seperti terlihat pada Tabel 2. nilai R 2 tertinggi adalah model Underwood. Namun, disamping R 2 perlu juga melihat karakteristik yang ditawarkan didasarkan pada kenyataan di lapangan. Model ini tidak akan bekerja secara akurat ketika ada kondisi kemacetan lalu lintas, karena kurva u-k pernah bersinggungan dengan sumbu x yang adalah densitas, sehingga kepadatan saat macet total (k) tidak akan pernah diidentifikasi. Oleh karena itu, dengan pertimbangan ini model yang dipilih dalam hal ini adalah model Greenshields. Tabel.2 Hasil Analisa Regresi berdasarkan SPSS Tabel. 3 Hasil Analisa Regresi Skenario Insiden Gelombang kejut dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan skenario sebagai berikut, diperkirakan insiden terjadi pada saat kapasitas/arus 1500 kend/jam. Lajur yang ditutup pada saat insiden adalah 1, 2 dan 3 lajur (dari 4). Variasi durasi insiden yang dilihat yaitu 10 menit, 15, menit,., 60 menit. Kapasitas maksimum yang didapat berdasarkan analisa Greenshield adalah 1588 kend/jam dan diperkirakan jika 1 lajur ditutup maka kapasitas yang tersisa adalah 1190 kend/jam, 2 lajur = 794 kend/jam, dan 3 lajur = 397 kend/jam. 112

Gambar 5. Perubahan kecepatan, volume dan kepadatan lalu lintas Sumber: Pline (2001) Analisa Gelombang Kejut Gambar 6, 7, dan 8, menunjukkan diagram gelombang kejut sebagai akibat dari penutupan lajur. Gambar 5. Hubungan k-q menurut data lapangan Gambar 8. Hubungan k-q ketika 3 lajur ditutup Sumber : Hasil Kajian Titik A menunjukkan volume dan kepadatan pada saat peristiwa itu terjadi, karena insiden penurunan volume ke salah satu kapasitas lajur (titik B). Titik C menunjukkan aliran dan kepadatan pada kapasitas maksimum (1588 kend/jam). Hasil Analisa Gelombang Kejut Dari hasil analisa yang dilakukan dapat dilihat bahwa t3-t2 (waktu yang dibutuhkan kendaraan dari kondisi normal memasuki keadaan macet.), Q M (panjang antrian.) dan t4-t2 (waktu yang dibutuhkan kendaraan dari keadaan macet ke kondisi normal), akan meningkat setiap penambahan 5 menit dari durasi insiden. Tabel 4. Hasil Analisa Gelombang Kejut KESIMPULAN Gambar 6. Hubungan k-q ketika 1 lajur ditutup Gambar 7. Hubungan k-q ketika 2 lajur ditutup Analisa gelombang kejut dilakukan dengan menggunakan hasil kalibrasi yang diperoleh dari model Greenshield karena memiliki nilai r 2 >0,5 yaitu, r 2 = 0,899 dan dapat mewakili data lapangan seperti situasi kemacetan lalu lintas. Analisis yang dilakukan ini menunjukkan bahwa panjang antrian dan waktu yang dibutuhkan kendaraan dari kondisi normal memasuki keadaan antrian maupun waktu yang dibutuhkan kendaraan dari keadaan macet ke kondisi normal meningkat secara linear dengan peningkatan durasi insiden. 113

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum dan PT Bina Karya, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta. Hobbs, F. D., 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Pline, James L., 2001. Traffic Engineering Handbook, Fourth Edition, Institute of Transportation Engineering, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Tamin, Ofyar Z., 1991. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalulintas, Jurnal Teknik Sipil, Penerbit ITB, Bandung. Tamin, Ofyar Z., 2003. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung. 114