BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri dan pinjaman. Untuk memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi pasar modal memiliki peran yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. modal Indonesia dianjurkan lebih gencar mempersiapkan diri meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian tidak akan pernah lepas dari kegiatan investasi. Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. minuman tetap di butuhkan. Sebab produk ini menjadi kebutuhan pokok. bagi masyarakat seluruh indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar yang semakin luas menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk meningkatkan peran pasar modal karena peranannya dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan sarana investasi bagi masyarakat.pembiayaan kegiatan operasional setiap perusahaan membutuhkan dana. Sumber dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari dalam perusahaan melalui modal pemilik maupun laba ditahan, sedangkan yang berasal dari luar perusahaan dalam bentuk pinjaman atau hutang dari pihak luar perusahaan. Selain pinjaman, untuk beberapa perusahaan yang telah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual sahamnya adalah pasar modal. Menurut Latumaerissa (2011:353) pasar modal (capital Market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan akhirnya meningkatkan kegiatan perekonomian. Pasar modal juga merupakan pasar yang menjadi penghubung antara pemilik dana (pemodal = investor) denganpengguna dana (emiten = perusahaan gopublic).

Pasarmodal memperjual-belikan berbagai efek yaitusurat utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, warrant, opsi, derivatif atau setiap instrumen yang ditetapkan BAPEPAM sebagai efek. Di Indonesia pasar modal berada dalam pengawasan Menteri Keuangan melalui BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal-Badan Keuangan). Pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana akan dipertemukan dalam pasar modal, dimana akan terjadi transaksi memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Sekuritas yang biasa diperjualbelikan dalam pasar modal dapat berupa saham ataupun obligasi (Tandelilin, 2010:26). Pasar modal merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dari dalam maupun luar negeri. Keberadaan pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan. Hal ini berarti keputusan pembelanjaan dapat menjadi semakin bervariasi. Sebagai media penghimpun dana, pasar modal akan mempunyai hubungan yang erat dengan investor selaku pihak yang berinvestasi. Oleh sebab itu, calon investor memerlukan informasi yang berhubungan dengan keputusan investasi. Informasi dapat mengurangi tingkat ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pasar modal, ada berbagai informasi yang dapat diperoleh, baik informasi yang tersedia dari dalam maupun luar perusahaan. Informasi ini dapat berarti dan memiliki nilai, jika informasi tersebut menyebabkan investor melakukan aktivitas investasi di pasar modal. Aktivitas investasi merupakan unsur

penting dari operasi perusahaan, dimana penilaian kinerja perusahaan tersebut merupakan hasil dari aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Aktivitas investasi merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk memamfaatkan dana yang menganggur untuk mendatangkan mamfaat di masa yang akan datang. Dalam perusahaan, manajer keuangan bertanggungjawab dalam melakukan pengambilan keputusan, manajer sendiri diberi kewenangan oleh pemilik modal atau pemegang saham. Keputusan-keputusan tersebut antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. Keputusan investasi bagi pemegang saham sangatlah penting karena investasi dijadikan sebagai indikator eksistensi perusahaan yang apabila tidak ada investasi baru maka perusahaan tersebut tidak memiliki prospek positif. Keputusan investasi adalah keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Dengan demikian perlunya bagi pihak manajemen untuk mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi keputusan investasi dalam memilih peluang investasi yang baik bagi perusahaan (Saragih, 2008). Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan. Keputusan investasi berperan mengatur perpaduan sumber modal dana mana yang akan diambil untuk mendanai suatu investasi, sehingga diperlukan suatu pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan. Salah satu

cara yang digunakan melalui kebijakan pendanaan. Kebijakan pendanaan merupakan kebijakan untuk mencari dan memperoleh sumber dana untuk membiayai suatu investasi. Dalam hal ini, perusahaan melalui manajer keuangan harus selalu mencari sumber dana dengan kombinasi yang tepat dan paling menguntungkan (Hidayat, 2010). Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dariinternaldan eksternal perusahaan. Pendanaan internal perusahaan berasal dari laba yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Pendanaan internal tidak dapat mendanai semua kegiatan investasi perusahaan sehingga perusahaan membutuhkan dana dari pihak eksternal. Pendanaan eksternal dapat bersumber dari pinjaman bank danmenerbitkan portofolio. Perusahaan yang memperoleh pinjaman dari bank, dihadapkan dengan pembayaran bunga yang tinggi, sementara jumlah modal yang diperoleh cukup terbatas. Perusahaan dengan skala kecil dan menengah masih dapat mengandalkan pinjaman dari bank sebagai sumber modal, namun semakin besar suatu perusahaan maka modal yang dibutuhkan semakin besar dan pinjaman dari bank dinilai tidak efektif lagi (Tandelilin, 2010 :3) Perusahaan-perusahaan besar memilih untuk menebitkan portofolio untuk memperoleh modal. Perusahaan menerbitkan portofolio untuk membiayai sejumlah investasi. Perusahaan yang menerbitkan portofolio harus mempertimbangkan biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh sejumlah dana. Portofolio yang diterbitkan perusahaan biasanya terdiri dari saham biasa, saham preferen, dan obligasi. Perusahaan-perusahaan yang go public menerbitkan surat utang (obligasi) dan saham untuk menghimpun

dana dari masyarakat yang akan digunakan membiayai investasi. Saham merupakan surat bukti atau surat berharga kepemilikian atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Saham merupakan salah satu jenis produk investasi yang memberikan mamfaat atau keuntungan bagi para pemodal atau investor. Keuntungan dalam investasi saham di pasar modal adalah dividen dan capital gain(tandelilin, 2010) Keterkaitan antara keputusan investasi dan keputusan pendanaan juga dipengaruhi oleh likuiditas. Keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun kebutuhan jangka pendek yang disebut likuiditas. (Hidayat:2010). Menurut Darsono (2007:53) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya yang jatuh tempo. Kemampuan itu dapat diwujudkan bila jumlah harta lancar lebih besar daripada utang lancar. Keputusan investasi adalah keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Masalah utama dalam keputusan investasi adalah bagaimana memperkirakan profitabilitas suatu investasi. Suatu investasi dikatakan menguntungkan jika memberikan mamfaat (benefits). Profitabilitas menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan investasi di dalam suatu perusahaan.penelitian yang dilakukan Saragih (2008) menunjukkan profitabilitas (ROI) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan investasi.

Para investor biasa melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan mamfaat atau keuntungan yang lebih besar atau sekurang-kurangnya sama di masa yang akan datang. Perusahaan dalam hal ini, menjanjikan pemberian return di masa yang akan datang untuk menarik investor. Investor mengharapkan return yang tinggi dari investasi yang dilakukan, mengingat adanya risiko yang harus ditanggung untuk mendapatkan return. Diantara banyaknya sektor industriyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, perusahaan food and beveragesmerupakan perusahaan yang dianggap stabil dan mempunyai prospek yang baik. Hal ini dikarenakan sifatnya yang merupakankebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, sehingga meskipun di tengah krisis ekonomi, perusahaan-perusahaan ini dianggap masih tetap dapat bertahan karena kondisi tersebut tidak akan langsung menurunkan keinginan masyarakat untuk tetap membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kelompok perusahaan yang tergabung ke dalam industri food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipilih untuk diteliti dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam kelompok ini memiliki tingkat daya persaingan yang tinggi, juga pergerakan harga saham emiten dalam industri ini yang meningkat menarik minat investor terhadap saham perusahaan-perusahaan ini yang dilihat dari fluktuasi harga sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, perusahaan harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Keputusan investasi menjadi salah satu tolak ukur perusahaan dalam memperoleh pengembalian (return) yang tinggi dalam berinvestasi.

Kondisi perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia yang memiliki total hutang, total aktiva lancar, dan total laba bersih yang paling tinggi selama periode 2010-2012. Tabel 1.1 Perushaan food and beverages yang memiliki nilai total hutang, total aktiva lancar, dan total laba bersih paling tinggi di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010-2012 (dalam jutaan rupiah) Emiten Tahun Total Utang Total Aktiva Lancar Total Laba Bersih 2010 Rp 1.346.881 Rp666.010 Rp 80.066 AISA 2011 Rp 1.757.492 Rp1.726.581 Rp 149.951 2012 Rp 1.834.123 Rp 253.664 Rp 253.664 INDF 2010 Rp 22.423.117 Rp 20.077.994 Rp 4.016.793 2011 Rp 21.975.708 Rp 24.501.734 Rp 5.017.425 2012 Rp 25.181.533 Rp 26.202.972 Rp 4.871.745 2010 Rp 2.359.027 Rp 2.684.853 Rp 501.980 MYOR 2011 Rp 4.175.176 Rp 4.095.298 Rp 483.826 2012 Rp 5.234.655 Rp 5.313.599 Rp 138.640 Sumber: www.idx.co.id (data diolah) Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai total utang dari PT AISA memiliki jumlah total hutang hampir sama, tahun 2010 yakni Rp 1.346.881 dan 2012 Rp 1.834.123. sedangkan total aktiva lancar PT AISA pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp 1.726.581 dan mengalami peningkatan lama selama tahun 2010-2012. dan PT INDF hampir sama selama tahun 2010-2012 yaitu Rp 22.423.117, Rp 21.975.708, dan Rp 25.181.533. Dan PT MYOR memiliki total utang pada tahun 2010 sebesar Rp 2.359.027, pada tahun 2011 Rp 4.175.176, dan pada tahun 2012 sebesar Rp 5.234.655. Nilai dari aktiva lancar PT INDF pada tahun 2010 sebesar Rp 20.077.994, sedangkan PT MYOR sebesar Rp 2.684.853. Nilai dari laba bersih PT INDF pada tahun 2010 sebesar Rp 4.016.793,

sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp 4.871.745. PT MYOR pada tahun 2010 sebesar Rp 501.980 dan pada tahun 2012 sebesar Rp 138.640. Tabel 1.2 Perusahaan food and beveragesyang memiliki Total Aktiva paling tinggi di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010-2012 (dalam jutaan rupiah) Emiten Total Aktiva 2010 2011 2012 AISA Rp 1.936.950 Rp 3.590.309 Rp 3.867.576 INDF Rp 47.275.955 Rp 53.585.933 Rp 59.324.207 MYOR Rp 4.399.191 Rp 6.599.845 Rp 8.302.506 Sumber: www.idx.co.id (data diolah) Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata total asset perusahaan berfluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2010, PT AISA memiliki total aktiva Rp 1.936.950, tahun 2011 sebesar Rp 3.590.309, dan di tahun 2012 Rp 3.867.576. Pada tahun 2010, PT INDF sebesar Rp 47.275.955, tahun 2011 sebesar Rp 53.585.933, tahun 2012 sebesar Rp 59.324.207, dan PT MYOR ditahun 2010 Rp 4.399.191, tahun 2011 sebesar Rp 6.599.845, dan tahun 2012 sebesar Rp 8.302.506. Saragih (2008)melakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menganalisis pengaruh laba bersih, struktur modal, ROI, total hutang dan tingkat penjualan terhadap keputusan investasi pada perusahaan barang konsumsi. Hasil penelitian ini menunjukkan struktur modal, ROI, dan tingkat penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Penelitian selanjutnya dilakukan olehakwan (2011)dengan judul pengaruh arus kas, kebijakan pendanaan, dan laba terhadap keputusan perusahaan untuk berinvestasi

pada perusahaan jasa di Bursa Efek Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Jasa yang ada pada Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2005 sampai tahun 2009.Hasil uji F menunjukkan bahwa bahwa arus kas operasi, kebijakan pendanaan dan lababerpengaruh terhadap keputusan investasi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut dan adanya beberapa hasil penelitian terdahulu yang masih belum menunjukkan hasil yang konsisten, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan food andbeverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut: Apakah kebijakan pendanaan yang menggunakan debt to equity ratio (DER), likuiditas yang menggunakan current ratio (CR), dan profitabilitas yang menggunakan return on investment (ROI) berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia? 2.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan pendanaan, likuiditas, dan profitabilitas terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.

2.4.Mamfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi investor Dapat mengetahui peluang-peluang investasi yang ada di dalam setiap perusahaan dan memilih perusahaan yang tepat untuk menanamkan modalnya, terutama untuk mengetahui kecenderungan emiten dalam mengambil keputusan investasi. 2. Bagi perusahaan Untuk memberikan wacana tambahan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan pengambilan keputusan investasi yang akan diambil. 3. Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai kebijakan pendanaan, likuiditas dan profitabilitas dan hubungannya terhadap keputusan investasi. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau tambahan referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan keputusan investasi di pasar modal yang akan dilakukan di masa yang akan datang.