Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai gambaran umum tentang fungsi pelabuhan dan kapal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Triatmodjo (1996) pelabuhan (port) adalah daerah perairan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia III

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu

Pesawat Polonia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran untuk bongkar

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

MODA TRANSPORTASI LAUT. Setijadi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA. 2.1 Gambaran Umum PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan

MENTERI PERHUBUNGAN. Menimbang :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1983 TENTANG PEMBINAAN KEPELABUHANAN

Evaluasi Kinerja Operasional Pelabuhan Manado

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2000 TENTANG KENAVIGASIAN

PERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan

3 Kondisi Fisik Lokasi Studi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

K : DIMAS CRISNALDI ERNAND DIMAS

BAB I PENDAHULUAN. besar dengan biaya rendah merupakan keungggulannya. selayaknya memiliki keunggulan di sektor maritim. Salah satu bagian penting

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA

PERMASALAHAN PADA PELABUHAN TANJUNG PRIOK Oleh : Tulus Hutagalung

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

Pelabuhan Cirebon. Main facilities : Cirebon, West Java Coordinates : 6 42` 55.6" S, ` 13.9" E

7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mendistribusikan hasil bumi dan kebutuhan lainnya. dermaga, gudang kantor pandu dan lain-lain sesuai peruntukannya.

PP 58/1991, PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PELABUHAN III MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

Penentuan Kapasitas Optimal Jalur Pelayaran Kapal di Sungai Musi Menggunakan Model Simulasi. Zakariya Amirudin Al Aziz

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. SIMBOL, NOTASI, DAN KODE UNSUR, UNSUR-UNSUR PERAIRAN PETA DASAR

B A B I V P E N G U M P U L A N D A T A

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

A. Abstrak Pengusaha Tiongkok mempunyai rencana mengembangkan kawasan Gunung Kijang di pulau Bintan menjadi kawasan industri. Pelabuhan peti kemas

Studi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI DWELLING TIME 2016

4 PERUMUSAN KRITERIA INTERNATIONAL HUB PORT. Definisi dan Persyaratan Hub Port

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu media perdagangan. Banyak pelabuhan-pelabuhan terkenal dan besar. pada zaman itu, salah satunya Pelabuhan Panarukan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN

DAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar.

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 84 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG

ARAHAN PENATAAN RUANG AKTIVITAS DI PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA DI PROBOLINGGO TUGAS AKHIR

STUDI PENYUSUNAN KONSEP KRITERIA DI BIDANG PELAYARAN KATA PENGANTAR

LEMBARAN DAERAH K E P E L A B U H A N A N KABUPATEN CILACAP NOMOR 26 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 21

UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN [LN 2008/64, TLN 4846]

ZONASI LAUT TERITORIAL. Oleh Dr. Ir. HJ. KHODIJAH ISMAIL, M.Si

Studi Perancangan Sistem Kendali Lalu Lintas Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Berdasarkan Aplikasi Sistem Pakar

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 KEPELABUHANAN DAN IZIN KEPELABUHANAN

7 KAPASITAS FASILITAS

ANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

TATANAN KEPELABUHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

BAB IV ANALISA KEBUTUHAN FASILITAS

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai gambaran umum tentang fungsi pelabuhan dan kapal 2

Fungsi dan Klasifikasi Pelabuhan Kapal 3

Tempat kapal berlabuh ( dengan membuang sauh / jangkar ); pelabuhan yang modern cukup dilengkapi dengan los - los dan gudang - gudang besar serta pangkalan, dok dan keran yang kuat untuk membongkar dan memuat perbekalan, batubara. Terminal pengangkutan arus penumpang dan barang untuk dua arah (inbound dan outbound). 4

Pelabuhan dpt dibedakan menjadi beberapa macam yg tergantung pada sudut tinjauannya, yaitu : 1. Ditinjau dari segi penyelenggaraannya Pelabuhan umum Pelabuhan umum diselenggarakan utk kepentingan pelayanan masyarakat umum. Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dpt dilimpahkan kpd badan usaha milik negara yang didirikan untuk maksud tsb. 5

Pelabuhan khusus Pelabuhan khusus diselenggarakan utk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tdk boleh digunakan utk kepentingan umum, kecuali dlm keadaan tertentu dgn ijin Pemerintah 6

2. Ditinjau dari segi pengusahaannya Pelabuhan yang diusahakan Pelabuhan ini sengaja diusahakan utk memberikan fasilitas-fasilitas yg diperlukan oleh kapal yg memasuki pelabuhan utk melakukan kegiatan bongkar muat barang, menaik-turunkan penumpang serta kegiatan lainnya. 7

Pelabuhan yang tidak diusahakan Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgah kapal/perahu, tanpa fasilitas bongkar-muat, bea cukai dsb. Pelabuhan ini disubsidi oleh pemerintah dan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jendral Perhubungan Laut. 8

3. Ditinjau dari fungsinya dlm perdagangan nasional dan internasional Pelabuhan laut Pelabuhan yg bebas dimasuki oleh kapal-kapal berbendera asing. Pelabuhan besar dan ramai dikunjungi oleh kapal-kapal samudra. Pelabuhan pantai Pelabuhan yang disediakan utk perdagangan dalam negeri dan oleh krn itu tdk bebas disinggahi oleh kapal-kapal berbendera asing. Bila masuk kedalm pelabuhan ini harus minta ijin terlebih dulu. 9

4. Ditinjau dari segi penggunaannya - Pelabuhan ikan Pelabuhan ini tidak memerlukan kedalaman air yang besar, krn kapal-kapal motor yang digunakan utk menangkap ikan tdk besar. Biasanya pelabuhan ini dibuat di sekitar daerah perkampungan nelayan. Pelabuhan ini hrs dilengkapi dgn pasar lelang, pabrik/gudang es, persediaan bbm dan juga tempat cukup luas utk perawatan alat-alat penangkap ikan. - Pelabuhan minyak Pelabuhan minyak biasanya tdk memerlukan dermaga atau pangkalan yg hrs dpt menahan muatan vertikal yg besar, melainkan cukup membuat jembatan perancah atau tambatan yang besar. 10

- Pelabuhan barang Pelabuhan ini dpt berada di pantai atau estuari dari sungai besar. Daerah perairan pelabuhan hrs cukup tenang sehingga memudahkan bongkar muat barang. - Pelabuhan penumpang Pelabuhan penumpang tdk banyak berbeda dgn pelabuhan barang. Tetapi pada pelabuhan penumpang dibangun stasiun penumpang yang melayani sgl kegiatan yg berhubungan dgn kebutuhan orang yg bepergian, spt kantor imigrasi, duane, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai penerbangan, dll. - Pelabuhan campuran Pada umumnya pencampuran pemakaian ini terbatas utk penumpang dan barang, sedangkan utk keperluan minyak dan ikan biasanya tetap terpisah. 11

- Pelabuhan militer Pelabuhan ini mempunyai daerah yang cukup luas utk memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah. 5. Ditinjau menurut letak geografis - Pelabuhan alam Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yg terlindungi dari badai dan gelombang secara alam, misalnay oleh suatu pulau, jazirah atau terletak diteluk, estuari dan muara sungai. Contoh : * pelabuhan Cilacap * pelabuhan New York * pelabuhan Palembang * pelabuhan San Fransisco * palabuhan Belawan * pelabuhan Londan, dll 12

- Pelabuhan buatan Pelabuhan ini adalah suatu daerah perairan yg dilundungi dari pengaruh gelombang dgn membuat bangunan pemecah gelombang. Contoh : * pelabuhan Tanjung Priok * pelabuhan Tanjung Mas, dll - Pelabuhan semi alam Pelabuhan ini merupakan campuran dari kedua tipe diatas. Contoh : * pelabuhan Bengkulu. 13

Kapal dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sbb : - Kapal penumpang Pada umumnya kapaluntukmengangkut penumpang dari pulau yang satu ke pulau yang lain. Atau bisa juga dari satu benua ke benua lain. Contohnya kapal ferri dan kapal pesiar. 14

- Kapal barang Khusus hanya digunakan utk mengangkut barang, pada umumnya kapal barang mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada kapal penumpang. Kapal ini juga dpt dibedakan menjadi beberapa macam sesuai dgn barang yg diangkut, spt : a. kapal barang umum Kapal ini digunakan utk mengangkut muatan umum, kapal jenis ini al : 1. Kapal yang membawa peti kemas dan ukurannya telah distandarisasi. Berat masing-masing peti kemas 5 40 ton. 2. Kapal dgn bongkar muat secara horisontal (utk mobil,truk, bus dll) Biasanya kapal ini mempunyai panjang 300 m utk 3600 peti kemas berukuran 20 ft (6 meter) 15

- Kapal barang curah kapal ini digunakan utk mengangkut muatan curah yang dikapalkan dalam jumlah sekaligus banyak. Biasanya berupa beras, gandum, batu bara, bijih besi dll. Kapal ini mempunyai kapasitas 175.000 DWT dgn pamjang 330 m, lebar 48,5 m dan sarat 18,5 m. - Kapal tanker Di gunakan utk mengangkut minyak, yg umumnya mempunyai ukuran yg besar. Berat yang bisa diangkut bervariasi antara beberapa ribu ton s/d ratusan ribu ton. Kapal ini dpt mencapai 555.000 DWT. (kapal P. Guillaumat dgn panjang 414 m, lebar 63 m dam sarat 28,5 m). 16

- Kapal khusus Kapal ini utk mengangkut barang tertentu spt daging yg harus diangkut dlm keadaan beku, kapal pengangkut gas alam cair dsb. 17

Merupakan kapal barang dengan ruangan terbuka yang luas yang biasa digunakan untuk mengangkut barang-barang hasil pertanuan, beras, gandum, dll 18

Merupakan kapal barang khusus pengangkut barang dalam kontainer, barang-barnag produk, dll 19

Merupakan kapal barang yang digunakan mengangkut, crude oil, petroleum product, LPG, LNG, Chemical, Vegetable oil, Wine, etc. 20

Merupakan kapal barang dengan dilengkapi pengatur suhu, digunakan untuk pengangkut buah-buahan, sayuran, daging, ikan, dll 21

Merupakan kapal barang yang digunakan mengankut mobil, truk, dll 22

23

24

Merupakan kapal penumpang yang biasa digunakan untuk pariwisata/ tours diatas laut yang melintasi antar negara/ benua, biasanya dilengkapi dengan prasarana untuk kebutuhan yang serba ada. Supermarket, kolam renang, bioskop, sarana bermain dll. 25

26

27

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

1. alur pelayaran 2. kolam pelabuhan 2a. kolam putar/turning basin 2b. kolam lego jangkar 3. dermaga 4. gudang/ sheed 5.open storage 6. kantor administrasi 7. kantor pelayaran

41

42

43

44

45

46

Pelabuhan Tanjung Perak adalah Pelabuhan Surabaya yang terletak pada posisi 112o43'22" garis Bujur Timur dan 07o11'54" Lintang Selatan. Tepatnya di Selat Madura sebelah Utara kota Surabaya yang meliputi daerah perairan seluas 1.574,3 ha dan daerah daratan seluas 574,7 ha. Pada tahun 1B75, Ir.W. de Jongth menyusun suatu rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan hepada kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara langsung tanpa bantuan tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya yang sangat tinggi.

Baru pada sepuluh tahun pertama abad ke-20, Ir. WB. Van Goor membuat suatu rencana yang lebih realistik yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal samudera untuk merapatkan kapalnya pada kade. Dua orang ahli di datangkan dari Belanda yaitu Prof.DR.J Kraus dan G.J. de Jongth untuk memberikan suatu saran mengenai pelaksanaan rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak. Setelah tahun 1910, maka pembangunan pelabuhan Tanjung Perak dimulai. Selama dilaksanakan pembangunan, ternyata banyak sekali permintaan untuk menggunakan kade yang belum seluruhnya selesai itu. Dengan demikian, maka dilaksanakanlah perluasannya. Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusi yang cukup besar hagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan yang penting tidak hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga diseluruh Kawasan Timur Indonesia.

No Lokasi Luas (m2) Kedalaman 1 Pelabuhan Luar 15.556.300-12 mlws 2 Pelabuhan Dalam 784.000-9.6 mlws Gelombang Tinggi Gelombang maksimal di sekitar ambang luar 1,5 m dan di tempat berlabuh kurang lebih 0,5 m. Angin Rata-rata kecepatan angin di Pelabuhan yaitu 12 knot. Arus Terdapat dua arus dominan yang terjadi di alur maupun tempat berlabuh yaitu: Arah Barat ke Timur dan dari arah Timur ke Barat. Pergantian arah terjadi setiap 6 jam dengan kecepatan maksimal 3 knot.

Area Labuh Jangkar Bagi kapal-kapal yang akan berlabuh jangkar di dalam daerah Pelabuhan Tanjung Perak, telah ditentukan dengan posisi koordinat sebagai berikut : No. Keterangan Peruntukan 1. Zone A Panjang Kapal < 100 meter 2. Zone B 100 meter 3. Zone C Panjang Kapal < 151 meter 4. Zone D Kapal Tongkang 5. Zone E Kapal Tongkang

Alur Alur pelayaran barat merupakan alur utama untuk memasuki pelabuhan Tanjung Perak yang panjangnya 25 mil laut, lebar 100 meter dengan kedalaman bervariasi antara 9,7 sampai 12 meter A.R.P dilengkapi dengan 24 buoy dan Stasiun Pandu di Karang Jamuang yang siap melayani 24 jam. Alur lainnya yaitu alur pelayaran timur, yang penjangnya 22,5 mil laut, lebar 100 meter dengan kedalaman antara 2,5 sampai 5 meter A.R.P dilengkapi dengan 8 buoy.

Pemanduan Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan wajib Pandu. Untuk itu tersedia 39 orang pandu yang terdiri dari 28 pandu laut dan 11 pandu bandar. Pandu Laut bertugas memandu kapal selama berlayar di alur dan Pandu Bandar memandu kapal untuk olah gerak dalam pelabuhan. Untuk tugas pemanduan ini, para pandu stand by di Stasiun Karang Jamuang selama 24 jam, yang dapat dihubungi melalui radio IJHV pada cannel 6-8 - 12-14 dan 16. Untuk keamanan dan kelancaran olah gerak kapal di bandar, tersedia 8 kapal tunda berkekuatan 800-2400 HP, 5 5 kapal pandu berkekuatan 350-960 EB' dan 6 kapal kepil berkekuatan 125-250 MK.

DERMAGA No. Nama Panjang (m) Kedalaman 1. Jamrud Utara 1200-9.2 mlws 2. Jamrud Barat 160-9.0 mlws 3. Jamrud Selatan 800-8.0 mlws 4. Perak 140-7.0 mlws 5. Berlian Timur 785-9.0 mlws 6. Berlian Barat (includes Ro-Ro terminal) 700-9.5 mlws 7. Berlian Utara 140-4.0 mlws 8. Nilam Timur 140-4.0 mlws 9. Mirah 640-7.0 mlws

No. Nama Panjang (m) Kedalaman 10. Intan 100-4.0 mlws 11. Kalimas 2270-2.0 mlws 12. Interisland Container Terminal I 450-7.5 mlws 13. Interisland Container Terminal II 450-8.0 mlws

Kapal ro-ro untuk angkutan mobil