BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretestpost-test

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik kelas VII dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gemolong Tahun Pelajaran 2013/ 2014. Pertimbangan atau alasan pemilihan SMP Negeri 2 Gemolong sebagai tempat penelitian adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan informasi dari Ibu Sumanti, S.Pd selaku guru BK kelas VII di SMP Negeri 2 Gemolong, belum pernah diberikan layanan informasi tentang bahaya bullying untuk meningkatkan empati pada peserta didik. b. Peserta didik di SMP Negeri 2 Gemolong memerlukan bantuan layanan informasi tentang bahaya bullying untuk meningkatkan kemampuan empatinya. c. Hasil dari penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam program layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Gemolong, yaitu layanan informasi tentang bahaya bullying yang dapat meningkatkan kemampuan empati pada peserta didik. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian merupakan jangka waktu yang digunakan oleh seorang peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian yaitu mulai dari penyusunan perencanaan sampai pada penulisan laporan hasil penelitian dengan mempertimbangkan masalah yang akan diteliti. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014, meliputi 37

38 kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan. Jadwal dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian N o Jenis Kegiatan Nov 2013 Des 2013 Jan 2014 Feb 2014 Bulan Apr 2014 Mei 2014 Jun 2014 Jul- Nov 2014 Okt- Des 2015 1. Persiapan dan perijinan 2. Pemilihan Subjek 3. Penyusunan Instrument 4. Uji coba Instrument 5. Pretest 6. Treatment 7. Posttest 8. Analisis data 9. Penyusunan Laporan 9. Ujian dan Revisi Skripsi

39 B. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian eksperimen. Arikunto (2005: 207) mengungkapkan, penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Penelitian eksperimen adalah penelitian untuk menerangkan hubungan sebab-akibat antar variabel sebab dan variabel akibat, yang dilakukan peneliti dengan memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel sebab (bebas), selanjutnya mengamati akibat yang terjadi atas variabel yang diamati dan dikendalikan tersebut (Sutarno, 2010: 7). Pengertian penelitian eksperimental dapat dijelaskan sebagai penelitian yang digunakan untuk menguji sebab-akibat dua variabel, yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat. Sutarno (2010: 21) berpendapat bahwa penelitian ekperimen ada 3 jenis, yaitu; rancangan pre-eksperimental (pra-eksperimen), quasi eksperimental (eksperimen semu) dan true eksperimental (eksperimen sungguhan). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian eksperimental semu karena dalam pelaksanaannya tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Menurut Sutarno (2010: 22) penelitian eksperimental semu memiliki dua jenis rancangan, yaitu; rancangan kelompok kontrol tidak sepadan (Non Equivalent) dan the equivalent material single. Jenis rancangan yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah rancangan kelompok kontrol tidak sepadan (Non Equivalent). Rancangan kelompok kontrol tidak sepadan adalah rancangan yang menggunakan dua kelompok yang bertindak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan pemberian pretest pada kedua kelompok, pemberian treatment hanya pada kelompok eksperimen, dan pemberian posttest pada kedua kelompok sehingga dapat diketahui dan dibandingkan hasil kedua kelompok. Prosedur rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pembentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berasal dari satu populasi.

40 b. Pemberian pretest atau tes awal (T 1 ) berupa angket tentang empati kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan treatment. c. Pemberian treatment (X) pada kelompok eksperimen berupa layanan informasi tentang bahaya bullying. d. Pemberian posttest atau tes akhir (T 2 ) berupa angket empati kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. e. Membandingkan pretest dan posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan ini dapat digambarkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Kelompok Kontrol Tidak Sepadan Group Pretest Treatment Post test Kel. Eksperimen T 1 X T 2 Kel. Kontrol T 1 - T 2 Keterangan: T 1, T 1 X T 2, T 2 : Pretest berupa pemberian angket empati kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikannya layanan informasi tentang bahaya bullying kepada kelompok eksperimen. : Treatment yaitu perlakuan yang diberikan berupa pemberian layanan informasi tentang bahaya bullying kepada kelompok eksperimen. : Posttest berupa pemberian angket empati kepada kedua kelompok, setelah kelompok eksperimen menerima layanan informasi tentang bahaya bullying.

41 C. Variabel Penelitian Arikunto (2002: 97) membedakan variabel penelitian menjadi dua, yaitu; variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variabel (X), dan variabel akibat yang disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, atau dependent variabel (Y). Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas penelitian ini adalah Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang tergantung atau dipengaruhi. Variabel terikat penelitian ini adalah empati pada peserta didik. D. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah sasaran dari penelitian yang telah direncanakan. Subyek penelitian meliputi Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Populasi Penentuan populasi merupakan salah satu atau tahapan pelaksanaan penelitian. Penentuan populasi dilakukan untuk menentukan obyek yang akan diteliti dan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi adalah keseluruhan subyek yang harus diteliti dalam sebuah penelitian (Arikunto, 2006: 130). Hal senada diungkapkan oleh Hadi (2000: 220) yang menjelaskan bahwa, Populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah seluruhnya sebanyak 198 peserta didik.

42 2. Sampel Sampel adalah wakil dari populasi penelitian. Hadi (2000: 221) mengartikan Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Pendapat tersebut sejalan dengan teori dari Arikunto (2010: 174) bahwa, Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dari pengertian tersebut sampel berarti sebagian populasi yang terpilih untuk mewakili subyek penelitian. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas VII B sebagai kelompok eksperimen dan peserta didik kelas VII D sebagai kelompok kontrol. Jumlah masing-masing kelas adalah 32 peserta didik. 3. Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling. Menurut Handari (1995: 152), Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative atau benar-benar mewakili populasi. Penelitian ini menggunakan Teknik Purposive Random Sampling. Hadi (2000: 226) menjelaskan bahwa, dalam purposive sampling pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciriciri atau sifat-sifat populasi. Teknik purposive random sampling sebagai teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara, peneliti mengambil beberapa kelas dari keseluruhan kelas yang menjadi subyek penelitian secara random, yaitu dengan mengundi seluruh kelas VII di SMP Negeri 2 Gemolong. Penggunaan teknik purposive random sampling dalam penelitian ini dengan memilih dua kelas dari keseluruhan kelas, kemudian ditetapkan

43 hasil undian pertama sebagai kelompok eksperimen dan undian kedua sebagai kelompok kontrol. E. Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data penelitian ini adalah jenis data kuantitatif tentang empati pada peserta didik. Jenis data kuantitatif sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah empati peserta didik kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data yang telah ditentukan. 2. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong tahun pelajaran 2013/2014 sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok diberi angket yang sama pada saat pretest dan posttest. Hasil analisis instrumen tersebut akan digunakan sebagai data kemampuan empati peserta didik. 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik non testing yang dikumpulkan dengan instrument pengumpulan data berupa angket. Arikunto (2010: 194) menjelaskan, angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Selanjutnya Sugiyono (2012: 142) menjelaskan, Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Merujuk pada pengertian tersebut angket merupakan metode pengumpulan data dengan cara responden menjawab sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan tujuan untuk memperoleh informasi. Angket yang digunakan dalam pretest sama dengan angket yang digunakan untuk postest, yaitu angket tentang empati.

44 Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang paling tepat. Pada penelitian ini menggunakan angket skala likert yang dimodifikasi dibuat dalam bentuk checklist dengan menyediakan empat pilihan jawaban yaitu selalu, sering, kadangkadang, dan tidak pernah. Tujuan digunakannya skala Likert agar responden lebih mudah memberikan pilihan jawaban sesuai dengan pertimbangan mereka. Item yang digunakan untuk mengungkap data terdiri dari item favourable (pernyataan positif) dan unfavourable (pernyataan negatif). Jumlah keseluruhan item angket yang digunakan adalah sebanyak 30 item yang terdiri dari 15 item favourable dan 15 item unfavourable. Subjek penelitian diharapkan untuk mengisi jawaban dengan memberi tanda cek ( ) yang sesuai dengan keadaan dirinya masing-masing. Berikut skor skala kategori Likert: a. Item pertanyaan positif dengan skor sebagai berikut: 1) selalu, skornya 4 2) sering, skornya 3 3) kadang-kadang, skornya 2 4) tidak pernah, skornya 1 b. Item pertanyaan negatif dengan skor sebagai berikut: 1) selalu, skornya 1 2) sering, skornya 2 3) kadang-kadang, skornya 3 4) tidak pernah, skornya 4 4. Prosedur Penyusunan Angket Sugiyono (2012: 103) mengemukakan prosedur penyusunan angket adalah: a. Merumuskan definisi operasional, b. Menentukan aspek-aspek, c. Menentukan indikator, d. Menjabarkan setiap indikator menjadi butirbutir pertanyaan atau pernyataan, dan e. Menyusun kisi- kisi.

45 Adapun prosedur penyusunan angket yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Merumuskan Definisi Operasional Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Empati. Empati merupakan respon kognitif dan afektif terhadap kondisi yang dilihat pada orang lain. Respon afekif merupakan kecenderungan seseorang untuk peduli dan mengalami perasaan emosional orang lain yaitu ikut merasakan ketika orang lain merasa sedih, menangis, terluka, menderita bahkan disakiti sedangkan Respon kognitif dalam empati difokuskan pada proses intelektual untuk memahami perspektif orang lain dengan tepat dan menerima pandangan mereka. b. Menentukan Aspek-aspek Pengukuran empati diungkap berdasarkan dua aspek, yaitu: 1) Aspek afektif, dan 2) Aspek kognitif. c. Menentukan Indikator 1) Aspek Afektif a) Mengalami perasaan emosional orang lain b) Memiliki perhatian empatik terhadap kemalangan orang lain. 2) Aspek Kognitif a) Memahami perspektif orang lain dengan tepat b) Membayangkan perasaan orang lain. d. Menjabarkan setiap Indikator menjadi Butir-butir Pertanyaan atau Pernyataan

46 e. Menyusun Kisi- kisi Berikut disajikan kisi-kisi angket kemampuan empati yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket KONSEP DASAR ASPEK INDIKATOR Empati merupakan respon afektif dan kognitif terhadap kondisi orang lain. Respon afekif merupakan kecenderungan seseorang untuk peduli dan mengalami perasaan emosional orang lain yaitu ikut merasakan ketika orang lain merasa sedih, menangis, terluka, menderita bahkan disakiti, sedangkan respon kognitif dalam empati difokuskan pada proses intelektual untuk memahami perspektif orang lain dengan tepat dan menerima pandangan mereka. Kognitif Memahami perspektif orang lain dengan tepat. Afektif Mampu menerima perspektif orang lain. Mengalami perasaan emosional orang lain Memiliki perhatian empatik terhadap kemalangan orang lain. favourable 6, 25, 29, 21 16, 28, 22, 13 2, 24, 10, 4 Nomer Item unfavourable 5,15, 19 1, 12, 27, 7 9, 11, 23, 30 8, 20, 18 3, 14, 26, 17 F. Validasi Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data benar-benar memenuhi syarat sebagai alat ukur, perlu diadakan uji coba terhadap instrument yang telah dibuat. Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah angket tersebut memenuhi criteria validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid

47 apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Selanjutnya reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Validitas dan reliabilitas angket harus dapat terpenuhi sehingga angket dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Adapun prosedur uji coba angket adalah sebagai berikut: 1. Menentukan subyek uji coba angket Subyek uji coba angket ini diambil sebanyak 32 peserta didik dalam 1 (satu) kelas yang satu populasi dengan sampel penelitian. Subyek uji coba angket ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong dilaksanakan di ruang kelas yang pemilihannya melalui teknik random sampling (purposive random sampling). 2. Menguji coba angket Langkah ini dilaksanakan dengan membagikan angket kemampuan empati kepada peserta didik kelas VII untuk diisi sesuai dengan petunjuk pengisian yang tersedia. 3. Scoring Pemberian skor diberikan sesuai dengan skala penilaian yang telah ditentukan. Skor yang disediakan pada angket pernyataan positif (favourable) pilihan jawaban selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1. Untuk pernyataan negatif (unfavourable) pilihan jawaban selalu diberi skor 1, sering diberi skor 2, kadang-kadang diberi skor 3, dan tidak pernah diberi skor 4. 4. Uji validitas dan reliabilitas setiap item angket a. Uji Validitas Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validasi instrumen penelitian merupakan

48 salah satu syarat yang harus dilaksanakan agar suatu instrumen penelitian dapat digunakan sebagai alat pengumpul data yang tepat dalam penelitian. Terdapat dua jenis validasi yang dapat digunakan yaitu validasi dengan uji ahli dan uji lapangan. Validasi instrumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah uji lapangan. Proses validasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 3) Mentabulasi skor yang telah diberikan pada setiap item pernyataan yang diisi responden uji coba. 4) Menjumlahkan skor setiap item pernyataan yang diperoleh dari responden uji coba. 5) Dengan bantuan komputer kemudian mengolah data tersebut dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 Untuk mengetahui harga koefisien validitas dapat menggunakan tabel ketetapan dan nilai angket tiap item soal dinyatakan valid bila r xy > r tabel pada taraf signifikansi 5%. Pengujian validasi instrument dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment melalui Microsoft Excel 2007, yaitu dengan mengkorelasikan skor item tiap responden dengan skor total item tiap responden. Koefisien korelasi dalam uji validitas ini adalah 0,361. Jika koefisien korelasi < 0.361 maka item dinyatakan tidak valid, dan sebaliknya jika koefisien korelasi 0.361 maka item dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji coba angket dapat disimpulkan bahwa dari 36 item angket terdapat 30 item yang valid, sedangkan 6 item yang lain belum memenuhi tingkat validitas sesuai dengan persyaratan uji validasi Product Moment. Item yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam angket, sehingga total 30 item yang valid tersebut telah mewakili setiap indikator.

49 b. Reliabilitas Arikunto (2010: 221) berpendapat reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Suatu instrumen dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik Alfa Cronbach melalui Microsoft Excel 2007. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, angket yang berjumlah 36 item memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,9155 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas angket dalam penelitian ini tinggi. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Analisis data merupakan cara pengolahan data yang diperoleh sehingga data yang terkumpul dapat bermakna. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan aplikasi SPSS 16.0. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah tingkat signifikasi (α) = 0.05. H 0 ditolak jika signifikasi probabilitas Sig. < 0.05 dan t hitung > t (α,df). Hal ini berlaku juga untuk sebaliknya, jika signifikansi probabilitas Sig. > 0.050 dan t hitung < t (α,df), maka H 0 diterima (Budiyono, 2009). 2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah subjek dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov.

50 Rumus uji normalitas menurut Budiyono (2009) adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis H 0 : μ 1 = μ 2 (subjek berasal dari populasi yang terdistribusi normal) H 1 : μ 1 μ 2 (subjek tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikansi α = 0,05 sehingga H 0 diterima. 4) Kesimpulan: a) Subjek berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H 0 diterima b) Subjek tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H 0 ditolak. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah subjek penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Perhitungan uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene. Rumus uji homogenitas menurut Budiyono (2009) adalah sebagai berikut : 1) Hipotesis H 0 : μ 1 = μ 2 (samua variasi homogen) H 1 : μ 1 μ 2 (tidak semua variasi homogen) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H 0 diterima 4) Kesimpulan: a) Semua variasi subjek homogen jika H 0 diterima. b) Tidak semua variasi subjek homogen jika H 0 ditolak.

51 H. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui beberapa rangkaian kegiatan yang tersusun dalam prosedur pelaksanaan penelitian. Berikut prosedur penelitian yang telah dilaksanakan: 1. Persiapan Penelitian Langkah awal untuk melaksanakan penelitian ini adalah melakukan sebuah persiapan. Persiapan penelitian dilakukan agar keseluruhan kegiatan dalam penelitian dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat mendukung pelaksanaan penelitian. Persiapan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengambilan Sampel Sampel merupakan salah satu komponen yang penting untuk melaksanakan penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas VII B sebagai kelompok eksperimen dan peserta didik kelas VII D sebagai kelompok kontrol. Jumlah masing-masing kelas adalah 32 peserta didik. b. Menyusun Angket tentang Empati Peserta Didik Angket digunakan untuk memperoleh data tentang empati yang dimiliki masing-masing peserta didik. Angket diberikan kepada peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong Kabupaten Sragen yang telah terpilih sebagai sampel penelitian. Jumlah keseluruhan item angket 36 butir item, yang valid 30 butir item, yang tidak valid 6 butir item, sehingga angket yang digunakan sebagai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berjumlah 30 butir item. c. Pemberian Pretest Pemberian pretest bertujuan untuk memperoleh data tentang empati pada peserta didik. Pretest dilaksanakan pada hari Rabu, 30 April 2014 dengan menyebarkan angket yang berisi 30 butir item

52 pernyataan kepada peserta didik kelas VII B sebagai kelompok eksperimen dan peserta didik kelas VII D sebagai kelompok kontrol. Masing-masing kelompok berjumlah 32 peserta didik. d. Penyusunan Satuan Layanan dan Materi Informasi tentang Bullying Satuan layanan digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan pemberian layanan dan materi digunakan sebagai bahan informasi yang akan diberikan kepada peserta didik dalam kelompok eksperimen. Materi informasi yang diberikan adalah tentang bullying dan bahaya bullying. Tujuan diberikan informasi tentang bahaya bullying agar peserta didik mengetahui bahaya bullying bagi dirinya sehingga peserta didik menjadi lebih berempati kepada orang lain dengan tidak membiarkan bullying terjadi di lingkungannya. 2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian merupakan langkah setelah melakukan persiapan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan cara memberikan treatment pada kelompok eksperimen. Pemberian treatment dengan pemberian layanan informasi tentang bullying kepada kelompok eksperimen. Berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, peneliti bekerja sama dengan Ibu Sumanti, S.Pd selaku guru BK kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong untuk pengaturan jadwal pelaksanaan penelitian. Pemberian treatment dilaksanakan pada peserta didik kelas VII B yang menjadi kelompok eksperimen. Pemberian layanan informasi dibagi dalam 3 satuan layanan yang diberikan 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 40 menit setiap kali pertemuan. Pemberian layanan informasi diberikan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

53 Pelaksanaan pemberian layanan informasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama diberikan dengan memberikan layanan informasi kepada peserta didik kelompok eksperimen. Pemberian layanan dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2014 di ruang kelas dengan alokasi waktu 40 menit. Pada pertemuan pertama ini diberikan materi layanan informasi dengan topik mengenal bullying. Tujuan dari pemberian materi layanan informasi dengan topik mengenal bullying ini diharapkan peserta didik mengetahui dan memahami makna bullying. Materi mengenal bullying terdiri dari pengertian bullying, bentuk atau wujud bullying, dan aktor-aktor bullying. b. Pertemuan Kedua Pemberian layanan informasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2014 di ruang kelas dengan alokasi waktu 40 menit. Pada pertemuan kedua ini diberikan materi layanan informasi dengan topik tentang bahaya bullying. Tujuan mengangkat topik tentang bahaya bullying ini diharapkan peserta didik memahami dan menyadari bahaya dari bullying. Materi bahaya bullying terdiri dari bahaya bullying bagi korban, bahaya bullying bagi saksi atau bystander, bahaya bullying bagi pelaku, mencegah dampak buruk bullying, dan be a buddy not a bully. c. Pertemuan Ketiga Pemberian layanan informasi yang ketiga dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2014 di ruang kelas dengan alokasi waktu 40 menit. Pertemuan ketiga ini diberikan materi layanan informasi tentang cerita kasus bullying.

54 Tujuan dari pemberian layanan informasi tentang cerita kasus bullying agar peserta didik merasakan emosi yang dirasakan oleh seseorang yang menjadi korban bullying sehingga empati peserta didik menjadi meningkat. Materi cerita kasus bullying yang diberikan berupa cerita dari korban bullying dan video film pendek tentang bullying. d. Pelaksanaan posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pelaksanaan posttest dilakukan setelah pemberian treatment pada kelompok eksperimen telah selesai. Posttest diberikan kepada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Angket yang digunakan pada posttest sama dengan angket yang digunakan pada pelaksanaan pretest. Posttest ini dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2014.